🎉 Promo Khusus Pengguna Beeaccounting, Disc. upto se-Juta
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Historical Cost Adalah Nilai Historis Transaksi, Ini Penjelasannya

Historical cost adalah salah satu jenis prinsip pengukuran aset, apa itu? Bagaimana caranya? apa saja prinsipnya? Cek selengkapnya di sini.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 18 April 2024

Dalam dunia akuntansi, biaya historis atau historical cost adalah salah satu landasan penting dalam penilaian aset dan kewajiban perusahaan.

Konsep ini mengacu pada konsep fundamental dalam akuntansi yang merujuk pada nilai aset saat pertama kali diperoleh atau dibuat.

Nilai ini dicatat dalam neraca perusahaan dan menjadi dasar untuk menghitung depresiasi, keuntungan, dan kerugian atas aset tersebut. Yuk, kenali lebih dalam apa itu historical cost dalam artikel berikut ini.

Historical Cost Adalah ...

historical cost

Historical cost sering mendapatkan kritik karena ketidaksesuaiannya dengan kondisi real-time, namun masih digunakan (Credit: Freepik.com)

Menurut PSAK 16 par. 30, Historical cost adalah salah satu jenis prinsip pengukuran aset, yang mana setelah diakui sebagai aset, maka aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan aset.

Bisa dikatakan historical cost adalah harga yang dibayarkan untuk sebuah aset ketika pertama kali diperoleh perusahaan.

Hal ini merupakan nilai awal yang dicatat pada laporan keuangan perusahaan, dan menjadi dasar untuk menghitung hal-hal seperti depresiasi, keuntungan, dan kerugian di masa depan terkait aset tersebut.

Pendekatan ini memberikan kestabilan dan kejelasan dalam pelaporan keuangan, memungkinkan perbandingan yang lebih mudah dari periode ke periode.

Baca Juga: Apa itu Periode Akuntansi? Ini Jenis dan Penjelasannya

Namun, kritikus menyoroti bahwa historical cost dalam akuntansi mungkin tidak selalu mencerminkan nilai aktual aset atau kewajiban karena tidak memperhitungkan perubahan nilai pasar atau nilai aktual saat ini.

Meskipun demikian standar akuntansi ini masing dipertahankan oleh standar akuntansi. Kieso (2008) menjelaskan hal ini terjadi karena dalam GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) masih mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan historical cost nya.

Perbedaan Biaya Historis dan Fair Value

Berikut beberapa hal yang bisa mewakili perbedaan biaya historis dan fair value:

1. Prinsip Pengukuran

Historical cost merupakan prinsip pengukuran aset di mana aset dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan aset, yang tidak dipengaruhi oleh kondisi pasar.

Sementara itu, fair value mengacu pada nilai pasar saat ini dari aset atau kewajiban, yang mencerminkan harga yang akan diterima atau dibayar dalam suatu transaksi yang wajar antara pihak yang tidak berelasi.

2. Latar Belakang Konsep

Perbedaan selanjutnya adalah dari latar belakang konsep, dimana historical cost merupakan prinsip dasar akuntansi yang telah lama digunakan, karena memberikan tolak ukur yang dapat dipercaya dan diandalkan.

Di sisi lain, fair value muncul sebagai respons terhadap kritik terhadap relevansi laporan keuangan berbasis historical cost, terutama dalam konteks ketidakpastian ekonomi yang tinggi.

3. Stabilitas vs. Relevansi

Historical cost memberikan stabilitas dalam pelaporan keuangan karena tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar.

Sementara fair value menekankan relevansi informasi dengan mencerminkan nilai aktual aset dalam kondisi pasar yang berubah-ubah.

4. Ketergantungan pada Pasar

Perbedaan selanjutnya adalh dari ketergantungan pada pasar, yang mana historical cost tidak bergantung pada kondisi pasar karena menggunakan biaya perolehan aset.

Sementara fair value secara langsung mencerminkan kondisi pasar saat ini dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti penilaian independen dan mediator dalam transaksi.

5. Penggunaan dalam Penilaian

Meskipun historical cost tetap menjadi dasar penilaian utama dalam akuntansi. Fair value semakin dianggap penting terutama dalam situasi di mana nilai aset atau kewajiban mungkin tidak mencerminkan nilai aktualnya.

Seperti dalam kondisi inflasi atau ketidakpastian ekonomi tinggi. Oleh karena itu, fair value menjadi pilihan yang lebih disukai dalam situasi di mana relevansi informasi pasar saat ini lebih diutamakan.

Fungsi Historical Cost

biaya historis adalah

Salah satu fungsi dari historical cost adalah digunakan untuk pencatatan aset pada laporan keuangan (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa fungsi historical cost dalam akuntansi:

  • Menjadi dasar pencatatan aset pada laporan keuangan perusahaan.
  • Perusahaan dapat menilai aktivitas bisnisnya dengan lebih baik. Misalnya, historical cost digunakan untuk menghitung depresiasi aset tetap secara bertahap.
  • Informasi historical cost berguna dalam proses perencanaan keuangan perusahaan.
  • Meskipun historical cost tidak selalu mencerminkan nilai pasar terkini, namun informasi ini bisa menjadi titik awal penetapan harga jual suatu aset.

Prinsip Historical Cost dalam Akuntansi

Dalam jurnal perbandingan biaya historis dan nilai wajar (2010) karya Yolinda Yanti Sonbay, menjelaskan jika prinsip historical cost menghendaki pendekatan dalam penggunaan harga perolehan dalam mencatat aset, utang, modal, dan biaya.

Harga perolehan merujuk pada harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi. Transaksi ini harus terjadi secara bebas antara kedua belah pihak, baik itu dengan pihak eksternal maupun internal.

Dengan kata lain, prinsip historical cost mengharuskan agar nilai aset atau kewajiban dicatat berdasarkan harga yang terjadi pada saat transaksi dilakukan. Tanpa memperhitungkan perubahan nilai pasar atau faktor-faktor lain yang terjadi setelah transaksi tersebut.

Dengan demikian, prinsip ini memberikan kestabilan dan kejelasan dalam pelaporan keuangan dengan menekankan nilai yang tercatat pada saat perolehan terjadi.

Poin Penting Pencatatan Historical Cost

Berikut beberapa poin penting pencatatan historical cost:

  • Harga Perolehan Awal: Didasarkan pada harga beli aktual aset saat diperoleh perusahaan, termasuk biaya tambahan yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut, seperti biaya transportasi, pemasangan, dan pajak.
  • Konsistensi: Aset harus terus dicatat pada historical cost-nya sepanjang masa kepemilikan, kecuali ada kejadian luar biasa yang mengharuskan perubahan.
  • Objektivitas: Historical cost didasarkan pada bukti transaksi yang faktual dan dapat diverifikasi. Bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan keandalan informasi keuangan.
  • Tidak Dikoreksi ke Nilai Pasar:  Hal ini bertujuan untuk menjaga konsistensi dan mencegah manipulasi laporan keuangan.
  • Depresiasi: Historical cost menjadi dasar untuk menghitung depresiasi aset.

Beecloud Hitung Otomatis Penyusutan Aset Depresiasi

Cara Menyesuaikan Biaya Historis

Untuk menyesuaikan biaya historis dalam akuntansi, ada beberapa cara yang dapat diterapkan:

1. Penyesuaian Harga Jual

Cara pertama adalah menyesuaikan harga jual, perusahaan dapat menyesuaikan harga jual produk atau jasa untuk memastikan bahwa mereka memperoleh margin laba yang diinginkan.

Penyesuaian ini dapat dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan harga jual, yang akan mempengaruhi biaya historis karena harga jual yang lebih rendah akan mengurangi pendapatan dan harga jual yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan.

2. Penyesuaian Biaya Produksi

Berikutnya adalah melakukan penyesuaian biaya produksi, dimana perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dengan mengubah metode manufaktur atau menggunakan bahan baku yang lebih murah.

Ini dapat dilakukan dengan mencari alternatif yang lebih efisien atau menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk mengurangi biaya produksi per unit.

3. Penyesuaian Biaya Overhead

Selanjutnya menyesuaikan biaya overheadnya, biaya overhead ini dapat disesuaikan dengan mengurangi jumlah pekerja yang tidak diperlukan, mengubah struktur biaya, atau mengurangi biaya sewa.

Dengan mengurangi biaya overhead, perusahaan dapat mengurangi biaya per unit produk atau jasa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan margin laba.

Baca Juga: Pengertian Biaya Overhead Serta Jenis dan Fungsinya

Pertanyaan Terkait Historical Cost

Berikut beberapa pertanyaan terkait historical cost:

# Mengapa pengukuran dengan Historical Cost Dianggap Tidak Relevan?

Sebab, historical cost dianggap tidak relevan dalam beberapa situasi. Seperti, nilai historical cost tidak selalu mencerminkan nilai pasar aset saat ini. Kemudian, tidak selalu mencerminkan biaya penggantian, tidak selalu menunjukkan nilai ekonomi aset bagi perusahaan dan lainnya.

# Apa pengaruh historical cost terhadap analisis laporan keuangan?

Historical cost memiliki pengaruh yang signifikan terhadap analisis laporan keuangan, seperti memudahkan penilaian kinerja, meningkatkan konsistensi dan lain sebagainya.

Artikel Terkait

Mengenal GMP (Good Manufacturing Practices) dan Strateginya
Mungkin cukup asing bagi masyarakat awam namun istilah GMP termasuk familiar bagi orang-orang yang bekerja di bagian produksi. terutama untuk
Baca Juga
Cara Membuat Laporan Keuangan dan Ketahui Jenis-jenisnya
Jika Anda mempunyai bisnis atau ingin mengatur keuangan pribadi agar lebih terstruktur, maka mengetahui cara membuat laporan keuangan bisa menjadi
Baca Juga
Pentingnya Software Akuntansi di Era Digitalisasi
Pentingnya software akuntansi berbarenganan dengan melejitnya tren start up di Tanah Air. Digitalisasi global menyentuh seluruh dunia. Dari negara adidaya,
Baca Juga
Kenali 5 Fungsi dan Tujuan Perusahaan Menggunakan Nota Kredit
Salah satu dokumen yang harus dimiliki dalam proses berbisnis adalah credit note atau nota kredit. Nota ini dijadikan sebuah bukti
Baca Juga
Manfaat Jurnal Penyesuaian dan Contoh Kasusnya
Seperti yang kita ketahui bersama jika pembukuan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Jurnal penyesuaian adalah salah
Baca Juga
Pengertian Software Akuntansi yang Jarang Diketahui Akuntan
  Digitalisasi  pada zaman sekarang ini memiliki pengaruh ke berbagai aspek kehidupan, termasuk urusan akuntansi dalam sebuah perusahaan. Saat ini
Baca Juga

Artikel Populer

Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu