Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan tulang punggung dalam proses pencatatan, pengolahan, dan pelaporan data keuangan sebuah perusahaan. Setiap komponen sistem informasi ini memiliki fungsi yang saling terhubung dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
Mulai dari pengumpulan data transaksi, pemrosesan informasi, hingga menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal, semua tahapan bergantung pada kerja sama antar komponen tersebut. Apa saja komponen sistem akuntansi ini? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi karya Eni Endaryati, sistem informasi akuntansi adalah sebuah kerangka pengkoordinasian sumber daya berupa data, material, peralatan (equipment), pemasok (suppliers).
Kemudian juga, tenaga kerja (personnel), dan dana (funds) untuk mengubah input menjadi informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Sistem ini bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, pengambilan keputusan manajemen, serta memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal.
Tidak hanya itu saja, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mengendalikan aset, merencanakan anggaran, dan mengevaluasi kinerja perusahaan.
Dalam prakteknya, sistem akuntansi dibedakan menjadi menjadi beberapa jenis, adapun jenis-jenis sistem informasi adalah sebagai berikut:
Komponen Sistem Informasi Akuntansi dan Penjelasannya
Komponen ini berperan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan sistem. Data tersebut bisa berupa transaksi keuangan, perintah, atau dokumen penting lainnya.
Proses input ini dilakukan secara terstruktur, agar informasi yang masuk ke dalam sistem tetap akurat dan dapat diandalkan saat diolah lebih lanjut.
Setelah data dimasukkan, sistem akan memprosesnya menggunakan serangkaian model logika atau perhitungan matematis. Model ini bertugas mengolah data mentah menjadi informasi yang relevan, seperti laporan keuangan atau analisis biaya, yang nantinya digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.
Hasil dari proses sistem akuntansi akan ditampilkan dalam bentuk keluaran, misalnya laporan laba rugi, faktur, atau informasi keuangan lainnya. Keluaran ini ditujukan untuk berbagai pihak, baik internal perusahaan (seperti manajer dan staf keuangan) maupun eksternal (seperti auditor atau investor).
Sistem ini tidak akan berjalan tanpa bantuan teknologi. Komponen teknologi mencakup perangkat keras (komputer, printer), perangkat lunak akuntansi, serta jaringan internet atau sistem komunikasi yang digunakan. Teknologi inilah yang mendukung kelancaran pengolahan data secara otomatis dan efisien.
Semua data yang telah dikumpulkan dan diproses akan disimpan dalam basis data. Di sinilah semua informasi disusun dan diarsipkan dengan rapi, agar mudah diakses kembali saat dibutuhkan. Basis data juga harus dirancang agar dapat menjaga keamanan dan konsistensi data.
Agar sistem berjalan aman dan minim resiko, diperlukan komponen pengendalian. Komponen ini memastikan bahwa seluruh proses dalam sistem informasi akuntansi terhindar dari kesalahan, kecurangan, atau gangguan eksternal. Misalnya, melalui penerapan kebijakan keamanan data, backup sistem, atau prosedur audit internal.
Sedangkan sistem informasi saja terdiri dari 5 komponen, yakni: data, hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), netware (jaringan), brainware (orang).
BACA JUGA: 10 Karakteristik Informasi Akuntansi dan Penjelasannya
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran aktivitas bisnis, khususnya dalam hal pengelolaan dan pelaporan data keuangan.
Fungsi utama dari sistem ini tidak hanya sebatas mencatat transaksi, tapi juga menciptakan alur informasi yang terstruktur dan mudah dianalisis oleh pihak manajemen maupun eksternal. Berikut beberapa fungsi penting dari SIA lainnya:
SIA berfungsi sebagai alat pencatatan transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan secara kronologis dan akurat. Dengan pencatatan yang rapi, risiko kehilangan atau duplikasi data dapat diminimalkan.
Salah satu tujuan utama SIA adalah menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan, relevan, dan mudah dipahami oleh pengambil keputusan, baik internal maupun eksternal.
Dengan menyediakan data keuangan secara real-time dan historis, manajemen bisa lebih mudah menganalisis kondisi keuangan dan merumuskan strategi yang tepat.
SIA membantu perusahaan memantau penggunaan aset dan memastikan tidak ada penyalahgunaan, pemborosan, atau kehilangan, karena semua transaksi tercatat secara transparan.
Sistem ini menyusun data keuangan dalam format yang sesuai dengan standar akuntansi, sehingga memudahkan proses audit dan pelaporan pajak, serta mendukung kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Keenam komponen sistem informasi akuntansi ini saling melengkapi dan menjadi pondasi penting dalam menjalankan sistem informasi akuntansi yang handal dan terintegrasi. Bila diterapkan dengan baik, perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan strategis secara tepat waktu.