Tempat tinggal Anda dan sebagian besar isinya seperti atap, perabotan, dll dapat kehilangan nilainya seiring waktu karena faktor-faktor seperti usia dan usang. Kehilangan nilai ini biasa disebut dengan depresiasi. Ada beberapa cara menghitung biaya penyusutan tergantung dengan metodenya.
Konsep penyusutan mengakui bahwa aset menurun nilainya dari waktu ke waktu dan mengurai biaya selama masa manfaatnya. Penyusutan adalah cara untuk menghapus biaya aset tetap sedikit demi sedikit, selama masa manfaatnya. Lalu bagaimana cara untuk menghitung biaya penyusutan itu sendiri?
Penyusutan adalah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya aset tetap berwujud selama jangka waktu yang diharapkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaannya.
Ada beberapa metode untuk menghitung penyusutan, masing-masing membutuhkan penggunaan data dan perkiraan yang terinformasi.
Perusahaan dapat menggunakan metode yang berbeda untuk menghitung penyusutan untuk laporan laba rugi dan tujuan pajak.
Penting untuk menghitung penyusutan secara akurat, karena dapat berdampak signifikan terhadap hasil keuangan dan kewajiban pajak perusahaan.
Akuntan memiliki definisi aset yang sangat spesifik dan berbeda dari penggunaan kata sehari-hari. Aset modal adalah alat dengan manfaat ekonomi di masa depan yang bisa dibeli atau dikendalikan oleh bisnis.
Aset modal dapat berwujud (seperti peralatan dan bangunan, atau tidak berwujud seperti paten atau merek dagang. Perusahaan juga memiliki aset lancar, yang bersifat jangka pendek dan mencakup kas/setara kas, persediaan, piutang, dll.
Penyusutan diterapkan pada aset berwujud tertentu, yang dikenal sebagai aset tetap. Proses alokasi biaya yang berbeda, yang disebut amortisasi, diterapkan pada aset tidak berwujud.
Aset tetap adalah bagian dari aset berwujud yang diharapkan bertahan lebih dari satu tahun dan nilainya menurun seiring waktu. Misalnya, komputer adalah aset tetap karena kemungkinan akan digunakan selama beberapa tahun dan nilainya akan menurun setiap tahun.
Baca Juga: Biaya Penyusutan dan Metode Perhitungannya
Ada tiga hal utama yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan biaya penyusutan untuk aset tertentu:
Biaya awal aset dikurangi nilai sisa. Biaya awal mencakup jumlah yang dibayarkan untuk aset serta setiap biaya yang dikeluarkan untuk menggunakannya pada penggunaan tertentu. Nilai sisa adalah perkiraan berapa banyak aset yang dapat dijual ketika telah dihapus dari layanan.
Perkiraan periode aset dapat digunakan sebelum menjadi usang atau aus. Masa manfaat mungkin berbeda dari umur fisik aset.
Metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan harus sistematis dan rasional terkait dengan sifat aset.
Beberapa metode menganggap penyusutan adalah fungsi penggunaan, sementara yang lain didasarkan pada berlalunya waktu. Pemilihan metode sering kali bermuara pada kesederhanaan, untuk mengurangi biaya karena aset sudah usang.
Metode penyusutan yang paling umum digunakan terbagi dalam tiga kategori, meskipun ada metode khusus lainnya yang dapat diterapkan untuk situasi tertentu.
Metode garis lurus mengasumsikan bahwa kegunaan ekonomis suatu aset adalah sama setiap tahun selama masa manfaatnya. Memperkirakan secara akurat masa manfaat suatu aset sangat penting ketika menerapkan metode berbasis waktu.
Penyusutan garis lurus adalah metode berbasis waktu yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Rumus garis lurus adalah :
(Biaya – Nilai Sisa) / Perkiraan Beban Umur Manfaat = Penyusutan Tahunan
Selanjutnya, ada metode unit produksi yang menghasilkan biaya penyusutan terkait dengan output aset. Jenis metode ini sangat membantu perusahaan yang memiliki periode ketika produktivitas bervariasi secara signifikan. Rumus untuk unit produksi adalah:
[(Biaya – Nilai Sisa / Total Perkiraan Produksi)] x Unit yang Diproduksi Tahun Ini = Beban Penyusutan Tahunan
Metode penyusutan yang berdasarkan jumlah angka tahun menghitung penyusutan menurun dari biaya awal aset yang dapat disusutkan, dengan menggunakan jumlah tahun yang tersisa dalam masa manfaat aset.
Rumus untuk setiap periode tertentu adalah:
(Biaya – Nilai Sisa) x (Usia Bermanfaat – Periode Penyusutan + 1) x 2 : Umur Manfaat x (Usia Manfaat + 1) = = Beban Penyusutan Tahunan
Baca Juga: Cara Menghitung Depresiasi dan Penjelasannya Dalam Akuntansi
Cara menghitung biaya penyusutan nilai barang pada dasarnya disesuaikan dengan metode yang digunakan. Adapun masing-masing perusahaan memiliki metodenya sendiri dalam menghitung depresiasi aset yang dimiliki.
Secara sederhana, depresiasi adalah penyusutan nilai mata uang. Adapun contoh beberapa aset yang mengalami penyusutan yaitu bangunan, kendaraan operasional perusahaan, alat kerja.
Akibatnya aset yang sudah menurun nilainya, akan mempengaruhi laba bersih. Sebab, depresiasi sebuah aset tersebut, akan dihitung sebagai beban biaya alias pengeluaran di sebuah laporan keuangan. Perlu diketahui penghitungan depresiasi hanya bisa dihitung kepada aktiva yang berwujud saja.
Menghitung nilai depresiasi suatu aset merupakan hal yang sangat membingungkan jika Anda orang yang awam dalam akuntansi. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan alat bantu atau software akuntansi agar Anda lebih mudah dalam menghitung nilai depresiasi. Coba gratis klik di sini atau klik gambar di bawah ini.