🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Sistem Produksi JIT: Rahasia Sukses Toyota Motor Corporation

Sistem produksi Just in Time (JIT) adalah rahasia sukses Toyota Motor Corporation. Mau tahu bagaimana penerapannya? Baca artikelnya di sini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 8 November 2023

Sistem produksi Just in Time (JIT) telah menjadi landasan bagi efisiensi produksi, dan penerapan konsep ini telah sukses terbukti oleh perusahaan otomotif terkemuka, Toyota. Hingga kini, Toyota tetap setia pada sistem JIT, mencirikan keberhasilan dan kesesuaian metode ini dalam operasionalnya.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami prinsip dasar dari sistem JIT agar dapat diterapkan dengan sukses oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

Apa itu Just In Time?

Jit Adalah

Ilustrasi proses produksi (Credit: Freepik.com)

Sistem Just in Time (JIT) adalah cara mengelola produksi di mana bahan baku dan produk jadi hanya diproduksi saat dibutuhkan. Ini berarti perusahaan tidak menimbun persediaan secara besar-besaran, menghemat biaya penyimpanan dan transportasi.

Ide utamanya adalah fokus pada efisiensi dan kualitas dengan mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada produk, berkomitmen pada kualitas, meningkatkan efisiensi melalui perbaikan terus-menerus, dan menyederhanakan aktivitas yang langsung mempengaruhi hasil produk

Fokus utama dari penerapan JIT adalah pada peningkatan Return on Investment (ROI) dengan mengurangi biaya persediaan dan transportasi. Tujuan utama JIT adalah meningkatkan laba dan bersaing lebih baik dengan perusahaan lain, dicapai melalui pengendalian biaya, peningkatan pengiriman, dan peningkatan kualitas.

Dengan sistem JIT, produksi dilakukan sesuai dengan permintaan, menghindari pemborosan, dan menjaga keseimbangan keuangan perusahaan.

Baca Juga: Rumus ROI (Return On Invesment) dan Cara Menghitungnya

Aspek dan Tujuan dalam Sistem Produksi JIT

Just in Time (JIT) sebagai sistem produksi memiliki beberapa aspek kunci dan tujuan yang perlu diperhatikan untuk penerapannya. Berikut adalah penjelasan mengenai aspek-aspek tersebut:

  • Pengurangan Aktivitas Non-Value Added, yakni mengurangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada produk. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berkontribusi secara langsung pada hasil akhir produk.
  • Komitmen pada Kualitas Produk, menekankan pentingnya perusahaan untuk berkomitmen pada produksi produk berkualitas tinggi. Konsep ini bertujuan untuk menghindari pengorbanan kualitas produk dalam upaya mencapai efisiensi produksi.
  • Peningkatan Efisiensi melalui Perbaikan Berkesinambungan, mengadopsi sikap perbaikan terus-menerus dalam setiap aspek produksi. Dengan tujuan meningkatkan efisiensi operasional dengan terus menerus mengidentifikasi dan mengatasi potensi pemborosan atau inefisiensi.
  • Penyederhanaan Aktivitas, dengan memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas agar fokus pada kegiatan yang langsung berdampak pada output produk. Konsep ini dilakukan dengan harapan dapat mengoptimalkan proses produksi dengan menghilangkan aktivitas yang tidak esensial.
  • Pengendalian Biaya, digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan strategis, termasuk meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan. Bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi operasional dan keberlanjutan keuangan perusahaan.
  • Perbaikan Kinerja Pengiriman, fokus pada peningkatan kinerja pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan. Bertujuan untuk memastikan produk tersedia tepat waktu, mengurangi lead time, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Peningkatan Kualitas, dengan harapan maningkatkan standar kualitas yang tinggi melalui kontrol yang ketat selama setiap tahap produksi.

Melalui pemahaman dan penerapan serangkaian aspek ini, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas produk, sesuai dengan tujuan strategis sistem produksi Just in Time.

8 Langkah Penerapan Just in Time (JIT)

Implementasi sistem manajemen persediaan Just in Time (JIT) memerlukan serangkaian langkah yang terencana dan terkoordinasi. Berikut adalah delapan langkah penting dalam menerapkan JIT pada perusahaan secara efektif:

1. Perancangan (Design)

Tahap awal penerapan Just in Time (JIT) dimulai dengan meninjau aspek krusial dalam manufaktur, seperti desain produk, proses produksi, perencanaan manufaktur, dan struktur personil. Rencana dibuat dengan fokus pada penghilangan pemborosan dan pembangunan sistem yang bersifat fleksibel.

2. Manajemen (Manage)

Dalam tahap ini, dilakukan tinjauan terhadap Total Quality Management (TQM) untuk memastikan perbaikan berkelanjutan dalam seluruh proses. Hal ini mencakup peran dan tanggung jawab pekerja, pengendalian kualitas produk, stabilisasi jadwal, serta pemeriksaan terhadap jadwal dan kapasitas mesin.

3. Tarik (Pull)

Memberikan pemahaman kepada tim mengenai metode produksi dan sistem penarikan (withdrawal) dengan menggunakan prinsip Kanban. Selain itu, perusahaan juga meninjau dan mengurangi ukuran produksi (lot size).

4. Memperkuat Hubungan (Establish)

Hubungan dengan pemasok menjadi kunci keberhasilan JIT. Perusahaan perlu menetapkan pemasok yang sesuai, bernegosiasi kontrak, membahas waktu tunggu dan pengiriman, serta menentukan matrik dan ukuran penggunaan. Pemahaman mendalam tentang cara optimal memanfaatkan pemasok dalam rantai pasokan juga diperlukan.

5. Penyesuaian (Fine-tune)

Menetapkan kebutuhan inventaris, kebijakan pengendalian, dan mengurangi pergerakan inventaris yang tidak perlu.

6. Pembangunan (Build)

Informasi mengenai keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan proses produksi disampaikan kepada tim. Ini dilakukan melalui sesi pelatihan dan pemberdayaan untuk memastikan tim memiliki keterampilan yang sesuai.

7. Pemurnian (Refine)

Perusahaan mengurangi jumlah komponen dan langkah produksi yang tidak diperlukan dengan cara standarisasi, tinjauan, dan penyempurnaan proses produksi.

8. Evaluasi (Review)

Menetapkan dan menerapkan ukuran kinerja serta metrik kualitas, serta melakukan analisis terhadap akar penyebab masalah guna memastikan perbaikan berkelanjutan dalam implementasi JIT.

Manfaat Penerapan Sistem Just in Time (JIT) dalam Produksi

Strategi Kegiatan Distribusi

Ilustrasi Gudang Pasca Produksi (Foto: Freepik.com)

Menerapkan sistem Just in Time (JIT) membawa sejumlah manfaat yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi berbagai perusahaan besar. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang dapat diperoleh oleh perusahaan yang menggunakan sistem ini:

  • Optimalisasi Ruang Gudang, fokus pada meningkat persediaan barang yang rendah mengakibatkan gudang atau tempat penyimpanan selalu memiliki ruang yang cukup. Keuntungannya adalah biaya yang digunakan lebih hemat, dimana persewaan gudang dan asuransi, karena ruang penyimpanan tidak perlu besar untuk menampung persediaan yang berlebihan.
  • Pengurangan Resiko Pemborosan, dengan tingkat persediaan yang rendah mengurangi kemungkinan pemborosan akibat produk yang tidak laku, tidak up-to-date, rusak, atau melewati masa pakai. sehingga dapat menghindari kerugian finansial yang dapat timbul akibat pemborosan produk yang tidak memiliki nilai di pasaran.
  • Fleksibilitas terhadap Perubahan Permintaan, sistem JIT memungkinkan respons yang cepat terhadap perubahan mendadak dalam permintaan pasar. Guna menghindari penumpukan produk yang tidak terjual saat terjadi perubahan tiba-tiba dalam kebutuhan pasar.
  • Pemesanan Bahan Produksi Sesuai Kebutuhan, cara ini dapat mengurangi modal yang terlibat dalam proses produksi, karena bahan-bahan hanya dipesan saat benar-benar diperlukan.
  • Jaminan Kualitas Bahan Produksi, sistem JIT memastikan kualitas bahan produksi dari pemasok. Dengan demikian dapat menghindari kebutuhan untuk pemeriksaan atau pengolahan ulang bahan, sehingga menghemat waktu dan sumber daya perusahaan.

Tantangan dalam Penerapan Sistem Just in Time (JIT) dalam Produksi

Berikut adalah beberapa tantangan atau kelemahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan yang menerapkan sistem JIT:

  • Tidak Toleran terhadap Kesalahan, sistem JIT tidak memberikan toleransi terhadap kesalahan dalam proses produksi. Pengerjaan ulang pada bahan produksi atau produk jadi yang mengalami cacat menjadi lebih sulit, mengingat ketersediaan bahan produksi sangat terbatas.
  • Ketergantungan pada Pemasok, adanya ketergantungan yang tinggi pada pemasok bahan produksi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Risiko tinggi terhadap masalah dalam pemasok, seperti perubahan kualitas atau keterlambatan pengiriman, dapat berdampak besar pada operasional perusahaan.
  • Keterbatasan Kapasitas Produksi, kesulitan mengatasi permintaan mendadak dengan jumlah yang tinggi, karena persediaan barang hasil produksi terbatas. Perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi permintaan yang tiba-tiba melonjak, sehingga dapat merugikan hubungan dengan pelanggan.
  • Biaya Transaksi yang Lebih Tinggi, frekuensi transaksi yang lebih tinggi dalam penerapan JIT dapat meningkatkan biaya transaksi. Biaya operasional perusahaan cenderung lebih tinggi akibat transaksi yang lebih sering, mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Baca Juga: Profitabilitas Adalah: Pengertian, Jenis & Cara Menghitungnya

Kesimpulan

Dalam merangkai fondasi produksi yang efisien dan responsif, penerapan sistem Just in Time (JIT) memiliki peran krusial bagi perusahaan.

Software Akuntansi Manufaktur Untuk Produksi Pabrik Beeaccounting

Kelebihannya, seperti pengelolaan inventaris yang optimal, pengurangan pemborosan, dan peningkatan kualitas, menjadikannya pilihan yang menarik. Meskipun demikian, kelemahan yang terdapat dalam JIT, seperti ketidaktoleransian terhadap kesalahan dan ketergantungan pada pemasok, menuntut perusahaan untuk mempertimbangkan secara matang sebelum menerapkannya.

Melalui langkah-langkah yang terstruktur, seperti desain yang cermat, manajemen total kualitas, implementasi sistem penarikan, dan pembentukan hubungan yang kuat dengan pemasok, perusahaan dapat mengoptimalkan manfaat JIT sambil mengatasi potensi risiko.

Proses pembangunan tim, penyempurnaan proses, dan evaluasi kinerja menjadi bagian integral dari perjalanan JIT yang sukses. Dengan demikian, pengetahuan mendalam terkait JIT tidak hanya membantu perusahaan meraih keunggulan kompetitif, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan keseimbangan dalam menjalankan operasional produksi.

Artikel Terkait

4 Tujuan Komunikasi yang Harus Diketahui Pebisnis
Siapa yang tidak ingin meraih kesuksesan dalam dunia bisnis? Rahasianya terletak pada pemahaman mendalam tentang tujuan komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis
Baca Juga
Profesi Aktuaris Adalah, Kualifikasi Hingga Tantangannya
Di dunia keuangan, ada satu profesi yang memiliki peran penting dalam melindungi perusahaan dari risiko keuangan dan membantu perusahaan membuat
Baca Juga
5 Contoh Aset Tidak Berwujud dan Penjelasannya dalam Bisnis
Secara pengertian aset tidak berwujud adalah aset yang dimiliki perusahaan namun tidak dapat dirasakan oleh panca indra, contoh aset tidak
Baca Juga
Pengertian Konsumtif Adalah, Contoh, Ciri-Ciri dan Dampaknya
Ditunjang dengan kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli, perilaku konsumtif sudah menjadi fenomena sosial yang tak terelakkan lagi. Dimana secara
Baca Juga
Fast Fashion Adalah: Dampak Positif dan Negatif di Baliknya
Fast fashion adalah sebuah fenomena yang telah merevolusi industri pakaian secara global, menghadirkan perubahan cepat dalam gaya busana dengan harga
Baca Juga
Apa Keuntungan dan Tantangan Punya Usaha Sendiri?
Banyak orang bertanya-tanya,  apa keuntungan punya usaha sendiri? Sehingga banyak orang yang memutuskan untuk membuka usaha sendiri meskipun sebelumnya hidup
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuatnya
Laporan kegiatan usaha menjadi salah satu landasan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja. Melalui laporan ini, perusahaan dapat menggambarkan pencapaian, tantangan, dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu