🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Jurnal Pengeluaran Kas, Contoh dan Cara Membuatnya

Jurnal pengeluaran kas adalah 'media' yang digunakan untuk mencatatan transaksi pengeluran perusahaan terkait operasional secara tunai/ kas.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 14 July 2023

Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran dalam bentuk kas, khususnya pembayaran uang yang dilakukan secara tunai. Jurnal ini memiliki peran penting dalam pencatatan keuangan bisnis.

Mengingat setiap bisnis baik dalam skala besar maupun kecil tidak luput dari proses penerimaan dan pengeluaran. Dengan adanya jurnal ini keuangan bisnis akan lebih mudah untuk dipantau dan dianalisa.

Simak penjelasan lengkapnya tentang pengertian jurnal pengeluaran kas, manfaatnya bagi bisnis, contohnya hingga proses dan cara membuatnya secara lebih detail.

Apa itu Jurnal Pengeluaran Kas?

Pengeluaran Kas

Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran dalam bentuk kas (Credit: Freepik.com)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika jurnal pengeluaran kas adalah sebuah 'media' yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran yang dilakukan dengan pembayaran secara tunai.

Pengertian hampir sama juga dijelaskan dalam buku bahan ajar pengantar akuntansi (2016) disusun oleh Kardinal. Jika, jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat transksi-transaksi.

Lantas apa yang termasuk dalam pengeluaran kas yang perlu dimasukkan ke dalam jurnal? Yakni semua pengeluaran yang berkaitan dengan kepentingan operasional perusahaan yang dilakukan dengan pembayaran tunai.

Baik untuk pembelian barang, pembelian jasa, membayar hutang material, hutang dagang dan lain sebagainya. Asalkan dilakukan dengan menggunakan uang tunai.

Adapun dasar pencatatan dari jurnal pengeluaran kas adalah faktur/ Invoice yang diberikan pihak supplier yang sudah diberikan tanda lunas, termasuk pada cek dan bilyet giro.

Untuk menjaga kredibilitas data jurnal, sebaiknya pencatatan dilakukan secara bertahap baik harian maupun bulanan. Lalu, dilanjutkan dengan mengunggah datanya ke dalam bik besar utama atau pembantu.

Baca Juga: Jurnal Adalah Catatan, Apa Fungsinya dalam Akuntansi?

Manfaat dan Fungsi Jurnal Pengeluaran Kas

Berikut beberapa rangkuman fungsi dan manfaat jurnal pengeluaran kas:

  • Berfungsi untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas
  • Digunakan sebagai pengawasan kas yang dikeluarkan perusahaan setiap periodenya.
  • Sebagai pelaporan kas setiap periode dengan mencantumkan atau catatan dan transaksi pengeluaran kas.
  • Sebagai media perantara pengecekan catatan perusahaan dan bukti kas pengeluaran yang ada.
  • Memudahkan proses pengelolaan dan pengawasan arus kas perusahaan.
  • Manajemen bisnis lebih mudah dengan data keuangan yang jelas dan rapi.

Format Jurnal Pengeluaran Kas

Format Jurnal Pengeluaran Kas

Contoh Format Jurnal Pengeluaran Kas (Credit: Bee.id)

Pada dasarnya format penulisan jurnal pengeluaran kas tidak memiliki acuan khusus atau fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing perusahaan.

Namun, secara garis besar ada beberapa informasi yang wajib dicantumkan dalam jurnal ini, berikut diantaranya:

Ket:

  • Tanggal, digunakan untuk memasukkan keterangan waktu terjadinya transaksi
  • Keterangan, kolom pencatatan uraian lengkap transaksi, contohnya nama supplier dan nomor transaksi
  • Ref atau referensi diisi dengan tanda centang (√) atau sejenisnya, sebagai tanda telah dimasukkan ke dalam akun buku besar pembantu pada akun yang bersangkutan.
  • Diisi dengan jumlah transaksi pembelian pada akun pembelian
  • Diisi dengan data jumlah hutang pada akun hutang
  • Mencatat nama akun dari transaksi pada jalur serba-serbi
  • Bisa diisi setelah transaksi dicatat dalam buku besar yang bersangkutan
  • Diisi dengan jumlah transaksi uang tunai pada kolom referensi jalur serba-serbi
  • Kolom pencatatan jumlah yang yang dibayar
  • Mencatat jumlah potongan pembelian perusahaan, meliputi selisih dari nilai nominal hutang dengan jumlah yang sudah dibayarkan pada bagian kas.

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas

Berikut beberapa perhitungan dan pencatatan jurnal pengeluaran kas:

#Contoh I

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas Bisnis Ritel

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas Bisnis Ritel (Credit: Bee.id)

PT Sukses Selalu adalah sebuah perusahaan retail yang menjual pakaian. Perusahaan tersebut memiliki beberapa transaksi pengeluaran kas yang perlu dicatat dalam jurnal. Berikut rinciannya:

  • Tanggal 1 Juli: Pembelian persediaan pakaian dari pemasok sebesar Rp 10.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Persediaan Pakaian Rp 10.000.000
    Kredit Kas Rp 10.000.000
  • Tanggal 5 Juli: Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 15.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Biaya Gaji Rp 15.000.000
    Kredit Kas Rp 15.000.000
  • Tanggal 8 Juli: Pembayaran sewa toko sebesar Rp 5.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Biaya Sewa Toko Rp 5.000.000
    Kredit Kas Rp 5.000.000
  • Tanggal 10 Juli : Pembelian peralatan penjualan sebesar Rp 8.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Peralatan Penjualan Rp 8.000.000
    Kredit Kas Rp 8.000.000

Dalam contoh-contoh di atas, catatan jurnal pengeluaran kas mencatat pengurangan kas (Kredit Kas) dan meningkatkan akun yang terkait dengan pengeluaran tersebut (Debit akun yang sesuai seperti persediaan, biaya gaji, biaya sewa toko, atau peralatan penjualan). Jurnal-jurnal tersebut merekam transaksi pengeluaran kas dalam Rupiah untuk perusahaan PT Sukses Selalu.

#Contoh II

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas Perusahaan Manufaktur

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas Bisnis Manufaktur (Credit: Bee.id)

PT ABC adalah sebuah perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk elektronik. Perusahaan ini memiliki beberapa transaksi pengeluaran kas yang perlu dicatat dalam jurnal. Berikut rinciannya:

  • Tanggal 1 Juli: Pembelian bahan baku elektronik dari pemasok sebesar Rp 50.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Persediaan Bahan Baku Rp 50.000.000
    Kredit Kas Rp 50.000.000
  • Tanggal 5 Juli: Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 20.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Biaya Gaji Rp 20.000.000
    Kredit Kas Rp 20.000.000
  • Tanggal 10 Juli: Pembayaran tagihan listrik pabrik sebesar Rp 8.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Biaya Listrik Pabrik Rp 8.000.000
    Kredit Kas Rp 8.000.000
  • Tanggal 15 Juli: Pembelian mesin produksi baru sebesar Rp 100.000.000 dengan pembayaran tunai.Jurnal:
    Debit Mesin Produksi Baru Rp 100.000.000
    Kredit Kas Rp 100.000.000

Dalam contoh-contoh di atas, catatan jurnal pengeluaran kas mencatat pengurangan kas (Kredit Kas) dan meningkatkan akun yang terkait dengan pengeluaran tersebut (Debit akun yang sesuai seperti persediaan bahan baku, biaya gaji, biaya listrik pabrik, atau mesin produksi baru).

#Contoh III

Jurnal Pengeluaran Adalah 1

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas dengan Pembayaran Hutang (Credit: Bee.id)

PT Selalu Sukses adalah sebuah perusahaan konstruksi. Perusahaan ini melakukan beberapa transaksi pengeluaran kas yang melibatkan pembayaran dengan hutang kepada pemasok. Berikut detail transaksinya:

  • Tanggal 1 Juli: Pembelian material konstruksi dari pemasok sebesar Rp 30.000.000Jurnal:
    Debit Biaya Gaji Rp 30.000.000
    Kredit Kas Rp 30.000.000
  • Tanggal 4 Juli: Pembelian meterial kontruksi dari pemasok 2 sebesar Rp20.000.000, sacara hutang:Jurnal:
    Debit Pembayaran hutang Rp 20.000.000
    Kredit Kas Rp 20.000.000
  • Tanggal 5 Juli: Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 15.000.000 dengan tunai.Jurnal:
    Debit Biaya Gaji Rp 15.000.000
    Kredit Kas Rp 15.000.000
  • Tanggal 10 Juli: Pembayaran sewa alat berat sebesar Rp 10.000.000 dengan tunai.Jurnal:
    Debit Biaya Sewa Alat Berat Rp 10.000.000
    Kredit Kas Rp 10.000.000
  • Tanggal 15 Juli: Pembelian peralatan konstruksi sebesar Rp 100.000.000 dengan tunai.Jurnal:
    Debit Peralatan Konstruksi Rp 100.000.000
    Kredit Kas Rp 100.000.000

Dalam contoh-contoh di atas, pembayaran tunai dicatat dengan mencatat pengurangan kas (Kredit Kas) dan meningkatkan akun yang terkait dengan pengeluaran tersebut (Debit akun yang sesuai).

Sedangkan pembayaran dengan hutang dicatat dengan mencatat peningkatan hutang usaha (Kredit Hutang Usaha) dan peningkatan akun yang terkait dengan pengeluaran tersebut (Debit akun yang sesuai).

Baca Juga: Tahukah Anda Perbedaan Debit dan Kredit? Hati-Hati Tertukar!

Cara Membuat Jurnal Pengeluaran Kas

Contoh Jurnal Akuntansi

Langkah-langkah membuat jurnal pengeluaran tunai (Credit: Freepik.com)

Berikut adalah langkah-langkah dan alur umum untuk membuat jurnal pengeluaran kas:

1. Melakukan Identifikasi Pengeluaran Kas

Langkah pertama dalam membuat jurnal pengeluaran kas adalah dengan melakukan identifikasi setiap transaksi yang melibatkan pengeluaran kas dalam bisnis Anda.

Termasuk pembelian persediaan, pembayaran gaji, pembayaran tagihan, pembelian aset tetap, dan transaksi lainnya.

2. Tentukan Akun yang Terlibat

Berikutnya adalah menentukan akun yang terlibat dalam transaksi. Dimana setiap transaksi akan melibatkan akun atau akun-akun yang relevan terkait dengan pengeluaran kas.

Misalnya, pembelian persediaan akan melibatkan akun persediaan, pembayaran gaji akan melibatkan akun biaya gaji, dan sebagainya.

3. Membuat Jurnal Transaksi

Langkah ketiga adalah membuat jurnal transaksi. Anda perlu membuat jurnal untuk setiap transaksi pengeluaran kas dengan mencatat entri debet dan kredit yang sesuai.

Ini akan mencatat penurunan kas (kredit) dan peningkatan akun yang terkait dengan pengeluaran tersebut (debet).

4. Cantumkan Tanggal dan Deskripsi Transaksi dalam Jurnal

Jika jurnal transaksi sudah dibuat maka mulai mencatat transaksi, diawali dengan mencantumkan tanggal transaksi pada jurnal untuk mencatat kapan pengeluaran kas terjadi.

Jangan lupa tambahkan deskripsi yang cukup pada jurnal untuk menjelaskan transaksi pengeluaran kas dengan jelas. Misalnya, rincian pembelian persediaan, nama penerima gaji, atau tujuan pembayaran tagihan.

5. Jumlahkan Debit dan Kredit

Berikutnya hitung total debit dan total kredit di setiap jurnal untuk memastikan bahwa jurnal seimbang (balance).

6. Posting ke Buku Besar

Setelah jurnal selesai, posting entri jurnal ke akun-akun yang terkait dalam buku besar. Ini akan mengupdate saldo akun dan mencatat perubahan keuangan yang terjadi.

7. Rekonsiliasi dan Pelaporan

Lanjutkan dengan melakukan rekonsiliasi dan periksa kembali saldo kas dengan bukti transaksi yang ada. Gunakan jurnal dan buku besar untuk membuat laporan keuangan yang diperlukan, seperti laporan laba rugi, neraca, atau laporan arus kas.

Penutup

Selain menggunakan cara manual di atas, kini Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk mencatat setiap pengeluaran operasional bisnis Anda secara lebih efektif dengan berbagai macam metode pembayaran.

Terintegrasi langsung dengan laporan keuangan akuntansi, meringkas kerja Anda jadi lebih mudah dan menyenangkan. Jangan biarkan akuntansi menjadi beban dalam menjalankan bisnis Anda.

Beecloud Evaluasi Keuangan Lebih Mudah Efisien Dan Memudahkan Pengambilan Keputusan Bisnis

Dengan Beecloud, Anda dapat dengan mudah mengatur dan mengelola keuangan bisnis Anda. Hemat waktu, tingkatkan kontrol keuangan dimana saja dan kapan saja. Dan buat keputusan yang lebih cerdas dengan informasi yang akurat. Langganan Beecloud sekarang dan buat bisnis Anda menjadi lebih menguntungkan.

Mengenal dan Memahami Saldo Normal Akun dalam Akuntansi
Saldo normal akun merupakan salah satu konsep penting dalam akuntansi yang digunakan untuk memahami dan menganalisis keuangan suatu perusahaan. Dalam
Baca Juga
Biaya Peluang Adalah, Jenis, Manfaat, dan Cara Menghitung
Biaya peluang adalah biaya yang hilang karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Fungsinya ialah sebagai tolak ukur dari biaya
Baca Juga
Manfaat Menggunakan Aplikasi Catatan Penjualan Harian
Menurut Anda, apakah membuat catatan penjualan secara manual lebih baik daripada menggunakan aplikasi catatan penjualan harian? Coba pikirkan lagi! Sebagai
Baca Juga
Opini Audit: Definisi dan Fungsi Pentingnya dalam Dunia Bisnis
Opini audit adalah hal yang sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Opini ini diberikan oleh auditor setelah melakukan audit
Baca Juga
Nota Tunai: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Ketika Anda membeli sesuatu, misalnya membeli kebutuhan usaha, maka pihak penjual akan memberikan nota tunai atau kontan kepada Anda. Hal
Baca Juga
Mengenal GMP (Good Manufacturing Practices) dan Strateginya
Mungkin cukup asing bagi masyarakat awam namun istilah GMP termasuk familiar bagi orang-orang yang bekerja di bagian produksi. terutama untuk
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu