Diskon upto 20% buat distributor! Promo DISTRIBOOSTOR berlaku s.d. 26 Juni 2025
Logo Bee Web

General Ledger Adalah Buku Besar, Bagini Cara Menyusunnya!

General ledger membuat rincian detil setiap anggaran yang keluar atau masuk agar perusahaan bisa mengatur aktivitas kerja.
Penulis:
Dhea Forekha
Professional Reviewer:
Loly Meyca Sari Amrullah S. Ak
Kategori:
Terbit: 22 Jun 2022
Diperbarui: 14 May 2025
Daftar Isi

General ledger adalah nama lain dari buku besar, digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang akurat. Dalam akuntansi sendiri, buku besar berfungsi sebagai ringkasan yang mencatat semua transaksi keuangan perusahaan.

Baik yang berasal dari jurnal umum, pembelian barang, maupun penjualan. Bagaimana cara menyusunnya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Apa itu General Ledger?

General ledger adalah catatan semua transaksi keuangan yang terdiri dari berbagai akun yang digunakan dalam perusahaan, seperti kas, piutang usaha, persediaan, hingga biaya yang dikeluarkan secara rutin.

Catatan transaksi yang dicatat dalam buku besar sendiri sebelumnya sudah dicatat dalam jurnal umum, namun belum dikelompokkan. Dengan buku besar inilah akan dibuat untuk mencatat dan mengelompokkan setiap entri transaksi, sehingga keuangan yang ada di perusahaan bisa terlihat dengan jelas dan transparan.

Dengan kata lain, general ledger adalah bagian dari proses pencatatan akuntansi yang digunakan untuk membantu perusahaan untuk merekonsiliasi saldo akun dengan laporan seperti neraca, laba rugi, atau arus kas. Buku besar sendiri adalah dasar dari pembuatan laporan keuangan yang akurat dan lengkap, yang akan sangat berguna bagi pengambilan keputusan manajerial.

Ringkasan

  • General ledger adalah buku besar akuntansi yang mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara lengkap dan sistematis.
  • Fungsi general ledger adalah untuk menyajikan ringkasan keuangan yang akurat guna menyusun laporan keuangan dan memantau kondisi bisnis.
  • General ledger isinya seluruh akun seperti kas, utang, piutang, modal, pendapatan, dan beban yang dikelompokkan menjadi lima kategori utama.
  • Cara membuat general ledger dimulai dari membuat entri jurnal, mengkategorikan transaksi, menyusun berdasarkan bagan akun, hingga melakukan rekonsiliasi secara berkala.

Fungsi General Ledger

Fungsi utama dari general ledger adalah untuk menyajikan semua informasi transaksi dalam format yang mudah dianalisis. Dalam sebuah perusahaan, general ledger membantu dalam:

  • Mencatat semua transaksi keuangan: Ini termasuk transaksi keuangan perusahaan seperti penjualan, pembelian, pembayaran, dan penerimaan uang. Semua dicatat dalam akun yang sesuai.
  • Mengkategorikan setiap transaksi di bawah akun-akun tertentu yang digunakan dalam perusahaan, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
  • Menghitung saldo setiap akun, sehingga memudahkan dalam proses pembuatan laporan keuangan.
  • Memverifikasi bahwa semua transaksi sudah akurat melalui proses rekonsiliasi transaksi dan pencocokan dengan dokumen pendukung, seperti faktur atau bukti pembayaran.
  • Membantu petugas pajak atau auditor dalam melakukan pemeriksaan data keuangan yang valid dan lengkap.

Dengan adanya GL (general ledger), perusahaan akan lebih mudah memantau kondisi keuangan bisnis secara menyeluruh. Selain itu, Anda dapat menggunakan aplikasi pembukuan keuangan seperti Beecloud untuk mencatat transaksi ke dalam buku besar dengan cepat, efisien, dan minim kesalahan.

Klik banner di bawah ini dan dapatkan uji coba gratis sekarang juga!

Beecloud Untuk Catat Keluar Masuk Uang Bisnis

Maka dari itu, general ledger tidak hanya penting untuk akuntan saja, tetapi juga bagi pemilik bisnis yang ingin memahami posisi keuangan bisnis dengan lebih baik.

Unsur-Unsur General Ledger

General ledger berisi apa saja? Buku besar ini berisi hasil mutasi transaksi yang berfungsi melihat mutasi dari seluruh akun seperti kas, utang, piutang, modal, pendapatan beban dan sejenisnya. Namun, biasanya akun-akun ini akan dikategorikan menjadi 5 bagian.

Apa saja 5 bagian buku besar?

1. Aset/ Aktiva

Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang memiliki nilai ekonomi dan dapat memberikan manfaat di masa depan. Contohnya seperti kas, piutang usaha, persediaan, peralatan dan investasi.

2. Kewajiban/ Liabilitas

Kewajiban atau liabilitas adalah utang atau kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Contohnya, utang dagang, utang pajak, utang bank dan sejenisnya. Liabilitas ini adalah bagian penting yang menunjukkan tanggungan keuangan perusahaan kepada kreditur atau vendor.

3. Ekuitas Pemilik

Kemudian ada ekuitas pemilik, yakni hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Ekuitas mencerminkan investasi pemilik dalam bisnis dan bisa mencakup modal awal, prive dan laba ditahan.

4. Pendapatan

Pendapatan adalah hasil dari penjualan produk atau jasa, yang meningkatkan ekuitas perusahaan. Bisa berupa pendapatan penjualan, pendapatan jasa, hingga pendapatan bunga. Intinya, semua pendapatan yang diperoleh dari transaksi yang terjadi akan masuk ke akun ini.

5. Beban

Terakhir adalah beban, beban adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rangka menjalankan operasionalnya. Beban akan mengurangi pendapatan dan pada akhirnya mempengaruhi laba bersih yang dihasilkan.

Misalnya beban gaji, beban sewa, beban listrik dan sejenisnya.

BACA JUGA: Perbedaan Beban dan Biaya dalam Akuntansi

Sederhananya, general ledger adalah catatan utama yang mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Di dalamnya, terdapat akun yang digunakan dalam perusahaan, mulai dari kas, utang, piutang usaha, modal, hingga pendapatan dan beban. Semua transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam akun-akun ini secara sistematis dan berurutan.

Cara Mengisi General Ledger

Dalam proses akuntansi, membuat buku besar atau general ledger adalah bagian dari siklus akuntansi yang wajib dilakukan agar penyajian laporan keuangan yang disusun bisa akurat. Proses penyusunan buku besar juga biasanya disebut dengan posting jurnal ke buku besar, yang bisa dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengatur Sesuai Bagan Akun Perusahaan

Langkah awal adalah mengatur akun yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan bagan akun atau chart of account yang berlaku. Bagan ini mencakup nomor akun, nama akun, serta kategori akun seperti aset, utang, modal, pendapatan, dan beban.

General ledger terdiri dari akun-akun ini dan akan menjadi dasar dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam keuangan perusahaan.

2. Membuat Entri Jurnal

Selanjutnya, buat entri jurnal untuk setiap transaksi keuangan. Entri jurnal adalah catatan awal sebelum dipindahkan ke buku besar. Di dalamnya harus terdapat:

  • Tanggal transaksi
  • Akun dan jumlah yang didebet
  • Akun dan jumlah yang dikredit
  • Deskripsi transaksi

Contohnya, untuk transaksi pembelian barang, Anda akan mencatat beban pembelian sebagai debit dan kas atau utang usaha sebagai kredit. Dengan cara ini, Anda dapat menggunakan jurnal sebagai dasar untuk mentransfer data ke general ledger atau buku besar.

3. Mengkategorikan Transaksi

Langkah ketiga adalah mengkategorikan setiap transaksi ke dalam akun yang relevan, seperti kas, penjualan, piutang usaha, atau biaya yang dikeluarkan. Setiap entri jurnal harus diklasifikasikan di bawah jenis akun buku besar, yang terdiri dari lima kategori utama:

  • Aset / Aktiva – seperti kas, piutang, dan inventaris
  • Kewajiban / Liabilitas – seperti utang dagang dan pinjaman bank
  • Ekuitas Pemilik – seperti modal awal dan laba ditahan
  • Pendapatan – seperti pendapatan dari penjualan
  • Beban – seperti beban listrik, gaji, atau asuransi yang digunakan

4. Melakukan Rekonsiliasi Buku

Rekonsiliasi General Ledger adalah proses memverifikasi bahwa catatan setiap entri sudah akurat. Ini penting untuk memastikan keuangan yang ada di perusahaan tidak terjadi kesalahan pencatatan.
Langkah ini mencakup:

  • Mencocokkan saldo awal dengan periode sebelumnya
  • Memeriksa ulang semua transaksi individual
  • Menyesuaikan entri jurnal pembalik
  • Merekonsiliasi dengan dokumen pendukung seperti laporan bank atau invoice

Dengan adanya GL yang akurat, Anda dapat merekonsiliasi saldo akun dengan cepat dan tepat. Hal ini penting untuk membuat laporan keuangan yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.

5. Mentransfer Entri ke General Ledger

Setelah semua data diverifikasi, langkah berikutnya adalah mentransfer entri jurnal ke general ledger. Proses ini disebut juga sebagai posting jurnal ke buku besar.
Ini adalah catatan akhir yang mencatat semua transaksi secara detail dan tersusun berdasarkan akun.

Dengan begitu, seluruh transaksi yang telah terjadi akan tercatat dalam buku besar dan siap digunakan untuk menyusun laporan akhir seperti neraca, laba rugi, dan arus kas.
Jika dilakukan dengan menggunakan software seperti Beecloud, proses ini akan jauh lebih cepat dan lebih mudah dilakukan, tanpa resiko kesalahan manual.

BACA JUGA: Contoh dan Panduan Cara Posting Jurnal Umum ke Buku Besar

Contoh General Ledger

Berikut contoh posting jurnal umum ke buku besar:

#Contoh Jurnal Umum

Contoh Jurnal Umum

Contoh Jurnal Umum Akuntantsi Laporan Keuangan (Credit: bee.id)

#Contoh Buku Besarnya

Contoh Buku Besar/ general ledger

Contoh buku besar, dimana transaksi dari jurnal umum dipisah berdasarkan akunnya (Credit: bee.id)

Dari contoh di atas, bisa kita simpulkan jika setiap transaksi yang ada di jurnal umum akan dicatat ulang dalam buku besar sesuai dengan kelompok akun masing-masing.

Oleh karena itu, sebelum menyusun buku besar ini, setidaknya Anda harus paham struktur dan jenis akun dalam general ledger terlebih dahulu, agar proses penyusunanya jauh lebih mudah, cepat dan akurat.

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam ba...
Baca Selengkapnya
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa memb...
Baca Selengkapnya
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu i...
Baca Selengkapnya
Contoh Format Order untuk Usaha Online Shop
Ketika pertama kali membuat sebuah bisnis online shop, tentu siapapun akan bingung untuk memulainya dari mana. Salah sat...
Baca Selengkapnya
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis...
Baca Selengkapnya
Apple to Apple Artinya Perbandingan, Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah mendengar istilah apple to apple dan bertanya-tanya apa sebenarnya maknanya. Istilah apple to apple...
Baca Selengkapnya
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenuarrow-right