🎉 Grand Launching SOM! Dapatkan Diskon 10%
Logo Bee Web

Domestic Market Obligation Adalah: Pengertian dan Cara Kerjanya

Domestic Market Obligation adalah kebijakan yang mewajibkan produsen pertambangan menyerahkan sebagian hasilnya untuk kebutuhan dalam negeri.
Penulis: Rizal Arisona
Daftar Isi
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 20 September 2023

Halo semua, kali ini saya akan membahas tentang domestic market obligation (DMO). Ada yang tahu apa itu Domestic Market Obligation adalah? DMO adalah sebuah kebijakan yang mewajibkan badan usaha di bidang pertambangan untuk menyerahkan sebagian hasil tambangnya kepada negara.

Menurut Website Kementerian Keuangan, "Domestic Market Obligation (DMO) adalah kewajiban Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap untuk menyerahkan sebagian minyak dan gas bumi dari bagiannya kepada negara melalui Badan Pelaksana dalam rangka penyediaan minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besarnya diatur di dalam Kontrak Kerja Sama."

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk batu bara, minyak, dan gas bumi. Sumber daya alam tersebut sangat penting bagi perekonomian Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan ekspor komoditas tambang dari Indonesia, sementara kebutuhan dalam negeri akan komoditas tersebut masih belum terpenuhi. Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan, seperti:

  • Ketergantungan terhadap impor komoditas tambang, sehingga harganya tidak dapat dikendalikan
  • Kerawanan energi, karena kebutuhan akan komoditas tambang untuk pembangkit listrik dan industri belum terpenuhi
  • Kurangnya pemerataan manfaat dari sumber daya alam bagi masyarakat Indonesia

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO).

Domestic Market Obligation Adalah

DMO, singkatan dari Domestic Market Obligation, merujuk pada kebijakan yang mengharuskan produsen atau badan usaha di sektor pertambangan untuk menyediakan sebagian dari produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Konsep ini lahir dari kebutuhan akan kemandirian ekonomi dan penjaminan pasokan dalam negeri, terutama untuk komoditas tambang yang memiliki dampak signifikan terhadap berbagai sektor industri.

Dalam hal ini, produsen tidak hanya fokus pada ekspor, tetapi juga diwajibkan untuk mengalokasikan sebagian hasil produksi untuk memenuhi permintaan di dalam negeri.

Latar Belakang Munculnya DMO

Peran sektor pertambangan dalam perekonomian suatu negara tidak dapat diremehkan. Namun, dalam konteks globalisasi, sering kali terjadi penekanan pada ekspor komoditas tambang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Baca Juga: Komoditas Adalah: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Contohnya

Hal ini bisa menimbulkan ketergantungan yang berlebihan pada pasar luar negeri dan mengabaikan kebutuhan dalam negeri. Inilah yang melatarbelakangi munculnya konsep DMO.

Dengan mengalokasikan sebagian produksi untuk memenuhi pasar domestik, negara dapat menjaga stabilitas harga, memenuhi kebutuhan industri lokal, dan meningkatkan kemandirian ekonomi.

Peraturan Terkait Domestic Market Obligation (DMO)

Implementasi DMO didukung oleh berbagai peraturan dan undang-undang di Indonesia, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mengatur dan mengawasi sektor pertambangan agar memberikan dampak positif bagi perekonomian dan keberlanjutan industri. Beberapa peraturan yang berkaitan dengan Domestic Market Obligation antara lain:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang dasar ini memberikan dasar hukum bagi negara untuk mengatur sumber daya alam dan pemanfaatannya demi kesejahteraan rakyat.

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

Undang-undang ini secara khusus mengatur tentang pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi di Indonesia. DMO menjadi bagian penting dalam memastikan kemandirian energi dan pasokan dalam negeri.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2020

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Peraturan ini mengatur secara lebih rinci tentang kewajiban pelaku usaha dalam menjalankan Domestic Market Obligation dalam sektor minyak dan gas bumi.

4. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Keputusan ini menjadi panduan teknis dalam pelaksanaan DMO, termasuk mekanisme pengalokasian dan penyaluran hasil produksi.

Baca Juga: GDP Adalah: Pengertian, Jenis, Komponen, dan Cara Menghitung

Para Pekerja Tambang Domestic Market Obligation (dmo)

Para Pekerja Tambang (Foto: Freepik.com)

Cara Kerja Domestic Market Obligation (DMO)

Implementasi DMO melibatkan beberapa tahap yang melibatkan produsen, Badan Pelaksana DMO, dan pengguna dalam negeri. Secara umum, cara kerja DMO dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kewajiban Penyerahan Hasil Tambang oleh Badan Usaha Pertambangan

Badan usaha yang memiliki izin usaha pertambangan wajib menyerahkan sebagian hasil tambang kepada negara sesuai dengan persentase yang ditetapkan oleh regulasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan dalam negeri terpenuhi.

2. Peran Badan Pelaksana DMO

Badan Pelaksana Domestic Market Obligation bertanggung jawab untuk mengelola alokasi hasil produksi yang diserahkan oleh produsen. Mereka akan mengatur penyaluran bahan baku ini kepada pengguna dalam negeri yang membutuhkannya.

3. Pengalokasian Hasil Tambang kepada Pengguna Dalam Negeri

Hasil tambang yang disalurkan oleh Badan Pelaksana DMO akan dialokasikan kepada pengguna dalam negeri sesuai dengan kebutuhan. Pengguna ini bisa berupa industri-industri yang memanfaatkan komoditas tambang sebagai bahan baku produksi.

Pihak yang Dikenai Kewajiban DMO

Berikut adalah beberapa pihak yang dikenai kewajiban DMO:

Pihak-pihak yang berkewajiban memenuhi Domestic Market Obligation (DMO) berdasarkan Pasal 157 hingga 161 PP 96/2020 adalah:

  • Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada Tahapan Operasi Produksi.
  • Pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada Tahapan Operasi Produksi.

Selain itu, Pasal 162 PP 96/2020 menambahkan bahwa:

  • Pemegang Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) juga memiliki kewajiban untuk memenuhi DMO.

Ketiga pihak tersebut memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan batubara dalam negeri sebelum melakukan transaksi komersial lain, seperti ekspor. Untuk mematuhi kewajiban ini, diperlukan kepatuhan terhadap regulasi yang terus berkembang setiap tahunnya.

Mereka juga diwajibkan untuk melaporkan kepatuhan perusahaannya kepada Menteri ESDM Nomor 13.K/HK.021/MEM.B/2022 tentang Pedoman Pengenaan Sanksi Administratif, Pelarangan Penjualan Batubara Ke Luar Negeri dan Pengenaan Denda Serta Dana Kompensasi Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri.

Melalui penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan (RKAB), sebagaimana diatur dalam Pasal 177 ayat (1) PP 96/2020.

Manfaat Domestic Market Obligation (DMO)

Penerapan Domestic Market Obligation memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi suatu negara. Beberapa manfaat tersebut adalah:

1. Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri akan Komoditas Tambang

Ketika produksi komoditas tambang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, negara dapat memastikan pasokan yang stabil untuk industri-industri yang memanfaatkan bahan baku tersebut.

Ini berarti tidak ada ketidakpastian pasokan yang dapat menghambat pertumbuhan sektor-sektor kunci dalam perekonomian.

2. Menjaga Stabilitas Harga Komoditas Tambang di Dalam Negeri

Dengan adanya alokasi pasokan untuk pasar dalam negeri, fluktuasi harga komoditas tambang dapat diatasi dengan lebih baik.

Negara memiliki kontrol lebih besar terhadap harga dan tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak pasar internasional yang dapat merugikan ekonomi domestik.

3. Meningkatkan Daya Saing Industri Dalam Negeri

Dengan tersedianya pasokan bahan baku yang stabil dan terjangkau, industri dalam negeri dapat lebih bersaing di tingkat lokal maupun internasional.

Keberlanjutan produksi akan memicu inovasi dan investasi dalam industri-industri yang memanfaatkan komoditas tambang sebagai bahan baku utama.

Baca Juga: 4 Strategi Promosi Produk ke Luar Negeri, Solusi Ekspansi Bisnis

Dampak Domestic Market Obligation (DMO)

Implementasi DMO memiliki dampak yang cukup luas, baik bagi industri maupun bagi konsumen. Dampak-dampak tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Domestic Market Obligation (DMO) dan Industri

Domestic Market Obligation memiliki dampak yang signifikan terhadap industri di Indonesia. Bagi industri yang menggunakan komoditas tambang sebagai bahan baku, DMO dapat membantu menjaga stabilitas harga bahan baku. Hal ini dapat berdampak positif terhadap biaya produksi dan daya saing industri.

Namun, DMO juga dapat menyebabkan kerugian bagi industri, terutama industri yang menjual produknya ke luar negeri. Hal ini karena DMO dapat menyebabkan kenaikan harga jual produk industri, sehingga kurang kompetitif di pasar global.

2. Domestic Market Obligation (DMO) dan Konsumen

Domestic Market Obligation juga memiliki dampak terhadap konsumen di Indonesia. Bagi konsumen yang menggunakan produk industri yang menggunakan komoditas tambang sebagai bahan baku, DMO dapat berdampak positif terhadap harga produk.

Hal ini karena DMO dapat membantu menjaga stabilitas harga bahan baku, sehingga dapat menekan biaya produksi industri.

Namun, DMO juga dapat berdampak negatif terhadap konsumen, terutama konsumen yang menggunakan produk industri yang menjual produknya ke luar negeri. Hal ini karena DMO dapat menyebabkan kenaikan harga jual produk industri, sehingga dapat membebani konsumen.

Beeaccounting, Software Akuntansi Untuk Pabrik Manufaktur Akurat Hitung Hpp Dan Profit

Kesimpulan

Dalam upaya menjaga kemandirian ekonomi dan keberlanjutan industri, Domestic Market Obligation (DMO) menjadi instrumen penting yang harus diperhatikan. Konsep ini melibatkan kewajiban produsen atau badan usaha pertambangan untuk menyediakan sebagian dari produksinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

DMO bukan hanya sekadar aturan, melainkan juga merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Dengan adanya kewajiban ini, negara dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas, serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Sejalan dengan peraturan yang ada, implementasi DMO diharapkan dapat membawa dampak positif yang nyata bagi perekonomian Indonesia.

Artikel Terkait

Koperasi Konsumsi Adalah: Manfaat, Ciri & Rangkaian Kegiatannya
Berbeda dengan entitas bisnis konvensional yang berorientasi pada keuntungan, koperasi konsumsi adalah koperasi yang didirikan dan dioperasikan oleh sekelompok individu
Baca Juga
Contoh Ekonomi Mikro, Perbedaan, Teori dan Tujuannya
Dalam bahasan ini, Anda akan mempelajari tentang contoh ekonomi mikro yang sering terjadi di masyarakat, pengertian, teori dan juga tujuannya.
Baca Juga
Pengertian Pelaku Ekonomi, Jenis, Peran dan Contohnya
Pengertian pelaku ekonomi merujuk pada individu, perusahaan, dan pemerintah yang terlibat dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Setiap entitas ini memiliki
Baca Juga
Peran Rumah Tangga Produsen, Pengertian dan Contohnya
Secara pengertian rumah tangga produsen adalah seorang individu atau kelompok yang bertanggung jawab dalam menambah nilai guna sebuah benda atau
Baca Juga
10+ Contoh Ekonomi Kelautan dan Potensinya di Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dianugerahi kekayaan laut yang luar biasa. Ada banyak sekali contoh ekonomi kelautan yang
Baca Juga
Analisis SWOT dalam Bisnis, Tahapan dan Contohnya Lengkap
Analisis SWOT adalah cara yang digunakan untuk melakukan analisa dan evaluasi kekuatan, kelemahan, ancaman, sekaligus peluang dalam bisnis. Analisa ini
Baca Juga

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Apa Itu Brand Positioning? Begini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan brand positioning. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menempatkan brand, agar memiliki tempat
Baca Juga
25 Ide Jualan Makanan yang laku Setiap Hari Minim Modal
Bisnis jualan makanan bisa menjadi pilihan menjanjikan untuk dijalankan. Terlebih, dengan permintaan masyarakat yang selalu meningkat terhadap makanan. Namun, untuk
Baca Juga
Pengertian, Format dan Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
10 Tahapan Rebranding Produk dan yang Perlu Dipertimbangkan
Rebranding adalah istilah yang diambil dari Bahasa Inggris, re berarti kembali dan ‘Branding´ bisa diartikan sebagai merek atau sebuah identitas
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu