🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang, Lengkap!

Bagaimana cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini lengkap dengan contohnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 30 March 2023

Dalam siklus akuntansi jurnal penutup perusahaan dagang adalah tahapan akhir dari laporan keuangan bisnis dalam satu periode akuntansi yang dijalani. Laporan ini digunakan untuk media peninjau akhir kondisi posisi keuangan sebuah perusahaan.

Dapat dikatakan, jurnal penutup ini adalah catatan keuangan yang dibuat diakhir periode akuntansi guna mentransfer saldo akun sementara atau akun nominal ke dalam akun permanen yang ada dalam buku besar.

Baca Juga: Pengertian Jurnal Penutup, Fungsi, dan Komponen yang Harus Ada

Adapun sumber daya data dari yang digunakan dalam menyusun laporan jurnal penutup adalah neraca lajur pada kolom laba rugi, neraca akun prive/ dividen dan komponen lainnya. Simak selengkapnya cara membuat jurnal penutup di bawah ini:

Pengertian Jurnal Penutup

Pengertian jurnal penutup menurut Carl S. Warren, James M Reeve dan Philip E. Fess (2006), jurnal penutup adalah saldo akun pendapatan dan beban yang ditransfer ke suatu akun yang disebut ikhtisar laba rugi. Saldo ini kemudian ditransfer ke akun modal pemilik, begitu juga dengan saldo akun penarikan.

Secara umum, jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir yang disusun dalam siklus akuntansi, dengan tujuan membuat saldo akun nominal. Meliputi, penghasilan, beban dan juga dividen menjadi nol. Sehingga, di awal periode akuntansi semua akun yang akan kembali nol.

Pada perusahaan dagang, jurnal penutup memiliki tujuan utama untuk memindahkan saldo akun sementara, seperti pendapatan dan beban, ke akun laba ditahan (retained earnings) di neraca saldo. Ini dilakukan agar akun-akun tersebut menjadi nol pada awal periode.

Selain itu, dengan adanya jurnal penutupan ini, perusahaan dapat memantau keuangan perusahaan secara lebih terstruktur dan akurat pada setiap awal periode akuntansi. Jurnal penutup memastikan bahwa akun-akun pendapatan dan beban, yang merupakan akun sementara, memiliki saldo nol pada awal periode berikutnya, sehingga laporan keuangan untuk periode baru dimulai dengan saldo akun-akun yang bersih dan siap untuk mencatat transaksi yang baru.

Akun-Akun yang Ditutup dalam Jurnal Penutup

Berikut beberapa akun yang ditutup dan dicatat dengan jurnal penutup:

  • Akun Pendapatan, yaitu akun yang mencatat semua pendapatan perusahaan selama periode tertentu, seperti penjualan dan pendapatan lain-lain. Akun ini ditutup dengan mendebet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi atau laba ditahan untuk memulai periode baru dengan saldo nol.
  • Akun Beban: Mencatat semua pengeluaran selama periode, seperti biaya gaji dan upah karyawan, sewa, serta biaya administrasi. Ditutup dengan mengkredit akun beban dan mendebet akun ikhtisar laba rugi atau laba ditahan, sehingga saldo beban menjadi nol.
  • Akun Ikhtisar Laba Rugi: Menyimpan laba bersih atau rugi bersih setelah pendapatan dan beban ditutup. Akun ini kemudian ditutup dengan memindahkan saldonya ke akun laba ditahan atau modal pemilik.
  • Akun Penarikan Pribadi (Prive): Digunakan untuk mencatat penarikan oleh pemilik. Ditutup dengan mengkredit akun penarikan dan mendebet akun modal pemilik, sehingga saldo penarikan menjadi nol.
  • Retur Penjualan, akun kontra-pendapatan yang digunakan untuk mencatat pengembalian barang oleh pelanggan. Penutupan akun retur penjualan dilakukan dengan memindahkan saldo akun Retur Penjualan akan dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba/Rugi atau langsung mengurangi akun Penjualan selama proses penutupan.
  • Retur Pembelian, yakni adalah akun kontra-beban yang digunakan untuk mencatat pengembalian barang yang telah dibeli dari pemasok. Penutupan retur penjualan dilakukan dengan memindahkan saldo akun retur ke akun Ikhtisar Laba/Rugi atau dikurangi dari akun Pembelian.

Dengan begitu, perusahaan dapat memastikan bahwa seluruh transaksi sementara selama satu periode akuntansi sudah dicatat dan ditransfer dengan benar ke dalam akun-akun permanen. Melalui akun yang dicatat dengan jurnal penutup, perusahaan dapat menghitung dan melaporkan kinerja keuangan secara tepat, memastikan bahwa laba atau rugi bersih serta perubahan modal pemilik tercermin secara akurat.

Komponen Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Contoh Neraca Keuangan

Dalam Laporan Jurnal Penutup Ada 4 Komponen Wajib yang harus Ada (Credit: Freepik.com)

Ada 4 komponen yang ada wajib dicatat dengan jurnal penutup perusahaan dagang atau jasa, berikut diantaranya:

1. Pendapatan

Komponen pertama yang dicatat dengan jurnal penutup adalah pendapatan, dimana akun pendapatan ini berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan yang diperoleh dari kegiatan penjualan. Selain itu, sumber pendapatan lain juga bisa diperoleh dari pembayaran dari sewa gedung dan seterusnya.

Dalam hal ini ada dua jenis pendapatan, pertama adalah pendapatan usaha dari hasil operasional dan kedua adalah pendapatan tidak langsung berkaitan dengan operasional perusahaan seperti pendapatan yang diperoleh dari biaya sewa.

Buku besar mencatat semua pendapatan di bagian akun pendapatan. Untuk menutup akun pendapatan seorang akuntan perlu transfer akun pendapatan ke akun ikhtisar laba rugi. Adapun posisi pendapatan ditulis dalam baris debit dan ikhtisar laba rugi dicatat dalam baris kredit.

2. Beban

Komponen berikutnya adalah akun beban, sebuah akun yang mencatat 'pengorbanan' yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh pendapatan.

Sama seperti akun pendapatan, akun beban juga dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan keterkaitannya dengan biaya operasional perusahaan, yakni beban langsung dan beban tidak langsung.

Beban langsung berhubungan secara langsung dengan kegiatan bisnis perusahaan seperti gaji karyawan, biaya sewa bangunan, biaya tagihan listrik dan seterusnya.

Sedangkan beban tidak langsung adalah biaya yang tidak bersangkutan dengan biaya operasional perusahaan, seperti bunga pinjaman bank dan sejenisnya. Dalam proses penulisan beban ditulis dalam alam baris kredit.

3. Laba/ Rugi

Selanjutnya adalah laba rugi atau lebih lengkapnya disebut dengan ikhtisar laba/rugi. Kedua istilah ini merupakan istilah yang menggambarkan kondisi yang berlawanan.

Laba adalah kondisi dimana pendapatan lebih besar dibandingkan dengan beban, sedangkan rugi adalah kondisi dimana pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan beban.

Dalam penulisannya akun ikhtisar laba/ rugi ditulis berdampingan dengan modal. Ikhtisar laba/ rugi ditulis dalam baris debit dan modal ditulis dalam baris kredit.

4. Prive

Berikutnya, akun prive adalah pencatatan pengeluaran pribadi milik pengusaha di luar dari aktivitas operasional perusahaan. Hal ini biasanya terjadi pada usaha dalam skala kecil.

Meskipun pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran pribadi, pencatatan masih perlu dilakukan dalam buku besar, karena prive akan mempengaruhi bagaimana posisi modal.

Dalam pencatatannya prive ditulis dan dibandingkan dengan modal. Dimana modal ditulis dalam baris kredit dan prive ditulis pada baris kredit.

Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Nah, berikut ini cara dan langkah-langkah dalam membuat jurnal penutupan perusahaan dagang:

1. Menutup Akun Pendapatan

Langkah pertama dalam membuat jurnal penutup adalah menutup akun pendapatan. Dalam tahapan ini, semua akun pendapatan seperti Akun Penjualan dan Pendapatan Lain-lain perlu didebet untuk menghapus saldo akhir mereka.

Selanjutnya, jumlah total pendapatan yang ditutup tersebut dikreditkan ke akun Laba Rugi. Proses ini bertujuan untuk memindahkan saldo pendapatan ke akun Laba Rugi. Hal ini untuk memastikan bahwa saldo akun pendapatan menjadi nol pada awal periode berikutnya.

Contoh entri jurnal untuk menutup akun pendapatan adalah dengan mendebet akun Penjualan dan Pendapatan Lain-lain, kemudian mengkredit akun Laba Rugi.

2. Menutup Akun Beban

Setelah akun pendapatan ditutup, langkah berikutnya adalah menutup akun beban. Pada tahap ini, semua akun beban seperti Beban Penjualan dan Beban Umum dan Administrasi harus dikreditkan untuk menghapus saldo akhir mereka.

Sebagai gantinya, jumlah total beban ini didebet ke akun Laba Rugi. Hal ini dilakukan untuk memindahkan saldo beban dari akun-akun beban ke akun Laba Rugi, sehingga akun-akun beban memiliki saldo nol dan siap untuk periode akuntansi berikutnya.

Contoh entri jurnal untuk menutup akun beban adalah dengan mendebet akun Laba Rugi dan mengkredit akun Beban Penjualan serta Beban Umum dan Administrasi.

3. Menghitung Laba Bersih atau Rugi Bersih

Setelah menutup akun pendapatan dan beban, langkah selanjutnya adalah menghitung laba bersih atau rugi bersih untuk periode tersebut. Saldo akhir akun Laba Rugi akan mencerminkan hasil operasional perusahaan.

Yaitu laba bersih jika pendapatan melebihi beban, atau rugi bersih jika beban melebihi pendapatan. Perhitungan ini penting untuk menentukan langkah berikutnya dalam proses penutupan, yaitu pemindahan saldo laba atau rugi ke akun Laba Ditahan.

4. Menutup Akun Laba Rugi ke Akun Laba Ditahan

Langkah terakhir adalah menutup akun Laba Rugi ke akun Laba Ditahan. Jika perusahaan mencatat laba bersih, akun Laba Rugi didebet dan akun Laba Ditahan dikreditkan dengan jumlah laba tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan mencatat rugi bersih, akun Laba Ditahan didebet dan akun Laba Rugi dikreditkan.

Proses ini memindahkan saldo akhir laba atau rugi ke akun Laba Ditahan di neraca, sehingga akun Laba Rugi memiliki saldo nol pada awal periode berikutnya. Ini memastikan bahwa laporan keuangan untuk periode baru mencerminkan hasil operasi yang tepat.

5. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah seluruh langkah jurnal penutup dilakukan, pastikan bahwa semua akun sementara seperti pendapatan dan beban sudah memiliki saldo nol. Dengan saldo akhir yang telah diperbarui, Anda dapat menyusun laporan keuangan, termasuk laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas. Laporan ini akan mencerminkan posisi keuangan yang akurat dan hasil operasional perusahaan untuk periode yang berakhir, memberikan informasi yang berguna bagi pemangku kepentingan perusahaan.

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Berikut ini contoh bentuk jurnal penutup perusahaan dagang:

1. Contoh I

Contoh Jurnal Penutup Usaha Dagang

2. Contoh II

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang (Credit: roboguru.ruangguru.com)

Mengoptimalkan Proses Pembuatan Jurnal Penutup dengan Beeaccounting

Setelah memahami pentingnya dan langkah-langkah dalam membuat jurnal penutup untuk perusahaan dagang, sekarang saatnya mempertimbangkan bagaimana alat atau software akuntansi yang tepat dapat membantu mempercepat dan meningkatkan akurasi proses ini. Salah satu solusi yang sangat direkomendasikan untuk kebutuhan akuntansi bisnis adalah Beeaccounting.

Beeaccounting Jual Beli Bayar Laporan Akuntansi Lengkap Jurnal Neraca Laba Rugi Cash Flow

Beeaccounting adalah software akuntansi yang dirancang untuk membantu berbagai jenis bisnis, termasuk perusahaan dagang, dalam mengelola keuangan dengan lebih efektif.

Penutup

Jurnal penutup adalah suatu proses penting dalam siklus akuntansi yang dilakukan pada akhir periode akuntansi. Tujuan utama dari jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun, seperti akun nominal, akun-akun nominal ini termasuk pendapatan, beban, dan ikhtisar laba rugi, dan memindahkan saldonya ke akun riil (modal).

Dengan demikian, semua akun nominal akan memiliki saldo nol dan siap untuk mencatat transaksi pada periode berikutnya. Proses penutupan ini juga bertujuan untuk menentukan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tersebut dan memindahkannya ke akun modal.

Singkatnya, jurnal penutup merupakan langkah akhir dalam siklus akuntansi yang memastikan akurasi dan kesiapan laporan keuangan perusahaan untuk periode berikutnya. Sekian informasi tentan jurnal penutup perusahaan dagang dari komponen, cara dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Apa itu Akuntansi? Ini Hal Wajib yang Harus Anda Dipahami
Masih banyak yang salah pemahaman tentang apa itu akuntansi. selain pencatatan keuangan, ada fungsi lain yang membuat akuntansi harus dilakukan.
Baca Juga
Apa Fungsi Akuntansi Dalam Bisnis? Ini Penjelasannya
Ilmu akuntansi mempunyai aplikasi yang luas, bukan hanya untuk kepentingan bisnis saja, tetapi organisasi nirlaba, lembaga pemerintahan dan lain sebagainya
Baca Juga
10 Karakteristik Laporan Keuangan untuk Pengambilan Keputusan
Sebuah laporan keuangan berarti memiliki karakteristik laporan keuangan itu sendiri. Tujuannya adalah menjadikan catatan transaksi menjadi sistematis, sehingga nantinya dapat
Baca Juga
Contoh Kuitansi dan Panduan Cara Membuat Kwitansi Pembayaran
Apakah Anda sering mencari contoh kwitansi? Hampir setiap kali kita melakukan transaksi pembayaran, baik itu untuk membeli barang, membayar jasa,
Baca Juga
5 Contoh Opini Audit Going Concern dalam Laporan Keuangan
Opini audit going concern merupakan pernyataan auditor terkait keraguan atas kemampuan entitas untuk terus beroperasi di masa depan. Dalam artikel
Baca Juga
Cara Memilih Aplikasi untuk Kasir Minimarket Gratis yang Terbaik
Aplikasi untuk kasir minimarket atau lebih dikenal dengan istilah Point of Sale (POS) merupakan salah satu inovasi dari teknologi yang dapat
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuatnya
Laporan kegiatan usaha menjadi salah satu landasan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja. Melalui laporan ini, perusahaan dapat menggambarkan pencapaian, tantangan, dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu