Menjalankan bisnis bukan hanya soal jualan atau seberapa besar omzet yang berhasil diraih. Lebih dari itu, ada satu aspek penting yang sering jadi tolok ukur kesehatan keuangan perusahaan, yaitu rasio keuangan.
Rasio ini ibarat "nilai rapor" bisnis Anda, yang mencerminkan seberapa efisien, stabil, dan menguntungkannya operasional yang Anda jalankan. Apakah bisnis Anda sedang tumbuh sehat atau justru diam-diam mengalami masalah keuangan?
Nah, melalui analisis rasio keuangan, Anda bisa mendapatkan jawabannya secara lebih terukur dan objektif. Yuk mari kita bahas lebih detail terkait apa itu rasio keuangan pada artikel di bawah ini!
Setelah Anda bisa membuat laporan keuangan, Anda perlu mengetahui tentang rasio keuangan. Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud tentang rasio keuangan? Analisis rasio keuangan adalah suatu alat untuk menganalisa serta mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan parameter dari kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang dijalankan.
Lalu parameter atau data-data keuangan biasanya dapat Anda ambil dari laporan keuangan umum yaitu adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan-laporan yang lainnya.
Secara sederhana, rasio keuangan adalah perbandingan angka-angka penting dari laporan keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja suatu perusahaan. Data-data tersebut biasanya diperoleh dari pos laporan seperti aktiva lancar, aktiva tetap, utang lancar, dan modal kerja dari waktu ke waktu.
Analisis keuangan juga terdapat pada balanced scorecard, yakni alat untuk mengukur seberapa besar atau kecilnya kinerja dari perusahaan, seberapa efektif strategi yang dijalankan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Sehingga analisis rasio keuangan pada sebuah perusahaan tidak hanya ditujukan pada pihak manajemen saja, tetapi juga untuk investor. Banyak investor yang menganggap analisis rasio keuangan menjadi bahan penilaian atau alat ukur untuk mengetahui seberapa sehat perusahaan tersebut pantas mendapatkan suntikkan investasi.
Berikut ini merupakan beberapa istilah atau pengertian Rasio Keuangan menurut beberapa ahli :
Menurut Irawati, rasio keuangan ialah salah satu cara analisis pada bidang manajemen keuangan yang diperuntukkan untuk alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode yang ditentukan.
Ataupun itu hasil-hasil usaha asal sebuah perusahaan pada suatu periode tertentu dengan jalan yaitu membandingkan dua buah variabel yang didapat dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi.
Kemudian, pengertian rasio keuangan menurut kasmir adalah aktivitas membandingkan angka-angka yang ada pada suatu laporan keuangan yakni dengan cara membagi suatu angka dengan angka yang lainnya.
Perbandingan ini dapat melakukan perhitungan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam salah satu laporan keuangan atau juga bisa antar komponen yang sudah ada pada laporan keuangan yang ada.
Selanjutnya, rasio Keuangan menurut Samryn adalah salah satu cara yang dilakukan sebagai sebuah perbandingan yakni data keuangan perusahaan agar menjadi lebih memiliki arti.
Rasio ini dianggap menjadi dasar untuk menjawab banyak pertanyaan penting tentang informasi kesehatan keuangan dari perusahaan.
Terakhir adalah menurut Munawir, ia menjelaskan jika analisis rasio adalah salah satu teknik analisa untuk memperoleh informasi hubungan pos-pos tertentu dalam laporan neraca atau laporan laba rugi berdasarkan individu atau kombinasi dari kedua laporan itu.
Nah, apa saja sebenarnya fungsi dari analisis rasio keuangan ini? Berikut beberapa fungsi utamanya:
Fungsi pertama analisis rasio keuangan adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti hutang lancar.
Rasio yang umum digunakan seperti current ratio dan rasio cepat bisa menunjukkan kas yang tersedia atau aset lancar lain yang bisa langsung digunakan. Semakin banyak jumlah utang, maka utang, maka semakin besar beban kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan
Selanjutnya adalah digunakan untuk menilai seberapa efektif manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva perusahaan, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar. Efisiensi ini bisa diukur dengan rasio aktivitas seperti perputaran persediaan dan average collection turnover.
Selain itu, rasio ini juga digunakan untuk memberi gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari dana yang digunakan, yang bisa dianalisis dengan rasio profitabilitas seperti profit margin dan return on equity. Semakin tinggi rasio profitabilitas ini, maka semakin baik kinerja perusahaan.
Hasil dari analisis rasio ini juga bisa menjadi dasar manajemen dalam pengambilan keputusan strategis, termasuk dalam hal investasi yang akan dilakukan, struktur utang perusahaan, serta evaluasi modal kerja.
Analisa laporan keuangan juga membantu dalam menilai risiko keuangan dan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya melalui rasio solvabilitas seperti debt to equity ratio dan debt to asset ratio.
Namun, penting untuk diingat bahwa semakin tinggi rasio bukan berarti selalu sehat. Sebaliknya jika rasio ini terlalu tinggi atau terlalu rendah, perlu dilakukan analisis kritis atas konteks industri dan kondisi aktual perusahaan.
Menurut Kasmir (2015) dalam "Buku Ajar Analisis Laporan Keuangan" karya Aning Fitriana (2024), jenis rasio keuangan dibedakan menjadi 3 bentuk, yakni:
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dalam memenuhi kewajiban. Rasio ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni:
Analisis ini menampilkan informasi mengenai kemampuan aktiva untuk menutup utang lancar sehingga hasilnya digunakan untuk perbandingan aktiva lancar dan utang lancar.
Lalu yang termasuk sebagai aktiva lancar yaitu meliputi kas, piutang dagang, persediaan, dan sebagainya. Untuk utang lancar meliputi utang gaji, utang bank, utang dagang, dan sebagainya.
Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar
Umumnya, rasio ini dianggap sehat jika bernilai ≥ 2,0. Semakin besar rasio ini, menunjukkan likuiditas perusahaan yang semakin baik. Sebaliknya, jika
Analisis ini memberikan informasi mengenai kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yakni dengan mengurangi aktiva lancar dengan nilai persediaan. Lalu aktiva lancar yang dipakai lebih fokus pada komponen yang lebih likuid.
Rumus Quick Ratio = (aktiva lancar – persediaan) / utang lancar
Rasio ini dianggap baik jika bernilai ≥ 1,0. Semakin besar quick ratio suatu perusahaan ....
Analisis ini untuk menunjukkan informasi posisi kas yang bisa menutupi utang lancar yakni dengan membandingkan antara kas dan setara kas, tanpa mempertimbangkan aktiva lancar atau piutang lainnya.
Rumus Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) / Utang Lancar
Rasio ini idealnya bernilai ≥ 1,0, menandakan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk membayar seluruh kewajiban jangka pendeknya. Namun, rasio yang terlalu tinggi bisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan kasnya secara efisien untuk investasi atau ekspansi.
BACA JUGA: Cara Menghitung Rasio Likuiditas pada Laporan Keuangan
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.
Rasio ini sangat penting karena menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola sumber daya dan strategi bisnis untuk mencetak laba bersih. Beberapa rasio profitabilitas yang umum digunakan untuk analisis laporan keuangan antara lain:
Profit margin adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan dari setiap rupiah penjualan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik karena menandakan efisiensi dalam mengontrol biaya dan mengelola penjualan.
Profit margin sendiri dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berikut rumusnya:
Selanjutnya ada return on equity atau disebut dengan ROE, return on equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari modal sendiri yang ditanamkan pemegang saham. Semakin tinggi ROE, maka investasi dianggap semakin menguntungkan.
Rumus Return on Equity = (Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham) x 100
Standar return on equity yang baik pada umumnya adalah di atas 15%, sedangkan rasio return on equity di atas 20% lebih menunjukkan jika sebuah perusahaan tersebut memiliki profitabilitas tinggi.
BACA JUGA: Rumus ROE (Return on Equity) dan Cara Menghitungnya
Rasio Efisiensi atau Rasio Aktivitas digunakan untuk menilai seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya dalam menghasilkan penjualan atau pendapatan.
Rasio ini juga bisa disebut rasio perputaran karena menunjukkan berapa kali aset tertentu digunakan atau diputar dalam satu periode akuntansi. Beberapa contoh activity ratio dalam analisis laporan keuangan yaitu:
Perputaran persediaan adalah rasio yang menunjukkan berapa kali persediaan dijual dan diganti dalam satu periode. Semakin besar rasio ini, artinya manajemen persediaan efisien dan permintaan pasar stabil. Berikut rumus perputaran persediaan yang umum digunakan:
Rumus Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan
Average collection turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang, atau seberapa cepat perusahaan bisa menagih piutangnya.
Semakin tinggi rasio ini, maka perputaran piutang semakin cepat, yang berdampak positif terhadap arus kas. Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
Average Collection Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Rata-rata
Meskipun analisis rasio keuangan sangat membantu dalam memahami kondisi finansial perusahaan, tetap ada sejumlah keterbatasan yang perlu diperhatikan. Namun, ada cara mengatasinya, apa itu?
Kasmir (2017) menjelasan ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan analisis rasio ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
Rasio keuangan menurut Fahmi (2011), untuk mengatasi kelemahan rasio keuangan, beberapa langkah dapat dilakukan, yaitu:
Dari berbagai pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan alat penting dalam menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan. Mulai dari menilai likuiditas, efisiensi, hingga profitabilitas, semua dapat diukur secara lebih objektif melalui rasio-rasio seperti current ratio, quick ratio, cash ratio, hingga return on equity.
Namun, perlu diingat bahwa hasil rasio tidak selalu mutlak karena bisa dipengaruhi oleh metode akuntansi, manipulasi data, maupun faktor musiman. Untuk memperoleh hasil analisis rasio yang akurat, dibutuhkan laporan keuangan yang rapi, lengkap, dan tersusun secara real-time.
Di sinilah peran aplikasi pembukuan keuangan Beecloud menjadi sangat krusial. Dengan fitur pencatatan otomatis, integrasi data antar departemen, dan laporan keuangan instan, Beecloud membantu pelaku usaha.
Baik UMKM maupun perusahaan skala menengah, untuk memantau keuangan dengan lebih efisien dan akurat. Ketika laporan keuangan tersusun dengan baik, maka analisis rasio pun dapat dilakukan dengan lebih tepat, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis yang cerdas.