🎉 MEI-RIAH Datang Lagi! PSemua plugin bisa pilih, diskon s.d. 20%! Sampai 22 Mei aja!
Logo Bee Web

SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah)

Penulis:
Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Thursday, 15 May 2025
Diperbarui: Thursday, 15 May 2025
Daftar Isi

Berdasarkan kerangka standar pelaporan keuangan Indonesia (KSPKI), standar akuntansi keuangan atau SAK ada 4, apa saja? SAK Internasional, SAK Indonesia, SAK EP dan SAK EMKM.

Seperti namanya, SAK EMKM digunakan sebagai standar untuk bisnis skala kecil, karena sering kali standar akuntansi yang berlaku untuk perusahaan besar terasa terlalu rumit untuk diterapkan pada bisnis berskala kecil.

Bagaimana prinsip akuntansi yang berlaku pada SAK EMKM? Mari kita bahas lebih detailnya pada artikel ini. Mulai dari pengertian, tujuan, perbedaan, hingga contoh laporan keuangannya.

SAK EMKM Adalah ….

Apa yang dimaksud dengan SAK EMKM? SAK EMKM adalah standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil dan menengah yang bisa digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan.

Sebagaimana diatur dalam SAK ETAP dan karakteristik dalam Pasal 6, Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), jika:

“Usaha mikro, kecil, dan menengah adalah kegiatan usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan tertentu” - baca lebih lengkap di sini.

SAK ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI), dan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2018, dengan tujuan untuk memudahkan Anda sebagai pelaku usaha dalam menyusun laporan keuangan yang lebih sederhana.

Namun tetap mencerminkan kondisi keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan standar ini, pencatatan keuangan cukup menggunakan dasar biaya historis dan fokus pada laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, serta catatan sederhana atas laporan keuangan.

Tujuan SAK EMKM

Seperti yang dibahas sekilas, tujuan diterbitkannya SAK ini adalah untuk mempermudah UMKM dalam menyusun laporan keuangan dengan lebih sederhana namun tetap transparan dan akuntabel.

Disisi lain, ada beberapa tujuan lain kenapa SAK EMKM ini diberlakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan literasi keuangan UMKM

Standar akuntansi UMKM dirancang untuk mendorong literasi keuangan di kalangan pelaku UMKM. Dengan standar yang lebih sederhana dan mudah dipahami, pelaku usaha dapat lebih mudah memahami pentingnya pencatatan keuangan yang baik dan benar.

2. Memfasilitasi transisi dari basis kas ke basis akrual

Selain itu, tujuan lain dari adanya standar ini adalah untuk memfasilitasi transaksi dari basis kas ke basis akrual. Dimana, banyak UMKM yang sebelumnya hanya melakukan pencatatan berbasis kas. Dengan SAK UMKM ini mereka bisa beralih ke pencatatan berbasis akrual, yang memberikan gambaran lebih akurat tentang kondisi keuangan usaha.

3. Mempermudah akses pembiayaan

Tidak hanya itu saja, dengan laporan keuangan yang sesuai standar, UMKM memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan, seperti bank atau investor, karena laporan keuangan yang disusun dapat dipercaya dan memenuhi persyaratan formal.

4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi usaha

Selain itu, dengan penerapan SAK EMKM yang benar dapat mendorong pelaku UMKM untuk memisahkan antara keuangan pribadi dan keuangan usaha, serta menyajikan informasi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dengan pihak eksternal, termasuk mitra bisnis dan pelanggan. Sehingga mereka bisa mendapatkan suntikan modal dan bisa lebih berkembang.

5. Menjadi dasar pengembangan pedoman akuntansi sektor UMKM

Tujuan SAK EMKM terakhir adalah diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan dan pengembangan pedoman atau panduan akuntansi bagi UMKM yang bergerak di berbagai bidang usaha, sehingga tercipta keseragaman dan standar yang dapat diikuti oleh pelaku usaha.

Rekomendasi Software Akuntansi Praktis Sesuai SAK

Beeaccounting, Solusi Akuntansi Praktis Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (sak)

Jika Anda sedang mencari software akuntansi yang praktis, SEKALI BELI, dan tentunya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia, maka Beeaccounting bisa menjadi pilihan terbaik untuk Anda.

Beeaccounting dirancang untuk memenuhi kebutuhan pebisnis, baik skala kecil atau menengah. Dengan fitur-fitur otomatisasi seperti pencatatan jurnal, penyusunan laporan posisi keuangan, laba rugi, hingga neraca saldo.

Anda tidak perlu pusing lagi pusing urus masalah akuntansi secara manual. karena dengan beeaccounting Anda bisa auto jago akuntansi bahkan untuk orang awam sekalipun. Mau uji coba dulu? BISA… Caranya bagaimana? Klik banner di atas sekarang juga!

Perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP dan SAK EMKM

Berdasarkan Kerangka Standar Pelaporan Keuangan Indonesia, ada beberapa komponen yang membedakan SAK IFRS/ SAK Umum, SAK ETAP yang kini sudah berganti menjadi SAK EP dan SAK EMKM, apa saja itu? Berikut diantaranya:

1. SAK Umum (berbasis IFRS)

SAK umum atau IFRS ditujukan untuk entitas dengan akuntabilitas publik signifikan, seperti perusahaan terbuka, emiten, dan entitas yang terdaftar di pasar modal.​ Dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Mengadopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS).
  • Kompleks dan komprehensif, mencakup berbagai topik akuntansi.
  • Digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan investor, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya.​

Dengan tujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang transparan dan dapat dibandingkan secara internasional.​

2. SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)

Kemudian untuk SAK ETAP ditujukan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal

Saat ini SAK ETAP sudah tidak berlaku lagi, sejak berlakunya SAK EP pada 1 Januari 2025 lalu. Adapun karakteristik dari SAK EP adalah sebagai berikut:

  • Mengacu standar internasional IFRS for SMEs yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
  • Lebih ringkas dari SAK Umum namun lebih lengkap dari SAK EMKM
  • Diperuntukkan bagi entitas privat non-publik
  • Laporan keuangan disusun menggunakan basis akrual dan pengukuran terutama berdasarkan biaya historis.
  • Mencakup laporan keuangan lengkap

Seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan.

BACA JUGA: Mengenal SAK EP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat)

3. SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah)

Sedangkan SAK EMKM ditujukan untuk entitas mikro, kecil, dan menengah yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan memenuhi kriteria sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM.​

SAK EMKM memiliki beberapa karakteristik utama, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Standar akuntansi yang berdiri sendiri dan paling sederhana.
  • Dirancang khusus untuk UMKM dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kapasitas mereka.
  • Menggunakan dasar pengukuran biaya historis dan menyajikan laporan keuangan yang lebih ringkas.​

Dengan harapan dapat meningkatkan literasi keuangan UMKM dan mempermudah mereka dalam menyusun laporan keuangan yang sederhana namun tetap akuntabel dan transparan.

Penggunaan Sak Internasional - SAK EMKM Berdasarkan Jenis Entitas Di Indonesia

Penggunaan Sak Internasional Sampai SAK EMKM Berdasarkan Jenis Entitas di Indonesia (Credit: bee.id)

Kenapa UMKM Menggunakan SAK EMKM?

UMKM menggunakan SAK EMKM karena standar ini memang dirancang khusus untuk mereka, agar pelaporan keuangan bisa dilakukan dengan lebih mudah, efisien, dan relevan dengan kondisi usaha kecil.

Lantas kenapa UMKM perlu menggunakan SAK EMKM ini dibanding SAK lainnya? Berikut diantaranya:

1. Sederhana dan Mudah Dipahami

Tidak seperti SAK Umum yang kompleks dan menggunakan istilah teknis tingkat tinggi, SAK EMKM disusun dengan bahasa yang sederhana dan pengaturan yang mudah dipahami. Hal ini sangat membantu UMKM yang tidak memiliki latar belakang akuntansi.

2. Tidak Perlu Tenaga Akuntan Profesional

Dengan struktur yang lebih sederhana, pelaku UMKM bisa menyusun laporan keuangannya sendiri atau dengan bantuan staf biasa, tanpa harus menyewa akuntan profesional dengan biaya tinggi.

3. Menghemat Biaya dan Waktu

Proses pencatatan dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM tidak memerlukan sistem yang rumit. UMKM cukup mencatat pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan modal secara garis besar.

4. Meningkatkan Akuntabilitas Usaha

Dengan memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, UMKM jadi lebih tertib secara administrasi. Ini membantu mereka mengetahui kondisi usaha sebenarnya dan mengambil keputusan bisnis dengan data yang jelas.

5. Dukung Perpajakan dan Kepatuhan Regulasi

Laporan keuangan yang sesuai standar juga mempermudah dalam pelaporan pajak dan mematuhi peraturan dari pemerintah atau instansi terkait.

Laporan Keuangan SAK EMKM

Laporan keuangan SAK EMKM terdiri dari apa saja? Dalam Exposure Draft ini diterbitkan oleh DSAK IAI. Laporan keuangan SAK EMKM terdiri dari 3 komponen yakni laporan posisi keuangan akhir periode, laporan laba rugi selama periode dan catatan atas laporan keuangan.

BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana UMKM dan Contohnya

1. Laporan Posisi Keuangan (per akhir periode)

Laporan posisi keuangan yang juga dikenal dengan laporan neraca adalah laporan keuangan yang digunakan untuk menyajikan informasi terkait aset, liabilitas, dan ekuitas suatu entitas pada akhir periode pelaporan.

Dengan adanya laporan ini, Pengusaha UMKM bisa tahu daya tahan keuangan usahanya, melalui informasi terkait apa saja aset yang dimiliki, apa saja yang masih menjadi kewajibannya dan berapa sisa kekayaan bersih mereka.

Penyajian format laporan ini tidak diatur secara ketat, UMKM bebas menyesuaikan urutan akun berdasarkan likuiditas atau jatuh temponya. Lantas akun-akun apa saja yang bisa disajikan?

  • Kas dan setara kas
  • Piutang
  • Persediaan
  • Aset tetap
  • Utang usaha, utang bank
  • Ekuitas

Sedangkan untuk asetnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni aset lancar dan tidak lancar, begitu juga dengan liabilitasnya, yakni liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.

2. Laporan Laba Rugi (selama satu periode)

Kemudian ada laporan laba rugi, yakni laporan yang menyajikan informasi terkait kinerja keuangan entitas selama satu periode akuntansi dengan membandingkan selisih antara pendapatan beban beban yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, akun yang muncul dalam laporan laba rugi UMKM biasanya meliputi:

  • Pendapatan (penjualan, jasa)
  • Beban keuangan (seperti bunga)
  • Beban pajak
  • Beban usaha lainnya

Sederhananya, dengan adanya laporan ini, Anda akan tahu apakah usaha Anda mendapatkan laba atau mengalami rugi selama periode tersebut.

3. Catatan atas Laporan Keuangan

Terakhir ada catatan atas laporan keuangan, catatan ini memberikan penjelasan tambahan dan rincian dari informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dan laba rugi. Beberapa hal yang perlu dicantumkan:

  • Pernyataan bahwa laporan disusun sesuai dengan SAK EMKM,
  • Ikhtisar kebijakan akuntansi yang digunakan,
  • Informasi tambahan atas akun-akun tertentu,
  • Transaksi penting atau material.

Catatan disajikan secara sistematis dan disertai rujukan silang ke akun-akun dalam laporan utama.

Kenapa Tidak Ada Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas?

Berbeda dengan penyajian laporan keuangan SAK UMUM atau SAK EP, yang juga menyajikan laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Kenapa demikian? Ini terjadi karena beberapa alasan berikut ini:

1. Prinsip Penyederhanaan

SAK EMKM memang sengaja dirancang sesederhana mungkin untuk menyesuaikan dengan kemampuan administratif UMKM. Banyak UKM belum memiliki sistem pencatatan yang kompleks, sehingga mewajibkan laporan perubahan modal dan arus kas bisa menjadi hambatan.

2. Fokus pada Informasi Inti

Bagi UMKM, informasi yang paling penting untuk pemilik usaha dan pemberi pinjaman adalah:

  • Berapa aset dan utang usaha (dari laporan posisi keuangan), dan
  • Seberapa besar untung atau ruginya usaha tersebut (dari laporan laba rugi).
  • Kedua laporan ini sudah cukup untuk menggambarkan kesehatan keuangan dasar bisnis.

3. Arus Kas Cenderung Sederhana

Pada banyak UMKM, transaksi keuangannya belum kompleks (seperti investasi, pendanaan besar, atau transaksi non-kas), sehingga laporan arus kas terpisah dianggap tidak terlalu relevan.

4. Perubahan Modal Bisa Dilihat Secara Implisit

Meskipun tidak disajikan dalam laporan terpisah, perubahan modal bisa dilihat dari perbandingan antara saldo ekuitas pada awal dan akhir periode dalam laporan posisi keuangan.

Contoh Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM

Berikut adalah beberapa contoh laporan keuangan SAK EMKM yang bisa Anda jadikan referensi:

1. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan atau neraca memiliki dua format penyajian, yakni format skontro dan staffel, berikut contohnya:

- Laporan Posisi Keuangan UMKM bentuk Skontro

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Skonto

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Skonto (Credit: bee.id)

- Laporan Posisi Keuangan UMKM bentuk Staffel

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Staffle

Contoh Laporan Posisi Keuangan (neraca) Bentuk Staffle (Credit: bee.id)

2. Laporan Laba Rugi

Begitu juga dengan laporan laba rugi, laporan ini juga dapat disusun dengan dua format, yakni single step dan multiple step:

- Laporan Laba Rugi UMKM Single Step

Cara Membuat Dan Contoh Laporan Laba Rugi Single Step

- Laporan Laba Rugi UMKM Multiple Step

Contoh Laporan Laba Rugi Multiple Step

Contoh Laporan Laba Rugi Multiple Step (Credit: bee.id)

3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Terakhir adalah contoh catatan atas laporan keuangan berikut ini:

Bagian Umum Catatan Atas Laporan Keuangan

Bagian Umum Catatan Atas Laporan Keuangan (Credit: idx.co.id)

Secara keseluruhan, penerapan SAK EMKM menjadi langkah penting bagi UMKM di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangannya. Dengan standar yang lebih sederhana namun tetap menjaga prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Selain itu, SAK EMKM juga membantu pelaku usaha kecil dan menengah menyusun laporan keuangan yang lebih mudah dipahami, tidak hanya untuk kebutuhan internal, tetapi juga untuk kepentingan eksternal seperti akses permodalan dan kerja sama bisnis.

Artikel Populer

Konsep Dasar Akuntansi: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya
Sebagai pemula dalam dunia akuntansi, memahami konsep dasar merupakan langkah awal yang krusial. Terdapat delapan konsep dasar akuntansi yang perlu
Baca Juga
Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam bahasa Indonesia ialah umpan
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
11 Peluang Bisnis Properti yang Menguntungkan di Indonesia
Apakah Anda pernah bermimpi tentang memiliki bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka pintu menuju dunia investasi
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu