Logo Bee Web

Ebitda Adalah, Komponen, Rumus, Manfaat, dan Ebitda Margin

Ebitda adalah pendapatan sebelum dikurangi bunga, amortisasi, pajak, dan depresiasi. Simak bagaimana rumus, komponen dan contoh ebitda.
Penulis: Rininta Oktaviana
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Monday, 5 December 2022

Ebitda adalah istilah dalam akuntansi yang menunjukkan aktivitas dan arus kas perusahaan. Merupakan pendapatan sebelum dikurangi bunga, amortisasi, pajak, dan depresiasi. Ebitda dijadikan ukuran kinerja keuangan sebuah perusahaan secara keseluruhan.

Kepanjangan dari Ebitda adalah Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization yang masuk ke dalam rasio valuasi. Perannya sebagai alat normalisasi penghasilan perusahaan supaya akuntan bisa melakukan evaluasi bisnis secara lebih mudah.

Komponen Ebitda

Komponen Ebitda

Ilustrasi Menghitung Pendapatan (Sumber: Freepik.com)

Beberapa komponen yang ada pada Ebitda digunakan untuk membandingkan dan menganalisis profitabilitas antara industri dan perusahaan.

  • Interest (Bunga)

Interest ialah kewajiban (utang) yang perlu dibayar oleh perusahaan kepada pihak ketiga. Komponen bunga diperoleh setelah perusahaan meminjam sejumlah dana dari Bank yang digunakan sebagai modal.

Perusahaan diwajibkan untuk membayar bunga yang telah ditetapkan (sesuai dengan persentase) oleh Bank.

Pembayarannya juga harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Bank. Sebab, jika tidak sesuai, perusahaan akan dikenakan denda sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh Bank yang bersangkutan.

Meskipun demikian, dalam perhitungan Ebitda terkadang beban bunga tidak dimasukkan sebab setiap perusahaan memiliki kebijakan struktur modal yang berbeda-beda. Begitupun dengan beban bunga yang diperoleh setiap perusahaan.

  • Tax (Pajak)

Tax merupakan salah satu komponen Ebitda yang wajib dibayar oleh perusahaan kepada negaranya. Apabila perusahaan tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan, maka perusahaan akan dikenakan sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Besaran pajak yang dikenakan kepada setiap perusahaan jumlahnya berbeda-beda sesuai dengan peraturan wilayah di mana perusahaan tersebut berada.

  • Depreciation (Depresiasi)

Depresiasi diartikan sebagai proses penyusutan dari berbagai aset tetap yang telah dibeli perusahaan demi keperluan bisnis. Pada umumnya biaya depresiasi dihitung berdasarkan aset yang berwujud maupun tidak berwujud yang masih memiliki nilai ekonomis.

Perusahaan biasanya memakai depresiasi untuk menghapus sebagian dari biaya aset tetap daripada mengurangi berbagai biaya pada satu tahun pajak. Contoh dari aset tetap perusahaan yakni perabotan, alat kantor, bangunan, dan berbagai mesin.

  • Amortization (Amortisasi)

Komponen terakhir Ebitda adalah amortisasi yang sering diartikan sebagai penyusutan (penurunan) nilai aset perusahaan. Artinya, memang hampir mirip dengan komponen depresiasi.

Akan tetapi, komponen amortisasi lebih menekankan pada jenis aset yang tidak memiliki wujud. Contohnya adalah hak cipta (hak paten).

Beberapa hal yang mempengaruhi komponen amortisasi seperti nilai sisa, nilai ekonomis aset, dan metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan.

Proses kerja amortisasi yakni mengurangi kewajiban dengan pembayaran pokok beserta bunga yang dilakukan secara teratur. Hal tersebut dilakukan perusahaan sampai pinjaman terbayar lunas.

Ada 2 metode dalam amortisasi, yakni sebagai berikut:

  • Metode garis lurus, merupakan metode yang dipakai untuk mendorong sistem pengalokasian beban biaya yang dianggarkan setiap tahunnya dengan nilai yang hampir sama.
  • Metode saldo menurun, di mana sistem pengalokasian dana menurun setiap tahunnya.

Rumus Ebitda

  • Rumus Dasar Ebitda

EBITDA = EBIT + Depresiasi + Amortisasi

  • Rumus Ebitda Dihitung dari Laba Bersih

EBITDA = Laba Bersih + Bunga + Pajak + Depresiasi + Amortisasi

Contoh Metrik Ebitda

Contoh 1

Perusahaan XYZ memperoleh pendapatan sebesar Rp100.000.000

Biaya operasional perusahaan sebesar Rp20.000.000

Biaya amortisasi dan depresiasi sebesar Rp5.000.000

 

EBIT (Pendapatan operasional sebelum dikurangi bunga dan pajak) Rp75.000.000

Jika terdapat beban bunga sebesar Rp5.000.000, maka angka sebelum pajaknya ialah Rp70.000.000

Lalu jika pajaknya sebesar Rp10.000.000, maka laba bersih perusahaan XYZ adalah Rp60.000.000

 

Untuk menghitung Ebitda adalah sebagai berikut:

Pendapatan Operasi + Depresiasi + Amortisasi = Rp75.000.000 + Rp5.000.000 = Rp80.000.000

Jadi angka Ebitda perusahaan XYZ sebesar Rp80.000.000.

Contoh 2

Perusahaan Bagus memiliki laba operasional sebesar Rp850.000.000

Biaya Amortisasi sebesar Rp50.000.000

Beban Depresiasi aset sebesar Rp20.000.000

 

Maka Perhitungan Ebitdanya sebagai berikut:

Ebitda = Laba Operasional + Biaya Depresiasi Aset + Biaya Amortisasi

= Rp850.000.000 + Rp20.000.000 + Rp50.000.000

= Rp920.000.000.

Manfaat Ebitda

Manfaat Ebitda

Ilustrasi Manfaat Ebitda (Sumber: Freepik.com)

Manfaat Ebitda bagi perusahaan antara lain:

  • Metrik penilaian keuangan bisnis yang bisa diandalkan.
  • Dapat dipakai untuk membandingkan keuntungan dari beberapa bisnis.
  • Mampu menghilangkan variabel yang bervariasi dan unik dari satu bisnis ke bisnis yang lain
  • Ebitda mudah dievaluasi dan dihitung.
  • Bisa digunakan untuk membandingkan nilai dan pendapatan dalam rasio valuasi dari sebuah perusahaan.
  • Mampu melaporkan profit perusahaan sebelum dikurangi pajak dan bunga utang yang wajib disetorkan perusahaan kepada negara.
  • Membuat keuntungan perusahaan terlihat lebih baik, meskipun kondisi sebenarnya tidak baik-baik saja. Hal tersebut dikarenakan perhitungan Ebitda tidak menggunakan pajak, bunga, dan berbagai unsur lainnya.
  • Perusahaan memiliki keleluasaan pada laporan keuangannya karena adanya catatan non kombinasi serta standar otorisasi dewan perusahaan dalam pembuatan laporan keuangan.

Kelebihan dan Kekurangan Ebitda

  • Kelebihan Ebitda

Ada beberapa kelebihan bagi perusahaan saat menggunakan perhitungan Ebitda, yakni:

  1. Bisa dipakai untuk membandingkan kekuatan finansial antara dua perusahaan sebab Ebitda bisa menghasilkan ukuran kinerja tunggal yang bisa diterapkan pada semua jenis industri.
  2. Analisisnya fokus pada hasil keputusan operasi ketimbang pada pajak yang dikenakan kepada perusahaan.
  3. Ebitda bisa juga dipakai dalam rasio penilaian seperti penilaian pada bisnis yang mempunyai biaya tinggi yang bisa mengurangi keuntungan bersih perusahaan.
  • Kekurangan Ebitda

Selain memiliki beberapa kelebihan, Ebitda juga punya beberapa kekurangan, di antaranya sebagai berikut:

  1. Kekurangan yang paling utama dari penghitungan Ebitda adalah adanya potensi komponen berbeda yang dimasukkan atau dikecualikan oleh dua perusahaan berbeda. Hal tersebut bisa menyesatkan para analis dan investor.
  2. Ebitdanya juga dapat dipakai untuk menyajikan laporan keuangan (khususnya keuntungan) perusahaan dengan mengecualikan semua hutang perusahaan. Cara tersebut dikenal sebagai Window Dressing.
  3. Pencatatannya tidak sesuai karena mengabaikan perubahan modal perusahaan yang mengakibatkan bobot lebih pada arus kas di suatu periode.
  4. Perhitungan Ebitda tidak sensitif tagihan aktual perusahaan sebab mengabaikan berbagai perubahan dasar dalam modal kas.

Cara Menganalisis Matrik Ebitda

Ilustrasi Nilai Ebitda

Cara menganalisisnya bisa disesuaikan dengan tujuan dan manfaatnya. Apabila Ebitda dipakai untuk membandingkan dan menganalisis profitabilitas antar perusahaan, maka yang perlu dianalisis yakni berbagai hal sama yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan yang diperbandingkan.

Baca Juga: (Podcast) Lipat 2x Profit Anda Tahun Depan Dengan Kontrol 12 Angka Ini

Berbagai Unsur Penting dalam Likuiditas yang Tidak Dipertimbangkan Ebitda

Ada batasan perhitungan pada metrik Ebitda sebab perhitungannya tidak menyajikan informasi kualitatif yang berhubungan dengan sumber dana perusahaan. Selain itu, Ebitda tidak memuat berbagai unsur penting likuiditas seperti:

  • Kekuatan dan stabilitas arus kas perusahaan.
  • Kebutuhan dana sebagai pendukung modal kerja.
  • Sensitivitas perusahaan publik yang berperan sebagai penerbit surat utang.
  • Kekuatan dari pos-pos likuiditas perusahaan.
  • Komitmen akan tingkat kebutuhan (belanja modal).
  • Kerentanan untuk mengurangi akses ke pasar modal.

Ebitda Margin

Ebitda Margin adalah suatu rasio yang menggambarkan profit perusahaan. Penghasilan yang diperoleh perusahaan dikurangi biaya operasional (biaya produksi). Dalam Ebitda Margin, biaya amortisasi dan depresiasi tidak dimasukkan.

Rumus Ebitda Margin yakni:

Hasil Penghitungan Ebitda : Pendapatan Usaha

Hasilnya dicatat dalam satuan % (persen)

Kesimpulan

Perhitungan Ebitda dari suatu perusahaan yang menunjukkan tren kenaikan setiap tahunnya menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih baik. Meskipun demikian, satu hal yang tidak bisa dihitung dalam Ebitda adalah kinerja perusahaan.

Ingin mengetahui ebitda usaha Anda? Bingung caranya kalau dihitung secara manual? Tenang, di Beecloud sudah ada plugin Bee Financial Analysis (BFA). Mudah cek kesehatan bisnis kapanpun dimanapun sehingga bikin Anda cepat ambil keputusan penting
1x klik langsung jadi. Cek tiap hari tanpa nunggu lama rekap data bulanan.

Artikel Terkait

Contoh Aktiva Tetap dalam Akuntansi Berdasarkan Jenisnya
Aktiva tetap yang juga dikenal sebagai aset tetap adalah bagian integral dari struktur finansial suatu entitas bisnis. Dalam akuntansi contoh
Baca Juga
3 Contoh Surat Hutang Piutang dan Panduannya Lengkap
Sebagai seorang profesional di dunia bisnis, sudah menjadi kegiatan biasa jika terlibat dalam transaksi hutang piutang dengan pihak lain. Dalam
Baca Juga
Piutang: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Prosedur Pencatatannya
Seperti yang diketahui istilah yang ada di dalam akuntansi cukup banyak, salah satunya adalah piutang termasuk juga jurnal piutang. Istilah
Baca Juga
Apa itu Kartu Piutang? Cara Membuat Kartu Piutang
Bagi para pelaku usaha kecil menengah tentu banyak pelanggan atau konsumen yang menunda pembayaran. Pemberian piutang pada pelanggan adalah hal
Baca Juga
Contoh Laporan Laba Rugi Berbagai Usaha Lengkap dengan Caranya
Laporan laba rugi dibuat untuk dijadikan sebagai bahan acuan evaluasi keuangan dalam jangka waktu tertentu. Pada artikel ini akan mengklik
Baca Juga
6 Perbedaan PPn Dan PPh dan Sanksi jika Tidak Bayar Sesuai Aturan
Pajak merupakan bagian dari berbagai transaksi. Dua diantara jenis pajak yang paling sering diperbincangkan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan
Baca Juga

Artikel Populer

Tuesday, 10 May 2022
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Baca Juga
Friday, 11 September 2020
11 Contoh SIM (Sistem Informasi Manajemen) Perusahaan
Baca Juga
Monday, 7 March 2022
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Baca Juga
Thursday, 21 April 2022
Aplikasi POS Alfamart Adalah: Pengertian dan Cara Kerja
Baca Juga
Friday, 25 September 2020
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Baca Juga
Monday, 25 April 2022
4 Contoh Pembukuan Kas Masuk dan Keluar dan Prosesnya
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu