🎉 Promo Khusus Pengguna Beeaccounting, Disc. upto se-Juta
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Format Jurnal Penjualan, Jenis, Cara Isi dan Contohnya

Jurnal Penjualan biasa digunakan untuk mencatat kegiatan transaksi penjualan secara keseluruhan, baik dilakukan secara tunai maupun kredit.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 9 January 2023

Jurnal Penjualan biasa digunakan untuk mencatat kegiatan transaksi penjualan secara keseluruhan, baik dilakukan secara tunai maupun kredit. Pencatatan ini guna mempermudah perusahaan mengetahui seberapa besar jumlah penjualan yang terjadi.

Setiap bisnis pasti akan sangat membutuhkan adanya jurnal penjualan untuk mengetahui bagaimana kondisi bisnis mereka, simak informasi selengkapnya  scroll di bawah ini:

Apa itu Jurnal Penjualan

Jurnal Penjualan

Ilustrasi seorang melakukan pencatatan jurnal manual (Sumber: Freepik.com)

Jurnal penjualan adalah  bagian dari jurnal khusus yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi barang yang dijual baik secara offline maupun online. Jika transaksi dilakukan secara kredit maka akan ditambahkan pada akun piutang dagang dan akun penjualan.

Seperti yang dijelaskan diatas jika jurnal penjualan termasuk dalam jurnal khusus maka artinya jurnal ini memang ditujukan untuk mencatat berbagai transaksi yang berisikan tentang informasi penting yang akan digunakan dan dikelola oleh perusahaan.

Baca Juga: Definisi Jurnal Khusus, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

Pencatatan yang dilakukan pada jurnal penjualan dilakukan secara berkala dan nantinya akan dimasukkan dalam buku besar dalam bentuk ringkasan. Dengan adanya pencatatan ini perusahaan bisa memantau organisasi bisnis juga dapat mengurangi potensi kesalahan karena jurnal  dicatat secara kronologis.

Informasi penting yang perlu dicantumkan dalam jurnal ini diantaranya ada, tanggal transaksi, nomor rekening, nama pelanggan, nomor faktur, jumlah penjualan yang mencatat tentang debit akun piutang dagang dan kredit akun penjualan.

Menjadi catatan penting jurnal bukan hanya mencatat transaksi piutang, karena penjualan tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Namun juga masih ada yang memasukkan data penjualan tunai ke dalam akun penjualan yang sama.

Ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan ketika melakukan pencatatan akun penjualan, diantaranya:

  • Mencatat jurnal ini diperlukan adanya ketelitian.
  • Memperhatikan dimana posisi debit dan kredit saat melakukan pencatatan aktivitas transaksi.
  • Jangan lupa melakukan penghapusan hutang  dan perhatikan detail termin pembayaran yang telah disepakati ketika terjadi retur pembelian.
  • Pencatatan retur pengembalian diletakkan pada posisi kredit.
  • Gunakan dua metode perhitungan, Periodik dan perpetual.

Apa Saja yang Dicatat dalam Jurnal Penjualan?

Transaksi bisnis

Ada 4 Jenis Jurnal Penjualan yang Dibedakan Berdasarkan Transaksi (Sumber: Pixels.com)

Apa saja yang perlu dicatat dalam jurnal pejualan? Apakah harus mencatat semua transaksi dimasukkan? Transaksi yang dicatat dalam jurnal penjualan adalah sebagai berikut:

  • Tanggal transaksi, untuk mengetahui kronologis transaksi dan menyusun laporan keuangan secara akurat.
  •  Nomor bukti/Nomor faktur, sebagai bukti transaksi yang terjadi, sehingga membantu mengidentifikasi transaksi secara spesifik dan menghindari duplikasi pencatatan.
  • Nama pelanggan/nama perusahaan, untuk melacak piutang usaha dan membangun hubungan baik dengan pelanggan.
  • Uraian perkiraan, menjelaskan secara singkat barang atau jasa yang dijual, termasuk nama produk, jumlah, dan satuannya.
  • Harga satuan, untuk menghitung total penjualan dan laba yang diperoleh.
  • Jumlah penjualan, total penjualan yang dilakukan, dihitung dengan mengalikan harga satuan dengan jumlah barang atau jasa yang terjual.
  • Diskon (jika ada), catat nominal diskon atau potongan penjualan yang diberikan kepada pelanggan, jika ada.
  • Potongan PPN (jika ada), cantumkan potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut dari pelanggan. Potongan PPN ini akan disetorkan ke kas negara.
  • Sisa piutang, Hitung sisa piutang usaha yang harus dibayarkan oleh pelanggan setelah dikurangi diskon dan PPN.
  • Nama dan nomor rekening perkiraan piutang usaha, untuk mencatat transaksi penjualan kredit.

Fungsi Jurnal Penjualan

Jurnal ini memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem akuntansi perusahaan dagang, yaitu:

1. Mencatat Transaksi Penjualan Kredit

Mencatat semua transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Hal ini membantu perusahaan melacak piutang usaha dan memastikan bahwa semua penjualan secara kredit dicatat dengan benar.

2. Menyediakan Informasi untuk Buku Besar dan Laporan Keuangan

Data dari jurnal dapat digunakan untuk memperbarui buku besar dan membuat laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi. Informasi ini penting untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.

3. Memudahkan Pelacakan Piutang Usaha

Menyediakan informasi yang rinci tentang setiap transaksi penjualan kredit, termasuk nama pelanggan, tanggal penjualan, jumlah piutang, dan nomor faktur. Hal ini memudahkan perusahaan untuk melacak piutang usaha dan memastikan bahwa semua piutang tertagih tepat waktu.

4. Mengidentifikasi Tren Penjualan

Dengan menganalisis data yang ada, perusahaan dapat mengidentifikasi tren penjualan, seperti produk atau layanan yang paling laris, pelanggan yang paling loyal, dan periode penjualan yang paling ramai. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan strategi penjualan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

5. Memenuhi Kewajiban Pajak

Jurnal juga menjadi bukti pencatatan penjualan yang sah dan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban pajak perusahaan. Data dalam jurnal dapat digunakan untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Jenis-Jenis Jurnal Penjualan

transksi tunai

Ilustrasi Transaksi Tunai Menggunakan Uang Cash (Sumber: Pixels.com)

Secara umum, jurnal penjualan dikelompokkan menjadi 5 jenis, berikut diantaranya:

1. Jurnal Penjualan Kredit

Jenis pertama adalah jenis penjualan kredit, jurnal ini termasuk jurnal yang umum digunakan, yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit atau mencatat transaksi yang terjadi sebagai debit piutang usaha/ dagang.

Dalam akuntansi, piutang usaha (accounts receivable) akan meningkat karena perusahaan berhak menerima uang dari pelanggan di masa depan. Pada saat yang sama, penjualan (sales) juga meningkat karena perusahaan telah melakukan penjualan barang atau jasa tersebut.

Sebagai contoh:

Pada tanggal 10 Juli 2024, PT. ABC menjual barang senilai Rp10.000.000 kepada PT. XYZ secara kredit dengan jangka waktu pembayaran 30 hari.

Maka, untuk mencatat transaksi penjualan dilakukan dengan sebagai berikut:

"Pencatatan

2. Jurnal Penjualan Tunai

Kemudian ada jurnal penjualan tunai, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang atau jasa yang pembayarannya dilakukan secara tunai. Tidak semua penjualan dilakukan secara kredit, beberapa perusahaan juga melakukan transaksi secara tunai, sehingga dicatat sebagai penjualan tunai.

Sehingga perlu adanya perbedaan pembukuan agar proses kontrol jurnal mudah dilakukan. Penjualan yang dilakukan secara tunai akan dicatat dalam mesin kasir dan dicatat dalam berbagai akun khusus yang berbeda dengan akun kredit.

Selain itu, dalam transaksi ini, kas (cash) perusahaan akan bertambah karena perusahaan menerima uang langsung dari pelanggan. Penjualan (sales) juga akan meningkat sebagai pengakuan atas penjualan barang atau jasa tersebut.

Sebagai contoh jurnal penjualan tunai adalah sebagai berikut:

Perusahaan PT Sukses Selalu melakukan penjualan tunai dengan nilai Rp3.000.000 maka pencatatan dan perhitungan akan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

"Pencatatan

3. Jurnal Retur Penjualan

Jurnal retur penjualan digunakan untuk mencatat pengembalian barang dari pelanggan yang sebelumnya telah dibeli. Retur barang ini dapat terjadi karena barang rusak, tidak sesuai dengan pesanan, atau alasan lainnya.

Sederhananya, jurnal retur penjualan ini digunakan untuk mencatat pembelian yang dilakukan ketika seorang konsumen mengembalikan barang yang telah dibeli kepada penjual, sehingga dianggap sebagai retur.

Selain itu, retur penjualan juga dapat mempengaruhi jumlah persediaan stok, sehingga dalam hal ini Anda bisa menghitungnya dengan menggunakan metode perpetual, dengan cara mengurangkan harga pokok penjualan dengan persediaan. Sehingga, jumlah persediaan akan mengarah pada jumlah persediaan yang ada dan masih belum terjual.

Harga Pokok Penjualan (HPP) sendiri adalah nilai total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi atau menyediakan barang dan jasa yang dijual kepada pelanggan.

Dalam jurnal ini, retur penjualan (sales returns) akan dicatat disisi debit sebagai pengurang penjualan, dan piutang usaha (accounts receivable) akan berkurang di sisi kredit.

Sebagai contoh:

Pada tanggal 15 Juli 2024, PT. XYZ mengembalikan barang senilai Rp2.000.000 ke PT. ABC karena barang rusak.

"Pencatatan

4. Jurnal Diskon Penjualan

Terakhir adalah jurnal diskon penjualan, jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pemberian diskon atau potongan harga kepada pelanggan. Diskon ini dapat diberikan karena pelanggan membayar lebih awal dari jangka waktu yang ditentukan atau sebagai bentuk promosi.

Dalam jurnal diskon penjualan ini, potongan penjualan (sales discount) dicatat disisi debit sebagai pengurang penjualan, dan piutang usaha (accounts receivable) berkurang di sisi kredit.

Sebagai contoh jurnal diskon penjualan adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 20 Juli 2024, PT. ABC memberikan diskon penjualan sebesar Rp500.000 kepada PT. XYZ karena pembayaran dilakukan lebih awal dari jangka waktu yang ditentukan.

Pencatatan Jurnal Diiskon Penjualan

Baca Juga: Panduan Lengkap Jurnal Akuntansi untuk Pemula dan Profesional

Format dan Isi Jurnal Penjualan

Bentuk Jurnal Penjualan

Format  Jurnal Penjualan (Sumber: bee.id)

Pada umumnya, jurnal penjualan menggunakan format tabel dengan 6 informasi di dalamnya, diantaranya:

1. Tanggal

Hal pertama yang wajib ada dalam isi jurnal adalah kolom tanggal, pencatatan tanggal ini dilakukan ketika adanya sebuah transaksi dan biasanya sudah ada pada bagian faktur.

2. Nomor Faktur

Masih berkaitan dengan faktur, hal yang perlu dicantumkan dalam jurnal penjualan adalah nomor faktur yang tertera.

3. Keterangan

Berikutnya adalah keterangan yang berisi tentang bagaimana proses pembelian dilakukan seperti kredit atau tunai.

4. Ref

Selanjutnya ada kolom ref atau referensi yang terdiri dari susunan nomor referensi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5. Syarat Pembayaran

Kolom berikutnya berisi tentang syarat pembayaran dan ketentuan yang diwajibkan, biasanya menggunakan format n/20, 3/45 dan sejenisnya.

6. Piutang Dagang dan Penjualan

Hal penting berikutnya adalah jumlah nominal dari transaksi, nominal ini dicatat sesuai dengan faktur dengan mendebet dan mengkredit penjualan.

Cara Mencatat Jurnal Penjualan

Berikut adalah langkah-langkah mencatat jurnal penjualan yang Anda bisa ikuti:

1. Kumpulkan Dokumen Penjualan

Langkah pertama dalam mencatat transaksi penjualan adalah mengumpulkan semua dokumen yang relevan. Dokumen ini sangat penting sebagai bukti sah transaksi yang dilakukan. Dokumen ini bisa berupa faktur penjualan, nota pesanan, kwitansi dan sejensinya.

2. Buat Entri Jurnal

Setelah semua dokumen penjualan terkumpul, langkah selanjutnya memasukan akun yang sudah dikumpulkan kedalam entri junal. Ada dua metode utama untuk mencatat transaksi penjualan, yaitu metode kas dan metode akrual.

a. Metode Kas (Tunai)

Dalam metode kas, transaksi penjualan dicatat saat pembayaran diterima. Langkah-langkah untuk mencatat dengan metode ini adalah sebagai berikut:

  • Debit: Kas (meningkatkan aset kas)
  • Kredit: Pendapatan Penjualan (meningkatkan pendapatan)

b. Metode Akrual

Dalam metode akrual, transaksi penjualan dicatat saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan, meskipun pembayaran belum diterima. Langkah-langkah untuk mencatat dengan metode ini adalah sebagai berikut:

  • Debit: Piutang Usaha (meningkatkan aset piutang)
  • Kredit: Pendapatan Penjualan (meningkatkan pendapatan)

3. Pendokumentasian

Langkah terakhir adalah mendokumentasikan semua dokumen penjualan dengan rapi. Ini penting untuk keperluan audit, verifikasi, dan referensi di masa mendatang. Berikut langkah-langkah pendokumentasiannya:

  • Mengarsipkan Faktur Penjualan: Simpan faktur penjualan dalam folder atau sistem penyimpanan digital yang terorganisir.
  • Mengelola Nota Pesanan dan Kwitansi: Simpan nota pesanan dan kwitansi dalam urutan kronologis atau berdasarkan pelanggan.
  • Menyimpan Kontrak Penjualan: Pastikan kontrak penjualan disimpan di tempat yang aman dan mudah diakses jika diperlukan.

Beepos, Buat Nota Pembelian Mudah Integrasi Pembukuan Hanya Pakai Satu Aplikasi

Secara umum, pengusaha/pebisnis yang sedang menjalankan usaha dagang sangat perlu melakukan pencatatan penjualan mereka, agar laju keuangan bisa jelas dan mudah dikontrol. 

Akan jauh lebih mudah jika Anda menggunakan Software Kasir Online Beepos yang didukung dengan pencatatan jurnal otomatis, lengkap dengan fitur kasir yang akan memudahkan Anda melakukan transaksi. GRATIS untuk Anda pengguna pertama!!

Artikel Terkait

Ini Dia! Daftar Pemakai Informasi Akuntansi Keuangan Dalam Dunia Bisnis
Pada dasarnya pemakai informasi akuntansi keuangan digunakan oleh berbagai pihak dengan tujuan yang berbeda. Maka dari itu,  sistem informasi akuntansi
Baca Juga
Pembukuan UMKM Masih Dianggap Sepele, Bahaya Bisa Bangkrut!
Pembukuan UMKM akan membantu pelaku usaha mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian selama satu kali periode tertentu. Oleh karena itu, pembukuan
Baca Juga
Apa itu Resi? Cara Melacak Paket dengan Nomor Resi
Ketika mengirim paket atau berbelanja secara online tentu akan ada suatu nomor yang digunakan untuk melacak barang yang dikirim sudah
Baca Juga
3 Rekomendasi Software Toko Baju Terbaik 2023
Menjalankan bisnis toko baju tidak semudah yang dibayangkan, apalagi jika tidak memiliki software toko baju. Saat ini, tren fashion saat
Baca Juga
Perbedaan E-commerce dan Marketplace, Mana yang Tepat untuk Anda?
Perbedaan e-commerce dan marketplace penting untuk diketahui. Anda wajib tahu perbedaan keduanya jika ingin menjadi pebisnis online yang sukses. Sebabnya,
Baca Juga
Client Adalah Klien, Pahami Jenis dan Cara Menghadapinya
Pada perjalanan bisnis yang dinamis, peran klien, client, atau pelanggan menjadi krusial dalam membentuk fondasi kesuksesan. Seiring perkembangan bisnis, kita
Baca Juga

Artikel Populer

Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu