🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Cash Ratio Adalah: Cara Hitung, Cara Baca & Cara Optimalkan

Cash ratio adalah kunci untuk memahami sejauh mana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek. Baca artikel ini untuk jawabannya.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Friday, 22 December 2023

Dalam dunia keuangan perusahaan, rasio kas dan cash ratio adalah salah satu indikator penting yang memberikan gambaran tentang kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio ini juga dikenal dengan sebutan quick ratio atau acid test ratio. Mari kita bahas lebih lanjut apa sebenarnya yang dimaksud dengan cash ratio.

Apa itu Cash Ratio?

Rumus Rasio Keuangan

Rasio keuangan atau cash ratio adalah matrik perhitungan yang memberikan gambaran mengenai kewajiban perusahaan (Credit: Freepik.com)

Cash ratio adalah suatu metrik keuangan yang dihitung dengan membandingkan jumlah kas dan setara kas perusahaan dengan total kewajiban jangka pendek yang dimilikinya.

Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat membayar kewajiban-kewajibannya yang jatuh tempo dalam waktu dekat hanya dengan menggunakan aset kas yang dimilikinya.

Pentingnya Cash Ratio bagi Perusahaan

Cash ratio menjadi penting karena mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk mengkonversi aset menjadi kas secara cepat tanpa mengalami penurunan nilai yang signifikan.

Dengan memiliki cash ratio yang tinggi, perusahaan dapat dengan lebih mudah memenuhi kewajiban jangka pendeknya, termasuk pembayaran tagihan dan utang yang jatuh tempo.

Selain itu, cash ratio juga memberikan sinyal tentang keberlanjutan operasional perusahaan. Jika cash ratio rendah, hal ini bisa menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan mungkin perlu mencari sumber dana tambahan.

Perbedaan Cash Ratio dengan Current Ratio

Cash ratio dan current ratio adalah dua rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara kedua rasio tersebut.

Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, Metode Analisis

Perbedaan utama antara cash ratio dan current ratio adalah pada komponen yang digunakan untuk perhitungannya. Cash ratio hanya menggunakan kas dan setara kas, sedangkan current ratio menggunakan semua aktiva lancar.

Kas dan setara kas adalah aset yang paling likuid, sehingga lebih mudah untuk dicairkan dan digunakan untuk membayar kewajiban. Oleh karena itu, cash ratio memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio, di sisi lain, memberikan gambaran yang lebih umum tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini karena current ratio juga memasukkan aset lancar yang tidak likuid, seperti piutang dagang dan persediaan.

Perbedaan lain antara cash ratio dan current ratio adalah pada interpretasi hasilnya. Cash ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan, current ratio yang tinggi juga menunjukkan hal yang sama, tetapi tidak sekuat cash ratio.

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan antara cash ratio dan current ratio:

Perbedaan Cash Ratio Dengan Current Ratio

Tabel Perbedaan Cash Ratio Dengan Current Ratio (Credit: Bee.id)

Rumus Cash Ratio

Cash ratio adalah alat matematis sederhana yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya menggunakan kas dan setara kas. Rumus ini dinyatakan sebagai berikut:

Rumus Cash ratio = (Kas + Setara Kas) / Kewajiban Jangka Pendek

Cara Menghitung Cash Ratio

Menghitung cash ratio melibatkan beberapa langkah sederhana:

1. Masukkan Nilai Kas dan Setara Kas Perusahaan ke dalam Rumus

Ambil total jumlah kas yang dimiliki perusahaan pada saat itu. Tambahkan nilai setara kas seperti surat berharga yang dapat dengan cepat diubah menjadi kas.

2. Masukkan Nilai Kewajiban Jangka Pendek Perusahaan ke dalam Rumus

Identifikasi dan jumlahkan semua kewajiban jangka pendek yang harus segera dibayarkan oleh perusahaan.

3. Hitung Hasil Rumus

Setelah nilai kas, setara kas, dan kewajiban jangka pendek dimasukkan ke dalam rumus, lakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai cash ratio.

Contoh cash ratio: Jika perusahaan memiliki kas sebesar Rp 200 juta, setara kas Rp 50 juta, dan kewajiban jangka pendek sebesar Rp 100 juta, maka cash ratio-nya dapat dihitung sebagai berikut:

Cash ratio = (200 juta + 50 juta) / 100 juta

= 250 juta / 100 juta

= 2,5

Dalam contoh ini, cash ratio perusahaan adalah 2,5, yang berarti perusahaan memiliki 2,5 kali lipat aset kasnya dibandingkan dengan kewajiban jangka pendeknya.

Cara Membaca Cash Ratio

Cara Menghitung Ratio

Ilustrasi membaca cash ratio (Credit: Freepik.com)

Setelah mengetahui rumus, cara menghitung dan contoh cash ratio, penting untuk memahami cara membaca dan menginterpretasikan nilai yang dihasilkan.

Cash ratio memberikan wawasan yang berharga tentang kemampuan perusahaan dalam menghadapi kewajiban jangka pendeknya. Dalam membaca cash ratio, ada dua prinsip utama yang perlu diperhatikan:

1. Cash Ratio Tinggi: Kemampuan Membayar yang Baik

Cash ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas.

Dengan kata lain, perusahaan memiliki cadangan kas yang cukup besar untuk mengatasi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu dekat.

Ini menciptakan posisi keuangan yang stabil dan memberikan kepercayaan kepada pihak berkepentingan, seperti pemegang saham dan kreditur.

2. Cash Ratio Rendah: Kemampuan Membayar yang Kurang Baik

Sebaliknya, cash ratio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang kurang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya hanya dengan menggunakan kas dan setara kas.

Ini dapat mengindikasikan risiko likuiditas yang lebih tinggi, di mana perusahaan mungkin kesulitan untuk membayar tagihan dan utang jangka pendek. Pada kasus ekstrim, cash ratio yang terus-menerus rendah dapat menandakan adanya masalah keuangan yang lebih dalam.

Baca Juga: 4 Rumus Rasio Keuangan yang Wajib Diketahui oleh Pebisnis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cash Ratio

Beberapa faktor dapat mempengaruhi nilai cash ratio suatu perusahaan, di antaranya melibatkan kebijakan manajemen keuangan, sifat industri, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan, meliputi:

1. Kebijakan Manajemen Keuangan

Kebijakan perusahaan terkait dengan pengelolaan kas dan kebijakan kredit dapat mempengaruhi cash ratio. Misalnya, kebijakan ketat terhadap pemberian kredit kepada pelanggan dapat meningkatkan likuiditas.

2. Sifat Industri

Setiap industri memiliki karakteristik sendiri terkait dengan siklus pendapatan dan arus kas. Beberapa industri mungkin memerlukan tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada yang lain.

3. Kondisi Ekonomi

Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, perusahaan mungkin cenderung mempertahankan cadangan kas yang lebih besar untuk mengatasi potensi ketidakpastian dan risiko.

Cara Mengoptimalkan Cash Ratio

Mengoptimalkan cash ratio merupakan langkah kunci dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan.

Untuk mencapai cash ratio yang sehat, perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi yang melibatkan peningkatan pendapatan, pengelolaan biaya, dan efisiensi operasional. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diambil:

1. Meningkatkan Penjualan

Peningkatan penjualan dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kas perusahaan. Ini dapat dicapai dengan berbagai cara, seperti menaikkan harga jual produk atau layanan, meningkatkan volume penjualan, atau memperluas pasar ke segmen yang belum dieksplorasi.

2. Mengurangi Biaya

Efisiensi biaya adalah kunci dalam meningkatkan cash ratio. Perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana biaya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas atau efektivitas. Negosiasi dengan pemasok, pemilihan sumber daya yang lebih murah, dan penggunaan teknologi untuk efisiensi operasional adalah beberapa langkah yang dapat diambil.

3. Menagih Piutang Tepat Waktu

Mengelola piutang dengan baik dapat memberikan kontribusi besar terhadap likuiditas perusahaan. Penerapan kebijakan kredit yang ketat, pemantauan aktif terhadap piutang, dan memberikan insentif untuk pembayaran tepat waktu adalah langkah-langkah yang dapat membantu meningkatkan penerimaan kas.

4. Mengelola Persediaan Secara Efektif

Persediaan yang dikelola dengan efektif dapat menghindari pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan kas. Perusahaan dapat mencapai ini dengan mengurangi jumlah persediaan yang disimpan, mengadopsi sistem manajemen persediaan yang lebih canggih, atau meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan.

5. Memanfaatkan Pinjaman Jangka Pendek

Pemanfaatan pinjaman jangka pendek dapat memberikan injeksi kas yang cepat. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan pinjaman harus direncanakan dengan hati-hati. Penting untuk memastikan bahwa pinjaman dapat dibayar kembali dalam waktu singkat tanpa menimbulkan tekanan keuangan yang berlebihan.

Penerapan kombinasi strategi ini dengan bijak dapat membantu perusahaan mencapai cash ratio yang sehat dan menjaga keseimbangan antara likuiditas dan operasionalisasi.

Mudah Analisis Cash Ratio dengan Beeaccounting

Analisis keuangan kini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Dengan serangkaian fitur pencatata, analisis stok, hingga laporan keuangan otomatis jadikan analisa cash rasio lebih mudah. Dapatkan gratis uji coba khusus pengguna pertama Beeaccounting dengan klik banner di bawah ini!

Turunkan Rasio Piutang Tak Tertagih Agar Cash Flow Lancar Dengan Beeaccounting

Kesimpulan

Dalam mengevaluasi kesehatan keuangan suatu perusahaan, cash ratio membuktikan diri sebagai indikator yang sangat penting.

Menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas, cash ratio memberikan wawasan yang tak ternilai bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Dengan memperhatikan nilai cash ratio, investor dapat mendapatkan gambaran tentang tingkat likuiditas perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai investasi mereka.

Kreditor dapat menggunakan informasi ini untuk mengevaluasi risiko pembayaran utang, sementara manajemen perusahaan dapat memanfaatkannya sebagai alat untuk merencanakan strategi keuangan yang efektif.

Penting untuk diingat bahwa contoh cash ratio hanyalah satu aspek dari analisis keuangan yang lebih luas. Kombinasi dengan rasio-rasio keuangan lainnya dan informasi kontekstual dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang performa keuangan perusahaan.

3 Rumus Mencari HPP di Perusahaan Manufaktur
Dalam menjalankan sebuah bisnis diperlukan HPP atau Harga Pokok Penjualan untuk mengetahui detail biaya yang dikeluarkan untuk beban maupun pengeluaran
Baca Juga
Payment: Mengenal Arti beserta Metode yang Sering Digunakan
Suatu tindakan yang harus Anda lakukan sebelum menerima barang yang dilakukan ialah melakukan payment atau pembayaran. Sistem pembayaran memiliki makna
Baca Juga
Mengenal QRIS Adalah, Cara Membuat dan Pembayarannya
QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard yang memungkinkan penggunanya melakukan pembayaran lintas platform. Pembayaran QRIS bisa dilakukan
Baca Juga
Mengupas Cashless: Efisiensi Bisnis dengan Uang Elektronik
Di era digital yang semakin maju ini, sistem pembayaran dompet digital atau uang elektronik menjadi sebuah inovasi yang telah merevolusi
Baca Juga
8 Contoh Joint Venture di Indonesia yang Sukses
Dalam dinamika bisnis modern, strategi kolaborasi menjadi kunci penting bagi perusahaan untuk meraih kesuksesan dan menghadapi tantangan yang kompleks. Contoh
Baca Juga
Hubungan Rumus Elastisitas dengan Permintaan dan Penawaran
Rumus elastisitas akan sangat berkaitan dengan ilmu ekonomi yang sering digunakan dalam dunia bisnis. Konsep elastisitas ini diciptakan untuk mengukur
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu