🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Biaya Eksplisit: Definisi, Jenis, dan Contohnya (Lengkap)

biaya eksplisit adalah biaya yang harus dikeluarkan agar bisa memenuhi suatu keperluan, simak jenis, cara dan contoh biaya eksplisit disini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Thursday, 6 July 2023

Salah satu hal yang dapat memberikan dampak terhadap suatu keberhasilan pada bisnis ialah biaya eksplisit atau biaya yang nyata. Oleh sebab itu, sebagai pebisnis sudah wajib hukumnya memahami apa itu biaya eksplisit yang sebenarnya.

Guna mengetahui jenis biaya yang dikeluarkan selama operasional bisnis berlangsung. Langsung saja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

Apa itu Biaya Eksplisit?

Apa Itu Biaya Eksplisit

Biaya eksplisit adalah biaya yang digunakan untuk mendukung operasional bisnis (Credit: Freepik.com)

Biaya yang bersifat eksplisit ini merupakan salah satu biaya yang wajib dikeluarkan oleh para pelaku usaha atau sebuah perusahaan. Tidak hanya itu, jenis biaya ini dipakai sebagai tambahan operasional.

Detailnya, biaya eksplisit adalah biaya yang harus dikeluarkan agar bisa memenuhi suatu keperluan seperti membayar sewa, tenaga kerja, serta lainnya. Intinya, biaya ini dipakai sebagai pendukung operasional suatu bisnis. 

Jenis biaya ini juga dapat diartikan sebagai biaya yang nyata. Nantinya, seluruh biaya itu wajib dikeluarkan selama proses usaha tetap berlangsung. Selain itu, biaya ini memiliki sifat yang konsisten serta telah masuk di dalam rancangan keuangan suatu bisnis.

Jenis-Jenis pada Biaya Eksplisit

Biaya yang eksplisit ini memiliki 2 jenis. Diantaranya biaya tetap atau fixed cost serta biaya variabel atau variable cost.

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah jenis biaya yang memiliki sifat statis atau tidak berubah. Di dalam dunia akuntansi, umumnya, biaya tetap ini akan selalu dikenakan ketika tidak ada aktivitas produksi.

Pada kegiatan menyusun laporan, jenis biaya ini masih dicatat di tempat pengeluaran yang tidak langsung di laporan laba rugi yang berhubungan dengan laba operasi perusahaan. Contoh dari biaya tetap seperti biaya sewa tanah, gedung, kendaraan, peralatan, dan lainnya. Selain itu, biaya penyusutan, tagihan listrik, serta air.

Pada biaya tetap ada 2 jenis, yakni:

a. Committed Fixed Cost

Untuk committed fixed cost adalah biaya tetap yang sudah ditentukan, seperti gaji karyawan. Biaya jenis ini dikeluarkan agar bisa menjaga eksistensi perusahaan. Committed fixed cost memiliki sifat jangka panjang serta tidak mudah untuk diubah. Oleh sebab itu, dalam menentukan biaya tetap ini wajib Anda lakukan dengan perhitungan yang teliti.

b. Discretionary Fixed Cost

Sedangkan jenis biaya discretionary fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan berdasarkan pada prosedur dari manajemen perusahaan. Jenis biaya ini memiliki sifat jangka pendek.

Discretionary fixed cost bisa diubah kapan saja. Hal ini apabila terjadi perubahan biaya yang diluar perkiraan manajemen perusahaan. Contoh dari jenis biaya tetap ini ialah pelatihan untuk karyawan, pemasangan iklan, kegiatan riset, hubungan masyarakat, serta lainnya.

2.  Biaya Variabel

Tidak seperti biaya tetap, biaya variabel berarti biaya yang memiliki jumlah yang tidak tetap mengikuti intensitas dari pemakaian sumber biaya. Cirinya ialah biaya per unit yang bersifat konstan meskipun volumenya mengalami perubahan dalam rentang waktu yang relevan.

Selain itu, jenis biaya ini bisa dikendalikan oleh seseorang kepada departemen tertentu. Contoh dari biaya variabel ini seperti bahan baku untuk proses produksi, upah tenaga kerja yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan produksi, serta biaya distribusi produk.

Tidak hanya itu, contoh lainnya ialah biaya yang overhead. Artinya, beberapa biaya selain yang sudah dicantumkan sebelumnya serta tidak dapat dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan secara rinci.

Baca Juga: Cara Menghitung Variabel Cost Mudah dan Contohnya

Berdasarkan tujuan serta perencanaannya, biaya variabel ini memiliki 2 jenis, diantaranya:

a. Engineered Variabel Cost

Mengutip dari sumber Akuntansi Manajemen, jenis engineered variable cost ini ialah biaya yang terhubung secara fisik tertentu dengan suatu aktivitas tertentu. Hal ini berbeda jauh dengan discretionary variable cost.

b. Discretionary Variable Cost.

Sedangkan discretionary variable cost yaitu suatu biaya yang jumlah keseluruhannya sama dengan berubahnya volume aktivitas. Hal ini sebagai dampak dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

Perbedaan Biaya Eksplisit dengan Implisit

Biaya eksplisit adalah

Biaya eksplisit dan implisit dibedakan mulai dari bentuk hingga sifatnya (Credit: Freepik.com)

Ada beberapa perbedaan antara eksplisit dengan biaya implisit. Mulai dari bentuk, peristiwa, pencatatan, efek terhadap laba, sifat, serta kegunaan.

1. Bentuk Biaya Eksplisit dan Implisit

Eksplisit memiliki bentuk berupa materi serta bisa Anda lihat dan diperhitungkan dengan tepat. Biaya ini akan langsung terlihat tiap ada kegiatan pembayaran atau pengeluaran yang dibuat oleh usaha Anda.

Sedangkan implisit memiliki bentuk tidak berupa materi atau tidak nyata. Hal ini membuat biaya ini lebih sulit untuk dihitung.

2. Peristiwa

Seluruh biaya yang eksplisit terjadi secara nyata. Ada transaksi pembayaran yang dilaksanakan di dalamnya. Hal ini berbeda dengan biaya implisit.

Implisit memiliki wujud sebagai implikasi dari suatu peristiwa, bukan biaya yang nyata dikeluarkan karena proses dari pembayaran. Oleh karena itu, tidak ada transaksi atau wujud yang nyata.

3. Pencatatan Biaya Eksplisit dan Implisit

Oleh karena eksplisit adalah biaya yang bersifat aktual dan memang dikeluarkan oleh perusahaan, biaya tersebut wajib dilakukan pencatatan di buku besar. Hal ini membuatnya juga ada di dalam laporan laba rugi perusahaan.

Biaya-biaya ini akan dilakukan perincian secara mendetail sebagai komponen yang berperan mengurangi pendapatan serta menentukan besar laba. Sedangkan implisit, tidak dicatat ke dalam laporan keuangan tersebut.

Jenis biaya ini umumnya dicatat di laporan yang terpisah. Ini dikarenakan tidak membawa dampak yang langsung terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

4. Efek terhadap Laba

Biaya yang bersifat eksplisit memiliki efek yang langsung terhadap laba bersih usaha Anda. Seluruh biaya ini kedepannya akan jadi pengurang pendapatan serta membentuk laba akuntansi.

Pada biaya implisit, tidak mempunyai efek terhadap laba perusahaan. Namun, hanya menampilkan tingkat keuntungan ekonomi.

5. Sifat dari Biaya Eksplisit dan Implisit

Eksplisit memiliki sifat yang juga objektif. Ini dikarenakan menampilkan nilai yang jelas dan nyata berdasarkan pada catatan transaksi perusahaan.

Sedangkan pada implisit, sifatnya subjektif dikarenakan hanya terdiri dari perkiraan. Hal tersebut membuat alasan mengapa menghitung biaya implisit lebih sulit daripada eksplisit.

6. Kegunaan

Eksplisit berguna dalam mengetahui laba bersih akuntansi yang didapatkan oleh perusahaan. Sedangkan implisit berguna supaya Anda dapat melakukan evaluasi strategi usaha dengan lebih bagus.

Cara Menghitung Biaya Eksplisit

Akuntansi Biaya

Ilustrasi perhitungan biaya eksplisit pada perusahaan (Freepik.com)

Ada 3 cara dalam menghitung biaya yang bersifat eksplisit ini. Diantaranya, mencatat seluruh pengeluaran, memisahkan biaya yang tetap serta variabel, hingga menghitung seluruh biaya.

1. Pencatatan Seluruh Pengeluaran

Pastikan Anda telah melakukan pemisahan serta pencatatan terhadap seluruh pengeluaran dengan pendapatan usaha Anda. Umumnya, pengeluaran usaha sering dicatat di awal periode atau bisa di awal bulan.

2. Memisahkan Biaya yang Tetap serta Variabel

Setelah Anda mencatat seluruh pengeluaran perusahaan, kelompokkan biaya-biaya tersebut ke dalam biaya tetap atau variabel. Pengelompokan atau pemisahan ini perlu dilaksanakan supaya Anda menganalisa biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan secara lebih mudah.

3. Menghitung Seluruh Biaya

Cara selanjutnya ialah menghitung seluruh biaya tersebut. Totalkan biaya baik itu tetap serta variabel serta catat ke dalam laporan keuangan usaha Anda. Jumlah semua biaya ini merupakan biaya yang eksplisit.

Contoh Biaya Eksplisit

Ada beberapa contoh biaya yang eksplisit ini. Di antaranya, biaya untuk karyawan dan kebutuhan.

1. Biaya untuk Karyawan

Biaya untuk karyawan yang diberikan oleh perusahaan ini seperti upah, bonus, serta gaji karyawan. Sedangkan biaya yang bertujuan untuk memenuhi fasilitas karyawan antara lain asuransi kesehatan, jaminan untuk hari tua, serta lainnya.

Asuransi Kesehatan (Sumber: lifepal.co.id)

2. Biaya untuk Kebutuhan

Ada beberapa biaya kebutuhan perusahaan. Diantaranya, biaya untuk kebutuhan pemasaran, untuk listrik, Wi-Fi, serta air.

Kesimpulan

Apa itu biaya eksplisit? Pada biaya yang bersifat eksplisit, biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan Anda terjadi selama proses kegiatan produksi berlangsung. Laporan biaya ini dapat Anda lihat pada laporan keuangan yang dibuat oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk melakukan proses pembukuan hingga laporan keuangan otomatis. Selain itu, Beecloud juga dilengkapi dengan pengelolaan inventaris, dan pelacakan pengeluaran, Anda dapat memastikan bahwa data keuangan Anda selalu terorganisir dengan baik dan mudah diakses.

Beecloud Untuk Laporan Keuangan Usaha Umkm

Anda dapat melihat laporan keuangan secara real-time, menganalisis arus kas, memantau kinerja bisnis, dan membuat anggaran yang lebih baik. Jadi, jangan biarkan proses pembukuan yang rumit menghalangi kemajuan bisnis Anda. Mulailah skala bisnis Anda dengan baik dan lebih optimal dengan hasil yang maksimal. Segera ambil langkah awal dengan langganan Beecloud sekarang juga!

Aplikasi Pembukuan Kas, Kelola Bisnis Dimanapun Kapanpun
Pembukuan kas adalah komponen tak terpisahkan dalam aktivitas sehari-hari. Tanpa pembukuan kas berbasis cloud, pengelolaan keuangan bisa berantakan, bahkan berdampak
Baca Juga
Apa Itu Opportunity Cost dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Opportunity cost, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai biaya peluang, yakni konsep penting dalam ekonomi dan pengambilan keputusan. Dalam
Baca Juga
Mengenal Paylater dan Pengaruhnya Bagi Bisnis
Konsumen semakin dipermudah dengan metode pembayaran paylater. Banyak sekali aplikasi yang menyediakan metode ini, Aplikasi paylater adalah seperti Shopee, Gojek,
Baca Juga
Biaya Variabel: Pengertian, Fungsi dan Contoh
Biaya variabel adalah salah satu biaya yang ada pada dunia akuntansi dan bisnis. Selain itu juga ada biaya lain yaitu
Baca Juga
Diskonto Adalah: Jenis, Cara Kerja dan Manfaatnya
Anda mungkin sedikit asing mendengar istilah "diskonto," terutama dalam konteks bisnis dan perdagangan. Diskonto adalah salah satu konsep penting yang
Baca Juga
Aplikasi Kasir Toko Pakaian dan Fitur Pentingnya
Aplikasi kasir toko pakaian merupakan sebuah sistem yang dibutuhkan setiap pemilik usaha. Perkembangan teknologi memberikan dampak terhadap beberapa bisnis, salah
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu