🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Surplus Adalah: Jenis, Penyebab, Dampak dan Contoh Kasusnya

Surplus adalah kelebihan dana dari sisa seluruh biaya operasional dan biaya-biaya lainnya, pahami jenis, dampak dan contohnya di sini
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 27 February 2023

Surplus adalah istilah yang sering kali muncul dalam dunia bisnis dan keuangan. Istilah ini merujuk pada kelebihan dana yang tersisa setelah semua biaya operasional dan pengeluaran lainnya telah dikurangkan dari pendapatan.

Dalam konteks bisnis, surplus dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan keuangan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep surplus, jenis-jenisnya, penyebab umum terjadinya surplus, serta dampak surplus pada bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang surplus dalam bisnis, termasuk pengertian, jenis-jenis, penyebab terjadinya, dampak, dan contoh-contohnya.

Apa itu Surplus? Surplus Adalah ...

Surplus

Surplus adalah kelebihan dana dari sisa operasional perusahaan dan biaya-biaya tambahan lainnya (Sumber: Freepik.com)

Secara umum surplus terjadi ketika jumlah aset melebihi total yang digunakan, dan dapat mengacu pada pendapatan, keuntungan, modal, barang, dan aset lain. Dalam konteks anggaran, surplus terjadi ketika penerimaan melebihi biaya yang dibayarkan.

Contohnya adalah surplus anggaran yang terjadi di pemerintahan ketika ada sisa penerimaan pajak setelah semua program dibiayai.

Namun, terdapat perbedaan dampak surplus tergantung konteksnya. Jika surplus terjadi pada persediaan produk, hal ini dapat merugikan. Namun, jika surplus terjadi dalam konteks persediaan anggaran, maka ini menandakan keuntungan.

Dalam sudut pandang ekonomi, surplus adalah kelebihan jumlah atau nilai barang atau jasa yang dihasilkan atau tersedia setelah kebutuhan dasar atau permintaan pasar telah terpenuhi. Surplus dapat terjadi pada berbagai tingkatan ekonomi, seperti pada tingkat individu, bisnis, sektor industri, dan negara.

Baca Juga: Neraca Perdagangan: Surplus vs Defisit

Pengertian Surplus Menurut Para Ahli

1. Adam Smith

Menurut Adam Smith, ekonom terkenal abad ke-18, surplus merujuk pada kelebihan barang atau komoditas yang dihasilkan setelah memenuhi kebutuhan dasar, seperti kebutuhan makanan dan sandang.

2. Karl Marx

Menurut Karl Marx seorang filsuf, ekonom dan sejarawan, surplus adalah kelebihan nilai dari produksi yang dihasilkan oleh buruh dari nilai upah yang diterimanya dari majikan.

3. David Ricardo

Menurut David Ricardo seorang pakar ekonomi politik Inggris berpendapat bahwa surplus merujuk pada kelebihan hasil produksi yang dihasilkan oleh suatu negara setelah memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

4. John Maynard Keynes

Menurut John Maynard Keynes seorang ekonom Inggris yang gagasannya mengubah teori dan praktik ekonomi makro serta kebijakan ekonomi dunia, mempunyai pendapat yang mirip dengan David Ricardo yaitu surplus merujuk pada kelebihan pendapatan nasional setelah dipotong konsumsi pribadi dan pengeluaran pemerintah.

5. Paul Samuelson

Menurut Paul Samuelson seorang ekonom dari Amerika Serikat, surplus merujuk pada kelebihan jumlah barang yang dihasilkan setelah memenuhi kebutuhan konsumsi dan investasi, yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak kekayaan di masa depan.

Perbedaan Surplus dan Defisit

Surplus dan defisit merupakan dua hal yang berlawanan, ada banyak perbedaan diantara keduanya. Berikut penjelasan lengkapnya

1. Pengertian

Dari segi pengertian surplus adalah total jumlah anggaran pengeluaran yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan pemasukan yang didapat. Sebaliknya, defisit adalah tital jumlah anggaran yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan pemasukannya.

2. Tujuan

Perbedaan selanjutnya ada pada tujuannya, surplus bertujuan untuk mencegah inflasi dari segi jumlah uang yang beredar, sedangkan anggaran defisit biasanya digunakan untuk mencegah kenaikan biaya produksi barang.

3. Kondisi yang Digambarkan

Berikutnya adalah kondisi yang digambarkan, surplus menggambarkan kondisi keuangan sedang baik dan untung, sebaliknya jika defisit menunjukkan kondisi keuangan dalam keadaan rugi atau kekurangan.

Kesimpulannya, perbedaan surplus dan defisit terletak dari perbandingan anggaran yang dikeluarkan dan yang didapatkan, Jika yang dikeluarkan dibandingkan lebih kecil dibandingkan pemasukan disebut surplus dan sebaliknya.

Jenis-Jenis Surplus

Bep

Surplus dibedakan berdasarkan pelakunya, dalam hal ini ada konsumen dan produsen (Sumber: Freepik.com)

Surplus ini dapat terjadi ketika harga pasar dari suatu produk atau jasa berbeda dari biaya atau nilai maksimal yang dikeluarkan oleh konsumen atau produsen untuk memperolehnya.

Dalam konteks ini, ada dua jenis surplus yang sering dibahas dalam ekonomi, yaitu surplus konsumen dan surplus produsen.

1. Surplus Produsen

Surplus produsen merupakan keuntungan yang didapatkan oleh produsen atau penjual, yang terjadi ketika harga penjualan lebih tinggi dari harga sebenarnya atau harga awal produk. Hal ini dapat memberikan keuntungan finansial bagi produsen.

Contohnya di mana sebuah perusahaan menjual ponsel pintar dengan harga awal Rp. 5,5 juta, namun ternyata laku dijual dengan harga Rp. 7,5 juta. Dalam kasus ini, produsen mendapatkan surplus keuntungan sebesar Rp. 2 juta untuk setiap ponsel yang terjual.

2. Surplus Konsumen

Dalam sudut pandang konsumen, surplus dapat diartikan sebagai selisih antara nilai maksimal yang dapat dibayarkan oleh konsumen untuk suatu produk dengan harga sebenarnya dari produk tersebut.

Sebagai contoh, jika harga beras adalah Rp. 300 ribu per karung, tetapi seorang konsumen bersedia membayar Rp. 350 ribu per karung, maka ia mendapatkan surplus konsumen sebesar Rp. 50 ribu.

Oleh karena itu, surplus konsumen dapat diartikan sebagai situasi di mana seorang konsumen membayar harga yang lebih rendah daripada harga maksimal yang dapat mereka bayarkan.

Penyebab Umum Terjadinya Surplus

ketentuan pajak bagi pelaku e commerce

Permintaan Tiba-Tiba Menjadi Salah Satu Penyebab Surplus (Sumber: Freepik.com)

1. Perubahan Permintaan Tiba-tiba

Suatu contoh kasus di mana terjadi surplus pada produsen adalah selama masa puncak pandemi COVID-19. Kondisi pandemi tersebut menyebabkan permintaan meningkat drastis di sektor kesehatan, layanan online, dan paket data internet.

Kenaikan permintaan tersebut memberikan keuntungan bagi produsen di sektor-sektor tersebut karena peningkatan jumlah penjualan produk atau layanan mereka, sehingga produsen mendapatkan surplus dari penjualan dengan harga yang lebih tinggi daripada harga sebenarnya atau harga awal produk.

2. Peran Pemerintah

Peran penting pemerintah dapat dilihat dari keberhasilan China dalam menguasai pasar global. Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan China telah meningkatkan produksinya dengan sangat cepat, sementara produsen dari negara lain cenderung lebih lambat dalam memenuhi kebutuhan pasar.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya peran pemerintah dalam memberikan dukungan bagi perkembangan industri dalam negeri dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan perusahaan.

3. Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi besar-besaran dipilih oleh beberapa perusahaan dengan harapan dapat membanjiri pasar dengan produknya. Walaupun strategi ini memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan besar, namun jika gagal dilaksanakan dapat berakibat pada pasar yang jenuh dan konsumen enggan membeli produk terkait.

Baca Juga: Contoh Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna

Apa saja Dampak Surplus dalam Bisnis

Meskipun surplus terdengar seperti hal yang positif, namun dampaknya dapat beragam. Pada poin ini, kita akan membahas tentang beberapa dampak dari surplus dalam bisnis, baik itu dampak positif maupun negatif.

1. Dampak Positif Surplus

Surplus dalam bisnis terjadi ketika pendapatan atau penerimaan yang diterima melebihi biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan. Beberapa dampak surplus dalam bisnis antara lain:

a. Keuangan yang Lebih Stabil

Surplus memungkinkan perusahaan untuk memiliki cadangan dana untuk mengatasi kemungkinan keadaan darurat atau kondisi bisnis yang tidak stabil.

b. Kemampuan untuk Mengembangkan Bisnis

Dengan kelebihan dana, perusahaan dapat menginvestasikan uang dalam pengembangan bisnis, seperti meluncurkan produk baru atau membuka cabang baru.

c. Peningkatan Reputasi

Surplus dapat membuat perusahaan terlihat lebih stabil dan dapat diandalkan dalam jangka panjang, yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan.

d. Meningkatkan Kemampuan untuk Membayar Utang

Dengan surplus, perusahaan dapat membayar utang lebih cepat atau meminimalkan utang yang dimilikinya, yang dapat meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan.

e. Meningkatkan Nilai Perusahaan

Surplus dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.

2. Dampak Negatif Surplus

Namun, ada juga beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi akibat surplus dalam bisnis, seperti:

a. Risiko Penggunaan Dana yang Tidak Efisien

Jika perusahaan tidak menggunakan surplus dengan bijak, kelebihan dana dapat dihabiskan untuk pengeluaran yang tidak perlu atau tidak efektif.

b. Risiko Mengurangi Motivasi Karyawan

Jika perusahaan tidak membagikan surplus ke karyawan atau tidak memberikan imbalan yang sesuai, hal ini dapat mengurangi motivasi karyawan dan membuat mereka kehilangan semangat untuk bekerja keras.

c. Risiko Menyebabkan Ketidakseimbangan di Pasar

Jika perusahaan menginvestasikan surplus untuk memperluas produksi atau membangun infrastruktur, hal ini dapat menyebabkan overproduksi dan menyebabkan ketidakseimbangan di pasar.

Contoh-Contoh Surplus dalam Bisnis

menghitung stok barang otomatis

Salah Satu Contoh Surplus adalah Surplus Stok (sumber: Freepik.com)

Dalam konteks bisnis, berikut contoh-contoh surplus yang dapat terjadi, yaitu :

1. Surplus Produksi

Contoh pertama adalah surplus produksi, terjadi ketika perusahaan menghasilkan lebih banyak barang atau jasa daripada permintaan dari pasar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kesalahan dalam perencanaan produksi atau perubahan dalam permintaan pasar.

2. Surplus Stok

Yang kedua adalah surplus stok. Terjadi ketika perusahaan memiliki lebih banyak stok barang atau bahan baku daripada yang diperlukan. Hal ini dapat terjadi karena peramalan yang tidak akurat atau perubahan dalam permintaan pasar.

3. Surplus Keuangan

Terjadi ketika perusahaan memiliki lebih banyak uang tunai daripada yang diperlukan untuk operasional sehari-hari atau kebutuhan investasi jangka pendek. Hal ini dapat terjadi karena efisiensi operasional yang baik atau penghematan yang berhasil.

4. Surplus Modal

Contoh terakhir adalah surplus modal. Terjadi ketika perusahaan memiliki lebih banyak modal daripada yang diperlukan untuk membiayai operasional atau investasi jangka panjang. Hal ini dapat terjadi karena keberhasilan dalam mengumpulkan modal atau strategi investasi yang berhasil.

Dalam beberapa kasus, surplus dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, seperti keuntungan finansial, peningkatan nilai perusahaan, atau kemampuan untuk mengembangkan bisnis ke arah yang baru.

Namun, terlalu banyak surplus juga dapat menjadi masalah bagi perusahaan, karena dapat mengindikasikan ketidakmampuan perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.

Kesimpulan

Dalam bisnis, surplus dapat menjadi indikator keuangan yang positif bagi perusahaan dan memungkinkan perusahaan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.

Namun, kelebihan dana juga harus dikelola dengan bijak agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.

Penting bagi perusahaan untuk menentukan prioritas penggunaan surplus dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi. Selain itu, perusahaan juga harus menyesuaikan strategi keuangan dengan keadaan bisnis yang sedang dihadapi agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko kerugian.

Untuk itu penting juga bagi perusahaan untuk menggunakan software sebagai alat kontrol keuangan bisnis. Salah satu alat kontrol yang bisa digunakan adalah berupa software akuntansi online Beecloud

Pantau Anggaran Real Time Pakai Beecloud

Menggunakan software akuntansi untuk memantau surplus memiliki banyak keuntungan. Software akuntansi dapat membantu perusahaan untuk menghitung surplus secara akurat dan efisien, memantau surplus secara real-time dan mengidentifikasi potensi masalah keuangan dengan cepat.

Selain itu, penggunaan software akuntansi juga dapat mengurangi kesalahan manusia dalam mencatat transaksi keuangan, sehingga hasilnya lebih akurat dan terpercaya. Dengan demikian, software akuntansi dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan potensi surplus.

Artikel Terkait

Multiplier Effect Adalah: Pengertian, Fungsi, Rumus dan Jenis
Multiplier effect adalah istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia ekonomi. Istilah ini merujuk kepada nilai pengganda yang digunakan
Baca Juga
Pengertian Deflasi Adalah, Jenis, Penyebab, dan Tips Mengatasinya
Deflasi adalah kondisi penurunan harga saat jumlah uang yang ada di masyarakat jumlahnya kecil. Penurunan dapat terjadi secara terus menerus
Baca Juga
Ekuitas: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contonya, Lengkap!
Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara
Baca Juga
5 Fungsi Laporan Keuangan Beserta Penjelasannya
Fungsi laporan keuangan adalah mencatat serta merangkum segala transaksi keuangan yang dilakukan sebuah perusahaan maupun bisnis. Hanya fungsi inilah yang terbesit
Baca Juga
Cost Center Adalah: Pengertian, Contoh dan Cara Kerjanya
Dalam era bisnis yang kompetitif dan terus berkembang, manajemen keuangan yang cerdas dan terstruktur menjadi kunci keberhasilan suatu perusahaan. Cost
Baca Juga
Apa Perbedaan Finance Reporting dengan Financial Statement?
Menyediakan laporan berisi informasi yang akurat dan terkini, finance reporting memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan pengawasan dan pengendalian internal, pemantauan
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuatnya
Laporan kegiatan usaha menjadi salah satu landasan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja. Melalui laporan ini, perusahaan dapat menggambarkan pencapaian, tantangan, dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu