🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

5 Etika Profesi Akuntan Menurut IAI dan Informasi Lainnya

Yuk pahami 5 prinsip dasar etika profesi akuntan menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan softskill dan hardskillnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 7 July 2023

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Akuntan adalah gelar akademis yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi jurusan akuntansi, yang mana artinya mereka memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang akuntansi. Dalam hal ini mereka memiliki etika profesi akuntan yang harus dipatuhi.

Etika profesi akuntansi dibentuk bertujuan sebagai pedoman dan prinsip profesionalitas yang ditetapkan kepada akuntan, sebagai bentuk kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap sebuah profesi tertentu.

Baca Juga: Pengertian Etika Profesi Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui

Dalam hal ini IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menjelaskan 5 prinsip dasar etika seorang akuntan yang wajib dilaksanakan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

5 Etika Profesi Akuntan Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)

Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntansi

Kode Etik Akuntan Indonesia 2021 (Komite Etika IAI – Komite Etika Profesi IAPI – Komite Etika IAMI. Senin, 22 November 2021) (Credit: iaiglobal.or.id)

Mengutip dari dokumen powerpoint iaiglobal.or.id ada 5 prinsip dasar etika profesi akuntan, berikut penjelasannya:

1. Integritas

Prinsip dasar etika profesi akuntan yang pertama adalah integritas, yang artinya seorang akuntan wajib memiliki sikap terus terang, jujur, serta memiliki kekuatan karakter yang tepat dalam bertindak, bahkan ketika dalam sebuah tekanan.

Seperti bertindak yang tidak seharusnya sehingga berpotensi merugikan pribadi maupun organisasi. Selain itu, seorang akuntan juga tidak boleh secara sengaja dikaitkan dengan laporan, komunikasi atau informasi lainnya.

Khususnya, ketika seorang akuntan percaya jika informasi yang disampaikan berisi tentan berikut ini:

  • Informasi yang disampaikan berisi kesalahan atau dapat menyesatkan secara material.
  • Berisi informasi atau pernyataan yang dibuat tidak hati-hati yang berpotensi merugikan
  • Terakhir, laporan atau informasi yang sengaja menghilangkan atau mengaburkan informasi yang seharusnya diungkapkan.

2. Objektivitas

Selanjutnya adalah objektif, dimana seorang akuntan tidak boleh melakukan aktivitas profesional jika dalam sebuah keadaan yang dapat terlalu mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

Sebab, seorang akuntan wajib memiliki sikap yang tegas dan tanpa kompromi, khususnya oleh bias, benturan kepentingan tertentu, hingga pengaruh dan ketergantungan terhadap sesuatu yang tidak semestinya. Seperti individu, organisasi dan lain sebagainya.

3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Berikutnya adalah kompetensi dan kehati-hatian, dimana sebagai seorang akuntan harus memiliki kompetensi yang mumpuni dan kehati-hatian dalam bekerja, dalam hal ini bertujuan untuk mencapai beberapa hal berikut ini:

  • mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian profesional, guna memastikan pihak klien atau organisasi benar-benar telah mendapatkan jasa profesional yang kompeten dibidangnya.
  • Mempertahankan profesional kerja sesuai dengan standar profesi dan standar teknis yang berlaku sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.
  • Mampu memberikan jasa kepada klien dengan kompetensi dan keahlian ketika melakukan kegiatan profesional.
  • Tujuan selanjutnya adalah menjaga kompetensi profesional yang mencerminkan kesadaran yang berkelanjutan.
  • Terakhir adalah mencakup kesungguhan dalam menjalankan tanggung jawab dalam bertindak, sesuai dengan persyaratan penugasan, serta dilakukan secara hati-hati, cermat dan tepat waktu.

4. Kerahasiaan

Keempat adalah kerahasiaan, dimana seorang akuntan wajib menjaga rahasia informasi yang berkaitan dengan profesional bisnis, dalam hal ini akuntan wajib mematuhi beberapa hal berikut:

  • Senantiasa bersikap waspada terhadap kemungkinan pengungkapan informasi yang tidak sengaja kepada lingkungan sosial, seperti rekan kerja hingga anggota keluarga.
  • Menjaga kerahasiaan informasi di dalam lingkungan kerja.
  • Menjaga kerahasiaan informasi oleh calon klien.
  • tidak menggunakan informasi rahasia bisnis untuk keuntungan pribadi maupun pihak ketiga.
  • Tidak menggunakan dan mengungkapkan informasi rahasia apapun baik yang diterima atau diperoleh dari hasil hubungan profesionalisme bekerja.

5. Perilaku Profesional

Etika profesi akuntan selanjutnya adalah menjaga dan menerapkan prinsip perilaku profesional yang mencerminkan seorang akuntan, hal ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:

  • Sebagai seorang akuntan wajib mematuhi undang-undang yang berlaku.
  • Konsisten dalam bertanggung jawab dalam menjalankan profesi demi kepentingan publik atau bisnis.
  • Menghindari perilaku apapun yang dapat mendiskreditkan profesi akuntan.
  • Tidak terlibat dalam aktivitas, bisnis, hingga pekerjaan lain yang dapat merusak integritas, objektivitas dan reputasi dari profesi.
  • Bersikap jujur dan mengatakan yang sebenarnya dalam menyampaikan informasi.
  • Dilarang melakukan pencemaran nama baik profesi apapun itu bentuknya.

Baca Juga: Berapa Gaji Akuntan Perusahaan dan Publik? Ini Rinciannya!

Softskill dan Hardskill Wajib Seorang Akuntan

Memahami Kerangka Konseptual Akuntansi

Softskill dan Hardskill Akuntan yang Wajin Dimiliki (Credit: Freepik.com)

Sebagai seorang akuntan, terdapat baik softskill maupun hardskill yang sangat penting untuk mengembangkan karir dan berhasil dalam profesi ini. Berikut ini adalah beberapa softskill dan hardskill yang wajib dimiliki oleh seorang akuntan:

# Softskill Akuntan

1. Komunikasi

Softskill akuntan yang pertama adalah kemampuan dalam berkomunikasi, dimana hal ini penting untuk berinteraksi dengan klien, rekan kerja, dan pihak lainnya. Akuntan harus mampu menjelaskan masalah keuangan secara jelas dan terbuka kepada pihak-pihak yang mungkin tidak memiliki latar belakang keuangan yang sama.

2. Analisis

Seorang akuntan harus memiliki kemampuan analitis yang baik untuk menganalisis data keuangan, mengidentifikasi trend, dan menyusun laporan keuangan yang akurat.Kemampuan ini juga membantu akuntan dalam memberikan saran yang berharga kepada klien atau manajemen perusahaan.

3. Ketelitian

Akuntan harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dalam pekerjaannya. Kesalahan kecil dalam perhitungan atau pelaporan keuangan dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk denda hukum atau reputasi yang rusak.

4. Keterampilan interpersonal

Berikutnya adalah kemampuan untuk bekerja dalam tim, menjalin hubungan baik dengan orang lain, dan membangun jaringan profesional sangat penting dalam profesi akuntansi.

Dimana akuntan sering bekerja dengan tim yang terdiri dari anggota dari berbagai latar belakang, jadi kemampuan beradaptasi dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan gaya kerja yang berbeda sangat penting.

5. Ketanggapan

Terakhir adalah ketanggapan, di dalam dunia akuntansi seringkali beroperasi dalam tenggat waktu yang ketat. Seorang akuntan harus dapat merespons dengan cepat terhadap permintaan klien atau manajemen perusahaan. Ketanggapan yang baik juga melibatkan kemampuan untuk mengatasi masalah dan menemukan solusi dengan cepat.

# Hardskill Akuntan

1. Pemahaman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Hardskill yang pertama yang wajib dimiliki seorang akuntan adalah pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, standar pelaporan keuangan, dan regulasi keuangan yang berlaku.

Mereka harus memiliki pengetahuan yang kuat tentang bagaimana mencatat transaksi keuangan, menyusun laporan keuangan, dan menerapkan standar akuntansi yang relevan.

2. Penguasaan Teknologi

Di era digital, penguasaan teknologi menjadi keterampilan penting bagi seorang akuntan. Mereka harus terbiasa dengan perangkat lunak akuntansi, spreadsheet, dan sistem manajemen basis data. Pengetahuan tentang pemrosesan data, analisis data, dan keahlian menggunakan perangkat lunak akuntansi modern juga sangat dihargai.

Beecloud Terintegrasi Laporan Akuntansi Langsung Jadi

Salah satu teknologi yang bisa memudahkan para akuntan dalam melakukan tugasnya adalah software akuntansi online Beecloud, dengan akses yang mudah dipahami membuat siapa saja bisa menggunakannya.

Disisi lain fitur yang dimiliki Beecloud juga terbilang cukup lengkap, mulai dari pencatatan, pembukuan, kontrol arus kas, hutang/ piutang hingga laporan keuangan otomatis, dijamin akan menjadikan kerja akuntan jauh lebih menguntungkan dan menyenangkan.

3. Pemahaman Pajak

Berikutnya, sebagai seorang akuntan, pemahaman tentang peraturan perpajakan sangat penting. Akuntan harus mampu memahami peraturan pajak yang berlaku, menghitung kewajiban pajak, dan memberikan saran pajak kepada klien agar dapat memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar.

4. Audit dan Pengendalian Internal

Hardskill berikutnya seorang akuntan sering terlibat dalam proses audit, baik sebagai auditor internal maupun eksternal. Pemahaman tentang prinsip-prinsip audit, metode pengendalian internal, serta peraturan dan standar yang terkait sangat penting.

Dimana akuntan harus dapat melakukan audit dengan hati-hati dan mengidentifikasi kelemahan dalam sistem pengendalian internal perusahaan.

5. Manajemen Keuangan

Berikutnya, pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen keuangan memungkinkan seorang akuntan untuk memberikan saran dan rekomendasi strategis kepada manajemen perusahaan. Ini melibatkan pemahaman tentang pengelolaan arus kas, pengambilan keputusan investasi, pembiayaan, serta analisis risiko keuangan.

Nah, sekian informasi tentang dasar etika profesi akuntan hingga softskill dan hardskill yang harus dimiliki ketika ingin bekerja di bidang pengelolaan keuangan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Contoh Cash Flow Sederhana Excel dan Cara Membuatnya
Contoh cash flow sederhana excel merupakan suatu hal yang paling dicari para pengusaha pemula saat ingin memulai membuat laporan keuangan
Baca Juga
Jual Software Akuntansi Mudah untuk Pemula Akuntansi Bee.id
Belakangan ini, semakin banyak pelaku bisnis yang melirik kepada aplikasi kasir, salah satunya adalah Bee Cloud milik Bee.id vendor jual
Baca Juga
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa, Jenis, Perbedaan dan Karakteristik
Pembuatan laporan keuangan perusahaan jasa yang tepat sangat berpengaruh pada usaha. Terlebih fungsi dari laporan satu ini memang sangat krusial,
Baca Juga
Apa itu Bookkeeping? Ini Jenis dan Bedanya dengan Akuntansi
Pembukuan dalam bahasa inggris adalah bookkeeping, yang jika diartikan secara istilah adalah proses pencatatan atau pengorganisasian data transaksi yang terjadi
Baca Juga
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Simak Penjelasannya
Dalam dunia akuntansi dan bisnis neraca merupakan komponen penting yang harus ada dalam laporan keuangan setiap akhir periodenya. Untuk mendapatkan
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu