Logo Bee Web

Memahami Apa Itu Akuntansi Syariah Prinsip Dasar, dan Tujuannya

Apa perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Thursday, 27 April 2023

Tingginya keinginan masyarakat untuk dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman sesuai syariat. Membuat sistem akuntansi syariah semakin populer dan diterapkan dalams kehidupan sehari-hari. Jika dibandingkan dengan sistem konvensional, tentu terdapat beberapa perbedaan.

Diantaranya seperti prinsipnya, dasar pedoman, sistem kerjanya, dan lain sebagainya. Saat ini telah banyak perusahaan yang menerapkan sistem syariah, diantaranya perbankan. Sistem ini dapat memberikan dampak positif dalam bidang perekonomian negara.

Apa itu Akuntansi Syariah?

Akuntansi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang transaksi, penggolongan, pencatatan, dan hal lainnya yang dapat memudahkan proses pembuatan laporan keuangan. Hasil laporan keuangan tersebut nantinya dapat memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.

Kata syariah yang digunakan mengacu pada aturan yang akan memberikan batas antara yang tidak boleh dan boleh untuk diterapkan sesuai dengan ajaran Islam.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntansi syariah adalah laporan atau data keuangan yang digunakan perusahaan, organisasi, dan lembaga yang menerapkan sistem syariah agama Islam sebagai dasar pedomannya.

Baca Juga: Ekonomi Syariah: Pengertian, hingga Perbedaannya dengan

Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Para Ahli

Akuntansi Syariah adalah

Ini Pengertian dari Akuntansi Syariah  (sumber: Istockphoto)

Selain secara umum, beberapa ahli juga mengungkapkan pemikiran tentang pengertian akuntansi syariah sesuai dengan pandangannya masing-masing. Seperti apa penjelasannya, berikut uraiannya.

1. Harahap

Mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi tujuan utama dalam akuntansi syariah, diantara adalah bersikap jujur dan adil, menjaga fitnah, dan memberikan rasa aman atau perlindungan.

2. Ikif

Menyebutkan bahwa akuntansi syariah diartikan sebagai segala proses pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan yang berfokus terhadap unsur nilai serta ajaran agama islam.

Prinsip syariat menjadi pedoman utamanya. Hal ini harus sejalan dengan prinsip pada satwa yang telah ditetapkan oleh lembaga berwenang atau sesuai dengan hukum dasar yang ada di Al-Quran dan hadis.

3. Toshikabu Hayashi

Mendefinisikan kegiatan akuntansi yang dilakukan menerapkan konsep hukum syariah yang sumber aturannya berasal dari Allah SWT.

Tujuan penerapan akuntansi syariah adalah membentuk perusahaan atau organisasi yang memiliki tanggung jawab sosial serta mempunyai manfaat yang tidak hanya berfokus pada dunia saja, namun akhirat juga.

4. Adnan M. Akhyar

Mengatakan bahwa akuntansi syariah memiliki tujuan untuk dapat membantu masyarakat mencapai keadilan sosial ekonomi.

Selain itu juga memberikan informasi yang lebih jelas tentang kewajiban kepada Allah SWT, individu, dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak terkait aktivitas ekonomi diantaranya seperti manajer, akuntan, dan lainnya.

5. Dr. Omar Abdullah Zaid

Mengartikan akuntansi syariah sebagai aktivitas yang tidak hanya sekedar mencatat transaksi saja. Namun juga berkaitan dengan keputusan akan suatu hal yang diambil berdasarkan pedoman syariat Islam.

6. Triyuwono

Berpendapat bahwa akuntansi syariah adalah dekonstruksi sistem modern ke dalam bentuk yang lebih humanis dan syarat nilai. Tujuannya adalah untuk dapat mewujudkan terbentuknya peradaban bisnis yang berwawasan dan berpedoman terhadap syariat Islam.

Dimana semua kegiatan bisnis dan akuntabilitas aset dijalankan berdasarkan hukum As Sunnah dan Al-Quran. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai kemakmuran.

7. Napier

Memiliki pandangan mendefinisikan akuntansi syariah sebagai kegiatan mencatat dan membuat laporan kegiatan ekonomi dengan bercermin pada ketauhidan sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Perbedaan Akuntansi Syariah dan Konvensional

Ada beberapa hal yang dapat mendefinisikan perbedaan akuntansi syariah dan konvensional. Namun hal yang paling mendasar adalah dari segi dasar hukum yang menjadi pedomannya. Dasar hukum syariah bersumber dari ketentuan dan prinsip yang asalnya dari Allah SWT.

Hal ini dijelaskan dan tertuang didalam Al-Quran. Sedangkan pada sistem konvensional, menggunakan prinsip yang berasal dari Undang Undang negara yang berlaku. Sifat penerapan sistem konvensional lebih umum.

Sedangkan syariah, pengolahan data keuangan menerapkan beberapa prinsip seperti murabahah, mudharabah, dan lainnya. Meskipun menggunakan prinsip yang berbeda, namun tujuannya sama yaitu kegiatan pencatatan transaksi yang mengacu pada pembuatan laporan keuangan perusahaan.

Beeaccounting Catat Jual Beli Bayar Langsung Jadi Laporan Keuangan

Baik akuntansi konvensional maupun syariah keduanya menghasilkan laporan keuangan yang setidaknya mengharuskan para pebisnis memiliki kemampuan dalam bidang akunting. Namun, kali ini tenang saja. Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting dalam mengelola laporan keuangan bisnis.

Daftarkan diri sekali dan dapatkan akses seumur hidup, laporan laba rugi sampai akuntansi lainnya langsung jadi tanpa perlu bingung lagi urusan akunting. Anda kini sudah bisa fokus scale up dan urusan bisnis lainnya yang juga perlu diperhartikan.

Prinsip Dasar Akuntansi Syariah

Dalam akuntansi syariah terdapat beberapa prinsip dasar yang membuatnya berbeda dengan sistem konvensional. Hal tersebut menjadi pedoman dalam penerapannya. Untuk dapat memahami prinsip akuntansi berbasis syariah. Perhatikan informasinya sebagai berikut.

1. Prinsip Keadilan

Sesuai dengan ajaran agama Islam, prinsip akuntansi syariah mengandung keadilan. Artinya setiap individu harus berperilaku adil ke semua orang. Dalam akuntansi syariah, hal ini memiliki dua pengertian.

Bagian pertama, prinsip keadilan didefinisikan sebagai hal yang berkaitan dengan praktik moral yaitu kejujuran. Hal ini tentu sangat penting dalam menyajikan informasi akuntansi agar tidak merugikan masyarakat.

Sedangkan yang kedua prinsip keadilan dijadikan sebagai fundamental yang mampu mendorong dalam upaya dekonstruksi sehingga konsep syariah bisa menjadi pilihan alternatif yang lebih baik.

2. Prinsip Pertanggungjawaban

Ada prinsip pertanggungjawaban yang merupakan bentuk implementasi dari ajaran yang sudah disampaikan dalam Al-Quran. Manusia diajarkan untuk dapat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Hal ini mengacu pada transaksi yang dilakukan oleh pebisnis dengan penuh tanggung jawab secara konkret dalam menyampaikan informasi pada laporan akuntansi. Sehingga sistem bisnis dapat berjalan secara lebih baik dan sesuai syariat.

3. Prinsip Kebenaran

Prinsip ini diterapkan pada akuntansi syariah dan memiliki keterkaitan yang erat dengan prinsip keadilan. Sehingga harus berjalan secara berkesinambungan.

Prinsip ini mampu menciptakan keadilan dalam hal mengukur hingga melaporkan setiap transaksi ekonomi yang dilakukan. Semua transaksi dapat dilakukan dengan baik jika memiliki rasa kebenaran.

Baca Juga: 4 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Berlaku di Indonesia

Tujuan Adanya Akuntansi Syariah

Ekonomi Syariah

Salah Satu Tujuan dari Akuntansi Syariah adalah Kesejahteraan Bersama (Credit: Freepik.com)

Jika sudah memahami apa itu akuntansi syariah, Anda juga harus mengetahui tujuan dari sistem ini. Tidak hanya untuk tujuan menjalankan transaksi ekonomi berdasarkan syariat Islam. Namun ada beberapa tujuan lainnya, berikut beberapa diantaranya.

1. Meningkatkan Kepercayaan Nasabah

Akuntansi syariah berprinsip pada kebenaran dalam menyampaikan informasi dan akuntabilitas keakuratannya. Sehingga nasabah dapat melakukan pertimbangan dengan baik sebelum memilih layanan yang ingin digunakan sesuai dengan kondisi nyata.

Sifatnya terbuka sehingga rincian informasi bisa diketahui secara jelas. Sehingga terciptalah kemudahan validasi data untuk meraih tujuan. Hal ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan nasabah pada layanan yang ditawarkan.

2. Mendukung Aktivitas Ekonomi Sesuai Syariat

Akuntansi syariah berfokus pada landasan hukum As Sunnah dan Al-Quran yang tentunya sesuai dengan ajaran agama. Konsep ini memiliki tujuan dasar yang dalam prakteknya bukan sekedar akuntabilitas yang bersifat hubungan sesama manusia saja.

Namun juga hubungan dengan Allah SWT. Sehingga aktivitas yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui konsep ini, maka kepatuhan akan ajaran agama bisa terus ditingkatkan.

3. Menentukan Kewajiban dan Hak Secara Jelas

Kegiatan ekonomi berbasis syariah akan mendefinisikan secara rinci terkait hak dan kewajiban pihak terkait akan transaksi yang dilakukan.

Hal ini diterapkan untuk dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan terbuka akan kesepakatan yang dilakukan. Sehingga semua pihak bisa mendapatkan manfaat dan tidak ada yang merasa dirugikan.

4. Menjaga Aset Sesuai dengan Prinsip Syariah

Adanya akuntansi berbasis syariah bertujuan untuk dapat menjaga aset serta hak yang dimiliki sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan begitu aset yang dimiliki dapat dikelola lebih baik dan bebas riba.

Dengan begitu nasabah bisa melakukan aktivitas ekonomi secara lebih aman dan nyaman karena sudah sesuai dengan ketentuan syariat. Saat ini banyak ada banyak sekali produk layanan yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan berprinsip pada konsep syariat.

Akuntansi syariah dapat menjadi pedoman bagi pelaku bisnis untuk dapat menjalankan operasional sesuai dengan ajaran agama sehingga transaksi yang dilakukan dapat memberikan rasa tenang dan nyaman. Tidak ada sistem bunga dan menerapkan sistem bagi hasil sehingga keuntungan bisa jelas.

Artikel Terkait

Manajemen Laba: Teknik, Tujuan Beserta Contohnya
Manajemen laba merupakan salah satu strategi bisnis yang sering digunakan para manajer keuangan untuk tujuan tertentu demi perusahaan hingga tujuan
Baca Juga
Pentingnya Analisi Laporan Keuangan
Biasanya di akhir periode tahun berjalan, seorang akuntan yang bekerja untuk sebuah perusahaan akan membuat berbagai macam laporan keuangan seperti
Baca Juga
ROE adalah Return on Equity, Begini Fungsinya Untuk Bisnis
ROE adalah singkatan dari Return on Equity, yakni salah satu dari jenis return yang biasa terjadi di perusahaan, dua jenis
Baca Juga
EOQ Adalah: Cara Mengurangi Biaya Persediaan hingga 50%!
Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana perusahaan bisa mengatur persediaan barangnya dengan begitu efisien sehingga dapat menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas?
Baca Juga
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK): Definisi, Unsur & Cara
Angka-angka akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan umumnya memberikan informasi yang tidak sepenuhnya jelas, maka dari itu perlu adanya
Baca Juga
Memahami Akuntansi Perpajakan, Prinsip, Contoh, dan Caranya
Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang berfokus pada pencatatan dan penyajian data keuangan untuk memenuhi kewajiban perpajakan suatu entitas. Di
Baca Juga

Artikel Populer

Tuesday, 10 May 2022
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Baca Juga
Friday, 11 September 2020
11 Contoh SIM (Sistem Informasi Manajemen) Perusahaan
Baca Juga
Monday, 7 March 2022
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Baca Juga
Thursday, 21 April 2022
Aplikasi POS Alfamart Adalah: Pengertian dan Cara Kerja
Baca Juga
Friday, 25 September 2020
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Baca Juga
Monday, 25 April 2022
4 Contoh Pembukuan Kas Masuk dan Keluar dan Prosesnya
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu