🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa & Cara Membuatnya

Jurnal penyesuaian perusahaan jasa merujuk pada serangkaian catatan akuntansi yang dibuat pada akhir periode pelaporan.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Tuesday, 16 January 2024

Jurnal penyesuaian perusahaan jasa adalah bagian dari catatan keuangan akuntansi, dalam upaya memastikan keterbacaan dan keakuratan laporan keuangan.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan pendapatan yang belum direalisasikan, beban yang belum tercatat, dan aspek-aspek lain yang dapat mempengaruhi gambaran finansial perusahaan.

Melalui implementasi jurnal ini, perusahaan jasa dapat menjaga integritas laporan keuangan mereka, menciptakan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan, dan menghadapi dinamika bisnis dengan lebih akurat.

Pengertian Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Jurnal Penyesuaian Adalah

Penyesuaian di akhir periode akuntansi dipelukan untuk menjaga akurasi dari laporan keuangan (Credit: Freepik.com)

Menurut Warren, dkk (2008), pengertian jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang memutakhirkan akun pada periode akuntansi. Sederhananya jurnal yang digunakan untuk menyempurnakan pencatatan di akhir periode akuntansi.

Dimana jurnal penyesuaian perusahaan jasa merujuk pada serangkaian catatan akuntansi yang dibuat pada akhir periode pelaporan untuk memastikan bahwa catatan keuangan mencerminkan kondisi finansial perusahaan dengan akurat.

Oleh karena itu, jurnal penyesuaian digunakan untuk merekam perubahan yang diperlukan agar mencerminkan transaksi yang belum terekam dengan benar.

Beberapa penyesuaian umum dalam perusahaan jasa melibatkan pendapatan yang belum direalisasikan, beban yang belum tercatat, penyusutan aset dan item penyesuaian lainnya.

Baca Juga: Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang dan Cara Membuatnya

Jenis-Jenis Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Jurnal penyesuaian perusahaan jasa dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut diantaranya:

1. Accrued Revenues (Pendapatan yang Masih Harus Diterima)

Pertama adalah accrued revenues atau pendapatan yang masih utuh dan harus diterima, digunakan ketika perusahaan telah memperoleh pendapatan, namun pembayarannya belum diterima pada akhir periode pelaporan.

Contoh umumnya adalah penerimaan pendapatan dari layanan yang telah diberikan kepada pelanggan, tetapi faktur atau pembayaran belum dibuat.

Dalam pencatatan jurnal, perusahaan mendebet akun piutang yang disebut Accrued Revenues untuk mencatat pendapatan yang masih harus diterima, dan pada saat yang bersamaan, mengkredit akun pendapatan yang sesuai.

2. Unearned Revenue (Pendapatan Diterima Dimuka)

Selanjutnya, jurnal penyesuaian Unearned Revenue digunakan saat perusahaan menerima pembayaran di muka untuk layanan atau produk yang belum disediakan.

Contohnya pembayaran pemesanan produk furniture meja besar yang dipesan secara online. Dalam pencatatan wajib dicatat dalam jurnal, kas atau piutang meningkat (kredit), sementara Unearned Revenue diakui sebagai kewajiban (debet).

3. Prepaid Expenses (Biaya Dibayar Dimuka)

Berikutnya adalah prepaid expenses, yakni beban dibayar di muka, dimana beban ini seharusnya dibayar setiap bulannya, namun prosedur pembayaran dilakukan langsung dalam jangka waktu satu tahun.

Contohnya, Anda sudah melakukan pembayaran sewa peralatan produksi satu tahun namun Anda belum pernah menggunakannya sama sekali. Sehingga biaya perlu dikelompokkan menjadi biaya prabayar dengan mendebitkan akun prepaid expense dan pengkreditan akun kas untuk menunjukkan nilai.

4. Accrued Expenses (Biaya yang Masih Harus Dibayar)

Berikutnya, jurnal penyesuaian accrued expenses atau biaya yang masih harus dibayar adalah jenis biaya digunakan ketika perusahaan memiliki kewajiban atas biaya yang telah terjadi atau diakui.

Namun, pembayarannya belum dilakukan pada akhir periode pelaporan. Contoh umum dari biaya yang masuk dalam kategori ini adalah gaji karyawan atau biaya utilitas.

5. Depreciation (Penyusutan Aktiva Tetap)

Terakhir adalah depreciation atau penyusutan, digunakan untuk mencatat pengurangan nilai aktiva tetap seiring berjalannya waktu. Penyusutan ini mencerminkan proses alami di mana aset fisik.

Seperti kendaraan, bangunan, atau peralatan mengalami penurunan nilai seiring penggunaannya. Dalam pencatatan jurnal, perusahaan mendebet akun beban penyusutan.

Misalnya, beban penyusutan peralatan untuk mengakui nilai penyusutan, dan pada saat yang bersamaan, mengkredit akun akumulasi penyusutan untuk mencatat total nilai penyusutan yang terkumpul pada aset tersebut.

Baca Juga: Apa itu Biaya Penyusutan Alat? Begini Cara Menghitungnya

Fungsi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Berikut beberapa fungsi jurnal penyesuaian perusahaan jasa:

  • Memperbaiki akun-akun yang sudah ada pada buku besar, hal ini digunakan untuk menyesuaikan catatan yang sudah ada untuk memperbaiki kesalahan atau mencatat transaksi yang terlewat.
  • Menghitung pendapatan dan biaya yang belum dicatat untuk mendapatkan hasil yang akurat tanpa ada transaksi yang terlewat.
  • Menyesuaikan jumlah aset dan kewajiban perusahaan dengan posisi yang sebenarnya, termasuk penyusutan aset atau kewajiban yang belum tercatat.
  • Mencatat penerimaan uang muka dari pelanggan atau biaya yang telah dikeluarkan namun belum dicatat.
  • Membantu menyelaraskan catatan keuangan dengan kondisi aktual perusahaan, termasuk aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya, sehingga laporan keuangan mencerminkan gambaran yang akurat.

Akun dalam Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Format Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Jurnal penyesuaian perusahaan jasa terdiri dari dua akun, yakni akun beban dan akun pendapatan yang mencakup berbagai transaksi dan peristiwa selama satu periode, berikut penjelasannya:

1. Akun Beban

Beban dalam akuntansi mencakup semua biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan operasinya. Akun ini terdiri dari prepaid expenses, accrued expenses dan depreciation.

2. Akun Pendapatan

Berikutnya, akun pendapatan mencatat semua penerimaan uang atau nilai ekonomi yang diperoleh oleh perusahaan dari aktivitas operasionalnya. Akun pendapatan dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Seperti unearned revenue dan accrued revenues.

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Berikut adalah lima tahapan umum dalam cara membuat jurnal penyesuaian untuk perusahaan jasa:

1. Identifikasi Transaksi atau Peristiwa yang Perlu Disesuaikan

Langkah pertama dalam menyusun jurnal penyesuaian perusahaan jasa adalah mengidentifikasi transaksi dan peristiwa yang terjadi pada periode tersebut.

Mulai dari melakukan identifikasi pembayaran atau penerimaan uang muka yang belum diakui, biaya yang belum dibayar, atau aset yang perlu disusutkan.

2. Analisis dan Kalkulasi Jumlah yang Disesuaikan

Berikutnya adalah menghitung jumlah yang perlu disesuaikan dengan mempertimbangkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Misalnya, kalkulasikan jumlah penyusutan aset tetap atau pendapatan yang belum diakui.

3. Pilih Akun-Akun yang Akan Disesuaikan

Kemudian tentukan akun-akun yang terlibat dalam transaksi atau peristiwa yang akan disesuaikan, seperti akun beban atau akun pendapatan tertentu.

Misalnya, pilih akun beban untuk mencatat biaya yang belum dibayar atau akun pendapatan untuk mencatat pendapatan yang belum diakui.

4. Susun dan Catat Jurnal Penyesuaian

Berikutnya adalah susun jurnal penyesuaian dengan merinci akun-akun yang terlibat, jumlah yang disesuaikan, dan penjelasan singkat. Pastikan bahwa total debet sama dengan total kredit untuk menjaga keseimbangan buku besar.

Jangan lupa catat jurnal penyesuaian ke dalam buku besar perusahaan dan pastikan bahwa pencatatan jurnal penyesuaian tercermin dalam setiap akun yang terlibat dan bahwa buku besar akurat mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.

5. Buat Jurnal Akuntansi Cepat dengan Beecloud

Dengan memanfaatkan software akuntansi online Beecloud, proses pembuatan jurnal penyesuaian menjadi lebih cepat dan akurat bagi perusahaan jasa. Beecloud menyediakan sistem akuntansi online yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Sehingga memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengidentifikasi transaksi yang memerlukan penyesuaian. Dengan fitur kalkulasi otomatis, pengguna dapat dengan cepat menghitung jumlah yang perlu disesuaikan, seperti penyusutan aset atau pendapatan yang belum diakui.

Mau buat jurnal langsung jadi, akurat dan mudah tanpa harus jago akuntansi dulu? Klik banner di bawah ini untuk informasi lengkapnya!

Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Dengan rincian:

  • Depresiasi Peralatan:
    Akuntan mencatat depresiasi peralatan sebesar Rp1.500.000, mengikuti taksiran umur ekonomis 1 tahun dan nilai residu Rp1.000.000.
  • Asuransi Dibayar Dimuka:
    Pembayaran asuransi gedung sebesar Rp36.000.000 dibagi selama 12 bulan. Pada Januari, dicatat Rp3.000.000 sebagai biaya asuransi.
  • Biaya Perlengkapan:
    Perlengkapan salon pada akhir Januari tersisa Rp1.435.000, sehingga biaya perlengkapan yang digunakan adalah Rp5.435.000.
  • Pendapatan Diterima Dimuka:
    Pendapatan dimuka untuk rias artis selama 6 bulan adalah Rp23.950.000. Setiap bulan, dicatat pendapatan rias artis sebesar Rp3.991.667
  • Gaji Karyawan:
    Gaji karyawan yang belum dibayarkan kepada 5 karyawan sebesar Rp5.100.000 per orang, total Rp25.500.000
  • Bunga Hutang Pinjaman:
    Hutang bunga pinjaman dari rsebesar Rp450.000 per bulan.
  • Utang Listrik dan Air:
    Tagihan listrik dan air yang belum dibayar pada akhir Januari sebesar Rp275.000.

Sederhananya, jurnal penyesuaian ini mengacu pada neraca saldo yang dilakukan pada akhir periode akuntansi. Dimana jurnal ini berfungsi untuk menyesuaikan kembali data transaksi yang ada untuk memastikan akurasinya. Semoga bermanfaat.

5 Contoh Opini Audit Going Concern dalam Laporan Keuangan
Opini audit going concern merupakan pernyataan auditor terkait keraguan atas kemampuan entitas untuk terus beroperasi di masa depan. Dalam artikel
Baca Juga
Konsep Dasar Akuntansi: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya
Sebagai pemula dalam dunia akuntansi, memahami konsep dasar merupakan langkah awal yang krusial. Terdapat delapan konsep dasar akuntansi yang perlu
Baca Juga
Cara Menghitung Average Cost (Biaya Rata-Rata), Lengkap!
Menghitung average cost atau biaya rata-rata dilakukan untuk mengetahui biaya rata-rata, perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat untuk produk
Baca Juga
Laporan Harga Pokok Produksi: Cara Membuat dan Contohnya
Dalam dunia bisnis, terutama pada perusahaan manufaktur, pemahaman yang mendalam tentang laporan harga pokok produksi (HPP) menjadi kunci utama untuk
Baca Juga
Akuntansi Biaya Adalah: Jenis, Fungsi dan Siklusnya
Kemajuan dan keberlangsungan bisnis sangat bergantung pada sistem informasi yang baik, perhitungan anggaran yang akurat, dan pelaporan yang efektif. Untuk
Baca Juga
Cara Buat Akuntansi Sederhana untuk UKM!
Permasalahan paling krusial yang kerap kali terjadi pada bisnis UKM (Usaha, Kecil, dan Menengah) adalah keuangan. Sebab, masih banyak pelaku
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu