Banyak orang belum mengetahui definisi piutang secara umum. Di dalam dunia bisnis masalah piutang adalah salah satu aktivitas yang akan terjadi ketika perusahaan tersebut menjual jasa maupun karang terhadap konsumen, sedangkan konsumen tersebut tidak langsung membayar. Piutang juga bisa dikatakan ada apabila konsumen membeli barang atau jasa secara kredit.
Bagi suatu perusahaan, piutang dagang tersebut bisa dikatakan bagaikan pisau bermata dua. Hal tersebut dikarenakan pada satu sisi perusahaan dapat melakukan penjualan jasa atau produknya sehingga keuntungan bisa didapatkan. Sedangkan di sisi lainnya, saat melakukan penjualan yang dilakukan perusahaan tersebut, maka awalnya para konsumen akan telat untuk melakukan pembayaran sehingga perusahaan gagal untuk melakukan penagihan piutang dari konsumen.
Dengan demikian akan menyebabkan perusahaan tersebut tidak mendapatkan keuntungan justru akan tersendat. Apalagi jika ternyata perusahaan hanya punya modal pas-pasan saja sehingga jika ada piutang yang tersendat hanya akan mempengaruhi performa dari perusahaan itu sendiri.
Baca Juga: 5 Perangkat Lunak Aplikasi Kasir Dengan Dukungan Open-Source Terbaik
Definisi Piutang (Sumber: Freepik.com)
Piutang bisa didefinisikan sebagai salah satu unsur dari berbagai aktiva lancar neraca perusahaan yang bisa ditimbulkan karena penjualan satu jasa maupun barang, atau bisa juga pemberian kredit terhadap debitur. Pada umumnya mereka akan melakukan pembayaran dalam tempo 30 hari sampai dengan 90 hari.
Jadi pengertian secara luas dari piutang yaitu suatu tuntutan yang diperlihatkan kepada pihak lain dalam bentuk jasa maupun uang dan juga barang yang sudah dijual secara kredit. Sedangkan pengertian piutang dalam dunia akuntansi jauh lebih sempit yaitu dengan menunjukkan tuntutan yang diperlihatkan kepada pihak luar yang nantinya berharap bisa diselesaikan yakni menerima sejumlah uang pada perusahaan.
Pada umumnya piutang tersebut akan muncul karena beberapa hal yaitu adanya transaksi penjualan jasa maupun barang dari suatu perusahaan kepada konsumen. Yang mana dalam proses pembayaran dilakukan oleh pihak bersangkutan setelah tanggal transaksi yang disepakati.
Mengingat bahwa piutang juga merupakan salah satu harta yang keberadaannya cukup penting. Dengan demikian perusahaan harus melakukan prosedur yang sewajarnya beserta dengan tata cara yang bisa memberikan kepuasan kepada debitur. Dengan demikian suatu prosedur yang baik perlu disusun demi kemajuan perusahaan itu sendiri.
Agar risiko piutang bisa teratasi, maka beberapa cara berikut ini bisa diterapkan pada suatu perushaan:
Follow up yang dilakukan untuk piutang yang belum dibayarkan terhadap pihak bersangkutan, maka akan menimbulkan potensi untuk melakukan pembayaran yang lebih besar. Mungkin saja pihak yang terutang sudah lupa bahwa ia masih punya piutang yang harus ia bayar. Dengan demikian tidak akan sampai menjadi sebuah piutang yang tidak tertagih.
Jika follow up sudah dilakukan namun masih belum membuahkan hasil, maka pohak dari perusahaan bisa melakukan cara lainnya yaitu dengan melakukan penagihan yang lebih agresif supaya yang piutang bisa segera melunasinya. Cara melakukannya yaitu bisa memberikan surat berisi teguran untuk konsumen yang punya piutang. Selain itu juga bisa dengan mengutus debt colector untuk menagihkan piutang tersebut.
Memberikan denda atas keterlambatan membayar piutang juga bisa dilakukan supaya pihak yang punya piutang berfikir berkali lipat untuk telat melakukan pembayaran utang. Sebab jika semakin terlambat dalam melakukan pembayaran utang akan semakin banyak pula yang harus dibayarkan.
Jika pihak perusahaan menerbitkan sebuah limit kredit selama 30 hari kepada semua konsumen. Dengan demikian piutang yang tak tertagih tersebut akan bisa dimimalisir dengan cara mengurangi waktu 2 minggu. Selain itu juga perusahaan bisa melayani pembelian hanya secara tunai saja agar tak ada piutang.
Nah, itulah definisi piutang dan cara untuk melakukan penagihan piutang tersebut bisa dilakukan demi kemajuan perusahaan dan keamanan keuangan perusahaan. Semoga bermanfaat.