Logo Bee Web

Apa itu Aset Tetap? Ini Contoh, dan Pencatatan Akuntansinya

Apa itu Aset tetap? Aset tetap adalah harta yang dimiliki perusahaan dengan masa manfaat 12 bulan, begini pencataannya dalam akuntansi!
Penulis:
Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Friday, 22 November 2019
Diperbarui: Tuesday, 22 April 2025
Daftar Isi

Dalam dunia akuntansi pasti Anda akan menemukan istilah yang disebut dengan aset, dimana aset ini biasanya dicatat dalam laporan posisi keuangan atau laporan neraca. DIbedakan menjadi dua jenis, yakni aset tetap dan aset lancar. Apa itu aset tetap?

Dalam artikel kali ini kiya akan membahas tentang apa itu aset tetap, pengertian, contoh, jenis dan penyusutannya. Dimana, dengan memahami konteks ini, Anda akan lebih mudah dalam melakukan pembukuan akuntansi.

Apa itu Aset Tetap? Aset Tetap Adalah .....

Di antara berbagai jenis aset yang dimiliki, aset tetap menempati posisi penting karena perannya yang vital dalam operasional jangka panjang.

Aset tetap, atau dikenal juga sebagai aktiva tetap, merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi No.08, aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan. Hal ini berbeda dengan aset lancar.

Dimana, aset lancar memiliki sifat likuid dan digunakan dalam jangka pendek, aset tetap memiliki masa manfaat yang panjang dan tidak mudah dikonversi menjadi kas dalam waktu singkat.

Secara umum, apa itu aset tetap? Aset tetap adalah harta berwujud atau tidak berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Contohnya meliputi tanah, bangunan, mesin, kendaraan, hingga hak paten dan lisensi. Aset-aset ini tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, melainkan untuk digunakan dalam proses produksi atau pengadaan barang dan jasa.

Karakteristik Aset Tetap

Agar Anda bisa membedakan aktiva tetap dan aset lancar, Anda perlu memahami karakteristiknya, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Digunakan dalam operasi perusahaan: Aset ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan bukan untuk dijual kembali.
  • Masa manfaat jangka panjang: Memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun.​
  • Tidak mudah dikonversi menjadi kas: Berbeda dengan aset lancar, aset ini tidak likuid dan tidak dimaksudkan untuk dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat.​
  • Mengalami penyusutan: Sebagian besar aktiva tetap berwujud mengalami penurunan nilai seiring waktu, kecuali tanah yang nilainya cenderung stabil atau meningkat.

Jenis-Jenis Aset Tetap

Jenis Aset Tetap

Jenis-Jenis Aset Tetap Berdasarkan Bentuknya (Credit: bee.id)

Berdasarkan wujudnya, aktiva tetap dibedakan menjadi dua jenis, yakni aset berwujud (Tangible Assets) dan aset  tidak berwujud (Intangible Assets), berikut penjelasan lengkapnya:

1. Aset Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)

Aktiva tetap berwujud adalah aset yang memiliki bentuk fisik dan dapat dilihat atau disentuh. Aset ini digunakan oleh perusahaan dalam jangka panjang untuk mendukung operasional bisnis, dan tidak dimaksudkan untuk dijual. Contoh dari aset tetap diantaranya ada:

  • Tanah: Salah satu contoh aset tetap berwujud yang tidak mengalami penyusutan, namun tetap memiliki nilai yang bisa bertambah seiring waktu.
  • Gedung: Termasuk bangunan kantor, pabrik, atau gudang yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
  • Mesin: Peralatan produksi yang digunakan dalam pembuatan barang atau jasa.
  • Kendaraan: Mobil, truk, atau kendaraan lainnya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
  • Peralatan dan perlengkapan: Misalnya, peralatan kantor, komputer, atau mesin-mesin kecil lainnya.

2. Aset Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

Sedangkan aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik, namun memiliki nilai ekonomi jangka panjang bagi perusahaan. Meskipun tidak dapat disentuh atau dilihat secara langsung, aset ini memiliki manfaat yang besar bagi operasional dan keberlanjutan bisnis.

Contoh dari aset tetap tidak berwujud meliputi:

  • Hak paten: Hak eksklusif yang diberikan untuk penemuan atau inovasi baru yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.
  • Merek dagang: Nama atau simbol yang digunakan untuk membedakan produk atau layanan perusahaan dari kompetitor.
  • Hak cipta: Perlindungan hukum atas karya-karya kreatif, seperti buku, musik, atau perangkat lunak.
  • Lisensi: Izin untuk menggunakan teknologi, software, atau hak tertentu yang dimiliki pihak lain.

BACA JUGA: Contoh Aset Tidak Berwujud dan Penjelasan Akuntansinya

Kedua jenis aktiva tetap ini memiliki peran penting dalam kelangsungan operasional dan strategi jangka panjang perusahaan, meskipun cara perhitungan depresiasi dan perlakuan akuntansinya berbeda.

Klasifikasi dan Contoh Aset Tetap

Aktiva tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasional suatu entitas. Berikut adalah klasifikasi dan contoh aset tetap yang umum digunakan:

1. Tanah

Tanah yang termasuk dalam kategori aktiva tetap adalah tanah yang diperoleh dengan tujuan untuk digunakan dalam kegiatan operasional.

Aset tanah ini harus berada dalam kondisi siap pakai untuk keperluan tersebut. Biasanya, tanah digunakan untuk pembangunan gedung, pabrik, atau infrastruktur lain yang mendukung operasional perusahaan atau lembaga.

2. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin mencakup berbagai jenis peralatan yang digunakan dalam proses produksi atau operasional sehari-hari. Ini termasuk mesin-mesin, kendaraan bermotor, alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang memiliki nilai signifikan dan masa manfaat lebih dari 12 bulan.

3. Gedung dan Bangunan

Gedung dan bangunan adalah aktiva tetap yang meliputi berbagai bangunan yang diperoleh dengan tujuan untuk digunakan dalam kegiatan operasional. Bisa berupa gedung perkantoran, pabrik, gudang, atau fasilitas lain yang dimiliki oleh entitas dan dalam kondisi siap dipakai.

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

kemudian ada jalan, irigasi, dan jaringan termasuk dalam kategori aktiva tetap yang melibatkan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah daerah, serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah.

Aset ini harus dalam kondisi siap pakai untuk mendukung kegiatan operasional yang berkaitan dengan transportasi, pengairan, atau jaringan distribusi.

5. Aset Tetap Lainnya

Kategori ini mencakup semua aktiva tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam klasifikasi di atas, namun tetap diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional.

Aktiva tetap lainnya ini harus dalam kondisi siap pakai dan digunakan untuk mendukung operasional entitas.

6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan merujuk pada aktiva tetap yang sedang dalam proses pembangunan. Aset ini belum selesai sepenuhnya pada tanggal laporan keuangan, tetapi nantinya akan digunakan dalam kegiatan operasional setelah selesai dibangun.

Contoh umum termasuk proyek konstruksi gedung, pabrik, atau infrastruktur lainnya yang belum selesai sepenuhnya.

Penyusutan Aset Tetap

Seperti yang dijelaskan di atas, yang termasuk aset tetap sebuah perusahaan adalah .... Meskipun memiliki masa manfaat panjang, nilainya terus mengalami penyusutan. Inilah yang disebut dengan penyusutan aset, atau istilah akuntansinya disebut dengan depresiasi.

Jika dijabarkan lebih detail, penyusutan aset adalah proses alokasi biaya perolehan aset tetap berwujud ke dalam periode-periode akuntansi selama masa manfaatnya. Penyusutan mencerminkan penurunan nilai aset akibat penggunaan, keausan, atau faktor lainnya.

Proses ini penting untuk mencerminkan nilai aset yang sebenarnya dalam laporan keuangan dan untuk menghitung beban penyusutan yang akan mengurangi laba kena pajak perusahaan

Kenapa Aset Tetap Mengalami Penyusutan?

Aktiva tetap mengalami penyusutan karena beberapa faktor, antara lain:

1. Pemakaian dan Keausan

Aktiva tetap, seperti mesin dan peralatan, digunakan dalam operasional perusahaan. Pemakaian yang terus-menerus menyebabkan keausan fisik dan penurunan nilai aset tersebut seiring waktu.

2. Usia Aset yang Terbatas

Setiap aset tetap memiliki masa manfaat yang terbatas. Seiring berjalannya waktu, nilai aset tersebut menurun karena usia yang semakin tua, baik secara fisik maupun fungsional.

3. Perubahan Teknologi

Perkembangan teknologi dapat membuat aktiva tetap menjadi usang atau kurang efisien. Misalnya, mesin yang digunakan oleh perusahaan mungkin menjadi kurang efektif dibandingkan dengan teknologi terbaru yang tersedia.

4. Pengaruh Lingkungan

Beberapa aset tetap, seperti bangunan dan kendaraan, bisa mengalami penurunan nilai akibat pengaruh lingkungan seperti cuaca, polusi, atau kerusakan fisik lainnya.

5. Penyusutan Nilai Pasar

Seiring waktu, beberapa aset tetap, meskipun masih berfungsi, dapat mengalami penurunan nilai pasar karena faktor eksternal, seperti penurunan permintaan atau harga pasar yang berubah.

Metode Penyusutan Aset Tetap

Untuk menghitung berapa nilai penyusutan, ada 3 metode penyusutan aset yang umum digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan paling sering digunakan.

Dalam metode ini, penyusutan aset tetap dibebankan secara merata selama masa manfaat aset tersebut. Sehingga, jumlah penyusutan tahunan adalah tetap setiap tahunnya.

Untuk menghitung penyusutan nilai aset dengan metode ini, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Metode Garis Lurus= (Harga Perolehan - Nilai Residu) - Masa Manfaat

Sebagai contoh:

Jika sebuah mesin dibeli dengan harga Rp100.000.000 dan diperkirakan nilai residunya (nilai setelah masa manfaat) adalah Rp10.000.000 dengan masa manfaat 5 tahun, maka perhitungan penyusutan tahunan adalah:

Penyusutan Tahunan = (Harga Perolehan - Nilai Residu) - Masa Manfaat
                   = (100.000.000 - 10.000.000)/5
                   = Rp18.000.000.000

Artinya. setiap tahun perusahaan akan mengalokasikan biaya penyusutan sebesar Rp18.000.000 dalam laporan keuangan.

2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Berbeda dengan metode garis lurus, nilai penyusutan metode saldo menurun ganda berbeda setiap tahunnya. Karena, metode ini mengalokasikan penyusutan berdasarkan jumlah tahun yang tersisa selama masa penggunaannya

Penyusutan yang lebih besar dikenakan pada tahun-tahun awal, dan semakin berkurang seiring bertambahnya usia aset.

Metode ini digunakan jika perusahaan ingin mencerminkan penggunaan aset yang lebih tinggi di awal masa manfaatnya. Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Penyusutan Metode Saldo Menurun = Biaya Perolehan x (Persentase Garis Lurus x 2)

Dengan contoh sebagai berikut:

Penyusutan Metode Saldo Menurun

Contoh Penyusutan Metode Saldo Menurun (Credit: bee.id)

BACA JUGA: Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Aset Berdasarkan Metodenya

Pakai Beeaccounting, Software Akuntansi Bisa Hitung Depresiasi Cepat dan Akurat

Dengan menggunakan Beeaccounting, software akuntansi yang canggih dan user-friendly, perusahaan dapat menghitung depresiasi aset tetap dengan cepat dan akurat. Fitur depresiasi otomatis yang ada pada Beeaccounting memungkinkan pengguna memiliki laporan keuangan lebih akurat.

Cukup beli 1x tanpa perlu langganan dengan after sales lifetime, Anda tidak perlu hitung manual atau jago akuntansi dulu, untuk buat laporan keuangan. Pakai Beeaccounting, bisnis jadi lebih mudah dikontrol, akurat dan tentu saja menguntungkan.

Pakai Beeaccounting Bisa Hitung Depresiasi (penyusutan Aset) Cepat, Tepat Dan Akurat

Pengen coba-coba dulu? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Populer

13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam bahasa Indonesia ialah umpan
Baca Juga
11 Peluang Bisnis Properti yang Menguntungkan di Indonesia
Apakah Anda pernah bermimpi tentang memiliki bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka pintu menuju dunia investasi
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
17+ Ide Usaha Makanan Kekinian yang Lagi Viral 2024
Dalam era modern yang penuh dengan inovasi kuliner, usaha makanan kekinian menjadi sorotan utama bagi para penggemar kuliner yang selalu
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu