🔴 Pilih Diskon 15% atau Bonus 2 Bulan? Buruan!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Jual Saham atau Jual Bisnis? Ini Arti Divestasi Adalah 

Divestasi adalah strategi bisnis yang tidak selalu berarti rugi. Pelajari apa itu divestasi, dan manfaatnya bagi perusahaan dan investor.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 20 March 2024

Divestasi adalah sebuah konsep yang kian menjadi sorotan dalam dunia bisnis kontemporer, menggambarkan strategi perusahaan untuk melepaskan aset atau unit bisnis tertentu sebagai bagian dari transformasi atau restrukturisasi.

Langkah ini tidak hanya mencerminkan respons terhadap dinamika pasar yang terus berubah, tetapi juga merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan fokus dan efisiensi perusahaan.  Sebab, divestasi bukan sekadar penjualan.

Tapi juga sebuah keputusan strategis yang memerlukan analisis mendalam terkait dampaknya terhadap pertumbuhan, profitabilitas, dan arah keseluruhan perusahaan. Berikut penjelasan lengkapnya!

Apa itu Divestasi? Divestasi Adalah ....

Dampak Divestasi

Menjual sebagian dari aset atau saham perusahaan disebut dengan divestasi (Credit: Freepik.com)

Menurut Gole dan Hilger (2008) menjelaskan jika divestasi adalah penjualan aset/saham atau sebagian segmen bisnis kepada pihak lain, baik perusahaan, individu atau kombinasi keduanya.

Sedangkan menurut Gitman dan Zutter (2019) Pengertian divestasi adalah penjualan sebagian aset bisnis yang diyakini jika nilai perusahaan akan meningkat ketika mengubah suatu unit bisnis menjadi aset lain yang lebih menghasilkan dan produktif.

Dari dua penjelasan ini dapat disimpulkan jika divestasi adalah suatu strategi bisnis yang melibatkan penjualan aset, saham, atau sebagian segmen bisnis kepada pihak lain, seperti perusahaan atau individu.

Tujuan utama dari divestasi adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan mengubah suatu unit bisnis menjadi aset lain yang dianggap lebih menguntungkan dan produktif.

Perbedaan Divestasi dengan Investasi

Berikut 3 perbedaan utama antara divestasi dan investasi:

1. Arah Aliran Aset

Perbedaan pertama adalah dari aliran aset, dimana aliran aset divestasi bergerak ari pihak yang memiliki (perusahaan, investor) ke pihak lain dengan tujuan mendapatkan dana segar atau merubah strategi.

Sebaliknya, aliran aset investasi bergerak dari investor ke pihak lain (perusahaan, proyek, dll.) untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Baca Juga: Aset Adalah: Jenis, Sifat dan Manfaatnya, Lengkap! - Bee.id

2. Tujuan

Berikutnya dari segi tujuan, dimana tujuan dari investasi secara garis besar adalah untuk meningkatkan kekayaan dan keuntungan melalui pertumbuhan nilai aset di masa depan.

Sedangkan divestasi bertujuan untuk mendapatkan dana segar untuk berbagai tujuan, seperti membiayai proyek lain, mengurangi risiko dengan diversifikasi portofolio, melepaskan aset yang tidak menguntungkan dan sejenisnya.

3. Dampak

Terakhir, berdasarkan dampaknya. Bagi bisnis investasi dapat meningkatkan nilai portofolio dan potensi keuntungan di masa depan.

Sedangkan divestasi dapat mengurangi nilai portofolio, tetapi dapat memberikan keuntungan dalam jangka pendek dan meningkatkan fleksibilitas perusahaan.

Tujuan Divestasi Adalah

Berikut ini beberapa tujuan dari dilakukannya divestasi:

  • Menjadi sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana segar yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek. Seperti, alokasi untuk proyek baru, meningkatkan keuntungan dan lain sebagainya.
  • Berikutnya, berfungsi sebagai instrumen strategis yang memungkinkan perubahan arah dan fokus perusahaan. Contohnya, menjual aset atau bisnis yang tidak lagi sesuai dengan visi perusahaan, divestasi memungkinkan fokus pada bisnis inti yang lebih relevan.
  • Tujuan divestasi berikutnya adalah mengurangi risiko dapat tercermin dalam beberapa aspek strategis. Seperti, dengan diversifikasi portofolio melalui divestasi, perusahaan dapat menyebarkan risiko investasi ke berbagai sektor.
  • Berperan penting dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
  • Divestasi bukan sekadar tindakan finansial, melainkan juga strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Cara Melakukan Divestasi

Menurut Krag L, dkk (2009) dalam Bukunya The Value Creation, Motives and Drivers of Divestitures-An Event and Case Study of Danish Selloff The Value Creation, Motives and Drivers Behind divestitures-An Event and Case Study of Danish Sell-offs. 

Cara melakukan divestasi bisa dilakukan dengan 3 jenis cara, yakni:

1. Menjual aset (Asset Sell/ Sell-Off)

Cara divestasi jenis ini melibatkan penjualan aset perusahaan kepada pihak lain, seperti anak perusahaan, divisi, atau lini produk, secara langsung kepada perusahaan pengakuisisi.

Dimana proses ini melibatkan tiga pihak, yaitu perusahaan pengakuisisi, perusahaan divestasi, dan target (anak perusahaan atau divisi yang dijual).

Perusahaan pengakuisisi mengambil alih kontrol terhadap target atau anak perusahaan, sementara perusahaan penjual memberikan kendali atas anak perusahaan kepada perusahaan pengakuisisi.

2. Divestasi Equity carve-out

Equity carve-out ini dilakukan dengan menawarkan penuh atau sebagian kepemilikan anak perusahaan kepada investor publik.

Dalam metode ini, diciptakan perusahaan baru yang diperdagangkan secara publik dengan sebagian atau seluruh kepemilikan oleh perusahaan induk.

Penting untuk dicatat bahwa equity carve-out bersifat tidak permanen, karena perusahaan induk memiliki kemampuan untuk menjual dan membeli kembali saham anak perusahaan sesuai kebutuhan.

Metode ini memberikan pemegang saham anak perusahaan otonomi sebagian atau sepenuhnya.

3. Spin-off

Berikutnya adalah divestasi tipe spin-off, yakni cara divestasi yang dilakukan dengan membagi saham secara proporsional kepada pemegang saham perusahaan induk.

Dalam proses ini, saham anak perusahaan diberikan kepada pemegang saham perusahaan induk yang eksis. Spin-off menghasilkan pembentukan perusahaan publik baru yang sepenuhnya terpisah dari perusahaan induk.

Tidak seperti sell-off, dalam spin-off tidak ada perusahaan yang mengakuisisi anak perusahaan, karena anak perusahaan tersebut menjadi entitas yang berdiri sendiri.

Pakai Beecloud Berbisnis Jadi Lebih Mudah Dan Menguntungkan

Dampak Divestasi

Aktivitas divestasi memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi kedua belah pihak, baik bagi investor maupun perusahaan, berikut rinciannya:

#Dampak Divestasi Bagi Investor

  • Potensi Keuntungan atau Kerugian: Investor akan mengalami potensi keuntungan atau kerugian tergantung pada harga penjualan aset perusahaan yang divestasi.
  • Perubahan Portofolio Investasi: Sehingga perlu menyesuaikan portofolio investasi mereka setelah divestasi untuk mencerminkan perubahan dalam struktur dan fokus perusahaan.
  • Risiko Investasi: Divestasi dapat mempengaruhi profil risiko investasi investor terkait dengan perubahan dalam industri atau pasar yang terlibat.
  • Sentimen Pasar: Pengumuman divestasi bisa mempengaruhi sentimen pasar terhadap perusahaan, yang dapat mempengaruhi harga saham dan kepercayaan investor.
  • Kebijakan Dividen: Dampak mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pengembalian investasi bagi para pemegang saham.

Baca Juga: Mengenal Investasi Jangka Panjang Kunci Bisnis Berkelanjutan

#Dampak Divestasi Bagi Perusahaan

  • Pengurangan Aset: Divestasi mengurangi aset perusahaan, yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atau pertumbuhan di masa depan.
  • Perubahan Struktur Perusahaan: Divestasi dapat menyebabkan perubahan dalam struktur perusahaan, termasuk fokus bisnis dan sumber daya yang tersedia.
  • Likuiditas: Divestasi dapat meningkatkan likuiditas perusahaan dengan menghasilkan dana tunai yang dapat digunakan untuk memperkuat keuangan atau investasi lainnya.
  • Fokus pada Inti Bisnis: Dengan melepaskan aset non-inti, perusahaan dapat fokus pada bisnis inti mereka, yang dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan.
  • Kinerja Keuangan: Divestasi dapat memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap kinerja keuangan perusahaan, termasuk pendapatan, laba, dan pertumbuhan.

Contoh Kasus Divestasi

Logo Bumn

Ilustrasi Logo BUMN (Badan Usaha Milik Negara) (Credit: bumn.go.id)

Beberapa contoh kasus divestasi pada perusahaan multinasional dan BUMN

# Divestasi BUMN

Beberapa contoh divestasi BUMN (Badan Usaha Milik Negara):

1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Menjual Sahamnya di PT Citilink Indonesia

Pada tahun 2022, Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, menjual 49% sahamnya di Citilink, maskapai penerbangan bertarif rendah, senilai Rp 2,47 triliun. Divestasi ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas dan mengurangi beban keuangan Garuda Indonesia.

2. PT Pertamina (Persero) Menjual Sahamnya di PT Elnusa Tbk (ELSA)

Pada tahun 2023, Pertamina, perusahaan migas nasional, menjual 10% sahamnya di Elnusa, perusahaan jasa hulu migas, senilai Rp 4,3 triliun. Divestasi ini dilakukan untuk fokus pada bisnis inti Pertamina dan meningkatkan efisiensi.

# Divestasi Perusahaan Multinasional

Berikut beberapa contoh divestasi perusahaan multinasional:

1. Unilever Menjual Sahamnya di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Pada tahun 2019, Unilever PLC, perusahaan multinasional asal Inggris, menjual 19,3% sahamnya di PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), perusahaan mie instan terbesar di Indonesia, senilai Rp 33,7 triliun. Divestasi ini dilakukan untuk fokus pada bisnis inti Unilever dan meningkatkan fleksibilitas dalam portofolio investasinya.

2. General Electric (GE) Menjual Sahamnya di Baker Hughes

Pada tahun 2017, GE, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, menjual sahamnya di Baker Hughes, perusahaan manufaktur dan jasa minyak dan gas bumi, senilai $32 miliar. Divestasi ini dilakukan untuk mengurangi portofolio GE dan fokus pada bisnis yang lebih menguntungkan.

Tips Divestasi yang Efektif

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan divestasi agar menghasilkan hasil yang efektif baik bagi perusahaan maupun investor:

  • Alasan Investasi, pertimbangkan tujuannya apakah untuk fokus pada bisnis inti, meningkatkan fleksibilitas portofolio, meningkatkan likuiditas, atau mengurangi beban keuangan?
  • Kemudian pastikan timing divestasi dilakukan dalam waktu tab tepat, khususnya ketika pasar sedang bullish untuk mendapatkan harga terbaik dan pembeli potensial yang memiliki minat dan kemampuan tersedia di pasar.
  • Berikutnya, perhatikan juga struktur transaksi, Anda bisa menentukan metode divestasi yang tepat, seperti penjualan aset, penjualan saham, atau spin-off.
  • Selain metode, perhatikan juga harga divestasi, Anda bisa menetapkan harga yang wajar untuk aset yang didivestasi berdasarkan nilai pasar dan nilai intrinsiknya.
  • Terakhir adalah dampaknya, baik dampak bagi karyawan seperti PHK, atau dampak reputasi perusahaan.

Nah, itu dia beberapa informasi mengenai divestasi adalah, dampak, tujuan, jenis metode dan lainnya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya..

Artikel Terkait

11 Rekomendasi Aplikasi Gudang dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Peran teknologi dalam mengelola dan mengoptimalkan operasi bisnis semakin tinggi. Salah satu aspek yang sangat penting dalam rantai pasokan adalah
Baca Juga
Value Chain Penting untuk Bisnis? Ini Penjelasannya
Dalam dunia bisnis, memenangkan pasar dan mengalahkan kompetitor adalah cara agar bisnis dapat terus berkembang. Value chain yang berarti rantai
Baca Juga
5 Contoh Usaha Perdagangan, Pengertian, Ciri dan Jenisnya
Usaha perdagangan telah menjadi pilar utama dalam menggerakkan roda ekonomi dunia. Perdagangan tidak hanya sekedar pertukaran barang dan jasa, tetapi
Baca Juga
15 Faktor Kegagalan Wirausaha dan Cara Mengidentifikasi
Ada cukup banyak faktor kegagalan wirausaha karena menjalankan bisnis merupakan tantangan yang penuh risiko dan tidak semua usaha berakhir dengan
Baca Juga
VUCA Adalah: Jenis, Langkah dan Dampaknya bagi Bisnis
VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity, mencerminkan sebuah kondisi lingkungan bisnis yang tengah mengalami ‘kesulitan’. Terutama pasca pandemi
Baca Juga
Derivatif Adalah, Jenis dan Dasar Hukumnya
Derivatif adalah salah satu opsi perjanjian kontrak yang digunakan sebagai instrumen investasi yang dapat digunakan. Instrumen ini juga diperdagangkan di
Baca Juga

Artikel Populer

Tuesday, 10 May 2022
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Baca Juga
Friday, 11 September 2020
11 Contoh SIM (Sistem Informasi Manajemen) Perusahaan
Baca Juga
Monday, 7 March 2022
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Baca Juga
Thursday, 21 April 2022
Aplikasi POS Alfamart Adalah: Pengertian dan Cara Kerja
Baca Juga
Friday, 25 September 2020
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Baca Juga
Monday, 25 April 2022
4 Contoh Pembukuan Kas Masuk dan Keluar dan Prosesnya
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu