Logo Bee Web

Jurnal Penghapusan Aset Tetap (Pengafkiran Aset Tetap)

Penulis:
Lutfatul Malihah
Professional Reviewer:
Loly Meyca Sari Amrullah S. Ak
Kategori:
Terbit: 4 Jul 2025
Diperbarui: 4 Jul 2025
Daftar Isi

Aset semua aset bisnis bertahan selamanya.

Ada masanya, aset akan rusak, dijual atau bahkan hilang, oleh karena itu harus dilakukan penghapusan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, yang dicatat melalui jurnal penghapusan aset tetap.

Ringkasan
  • Penghapusan aset tetap adalah proses menghapus aset dari pembukuan karena sudah tidak digunakan atau tak lagi memberi manfaat ekonomi.
  • Kapan harus dihapus? Saat aset dijual, rusak, hilang, disumbangkan, atau tak lagi bermanfaat.
  • Kenapa perlu dihapus? Agar laporan keuangan akurat, beban penyusutan tepat, dan pajak tidak membengkak.
  • Langkah penghapusan aset, dimulai dari identifikasi, minta persetujuan, siapkan dokumen, catat jurnal, dan hapus dari neraca.
  • Dengan Beecloud, Anda bisa hapus aset tetap otomatis sesuai SAK hanya dengan beberapa klik tanpa repot entri manual.

Menurut studi di sektor publik, penghapusan aset dilakukan melalui prosedur ketat mulai dari identifikasi kondisi aset hingga pemusnahan atau lelang.

Di sisi lain, perusahaan swasta punya fleksibilitas lebih dalam mencatat jurnal penghapusan, tapi tetap wajib mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Bagaimana prosedur penghapusan aset tetap dan penjurnalannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Penghapusan Aset Tetap?

Dalam jurnal artikel berjudul “Analisis Prosedur Penghapusan Aset Tetap Pada Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Badung” dijelaskan jika:

Penghapusan aset tetap merupakan proses dihapusnya aktiva dari neraca setelah secara permanen dihentikan penggunaannya dan sudah tidak memiliki masa manfaat atau nilai ekonomis di masa yang akan datang.

Artinya, aset ini sudah tidak lagi menjadi bagian dari laporan keuangan, sehingga secara akuntansi aktiva ini dikeluarkan nilai rupiahnya dari laporan neraca atau laporan posisi keuangan.

Sama halnya dengan arti penghapusan aset tetap dalam akuntansi, penghapusan aset tetap menurut pajak adalah proses mengeluarkan aset tetap dari pembukuan perusahaan karena sudah tidak memiliki nilai manfaat,

Sehingga, nilai buku dan rugi fiskalnya bisa dihitung kembali dan dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Beban pajak yang dibayarkan pun sesuai dengan kondisi riilnya.

Kapan Aset Tetap Harus Dihapus?

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 16 paragraf 67, aset tetap entitas dapat dihapus karena dua alasan, ketika aset dilepas dan tidak memiliki masa manfaat lagi di masa depan.

1. Aset Dilepas (Disposed)

Ketika aset dilepas, artinya aset sudah tidak lagi dikuasai atau digunakan oleh perusahaan, misalnya karena:

  • Dijual, aset dialihkan ke pihak lain dan menghasilkan kas atau piutang.
  • Disumbangkan, set diberikan tanpa imbal balik.
  • Hilang, tidak ditemukan atau tidak bisa dipakai lagi.

Dalam semua kondisi di atas, aset harus dihapus dari pembukuan. Nilai buku aset akan dibandingkan dengan nilai realisasi (jika ada), dan selisihnya diakui sebagai laba atau rugi penghapusan dalam laporan laba rugi.

2. Tidak Ada Lagi Masa Manfaat di Masa Depan

Alasan kedua adalah ketika sudah tidak lagi memiliki masa manfaat di masa depan, artinya, meskipun secara fisik aset masih ada, nilai gunanya sudah habis.

Misalnya karena:

  • Rusak berat dan tidak bisa diperbaiki
  • Usang secara teknologi, sudah tidak efisien digunakan
  • Tidak digunakan lagi dalam operasional karena diganti dengan aset baru
  • Tidak ekonomis untuk dipertahankan, misalnya biaya perawatan lebih mahal dari nilai manfaatnya

ni juga bisa terjadi ketika aset telah terdepresiasi penuh, alias nilai buku = Rp 0. Walaupun asetnya masih bisa digunakan, dalam catatan akuntansi aset tersebut sudah tidak lagi menyumbang nilai ekonomis yang layak diakui.

Jika aset ini dibiarkan tercatat dalam neraca, maka bisa mengganggu akurasi laporan keuangan. Kenapa?

Karena akan menambah nilai aset padahal asetnya sudah tidak ada, mengurangi reliabilitas laporan laba rugi dan mungkin saja beban pajak yang harus Anda bayarkan juga lebih tinggi.

Prosedur Penghapusan Aset Tetap

Ada prosedur yang harus Anda ikuti agar laporan keuangan tetap rapi dan bebas masalah dalam proses penghapusan aset tetap, berikut prosedurnya:

1. Identifikasi

Langkah pertama sebelum melakukan penghapusan aset tetap adalah dengan mengidentifikasi aset mana yang berpotensi untuk dihapus. Dengan mengelompokkan, apakah ….

  • Aset rusak berat atau tidak bisa diperbaiki
  • Tidak lagi digunakan dalam operasional
  • Hilang, dijual, atau ditukar
  • Sudah habis masa manfaatnya

Cara ini akan memudahkan Anda dalam memastikan hanya aset yang benar-benar tidak layak yang diajukan untuk dihapus.

2. Persetujuan Otorisasi

Setelah proses identifikasi selesai, Anda bisa mengajukan persetujuan resmi kepada pihak manajemen, caranya bagaimana?

Di lingkungan pemerintah atau BUMN, penghapusan aset harus dilampiri Surat Persetujuan dari Kepala Daerah, Menteri, atau Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tergantung nilai aset.

Sedangkan untuk perusahaan swasta, cukup dengan tanda tangan pejabat berwenang dan direkam dalam sistem akuntansi.

3. Dokumentasi

Selain itu, Anda juga perlu menyiapkan beberapa dokumen pendukung yang perlu disiapkan, seperti:

a. Berita Acara Penghapusan Aset Tetap

Dokumen ini menjelaskan bahwa suatu aset telah resmi dihapus dari catatan perusahaan. Isinya mulai dari identitas aset, kondisi aset terakhir, tanggal penghapusan dan tanda tangan.

b. Laporan Kehilangan (Jika Aset Hilang)

Jika aset hilang, Anda perlu melampirkan:

  • Surat keterangan kehilangan dari pihak internal
  • Laporan resmi ke kepolisian (jika nilai aset signifikan)
  • Kronologi kejadian dan langkah-langkah yang telah diambil

c. BAST (Berita Acara Serah Terima)

Surat ini dibutuhkan jika:

  • Dijual, disumbangkan, atau dipindahtangankan
  • Dialihkan ke pihak lain (misalnya: cabang, lembaga mitra, yayasan)

d. Surat Persetujuan atau Otorisasi dari Pimpinan/Manajemen

Berikutnya adalah surat persetujuan atau otorisasi dari pimpinan manajemen yang berisi:

  • Pernyataan resmi bahwa manajemen menyetujui penghapusan aset
  • Dasar keputusan (hasil evaluasi, kondisi aset, efektivitas biaya)
  • Ditandatangani oleh pejabat yang berwenang (misal: direktur, manajer aset, kepala divisi)

4. Entri Akuntansi

Setelah dokumen lengkap dan persetujuan manajemen diperoleh, langkah akhir yang harus dilakukan adalah penghapusan aset tetap dari catatan akuntansi perusahaan.

Apa jurnal yang harus dibuat untuk menghapus aset tetap? Jurnal penghapusan aset tetap.

Bagaimana cara membuatnya? Simak selengkapnya pada penjelasan berikutnya.

5. Penghapusan

Terakhir, setelah semua dokumen dan pencatatan selesai, Anda hanya perlu menghapusnya dari:

  • Daftar inventaris
  • Dihapus dari Neraca
  • Bila diperlukan, dilakukan disposal (penjualan, pelelangan, pemusnahan)

Proses ini dilakukan agar aset tersebut tidak lagi tercatat dalam sistem administrasi maupun keuangan perusahaan.

Contoh Entri Penghapusan Aset Tetap dan Jurnalnya

Nah, dalam proses pencatatan jurnal penghapusan ini, terdapat dua skenario utama yang bisa Anda gunakan, berikut penjelasannya:

1. Saat Aset Sudah Disusutkan Sepenuhnya

Bagaimana cara menghapus aset tetap yang belum disusutkan sepenuhnya?

Aset yang sudah disusutkan penuh artinya nilai buku bersihnya adalah nol, nilai perolehan aset sama dengan jumlah akumulasi penyusutan. Dalam hal ini, jika aset hanya dilepas (bukan dijual).

Maka, jurnal penghapusan asetnya adalah:

Jurnal Penghapusan Aset Tetap Jika Sudah Disusutkan Sepenuhnya

Artinya, kita cukup menghapus nilai aset dari catatan dan mencatat bahwa seluruh nilai tersebut telah disusutkan.

Namun, jika perusahaan menjual aset tersebut meskipun nilai buku sudah nol, maka tetap dicatat penerimaan kasnya, sedangkan nilai aset tetap dan akumulasi penyusutan dihapus seperti sebelumnya.

2. Saat Aset Belum Disusutkan Sepenuhnya

ika aset masih memiliki nilai buku bersih (NBV), maka langkah pertama adalah menghitung nilai buku dengan cara:

Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

Setelah nilai buku diketahui, maka ada dua kemungkinan:

a. Aset Dihapus (Bukan Dijual)

Jika aset tidak dijual dan langsung dihapus, tapi nilai bukunya belum nol, maka selisihnya dicatat sebagai kerugian:

Jurnal Penghapusan Aset Tetap Jika Belum Disusutkan Sepenuhnya Jika Aset Dihapus

b. Aset Dijual

Jika aset dijual, bandingkan hasil penjualan dengan nilai buku:

  • Jika harga jual > nilai buku → ada keuntungan
  • Jika harga jual < nilai buku → ada kerugian

Maka, jurnal penghapusan aset tetapnya adalah sebagai berikut:

Jurnal Penghapusan Aset Tetap Jika Belum Disusutkan Sepenuhnya Jika Dijual

Cara Penghapusan Aset Tetap Otomatis Pakai Beecloud

Cara praktis untuk penghapusan aset tetap adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.

Anda hanya perlu buka menu Akuntansi → Pengafkiran Aset Tetap, lalu pilih aset yang ingin dihapus beserta akun kerugian terkait, atur tanggal penghapusan, dan klik Save.

Otomatis akan membuat jurnal yang menghapus nilai aset dan akumulasi penyusutan, lalu mencatat selisihnya sebagai kerugian di laporan laba rugi.

Nggak perlu hitung manual dan pusing buat entri manual lagi, cukup pakai Beecloud untuk proses cepat, akurat, dan langsung tercermin di laporan keuangan Anda.

Klik banner di bawah ini dan rasakan kemudahannya sendiri!

Capek Bayar Pajak Kelebihan Gara-Gara Aset Mati? Hapus Otomatis Aja pakai Beecloud!

Software Beecloud

Pernyataan Terkait Penghapusan Aset Tetap

Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait penghapusan aset tetap:

#Kapan sebaiknya menghentikan penggunaan aset tetap?

Penggunaan aset tetap sebaiknya dihentikan ketika aset tidak lagi memberikan manfaat ekonomi, seperti saat rusak berat, tidak efisien, usang, hilang, atau akan dijual/disumbangkan. Sesuai dengan PSAK 16 paragraf 67.

#Manfaat Penghapusan Aset Tetap

Apa saja manfaat penghapusan aset tetap:

  • Menjaga akurasi laporan keuangan
  • Menghindari pembebanan penyusutan yang tidak relevan
  • Meningkatkan transparansi dan efisiensi aset
  • Memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi dan perpajakan

#Apa perbedaan antara penghapusan dan pelepasan aset tetap?

Penghapusan aset tetap artinya aset dihapus dari pembukuan karena hilang, rusak, atau tidak layak pakai.

Sedangkan pelepasan aset adalah aset yang dialihkan ke pihak lain melalui penjualan, tukar tambah, hibah, atau pemusnahan.

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam ba...
Baca Selengkapnya
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa memb...
Baca Selengkapnya
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu i...
Baca Selengkapnya
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam...
Baca Selengkapnya
Apple to Apple Artinya Perbandingan, Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah mendengar istilah apple to apple dan bertanya-tanya apa sebenarnya maknanya. Istilah apple to apple...
Baca Selengkapnya
Cara Membuat Surat Penawaran Harga beserta Contohnya
Salah satu jenis dokumen yang memiliki peran penting bagi produsen, pemasok barang, dan bisnis adalah surat penawaran ha...
Baca Selengkapnya
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenuarrow-right