Pengertian Jurnal adalah salah satu hal yang tidak asing lagi dalam dunia akuntansi. Apalagi bagi seorang akuntan sendiri, jurnal mungkin saja seperti udara yang mana setiap harinya akan selalu bertemu. Hal tersebut dikarenakan jurnal adalah salah satu langkah pertama apabila Anda akan membuat suatu laporan keuangan pada perusahaan.
Nah, apakah Anda tahu apa itu jurnal dan bagaimana cara membuatnya? Di bawah ini akan kami ulas ringkasannya.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Membuat Laporan Keuangan
Pengertian Jurnal (Sumber: Freepik.com)
Pengertian jurnal secara umum yaitu pencatatan standar yang bentuknya umum. Jurnal umum juga sering kali dinamakan dengan sebutan lain seperti buku harian ataupun jurnal memorial. Jurnal umum ini isinya catatan transaksi yang akan dicatat pada buku maupun media secara lengkap dan permanen dan lengkap. Jurnal disusun secara kronologis yaitu berdasarkan dengan urutan waktu dari semua transaksi pada perusahaan. Sedangkan untuk jurnal umum perusahaan dagang bentuk persis dengan jurnal umum perusahaan jasa.
Perbedaan antara jurnal umum dagang dengan cara yaitu terletak pada fungsinya. Jurnal umum dagang berisikan tentang pencatatan transaksi jual beli barang. Sedangkan jurnal umum jasa berisi tentang transaksi jasa. jurnal pada perusahaan dagang adalah buku atau media yang isinya untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi tanpa ada perbedaan saksi dalam satu periode waktu tertentu.
Ada 5 fungsi dari jurnal, di antaranya adalah sebagai berikut:
Fungsi jurnal yang pertama yaitu fungsi historis yang akan menunjukkan bahwa seluruh transaksi akan dicatat secara kronologis sesuai tanggal dan urut.
Fungsi pencatatan yang dimaksud yaitu semua kegiatan transaksi harus selalu dicatat tanpa ada yang terlewatkan sekalipun.
Fungsi analisis pada jurnal umum adalah suatu pencatatan dalam jurnal yang mana pencatatan tersebut dari hasil analisis berupa debit dan juga kredit terhadap sejumlah akun yang berkaitan serta menggunakan nominal rupiah.
Fuungsi instruktif yang dimaksud di sini yaitu suatu perintah untuk melakukan pendataan atau pengeditan terhadap beberapa akun yang terdapat di buku besar kemudian harus menyertakan catatan yang ada di jurnal.
Fungsi yang terakhir yaitu fungsi informatif yang mana informasi tentang catatan dari semua bukti transaksi perusahaan tersebut ada di dalam jurnal umum.
Dalam membuat jurnal harus punya prinsip dasar atau sistem akuntansi seperti yang akan kami ulas di bawah ini.
Identifikasi bukti transaksi bisa dikatakan sebagai Langkah pertama untuk mengerjakan suatu pencatatan transaksi yang terdapat di dalam akun.
Setelah melakukan identifikasi bukti transaksi, maka selanjutnya harus menentukan akun. Hal tersebut memiliki fungsi untuk bisa memutuskan serta mengetahui mana akun yang memiliki dampak pada transaksi dan mana yang tidak. Selain itu golongan sejenis mana saja yang serupa dengan transaksi tersebut dan juga jenis hutangan atau harta maupun modal dan lain sebagainya.
Untuk transaksi yang sudah dilakukan tersebut bisakah memberikan dampak pada suatu akun yang berkaitan dengan pengkreditan, pendebitan dan juga transaksi yang bisa anda lakukan terhadap akun tersebut.
Setelah menetapkan jenis akun yang memiliki pengaruh terhadap transaksi, Maka selanjutnya melakukan debit ataupun kredit terhadap akun yang sudah ditetapkan tersebut.
Setelah melakukan debit atau kredit terhadap akun yang sudah ditetapkan, maka selanjutnya dan yang terakhir untuk dilakukan yaitu membuat jurnal umum dengan mencatat semua transaksi secara urut sesuai dengan bukti transaksi yang dilakukan.
Nah, cara membuat jurnal di atas bisa Anda contoh ketika akan membuat jurnal pada perusahaan Anda. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.