🎉 Akhir Tahun Buanyak Diskon-nyaaa, Disc. upto 25%
Logo Bee Web

Mau Jadi Reseller? Begini Penjelasan Lengkapnya

Reseller adalah bisnis yang dilakukan dengan cara menjual kembali produk dari supplier. Mau tau cara menjadi reseller? Simak berikut ini
Penulis: Lutfatul Malihah
Daftar Isi
Dipublish Tgl: Thursday, 15 December 2022

Reseller adalah sebuah usaha yang secara sederhana diartikan sebagai menjual kembali produk dari produsen ke konsumen dengan laba yang ditentukan.

Bisnis reseller saat ini menjadi salah satu bisnis yang paling digemari dan sering dijadikan sebagai solusi pada pebisnis pemula dengan dengan modal yang murah.

Kenali lebih dalam apa itu reseller dan bagaimana cara menjadi reseller di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Reseller?

Reseller

Reseller Menjual Barang Kembali dari Supplier dengan Stock (Sumber: Freepik.com)

Reseller artinya menjual kembali dari kata re dan seller yang artinya menjual kembali. Sehingga bisa dikatakan reseller artinya sebuah usaha bisnis dengan cara menjual produk kembali dari seorang produsen atau dari supplier.

Reseller juga sering dikatakan sebagai dropshipper, Namun secara praktik keduanya memiliki praktek yang berbeda. Untuk Anda yang ingin memulai membuka usaha reseller, bisnis ritel bisa menjadi solusi Anda untuk memulai usaha.

Apa Perbedaan Dropship dan Reseller?

Sekilas sama ternyata berbeda. Keduanya sama-sama menjual barang dari orang lain namun dengan cara penjualan yang berbeda. Berikut rincian perbedaan dropship dan reseller:

1. Stok Barang

Stok barang menjadi hal yang paling menonjol untuk yang Anda yang masih bingung perbedaan dropship dan reseller membedakan dropship dan reseller.

Dropship atau dropshipper akan menjual produk yang ia beli dari supplier namun tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu. Mereka biasanya hanya perlu menunjukkan gambar barang yang mereka jual kepada konsumen tanpa perlu menunjukkan barang.

Sedangkan reseller adalah mereka yang menjual kembali barang yang dibeli langsung dari supplier dan perlu menyetok barang terlebih dahulu sebelum dijual.

2. Modal

Perbedaan utama antara dropshipping dan reseller adalah modal yang dibutuhkan. Pengecer perlu menginvestasikan banyak uang di muka karena semua barang yang Anda jual nantinya harus Anda beli sendiri, terlebih reseller membutuhkan stok terlebih dahulu.

Sedangkan dropshipping tidak memerlukan modal dalam jumlah besar, karena Anda tidak perlu membeli inventaris untuk dijual.

Baca juga: Rekomendasi Bisnis Rumahan dengan Modal Sedikit

3. Profit

Meskipun dengan modal yang lebih besar, menjadi reseller akan mendapatkan keuntungan jauh lebih banyak. Selain mereka mendapatkan harga yang lebih murah dan dijual satuan, mereka biasanya juga bebas menentukan harga barang.

Namun, tentunya perlu memperhatikan daya beli konsumen terlebih dahulu, agar bisnis reseller Anda bisa berjalan dengan lancar.

5. Risiko

Dengan keuntungan yang lebih tinggi, untuk menjadi seorang reseller Anda juga perlu menyiapkan strategi khusus karena risiko kerugian jauh lebih terbuka dibanding dengan dropship.

Karena stok barang yang disimpan reseller tidak bisa sepenuhnya bisa dipastikan terjual. Jika barang tidak terjual, maka bisnis reseller mungkin mengalami kerugian.

4. Strategi Pemasaran

Dengan perbedaan yang sudah dijelaskan di atas, strategi pemasaran yang digunakan para seorang pelaku usaha dropship dan reseller tentunya juga berbeda.

Reseller biasanya menjual barangnya langsung kepada konsumen, bisa secara online atau offline.

Sedangkan para pelaku usaha dropshipper menggunakan strategi promosi yang tidak langsung menawarkan barang kepada konsumen, bisa dengan promosi media sosial atau yang lainnya.

Bagaimana Cara Menjadi Reseller Online dan Offline?

Reseller

Jadi Reseller Handal Hanya Perlu Berlajar (Sumber: Freepik.com)

Ada beberapa tips yang perlu dilakukan untuk Anda yang ingin memulai bisnis reseller baik secara offline maupun online. Berikut cara jadi reseller untuk pemula yang bisa Anda ikuti:

1. Tentukan Produk yang Akan Dijual

Hal pertama yang harus Anda tentukan sebelum memutuskan untuk membuka usaha reseller adalah menentukan produk mana yang akan dijual nantinya.

Pilih produk yang bisa dijual kembali dan menguntungkan bagi Anda. Lakukan riset secara matang sebelum menentukan produk apa yang akan Anda gunakan. Jangan asal memilih produk sebelum Anda tahu bagaimana minat pasar terhadap produk tersebut.

Pastikan juga produk mudah untuk dikemas dan dikirim untuk jarak jauh, untuk menyiapkan calon konsumen Anda yang berada di luar kota atau yang tidak bisa mengambil langsung barang yang Anda jual.

Untuk produk yang paling aman untuk bisnis reseller adalah bisnis retail. Seperti pakaian, kerudung dan sejenisnya. Selain memiliki banyak peminat barang retail juga mudah dikemas dan dikirim.

2. Melakukan Riset Kompetitor

Selanjutnya setelah menentukan produk yang dijual, Anda perlu melakukan riset kompetitor, pahami pola mereka memasarkan produk, dan berinteraksi dengan audiens. Dari sini Anda setidaknya bisa meniru bahkan mengetahui kelebihan dan kekurangan kompetitor dan Anda bisa melakukan perbaikan.

3. Riset Supplier Terpercaya

Setelah melakukan riset kompetitor, berikutnya Anda melakukan riset supplier. Dimulai dari mencatat supplier yang potensial kemudian membandingkan mana yang paling cocok dengan kriteria Anda.

Seperti kualitas produk, cara berkomunikasi, harga, proses pengiriman, jumlah minimal pembelian dan lain sebagainya.

Dengan melakukan riset ini juga, Anda bisa menghindari oknum supplier penipu yang akan merugikan bisnis anda kedepannya.

3. Tentukan Terlebih Dahulu Media Pemasaran

Berikutnya, tentukan media apa yang akan Anda gunakan untuk memasarkan produk nantinya. Bisa dengan cara jadi reseller di Shopee, Tokopedia atau e-commerce lainnya, atau mungkin lewat website, media sosial, WA dan sejenisnya.

Pemilihan media pemasaran ini juga akan mempengaruhi bagaimana konsumen akan membayar proses transaksi kedepannya.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan beberapa media sekaligus dengan melakukan optimasi sebaik mungkin. Jangan lupa juga pelajari kinerja media yang akan Anda gunakan untuk hasil yang maksimal.

4. Mulai Bangun Sosial Media

Jangan lewatkan media sosial untuk memasarkan produk yang akan Anda jual, mengingat dari sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Hootsuite pada tahun 2022, Indonesia memiliki 191,4 juta pengguna aktif media sosial yang sangat bisa dimanfaatkan untuk pasar bisnis.

Anda bisa mulai membangun sosial media dengan mengunggah beberapa konten foto atau video pendek yang disisipi dengan promosi barang yang akan Anda jual. Berikan konten yang menarik agar traffic media sosial Anda semakin meningkat.

5. Tentukan harga yang Bersaing

Reseller bisa menentukan harga sesuai keinginan mereka, namun juga perlu memperhatikan harga barang yang mereka pasang, apakah bersaing atau tidak.

Karena harga akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen sebelum membeli barang. Jangan sampai terlalu murah karena bisa membuat citra produk Anda tidak berkualitas dan jangan juga terlalu mahal.

Sebaiknya Anda melakukan riset secara matang dari para kompetitor sebelum Anda memasang harga pada produk yang akan Anda jual.

6. Gunakan Foto yang Menarik dan Berkualitas

Untuk semakin menarik perhatian para calon konsumen, Anda perlu memasang foto produk yang menarik dan berkualitas. Foto produk ini akan menjadi penilaian pertama para calon konsumen kepada produk yang Anda jual.

7. Jangan Cepat Merasa Puas

Jika bisnis reseller Anda sudah berjalan, jangan cepat merasa puas. Terus belajar dan berinovasi agar bisnis yang Anda bangun terus berkembang dan tidak ketinggalan zaman.

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Reseller

Memulai sebuah usaha perlu memahami secara detail apa yang akan dikerjakan, termasuk usaha reseller. Berikut kelebihan dan kekurangan menjadi reseller yang bisa menjadi pertimbangan Anda:

Kelebihan Usaha Reseller

  • Bisa memulai usaha kapan saja
  • Dapat menyetok barang
  • Memilih kualitas produk secara langsung
  • Keuntungan maksimal dan tidak terikat oleh pihak ketiga

Baca juga: 8 Bisnis Modal Kecil yang Hasilkan Keuntungan Besar

Kekurangan Usaha Reseller

  • Mengeluarkan modal usaha sendiri
  • Barang yang sudah dibeli tidak lagi menjadi tanggung jawab supplier
  • Memiliki resiko lebih besar

Kesimpulan

Reseller adalah sebuah bisnis yang dilakukan dengan cara menjual kembali produk dari supplier dengan cara menyetok barang terlebih dahulu.

Pelaku usaha reseller secara penuh mengelola usahanya sendiri, mulai dari mengecek kualitas barang, stok, pemasaran hingga harga jual yang akan ditetapkan.

Untuk Anda yang merasa kesulitan mengelola bisnis, atau merasa kebingungan mulai dari mana. Anda bisa menggunakan software akuntansi Beecloud yang akan sangat memudahkan anda mengelola laporan keuangan hingga stok barang.

Cukup dengan melakukan import data dari marketplace tanpa ribet dengan plugin e-commerce. klik sekali masalah akan selesai dengan mudah. Informasi selengkapnya bisa Anda klik pada banner di bawah ini.

Beecloud Ecommerce Untuk Toko Online Web 768x402

Artikel Terkait

Customer Adalah Pelanggan, Begini Tips Cara Mendapatkannya
Customer adalah pelanggan yang membeli produk barang/ atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah bisnis. Customer sangat penting bagi perkembangan bisnis,
Baca Juga
[DOWNLOAD] Surat Penawaran Serta Fungsi dan Strukturnya
Tidak asing dengan istilah surat penawaran atau quotation? Yups, surat yang diberikan atau dibuat oleh seorang penjual kepada calon pembeliannya,
Baca Juga
Webinar Adalah: 9 Manfaat serta Cara Mempersiapkannya
Semenjak adanya pandemi covid 19, kegiatan online semakin banyak yang muncul dan webinar adalah salah satunya. Kegiatan ini menjadi salah
Baca Juga
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya Lengkap
Dalam dunia akuntansi peran jurnal penyesuaian termasuk cukup penting dan termasuk dalam akuntansi dasar yang digunakan sebagai pencatatan perubahan saldo
Baca Juga
Software Minimarket Terbaik: Fungsi dan Manfaatnya!
Software minimarket terbaik adalah suatu perangkat lunak yang terpasang pada mesin kasir, yang Anda temui ketika akan membayar barang belanja.
Baca Juga
13 Langkah Memulai Bisnis Rice Box Peluang Usaha Kekinian
Peluang usaha semakin kesini semakin bervariasi salah satunya adalah bisnis rice box, sebuah sajian nasi lengkap dengan aneka lauk yang
Baca Juga

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Apa Itu Brand Positioning? Begini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan brand positioning. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menempatkan brand, agar memiliki tempat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Pengertian, Format dan Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu