Segmentasi demografis adalah salah satu jenis segmentasi pasar yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, tingkat penghasilan, agama, ataupun pekerjaan. Banyak merk dan pengiklan yang menggunakan segmentasi pasar jenis ini untuk memasarkan secara lebih efektif, serta mengetahui konsumen potensial mereka secara lebih mendalam. Segmentasi demografis juga merupakan cara paling populer untuk segmentasi pasar karena banyaknya sumber data yang bisa digunakan untuk mengelompokkan calon konsumen di daerah tertentu.
Walaupun tampaknya banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dari segmentasi pasar demografis, nyatanya ada juga beberapa kerugian dibandingkan dengan menggunakan segmentasi pasar jenis lain. Di bawah ini, Anda akan mengetahui beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan segmentasi demografis. Setelah itu, tentukan apakah jenis segmentasi ini yang paling tepat untuk usaha Anda.
Baca Juga: Apa Saja Skill Pengusaha yang Wajib Anda Kuasai?
1. Cenderung mudah untuk mendapatkan data.
Salah satu cara mendapatkan informasi untuk segmentasi pasar demografis adalah dengan mengakses data sensus pemerintah, dan ini tidak sulit untuk dicari. Ada banyak sumber di situs-situs pemerintah yang bisa didapatkan dengan cuma-Cuma. Selain itu, Anda juga bisa melakukan survey sendiri melalui berbagai media seperti survey online, media sosial, atau email.
2. Lebih hemat biaya.
Gambar 1. Menghemat Biaya (Sumber: Freepik.com)
Data sensus bisa diakses setiap saat tanpa biaya, yang berarti tidak menambah total pengeluaran usaha Anda. Selain itu, banyak juga alat survey online yang bisa Anda manfaatkan tanpa biaya sehingga Anda tak perlu pusing memikirkan tentang biaya untuk memperoleh data.
3. Lebih mudah diukur.
Data demografis cenderung lebih mudah dianalisis dan diukur karena ketersediaannya. Data ini juga lebih jelas daripada jenis data lain (misalnya data psikografis – sifat, karakter, preferensi orang) yang cenderung subjektif serta lebih sulit untuk dikumpulkan. Data demografis ada berdasarkan pada fakta, sehingga mudah diukur dan ditindaklanjuti.
4. Ideal untuk melihat tren serta perubahan di masyarakat.
Data demografis yang selalu up-to-date bisa Anda manfaatkan untuk melihat tren yang berkembang di masyarakat. Dengan begitu, Anda bisa memprediksi perubahan apa saja yang akan terjadi di masa depan, serta menentukan apa tindakan yang sebaiknya diambil untuk mendatangkan keuntungan bagi pihak Anda maupun konsumen.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, segmentasi pasar demografis ternyata juga memiliki beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan jika Anda ingin memilih metode segmentasi pasar ini. Beberapa kerugian melakukan segmentasi pasar demografis adalah:
1. Berdasarkan pada asumsi.
Segmentasi pasar demografis memiliki pendekatan satu arah, yang berarti mengelompokkan orang berdasarkan informasi demografis bisa menciptakan stereotipe yang belum tentu benar.
2. Data demografis kadang tidak cukup jelas.
Meskipun data demografis bisa memberi Anda informasi tentang berapa usia calon konsumen atau berapa penghasilan mereka, informasi ini belum tentu bisa Anda gunakan untuk memprediksi apa yang bisa menarik minat calon pelanggan. Misalnya, pengusaha makanan tradisional tidak bisa menentukan apakah sekelompok orang dengan pekerjaan karyawan swasta akan tertarik pada produk mereka.
3. Rawan salah tafsir.
Data demografis yang tersedia belum tentu merupakan data paling baru. Dalam jangka waktu satu tahun saja, aspek demografis bisa berubah secara drastis. Tidak ada yang bisa menjamin apakah data yang Anda dapatkan saat ini merupakan data paling aktual.
4. Bisa berubah dengan cepat.
Data demografis bisa berubah dalam waktu yang sangat singkat. Usia, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, serta pekerjaan masyarakat merupakan contoh faktor yang cepat berubah. Selain itu, sulit untuk menentukan apakah informasi yang didapatkan dari seseorang bisa dijamin kebenarannya.