🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Contoh Usaha Ekstraktif, Pengertian, Karakteristik dan Dampaknya

Contoh usaha ekstraktif bisa ditemukan di sekitar Anda, seperti dibidang pertanian, pertambagan dan lainnya. Lantas apa itu usaha ekstraktif?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Thursday, 11 January 2024

Contoh usaha ekstraktif mencakup berbagai sektor, mulai dari perikanan, pertambangan, kehutanan, hingga pertanian. Usaha ini juga menjadi salah satu sektor yang memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Salah satunya Indonesia.

Mengingat Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa dan beraneka ragam. Secara pengertian usaha ekstraktif sendiri adalah bentuk kegiatan usaha dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Simak penjelasan lengkap lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Pengertian Usaha Ekstraktif

Usaha Pertambangan Dengan Alat Berat

Ilustrasi Aktifitas Pertambangan sebagi Salah satu Contoh Usaha Ekstraktif (Credit: Freepik.com)

Dalam Buku IPS Terpadu (Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Sejarah) karya Nana Supriatna dkk, menjelaskan jika usaha ekstraktif adalah bisnis atau perusahaan yang kegiatan usahanya memanfaatkan kekayaan alam dalam pelaksanaannya.

Dalam prakteknya, usaha ini memiliki banyak tantangan dan resiko jika tidak dikelola dengan baik dan benar, seperti merusak alam, eksploitasi alam dan banyak lagi lainnya.

Penjelasan yang sama juga dijelaskan dalam buku berjudul Produk Kreatif dan Kewirausahaan karya Arif Suharsono, jika usaha ekstraktif adalah kegiatan dalam mengambil berbagai manfaat dari alam langsung, seperti menangkap ikan, pembuatan garam dan lain-lain.

Dari dua penjelasan buku di atas, dapat disimpulkan jika usaha ekstraktif adalah kegiatan usaha yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai modal usaha, dengan cara mengeksplorasi, mengambil dan memproses untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Fungsi Usaha Ekstraktif Bagi Ekonomi Indonesia

Berikut adalah beberapa fungsi usaha ekstraktif bagi ekonomi Indonesia:

1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Fungsi pertama dari usaha ekstraktif adalah sebagai media untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia secara lebih optimal. Yang seperti kita tahu jika Indonesia sendiri merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Mulai dari hutan, laut, tambang mineral hingga lahan pertanian yang subur. Dengan adanya usaha ini, Indonesia memungkinkan untuk mengambil manfaat ekonomi dari keberlimpahan sumber daya alam tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.

2. Penciptaan Lapangan Kerja

Berikutnya adalah menciptakan lapangan kerja, seperti kegiatan menambang, mengelola hasil pertanian, perikanan dan lain-nya membutuhkan tenaga manusia secara langsung.

Dengan demikian peluang kerja akan terbuka di sektor terkait. Baik sebagai pengelola, logistik. distributor dan lain sebagainya.

3. Peningkatan Pendapatan Negara

Jika sumber daya dimanfaatkan dengan optimal, lapangan kerja tercipra maka akan sangat memungkinkan Indonesia mengalami peningkatan pendapatan. Pendapatan ini bisa berasal dari Pajak, royalti, dan kontribusi lainnya dari perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ekstraktif.

Dari pendapatan ini kemudian dapat dialokasikan untuk kepentingan pembangunan negara, seperti pembangunan infrastruktur untuk menunjang pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia, untuk kepentingan pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

4. Peningkatan Nilai Tambah Produk

Usaha ekstraktif tidak hanya memberikan manfaat ekonomi melalui ekspor bahan mentah, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah produk. Dengan mengembangkan industri pengolahan dan manufaktur yang terkait dengan bahan baku ekstraktif.

Dimana Indonesia dapat menciptakan produk jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi, meningkatkan daya saing di pasar internasional, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

5. Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan

Selanjutnya adalah berperan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan, sehingga tidak perlu melakukan impor dari negara lain, karena produk yang dibutuhkan bisa diproduksi di dalam negeri. Dengan ini, maka perputaran ekonomi dalam negeri bisa terbangun, dan dapat menunjang kemandirian finansial masyarakat.

Seperti, dalam konteks pertanian, perikanan, dan tambang, usaha ekstraktif membantu menjaga ketahanan pangan, memenuhi kebutuhan energi, dan menyediakan bahan baku untuk industri.

Dengan mengelola usaha ekstraktif secara berkelanjutan, Indonesia dapat memastikan bahwa kebutuhan sekarang dan di masa depan dapat dipenuhi tanpa mengorbankan lingkungan atau keberlanjutan sumber daya alam.

Karakteristik Usaha Ekstraktif

Contoh Komoditas

Salah satu karakteristik paling menonjol dari usaha ekstraktif adalah bahan baku 100% dari alam, seperti perkebunan (Credit: Freepik.com)

Ada beberapa karakteristik khusus yang dimiliki usaha ekstraktif yang membedakannya dengan bidang usaha lainnya, yakni:

1. Mencari Keuntungan dari Hasil Alam

Karakteristik usaha ekstraktif pertama adalah mencari keuntungan dari alam, mulai dari mengambil bahan baku langsung dari alam yang kemudian kelola kembali menjadi barang jadi.

Keuntungan ini bisa berupa keuntungan finansial berupa uang, atau bentuk dari pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, seperti sandang, pangan dan papan.

2. Bahan Baku Langsung dari Alam

Selain keuntungan, bahan baku usaha ekstraktif juga langsung diambil dari alam, contohnya saja usaha tambah mengambil langsung bahan mineral dari alam, perikanan mengambil bahan baku ikan dari laut dan seterusnya.

Contoh Usaha Ekstraktif Berbagai Bidang Usaha

Berikut adalah beberapa jenis usaha ekstraktif dari berbagai bidang usaha.

1. Bidang Perikanan

Pertama adalah di bidang perikanan, dalam konteks ini kegiatan usaha dapat meliputi segala macam pemanfaatan sumber daya ikan dan hasil laut lainnya.

Contoh usaha ekstraktif di bidang perikanan ini mencakup kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan di keramba hingga pengolahan ikan menjadi siap konsumsi.

Selain itu juga ada pembuatan garam yang memanfaatkan air laut sebagai bahan baku pembuatannya, meskipun tidak dalam cakupan perikanan, usaha garam termasuk dalam usaha ekstraktif yang memanfaatkan laut sebagai sumber bahan baku.

Baca Juga: Budidaya Ikan Lele untuk Pemula, Lengkap!

2. Bidang Pertambangan

Berikutnya ada di bidang pertambahan, dimana usaha ini melibatkan ekstraksi mineral atau bahan tambang lainnya dari dalam bumi yang kemudian diolah menjadi barang yang siap digunakan.

Contoh kegiatan usaha ekstraktif di bidang pertambangan ini seperti melakukan pertambahan minyak dan gas bumi, pertambangan emas, pertambahan batu bara, nikel dan masih banyak lagi lainnya.

3. Bidang Kehutanan

Selanjutnya adalah usaha ekstraktif usaha di bidang kehutanan, dimana pelaku usaha melibatkan kegiatan penebanan pohon, pengelolaan, hingga produksi menjadi barang jadi, contohnya kertas, furnitur dan lain sebagainya.

4. Bidang Pertanian

Contoh usaha ekstraktif selanjutnya ada di bidang pertanian, kegiatan ekstraktif yang dilakukan dalam bidang pertanian ini mencakup perkebunan, persawahan hingga pertengahan.

Seperti hasil ekstraktif yang diperoleh dari kegiatan perkebunan adalah sawit, karet, buah-buahan dan lain sebagainya, kemudian di bidang pertanian menghasilkan tanaman padi, jagung dan lainnya, dan terakhir peternakan menghasilkan telur, daging, bulu dan masih banyak lagi.

Usaha ekstraktif di pertanian ini sangat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan industri makanan, serta menyediakan bahan baku bagi industri lainnya.

Dampak Usaha Ekstraktif

Biaya Peluang

Selain memberikan peluang kerja, usaha ekstraktif juga memiliki dampak negatif yang merugikan (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa dampak positif dan negatif usaha ekstraktif dari perspektif masyarakat, pelaku usaha dan negara:

1. Bagi Masyarakat

#Positif

  • Membuka peluang lapangan kerja
  • Meningkatkan pendapatan

#Negatif

  • Kerusakan lingkungan dan ekosistem akan mengganggu kesejahteraan masyarakat di masa depan
  • Masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga komoditas

2. Bagi Pelaku Usaha

#Positif

  • Peningkatan ekstraksi sumber daya alam dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi pelaku usaha
  • Infrastruktur yang berkembang dapat membantu mempercepat proses produksi, distribusi, dan ekspor

#Negatif

  • Terlibat dalam praktik ekstraktif yang tidak berkelanjutan dapat menciptakan risiko reputasi dan tanggung jawab sosial perusahaan
  • Ketergantungan terhadap satu sektor ekonomi dapat membuat pelaku usaha rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan perubahan kondisi pasar global

3. Bagi Negara

#Positif

  • Pendapatan negara meningkat melalui pajak, royalti, dan kontribusi lainnya dari perusahaan yang terlibat dalam usaha ekstraktif
  • Peningkatan infrastruktur berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan regional, memperkuat konektivitas antar wilayah

#Negatif

  • Kerusakan lingkungan dapat mengakibatkan biaya pemulihan yang tinggi, sanksi internasional, dan penurunan daya tarik pariwisata
  • Ketergantungan ekonomi pada sektor ekstraktif dapat mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi negara, meningkatkan risiko resesi saat terjadi fluktuasi harga komoditas di pasar internasional.

Baca Juga: Komoditas Adalah: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Contohnya

Peluang dan Tantangan Usaha Ekstraktif di Indonesia

Pelaku usaha memiliki peluang dan tantangan tersendiri untuk dikelola, berikut diantaranya:

# Peluang Usaha Ekstraktif

  • Adanya permintaan global yang tinggi terhadap sumber daya alam seperti mineral, logam, dan energi fosil
  • Perkembangan teknologi memungkinkan inovasi dalam proses ekstraksi, pengolahan, dan pengelolaan sumber daya alam.
  • Potensi peningkatan nilai tambah, misalnya melalui pengembangan produk berbasis teknologi atau dengan fokus pada produk ramah lingkungan.
  • Usaha ekstraktif dapat menciptakan peluang pekerjaan dan pembangunan di daerah yang sebelumnya kurang berkembang.

# Tantangan Usaha Ekstraktif

  • Keterbatasan sumber daya alam dapat menjadi hambatan utama, terutama jika tidak dikelola secara berkelanjutan.
  • Adanya regulasi yang kompleks di bidang lingkungan, keamanan kerja, dan izin eksploitasi dapat meningkatkan biaya operasional dan memperlambat proses bisnis.
  • Perubahan iklim dapat mempengaruhi kondisi operasional dan memperburuk risiko bencana alam.
  • Proses ekstraksi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti deforestasi, pencemaran air, dan degradasi tanah.

KESIMPULAN

Usaha ekstraktif menawarkan peluang signifikan dengan permintaan global yang tinggi, kemajuan teknologi, potensi peningkatan nilai tambah, dan kesesuaian untuk pengembangan di daerah pedesaan.

Ada banyak sekali contoh usaha ekstraktif yang bisa Anda temukan di sekitar, seperti pertanian, pertambangan, perikanan dan lain sebagainya. Sukses atau tidaknya usaha ekstraktif tergantung dari bagaimana cara mengelolanya.

Pakai Beeaccounting Kelola Bisnis Jadi Lebih Mudah Dan Menguntungkan

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan software akuntansi Beeaccounting, kelola keuangan bisnis dengan lebih efisien dan transparan.

Software ini dapat membantu pelaku usaha ekstraktif untuk melacak pemasukan dan pengeluaran dengan mudah, memonitor inventaris, serta menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!

Ciri-Ciri Pasar Modern, Contoh & Perbedaan Pasar Tradisional
Pasar modern menjadi suatu fenomena yang semakin mendominasi pemandangan ekonomi di berbagai negara. Bagi mereka yang terbiasa dengan istilah ini,
Baca Juga
Procurement Adalah Pengadaan, Pelajari Metode dan Langkahnya
Procurement adalah istilah yang kerap kali kita dengar dalam dunia bisnis. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, Procurement adalah Pengadaan.
Baca Juga
Ekonomi Syariah: Pengertian, hingga Perbedaannya dengan Konvensional
Ekonomi syariah merupakan sistem perekonomian yang berpegang pada prinsip syariah Islam. Jika dibandingkan dengan sistem perekonomian konvensional, sistem syariah memiliki
Baca Juga
Pengertian Biaya Implisit Adalah dan Penjelasannya
Dalam dunia bisnis, terdapat berbagai macam biaya yang perlu diperhitungkan. Di antara biaya-biaya tersebut, terdapat istilah-istilah seperti "biaya implisit" dan
Baca Juga
4 Rumus Rasio Keuangan yang Wajib Diketahui oleh Pebisnis
Sebelum kita membahas secara mendalam mengenai rumus rasio keuangan, mari kita memahami betapa krusialnya peran analisis rasio dalam mengukur dan
Baca Juga
Contoh Deskripsi Produk dan Bagaimana Cara Membuatnya
Mengetahui contoh deskripsi produk yang baik bisa membantu Anda untuk menjalankan pemasaran secara efektif dan efisien. Ketika calon pembeli melihat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu