🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

11 Peluang Bisnis Properti yang Menguntungkan di Indonesia

Ingin sukses dalam bisnis properti? Artikel ini membahas jenis-jenis, contoh dan tips sukses bisnis properti di Indonesia.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 21 December 2023

Apakah Anda pernah bermimpi tentang memiliki bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka pintu menuju dunia investasi yang menarik? Bisnis properti adalah jawabannya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi seluk-beluk usaha properti, dari pengertian dasar hingga peluang-peluang yang menanti di berbagai bidang.

Dari membeli dan menjual properti hingga menjadi pengelola properti yang handal, kita akan membahas setiap tahapan dan memberikan wawasan mendalam mengenai keuntungan, tantangan, dan contoh-contoh bisnis properti yang dapat menginspirasi langkah-langkah Anda ke dalam dunia yang dinamis ini.

Apa itu Bisnis Properti?

Bisnis Properti Adalah

Contoh transksi bisis properti (Credit: Freepik.com)

Bisnis properti adalah bisnis yang melibatkan segala aspek yang terkait dengan kepemilikan, pengelolaan, dan transaksi properti. Properti itu sendiri dapat mencakup rumah tinggal, apartemen, tanah kosong, atau bahkan bangunan komersial.

Di era ini, usaha properti telah menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan dan menarik banyak perhatian.

Bagi mereka yang ingin terlibat dalam bisnis ini, langkah pertama yang perlu dipahami adalah proses transaksi properti. Ini melibatkan penjualan dan pembelian properti dengan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Selain itu, aspek pengelolaan properti juga sangat penting, terutama jika Anda berencana menyewakan properti Anda kepada orang lain.

Jenis-Jenis Bisnis Properti

Sekarang setelah kita memahami dasar-dasar usaha properti, mari kita bahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis bisnis properti. Ada beberapa jalur yang dapat Anda pilih tergantung pada minat, keahlian, dan tujuan investasi Anda.

1. Jual Beli Properti

Salah satu jalur utama dalam bisnis properti adalah jual beli properti. Ini melibatkan proses pembelian dan penjualan properti dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Bagi mereka yang memiliki modal untuk berinvestasi, membeli properti pada harga yang menguntungkan dan menjualnya ketika nilai properti naik dapat menjadi cara yang efektif untuk menghasilkan pendapatan.

Namun, penting untuk memahami pasar properti lokal dan trennya sebelum terlibat dalam transaksi jual beli. Risiko dan keuntungan dapat bervariasi, dan pemahaman yang baik akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

2. Sewa Properti

Jika kepemilikan properti bukanlah pilihan saat ini, Anda masih bisa terlibat dalam bisnis properti dengan menyewakan properti. Ini mencakup menyewakan rumah, apartemen, atau properti komersial kepada orang lain.

Pendapatan sewa dapat memberikan sumber pendapatan yang stabil, terutama jika Anda memiliki properti yang diminati di lokasi strategis.

Penting untuk memahami hak dan tanggung jawab sebagai pemilik properti sewaan, serta cara mengelola properti agar tetap menarik bagi penyewa potensial. Kesadaran terhadap peraturan sewa setempat juga krusial untuk menjaga hubungan baik antara pemilik dan penyewa.

3. Pembangunan Properti

Bagi mereka yang tertarik dengan kreativitas dan konstruksi, bisnis pembangunan properti mungkin menjadi pilihan yang menarik.

Ini melibatkan proses merancang, membangun, dan mengembangkan properti baru. Pembangunan properti dapat mencakup pembangunan perumahan, proyek komersial, atau renovasi properti yang sudah ada.

Namun, perlu diingat bahwa bisnis pembangunan properti seringkali melibatkan modal besar dan risiko yang signifikan. Rencana bisnis yang matang, pemahaman mendalam tentang perizinan, dan pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan proyek sangat penting untuk kesuksesan dalam bisnis ini.

4. Pengelolaan Properti

Pengelolaan properti adalah aspek krusial dalam bisnis properti. Jika Anda memiliki properti yang disewakan, tugas pengelolaan melibatkan pemeliharaan rutin, penanganan keluhan penyewa, dan pemantauan kondisi properti.

Sebagai pengelola properti, tujuan utama Anda adalah memastikan properti tetap dalam kondisi baik dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penyewa.

Mengelola properti juga memerlukan pemahaman tentang hukum sewa setempat, pembukuan keuangan, dan keterampilan komunikasi yang baik.

Sebagai pengelola yang efektif, Anda dapat memastikan bahwa properti Anda tetap menarik bagi penyewa, mendukung pendapatan sewa, dan membangun reputasi yang baik di pasar.

Keuntungan Bisnis Properti

Bisnis properti menawarkan sejumlah keuntungan yang menjadikannya pilihan menarik bagi banyak investor. Untuk lebih memahami mengapa usaha properti dapat menjadi langkah investasi yang cerdas, berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat Anda pertimbangkan:

1. Nilai Aset yang Cenderung Meningkat

Salah satu keuntungan utama dalam bisnis properti adalah nilai aset yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Terutama di daerah-daerah yang mengalami pertumbuhan pesat, harga properti dapat melonjak secara signifikan.

Dengan berinvestasi dalam properti, Anda memiliki peluang untuk meraih keuntungan dari peningkatan nilai properti seiring berjalannya waktu.

2. Sumber Penghasilan Pasif melalui Sewa Properti

Bisnis properti dapat menjadi sumber penghasilan pasif yang stabil melalui penyewaan properti. Dengan menyewakan rumah, apartemen, atau ruang komersial, Anda dapat menerima pembayaran sewa secara rutin tanpa harus bekerja secara aktif setiap hari.

Ini memberikan fleksibilitas finansial dan peluang untuk memanfaatkan investasi properti Anda secara maksimal.

3. Jaminan untuk Mendapatkan Pinjaman

Properti dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, seperti bank.

Memiliki properti dapat membuka pintu untuk mendapatkan modal tambahan yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis Anda atau memperoleh properti tambahan. Ini menjadi strategi yang umum digunakan untuk mengoptimalkan potensi bisnis properti.

4. Tahan Terhadap Inflasi

Properti cenderung menjadi perlindungan terhadap inflasi. Ketika harga-harga umum naik, nilai properti juga cenderung meningkat. Oleh karena itu, investasi dalam properti dapat membantu menjaga nilai kekayaan Anda dan memberikan keamanan finansial jangka panjang.

5. Pasar yang Luas

Bisnis properti memiliki pasar yang luas, baik di tingkat lokal maupun internasional. Permintaan akan tempat tinggal dan properti komersial terus ada, menjadikan bisnis properti sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan.

Peluang untuk menjangkau berbagai segmen pasar membuat usaha properti dapat menjadi pilihan yang beragam dan terus berkembang.

Tantangan Bisnis Properti

Contoh Bisnis Properti

Modl yang besar jadi salah satu tantangan dalam menjalankan bisnis properti (Credit: Freepik.com)

Meskipun bisnis properti menawarkan sejumlah keuntungan, seperti yang telah dibahas sebelumnya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi oleh para pelaku usaha properti.

Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam menjalankan usaha properti:

1. Modal yang Besar

Salah satu hambatan utama dalam bisnis properti adalah kebutuhan akan modal yang besar. Terutama untuk membeli properti, memerlukan investasi finansial yang signifikan.

Hal ini dapat menjadi kendala bagi pemula yang mungkin menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan modal yang diperlukan untuk terlibat dalam transaksi properti.

2. Risiko Fluktuasi Harga

Harga properti dapat mengalami fluktuasi, terkadang naik dan terkadang turun. Fluktuasi harga ini dapat menimbulkan risiko kerugian bagi pelaku bisnis properti, terutama jika mereka membeli properti pada harga tinggi dan kemudian nilai properti tersebut mengalami penurunan.

Pemahaman yang baik tentang tren pasar dan analisis risiko menjadi kunci untuk mengelola risiko fluktuasi harga.

3. Kompetisi yang Ketat

Bisnis properti menjadi salah satu bidang usaha yang diminati, sehingga persaingan di dalamnya menjadi ketat. Meningkatkan keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dapat membantu Anda bersaing dengan para pesaing.

Inovasi dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pasar dapat menjadi kunci untuk memenangkan persaingan ini.

4. Peraturan yang Kompleks

Proses jual beli dan sewa properti diatur oleh peraturan-peraturan yang kompleks. Pelaku usaha properti perlu memahami aturan-aturan tersebut agar dapat beroperasi sesuai dengan hukum.

Pelanggaran aturan dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius. Konsultasi dengan ahli hukum properti dapat membantu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Kebutuhan Pemeliharaan

Pemeliharaan properti merupakan keharusan agar tetap dalam kondisi yang baik. Namun, pemeliharaan ini dapat memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Pelaku bisnis properti perlu memperhitungkan biaya pemeliharaan dalam perencanaan keuangan mereka untuk memastikan properti tetap menarik dan bernilai tinggi.

Contoh Bisnis Properti

Jika Anda tertarik untuk terlibat dalam bisnis properti, berikut adalah beberapa contoh model bisnis yang dapat dijelajahi:

1. Jadi Agen Properti Independen

Menjadi agen properti independen adalah cara yang umum untuk terlibat dalam usaha properti. Sebagai agen, Anda dapat membantu calon pembeli atau penyewa menemukan properti yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keberhasilan dalam bisnis ini tergantung pada kemampuan untuk membangun jaringan yang luas, pemahaman tentang pasar properti lokal, dan keterampilan negosiasi yang baik.

2. Jual-Beli Rumah Bekas

Bisnis jual-beli rumah bekas merupakan cara tradisional untuk berpartisipasi dalam pasar properti. Anda dapat mencari rumah-rumah yang dijual dengan harga terjangkau, melakukan renovasi jika diperlukan, dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Keberhasilan dalam bisnis ini memerlukan keahlian dalam penilaian properti dan pemahaman yang baik tentang tren pasar.

3. Menyewakan Rumah Bekas

Menyewakan rumah bekas adalah model bisnis yang menghasilkan pendapatan pasif melalui pembayaran sewa bulanan.

Sebagai pemilik, Anda bertanggung jawab untuk menjaga properti dalam kondisi baik dan memberikan layanan yang baik kepada penyewa. Pemahaman tentang hukum sewa dan manajemen properti sangat penting dalam menjalankan bisnis ini.

4. Jadi Developer Perumahan Baru

Mengembangkan perumahan baru melibatkan pembelian lahan, perencanaan dan pembangunan rumah-rumah baru, dan kemudian menjualnya kepada calon pembeli.

Ini adalah bisnis yang membutuhkan modal dan keterampilan manajemen proyek yang baik. Keberhasilan dalam bisnis ini juga tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pasar.

Baca Juga: Software Akuntansi Untuk Developer Perumahan

5. Menyewakan Unit Apartemen

Menyewakan unit apartemen adalah model bisnis yang cocok untuk mereka yang memiliki properti komersial. Dengan menyewakan unit-unit apartemen, Anda dapat menghasilkan pendapatan tetap dari penyewa yang mencari tempat tinggal yang nyaman.

Manajemen properti dan pelayanan pelanggan yang baik akan menjadi kunci keberhasilan dalam model bisnis ini.

6. Menyewakan Villa

Menyewakan villa adalah pilihan untuk mereka yang memiliki properti mewah di destinasi wisata atau area eksklusif.

Properti ini dapat disewakan kepada pelancong yang mencari pengalaman menginap yang istimewa. Pemasaran yang baik dan pelayanan pelanggan yang eksklusif dapat meningkatkan daya tarik bisnis ini.

7. Membangun dan Menyewakan Kos-kosan

Membangun dan menyewakan kos-kosan adalah model bisnis yang menargetkan pasar penyewa yang mencari tempat tinggal sementara dengan harga terjangkau. Bisnis ini memerlukan manajemen yang cermat untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penyewa.

8. Membangun dan Menyewakan Kontrakan Petakan

Membangun dan menyewakan kontrakan petakan adalah model bisnis yang fokus pada pembangunan rumah kontrakan di lahan yang lebih kecil. Ini dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam properti dengan skala yang lebih kecil.

9. Membangun dan Menyewakan Ruko

Membangun dan menyewakan ruko (rumah toko) dapat menjadi bisnis yang menguntungkan di daerah komersial. Ruko dapat disewakan kepada bisnis atau usaha mikro dan kecil yang mencari lokasi strategis.

10. Bisnis Homestay atau Menyewakan Kamar

Bisnis homestay atau menyewakan kamar dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin berbagi properti mereka dengan wisatawan atau pelancong. Ini dapat mencakup menyewakan kamar-kamar tambahan di rumah atau menyediakan penginapan lengkap dalam model homestay.

11. Mendanai Pembiayaan Properti di P2P Lending

Bagi mereka yang mencari alternatif pembiayaan, terlibat dalam pembiayaan properti melalui peer-to-peer (P2P) lending dapat menjadi opsi. Ini memungkinkan investor untuk memberikan pinjaman kepada pemilik properti atau pengembang dalam pertukaran untuk imbal hasil.

Setiap contoh usaha properti memiliki karakteristik dan tantangan sendiri. Penting untuk memilih model bisnis yang sesuai dengan tujuan, keahlian, dan kapasitas finansial Anda.

Dengan pemahaman yang mendalam dan perencanaan yang matang, Anda dapat menjelajahi berbagai peluang dalam dunia bisnis properti.

Langkah-langkah Bisnis Properti

software akuntansi untuk developer perumahan 1

Memahami secara rinci apa itu bisnis properti jadi langkah awal memulai usaha ini (Credit: Freepik.com)

Bagi yang ingin memulai bisnis properti, langkah-langkah berikut dapat membantu Anda merencanakan dan menjalankan bisnis dengan lebih baik:

1. Mempelajari Seluk Beluk Bisnis Properti

Langkah pertama yang krusial adalah mempelajari seluk beluk bisnis properti. Ini mencakup pemahaman terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, praktik bisnis di industri properti, dan dinamika pasar.

Mengetahui jenis-jenis properti dan karakteristik pasar akan memberikan dasar yang kokoh untuk memulai bisnis.

2. Menentukan Jenis Bisnis Properti yang Akan Dijalankan

Ada berbagai jenis bisnis properti, dan Anda perlu menentukan jenis yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan tujuan Anda.

Apakah Anda ingin menjadi agen properti, pengembang perumahan, pemilik properti penyewa, atau terlibat dalam manajemen properti? Pilihan ini akan mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya.

3. Membuat Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis adalah panduan utama untuk usaha properti Anda. Dokumen ini harus mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang, strategi pemasaran, analisis pesaing, dan rencana keuangan.

Perencanaan bisnis membantu Anda menghadapi tantangan dan tetap fokus pada visi bisnis Anda.

4. Mencari Modal

Modal adalah elemen penting dalam bisnis properti. Cari sumber modal yang sesuai dengan skala bisnis Anda, seperti tabungan pribadi, pinjaman bank, atau investor. Memahami bagaimana mengelola modal dengan bijak akan memastikan kelangsungan bisnis Anda.

5. Mencari Properti yang Tepat

Pemilihan properti yang tepat adalah kunci keberhasilan usaha properti. Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi target pasar Anda. Analisis lokasi, harga, dan potensi pertumbuhan properti akan membantu Anda menemukan properti yang cocok.

6. Memasarkan Properti

Pemasaran properti adalah langkah kunci untuk menarik perhatian pembeli atau penyewa potensial. Gunakan strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar Anda, seperti pemasaran online, promosi offline, dan kerjasama dengan agen properti atau platform pemasaran properti.

7. Mengelola Bisnis dengan Baik

Setelah bisnis berjalan, penting untuk mengelolanya dengan baik. Manajemen keuangan yang efektif, manajemen sumber daya manusia, dan operasional bisnis yang lancar akan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Anda.

Tips Sukses Memulai Bisnis Properti

Pemasaran bisnis properti memerlukan pendekatan yang cermat dan terarah. Berikut adalah beberapa tips dan strategi pemasaran yang dapat membantu meningkatkan visibilitas dan daya tarik bisnis properti Anda:

1. Buatlah Situs Web yang Menarik dan Informatif

Situs web merupakan wajah digital bisnis properti Anda. Pastikan situs web Anda memiliki desain yang menarik, responsif, dan menyediakan informasi lengkap tentang properti yang Anda tawarkan. Foto-foto berkualitas tinggi dan deskripsi yang informatif dapat membantu calon pembeli atau penyewa mendapatkan gambaran yang jelas.

2. Gunakan Media Sosial

Memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membangun brand awareness dan berkomunikasi dengan calon klien. Bagikan konten yang menarik, seperti foto properti, ulasan pelanggan, dan informasi pasar properti terkini.

Platform seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai target pasar Anda.

3. Bergabunglah dengan Komunitas Properti

Bergabung dengan komunitas properti lokal atau industri dapat membantu Anda membangun jaringan dan mendapatkan wawasan pasar yang berharga. Ikut serta dalam acara-acara industri, seminar, atau forum diskusi properti dapat menjadi peluang untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kepercayaan dari calon klien.

4. Ikuti Tren Properti Terkini

Tetap up-to-date dengan tren properti terkini akan membantu Anda memberikan informasi yang relevan kepada calon pembeli atau penyewa. Berikan saran atau wawasan tentang tren pasar, desain interior, atau fitur properti yang sedang diminati.

5. Lakukan Promosi Secara Offline

Meskipun pemasaran digital mendominasi, promosi offline masih memiliki peran penting. Iklan di surat kabar lokal, brosur, dan partisipasi dalam pameran properti dapat menjangkau audiens yang mungkin tidak terlalu aktif secara online.

6. Gunakan Software Akuntansi

Pakai Software Akuntansi Untuk Kontraktor Mudah Hitung Biaya Hingga Urus Perizinan

Bisnis properti membutuhkan software akuntansi karena mengelola finansial dan keuangan, seperti tugas-tugas kompleks seperti pembukuan operasional, pendapatan, dan alokasi dana keluar. Software akuntansi menjadi krusial dalam menyusun laporan keuangan yang presisi dan akuntabel.

Tidak hanya itu saja, dengan adanya akuntansi perusahaan juga bisa memberikan transparansi terhadap kondisi finansial, kinerja, inkonsistensi ekuitas, dan arus kas perusahaan. Dalam konteks developer perumahan, software akuntansi Beeaccounting dapat menjadi solusi yang efektif.

Beeaccounting menawarkan opsi yang beragam, mulai dari platinum hingga Lite, dengan fitur dan keunggulan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis properti. Klik banner di atas untuk mendapatkan ratusan keuntungannya 👆

Adapun keunggulan dari software ini adalah realisasi biaya yang koheren, dokumentasi yang jelas, serta kemampuan menyusun laporan laba rugi dapat membantu perusahaan properti menjadi lebih presisi, efisien, dan transparan dalam manajemen keuangannya.

Strategi Pemasaran Bisnis Properti

Berikut adalah beberapa strategi pemasaran bisnis properti yang lebih spesifik:

1. Pemasaran Online

Gunakan iklan Google untuk meningkatkan visibilitas di hasil pencarian. Manfaatkan iklan sosial media seperti Facebook dan Instagram untuk menargetkan audiens yang spesifik.

Implementasikan pemasaran konten melalui blog atau video yang memberikan informasi bermanfaat tentang properti dan pasar properti.

Baca juga: 7 Tujuan Pemasaran Bagi Bisnis beserta Cara Membuatnya

2. Pemasaran Offline

Manfaatkan pemasaran langsung melalui kirim surat penawaran kepada calon pembeli atau penyewa potensial. Kolaborasi dengan agen properti lokal untuk memperluas jaringan dan mendapatkan referensi.

Sertai acara atau event lokal yang berhubungan dengan properti untuk meningkatkan kehadiran offline Anda.

3. Pemasaran Personal

Bangun hubungan personal dengan calon klien. Dengarkan kebutuhan mereka dan berikan solusi yang sesuai.

Fokus pada pelayanan pelanggan yang unggul untuk membangun reputasi positif. Jadi ahli di bidang properti dengan terus memperbarui pengetahuan tentang tren, regulasi, dan pasar properti.

Dengan menggabungkan berbagai strategi ini, Anda dapat menciptakan kampanye pemasaran yang holistik dan efektif untuk bisnis properti Anda. Selalu evaluasi dan sesuaikan strategi Anda sesuai dengan perubahan tren pasar dan kebutuhan klien.

Manfaatkan Impulse Buying untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis
Dalam dunia bisnis, memahami perilaku konsumen sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan. Salah satu fenomena yang sering terjadi dalam pembelian konsumen
Baca Juga
Hak Kekayaan Intelektual dalam Bisnis
HKI atau Hak Kekayaan Intelektual adalah kebijakan hukum yang digagas untuk menjaga dan mendorong inovasi serta kreativitas dalam masyarakat. HKI
Baca Juga
Value Chain Penting untuk Bisnis? Ini Penjelasannya
Dalam dunia bisnis, memenangkan pasar dan mengalahkan kompetitor adalah cara agar bisnis dapat terus berkembang. Value chain yang berarti rantai
Baca Juga
Usaha Perseorangan: Ciri-Ciri, Contoh & Cara Mendirikannya
Dalam dunia bisnis, keberagaman bentuk usaha menawarkan pelbagai opsi bagi para pengusaha yang ingin memulai perjalanan kewirausahaan mereka. Usaha perseorangan
Baca Juga
VUCA Adalah: Jenis, Langkah dan Dampaknya bagi Bisnis
VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity, mencerminkan sebuah kondisi lingkungan bisnis yang tengah mengalami ‘kesulitan’. Terutama pasca pandemi
Baca Juga
5 Contoh Surat Penerimaan Barang dan Cara Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari contoh surat penerimaan barang yang lengkap dan ingin mempelajari cara membuatnya? Surat penerimaan barang, juga dikenal
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu