Ada dua pengusaha, dua-duanya sama-sama mencatat omzet Rp20 juta bulan ini. Tapi anehnya, Bu Sari punya kas Rp15 juta, sementara Pak Budi malah minus dan harus pinjam ke saudara.
Setelah ditelusuri ternyata, pak satu menggunakan metode pencatatan akuntansi yang berbeda, cash basis dan accrual basis.
Nah, kenapa bisa berbeda? Bagaimana proses pencatatannya? Yuk kita bahas selengkapnya pada artikel di bawah ini!
Cash basis adalah metode pencatatan akuntansi yang straight to the point. Anda mencatat pemasukan saat uang benar-benar masuk ke kas, dan mencatat pengeluaran saat uang benar-benar keluar.
Artinya:
📌Contoh pencatatan cash basis:
Kalau Anda jualan baju online dan pelanggan baru membayar bulan depan, maka penjualan itu belum masuk ke catatan bulan ini. Anda baru akan mencatatnya sebagai pendapatan di bulan saat uangnya diterima.
BACA JUGA: Sistem Pembukuan Keuangan Single Entry dan Double Entry
Kalau Anda ingin punya gambaran yang lebih lengkap dan profesional soal kondisi keuangan bisnis, maka accrual basis jawabannya.
Accrual basis adalah metode pencatatan transaksi saat terjadinya aktivitas ekonomi, bukan saat uang diterima atau dibayarkan.
Artinya:
📌Contoh pencatatan accrual basis:
Anda mengirimkan invoice ke klien bulan Juni, tapi mereka baru bayar bulan Juli. Di accrual basis, pendapatan itu tetap dicatat di bulan Juni, karena itulah momen terjadinya transaksi ekonomi.
BACA JUGA: Accrual Basis Adalah Metode Pencatatan Akuntansi Basis Akrual
Mengutip dari buku “Cash Versus Accrual Basis of Accounting: An Introduction” karya Raj Gnanarajah (2014), ini dia 10 perbedaan cash basis dan accrual basis.
📌 Kesimpulannya:
Kalau Anda masih di tahap awal bisnis, atau lebih mengandalkan uang tunai harian, maka cash basis bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau Anda mulai berurusan dengan invoice, piutang, utang usaha, dan ingin laporan keuangan yang lebih strategis, maka sudah saatnya Anda berpindah ke accrual basis.
Kalau Anda sedang mencari aplikasi pembukuan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), mudah digunakan, dan praktis untuk operasional harian, aplikasi pembukuan keuangan Beecloud solusinya!
Dengan sistem berbasis cloud, Beecloud memungkinkan Anda mencatat transaksi secara real-time, mengelola laporan keuangan otomatis sesuai standar, serta memantau kondisi keuangan bisnis dari mana saja.
Jadi, tak perlu repot lagi dengan pembukuan manual. Cukup pakai Beecloud, semua jadi lebih rapi, akurat, dan profesional.