Prepaid expense adalah istilah lain dari beban bayar dimuka, sebuah konsep dasar dalam akuntansi, menggambarkan pembayaran yang telah dilakukan untuk barang atau jasa yang belum diterima atau dikonsumsi.
Metode akuntansi ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat biaya dalam periode di mana biaya tersebut dikeluarkan, bukan pada saat uang tunai benar-benar dibayarkan. Contoh umum dari prepaid expenses meliputi sewa, premi asuransi, dan langganan.
Kenali lebih dalam apa yang dimaksud dengan prepaid expense, bagaimana perlakuannya dalam akuntansi, manfaat, jenis, hingga contohnya.
Mengutip dari laman finance.fas.harvard.edu, prepaid expense adalah biaya yang dibayar di muka terjadi ketika perusahaan melakukan pembayaran di muka untuk barang atau jasa yang akan diterima atau dinikmati di masa depan.
Biaya yang telah dibayar di muka dalam akuntansi dicatat sebagai aset dalam neraca hingga perusahaan menerima atau memperoleh manfaat dari barang atau jasa tersebut, kemudian baru diakui sebagai biaya yang dikeluarkan.
Hal ini mempengaruhi proses pencatatan akuntansi sesuai dengan pedoman GAAP (Generally Accepted Accounting Principles), di mana penting untuk memastikan bahwa biaya dicatat dalam periode yang sama dengan manfaat yang dihasilkan dari biaya tersebut.
Bisa disimpulkan jika prepaid expense adalah pengeluaran uang tunai atau sumber daya ekonomi lainnya sebelum pengakuan biaya terpenuhi. Dengan harapan, akan memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Bagaimana perlakuan prepaid expense dalam akuntansi? Dalam akuntansi prepaid expense dicatat sebagai aset lancar, yang dikeluarkan dari neraca dan dibebankan kepada laporan laba rugi.
Dalam laporan akuntansi ada beberapa jenis prepaid expense yang sering muncul, yakni:
Biaya sewa dibayar dimuka contohnya digunakan perusahaan untuk membayar sewa kantor dan membayar sewa untuk satu tahun di awal.
Berikutnya ada biaya asuransi dibayar dimuka digunakan untuk mendapatkan perlindungan jangka waktu tertentu. Contohnya, Sebuah perusahaan membeli asuransi kebakaran senilai Rp 10.000.000 untuk satu tahun.
Selanjutnya ada biaya gaji yang dibayar di awal. Contohnya, perusahaan membayar gaji karyawan untuk bulan berikutnya di akhir bulan ini.
Kemudian ada prepaid interest atau biaya bunga dibayar dimuka
Terakhir ada pajak dibayar dimuka, yang terdiri dari pajak penghasilan (PPh), pajak pemasukan dan fiskal luar negeri.
Ada dua pendekatan jurnal prepaid expense yang bisa digunakan, yakni pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi.
Pendekatan neraca berfokus pada pencatatan awal prepaid expense sebagai aset di neraca. Saat pembayaran dilakukan, jurnal berikut dibuat:
Debit: Beban dibayar di muka (akun aset)
Kredit: Kas/Bank
Pada akhir periode akuntansi, penyesuaian diperlukan untuk mencatat beban yang telah digunakan. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Debit: Beban
Kredit: Beban dibayar di muka
Nilai penyesuaian dihitung berdasarkan proporsi manfaat yang telah digunakan selama periode tersebut.
Sedangkan pada pendekatan laba rugi prepaid expense langsung dicatat sebaga pembayaran dengan jurnal dan tidak ada jurnal penyesuaian yang dibutuhkan pada di akhir periodenya.
Pencatatan prepaid expense dengan pendekatan laba rugi:
Debit: Beban
Kredit: Kas/Bank
Berikut dua contoh prepaid expense berdasarkan pendekatannya:
ilustrasi kasus:
PT XYZ membayar sewa kantor satu tahun senilai Rp 12.000.000 pada tanggal 1 Januari 2024.
Jurnal pada 1 Januari 2024:
Debit: Sewa dibayar dimuka (aset) Rp 12.000.000
Kredit: Kas/Bank Rp 12.000.000
Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2024:
Debit: Beban sewa Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000
Kredit: Sewa dibayar di muka Rp 1.000.000
Ilustrasi kasus:
PT XYZ membayar sewa kantor satu tahun senilai Rp 12.000.000 pada tanggal 1 Januari 2024.
Jurnal pada 1 Januari 2024:
Debit: Beban sewa Rp 12.000.000 Kredit: Kas/Bank Rp 12.000.000
Berikut beberapa keuntungan dan kelemahan biaya beban di muka:
Berikut beberapa manfaat dari prepaid expense:
Selain menguntungkan, prepaid expense juga memiliki beberapa kelemahan, yakni:
Dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, Anda akan lebih mudah mencatat biaya dibayar dimuka dan transaksi lainnya dengan terperinci dan rapi.
Catat pembayaran sewa, asuransi, dan lainnya sebagai aset "Biaya Dibayar Dimuka". Beecloud secara otomatis menghitung alokasi bebannya per periode, sehingga laporan keuangan Anda, seperti Laba Rugi dan Neraca, selalu akurat dan terkini.
Transaksi pembelian, penjualan, dan pengeluaran pun mudah dicatat, menghasilkan laporan keuangan yang komprehensif dan real-time. Beecloud membantu Anda mengelola keuangan bisnis dengan lebih efektif dan efisien. Klik banner di atas dan dapatkan akses uji coba sekarang juga!