🎉 MEI-RIAH Datang Lagi! PSemua plugin bisa pilih, diskon s.d. 20%! Sampai 22 Mei aja!
Logo Bee Web

Langkah-Langkah Analisis Kelayakan Usaha dan Contohnya

Penulis:
Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Friday, 16 May 2025
Diperbarui: Friday, 16 May 2025
Daftar Isi

Analisis kelayakan usaha adalah proses penilaian yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu rencana bisnis layak untuk dijalankan atau tidak. Dalam dunia usaha, Anda tentu tidak ingin asal terjun tanpa perhitungan.

Ibarat mendaki gunung, perlu persiapan bekal, paham medan dan memahami medannya. Analisis kelayakan usaha ini bisa diibaratkan sebagai peta dan kompas yang membantu Anda memetakan potensi risiko sekaligus peluang yang ada sebelum memulai bisnis.

Melalui analisis ini, Anda bisa mengukur berbagai aspek penting, mulai dari segi pasar, teknis, manajemen, hukum, hingga finansial. Apakah produk Anda benar-benar dibutuhkan pasar? Apakah lokasi produksi mendukung? Dan, tentu saja, apakah bisnis tersebut akan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang?

Apa yang Dimaksud dengan Analisis Kelayakan Usaha

Sebelum kita pahami bagaimana cara untuk menganalisis kelayakan sebuah usaha, Anda perlu paham dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan analisis kelayakan usaha ini. Dalam Buku Ajar Analisa kelayakan Usaha karya Sulistyowati (2019), Jumingan, (2009) menjelaskan jika:

Analisis kelayakan usaha atau analisa kelayakan usaha adalah proses penilaian secara menyeluruh keberhasilan sebuah usaha, dengan tujuan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada kegiatan yang sebenarnya tidak menguntungkan.

Sederhananya, analisis kelayakan usaha adalah kegiatan menilai apakah sebuah ide bisnis dapat dijalankan dengan aman, menguntungkan, dan berkelanjutan. Anda bisa menganggapnya sebagai proses “cek kondisi” sebelum usaha benar-benar dimulai.

Aspek Analisis Kelayakan Usaha

Aspek Analisis Kelayakan Usaha (Credit: bee.id)

Tujuan Analisis Kelayakan Usaha

Apa saja tujuan dari kegiatan analisis kelayakan usaha ini? Masih dalam buku yang sama Kasmir dan Jakfar (2012) menjelasan jika tujuan dari analisa ini ada 5 poin, yakni:

  • Menghindari resiko kerugian pada bisnis yang akan/ sedang dijalankan. Karena, masa depan penuh dengan ketidakpastian.
  • Mempermudah proses perencanaan yang berkaitan dengan jumlah dana yang dibutuhkan, kapan pelaksanaan proyek, dimana lokasi proyek, siapa yang bertanggung jawab, bagaimana cara dan berapa keuntungan yang akan diperoleh.
  • Mempermudah proses pelaksanaan, karena semua sudah tersusun di awal.
  • Adanya perencanaan juga mempermudah proses pengawasan/
  • Terakhir adalah mempermudah pengendalian, seperti segera melakukan perbaikan jika ada yang menyimpang.

Dari penjelasan ini, bisa kita simpulkan jika tujuan dan manfaat dari analisis usaha adalah untuk menghindari resiko, mempermudah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga pengendalian bisnis.

BACA JUGA: 9 Cara Menyusun Rencana Bisnis yang Efektif dan Profesional

Siapa Saja yang Membutuhkan Laporan SKB?

Baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, keduanya membutuhkan laporan ini sebagai bahan pertimbangan mereka dalam menilai masa depan sebuah usaha. Setidaknya ada 3 pihak yang membutuhkan laporan ini, yakni:

1. Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan membutuhkan laporan ini untuk membantu dalam pengambilan keputusan strategis, seperti:

  • Menentukan apakah proyek bisnis layak dijalankan atau perlu ditunda.
  • Mengatur alokasi dana (apakah menggunakan modal sendiri, mencari investor, atau mengajukan pinjaman).
  • Merancang rencana operasional dan target pencapaian yang realistis.
  • Mengevaluasi potensi keuntungan dan resiko dari usaha tersebut.

2. Investor

Kemudian untuk investor, mereka membutuhkan laporan ini sebagai bahan pertimbangan sebelum menanamkan modal. Mereka ingin memastikan bahwa:

  • Bisnis tersebut menguntungkan dalam jangka panjang.
  • Risiko kerugiannya rendah atau terkelola dengan baik.
  • Ada kejelasan dalam rencana bisnis, strategi pemasaran, dan potensi pengembalian investasi (ROI).
  • Manajemen bisnis memiliki kompetensi dan visi yang jelas.

Dengan adanya laporan SKB, investor merasa lebih aman dan percaya diri untuk berinvestasi.

3. Kreditor

Sedangkan untuk kreditor, laporan studi analisis kelayakan usaha digunakan untuk menilai kelayakan usaha sebelum memberikan pinjaman atau kredit usaha.

Karena, bagi mereka laporan ini merupakan dasar untuk menilai risiko kredit dan memutuskan apakah pinjaman akan disetujui atau tidak. Apa saja yang perlu dipertimbangkan?

  • Apakah usaha tersebut mampu menghasilkan arus kas untuk membayar cicilan.
  • Seberapa bonafide dan bertanggung jawab pemilik usaha.
  • Ketersediaan agunan jika terjadi gagal bayar.

Langkah-Langkah Analisis Kelayakan Usaha

Adapun langkah-langkah analisis kelayakan usaha menurut Suliyanto (2010), meliputi 10 tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Ide Bisnis

Langkah awal analisis kelayakan usaha adalah dengan menentukan ide bisnis. Ide ini bisa muncul dari banyak sumber, mulai dari pengalaman pribadi, trend, masalah hingga bacaan atau informasi dari media.

Yang terpenting dari ide ini adalah “harus punya nilai jual” dan peluang pasar yang menjanjikan. Contohnya, Anda hobi minum minuman sehat, konsumsi makanan sehat juga sedang trend dan banyak diminati saat ini, maka ide bisnis jualan minuman sehat bisa dipertimbangkan.

2. Analisa Studi Pendahuluan

Setelah mendapatkan ide, Anda tidak langsung menjalankan usaha tersebut. Anda perlu melakukan studi pendahuluan untuk melihat gambaran umum peluang dan hambatan yang mungkin dihadapi.

Pada tahap ini, ada 3 aspek yang perlu dianalisis, diantaranya:

  • Apakah ada pasar potensial?
  • Apakah persaingannya ketat?
  • Apa saja kendala hukum atau teknis yang mungkin muncul?

Tujuannya apa? Untuk menyaring ide bisnis agar hanya yang paling menjanjikan yang dilanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Mendesain Studi Kelayakan

Jika ide sudah diseleksi dan ditetapkan, selanjutnya adalah mulai menyusun bagian perencanaan studi secara lebih teknis. Seperti:

  • Aspek apa saja yang akan dianalisis (pasar, teknis, hukum, keuangan, dll.)
  • Metode pengumpulan data (observasi, wawancara, survei)
  • Responden atau target data
  • Alat analisis yang digunakan
  • Format laporan akhir

Semakin rapi desainnya, semakin akurat hasil studi yang akan diperoleh.

4. Pengumpulan Data

Selanjutnya adalah dilanjutkan dengan mengumpulkan data, data ini sebagai dasar dari segala keputusan. Maka di tahap ini Anda mulai mengumpulkan data primer dan sekunder. Apa itu data primer dan data sekunder?

  • Data primer, adalah data yang diperoleh dari lapangan (survei, wawancara, observasi langsung).
  • Sedangkan data sekunder adalah data yang berasal dari berasal dari laporan terdahulu, buku, jurnal, atau data pemerintah.

5. Analisis dan Interpretasi Data

Tahap selanjutnya adalah menganalisis dan menginterpretasi data, Analisis ini dilakukan pada 4 aspek kelayakan, apa saja itu?

a. Aspek Pasar

Aspek ini menanyakan apakah produk Anda memiliki pasar yang cukup besar? Bagaimanapun juga, produk atau jasa yang Anda tawarkan harus punya pembeli. Analisis aspek ini membantu Anda menilai seberapa besar peluang usaha dari sisi permintaan konsumen dan kondisi pasar saat ini.

b. Aspek Teknis

Selanjutnya adalah aspek teknis atau produksi, terkait bagaimana usaha ini bisa dijalankan secara nyata. Tanpa kesiapan teknis yang baik, usaha berpotensi gagal walaupun pasarnya besar.

Contohnya, dari aspek ketersediaan bahan baku, proses produksi, penggunaan teknologi dan peralatan, lokasi usaha dan tenaga kerja.

c. Aspek Hukum

Aspek berikutnya yang perlu dipertimbangkana dalah aspek hukum, dengan cara memastikan bahwa bisnis Anda beroperasi secara sah dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Legalitas bukan hanya untuk formalitas, tetapi juga sebagai pelindung usaha Anda dari sengketa hukum di masa depan. Contohnya, untuk bisnis kosmetik, Anda wajib memiliki izin dari BPOM, selain itu harus mematuhi standar bahan baku yang digunakan.

d. Aspek Keuangan

Terakhir adalah dari aspek keuangan, sekaligus penentu akhir layak atau tidaknya sebuah usaha biasanya diukur dari sisi finansial. Analisis ini akan menghitung berapa besar dana yang dibutuhkan dan bagaimana prospek balik modal serta keuntungan.

Apa saja yang perlu dianalisis? Contohnya seperti:

  • Investasi awal: Berapa modal awal yang dibutuhkan?
  • Modal kerja: Berapa biaya operasional harian/bulanan?
  • Proyeksi pendapatan dan biaya: Berapa penjualan yang ditargetkan? Biaya tetap dan variabelnya?
  • Aliran kas (cash flow): Apakah usaha ini bisa menghasilkan arus kas positif?

Agar selama proses usaha Anda tidak kebingungan menghitung dan memantau keuangan secara manual, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Caranya bagaimana? Klik banner di bawah ini sekarang juga!

Beecloud, Solusi Pembukuan Praktis, Bantu Bisnis Scale Up Sampai Go Internasional

6. Menyimpulkan dan Rekomendasi

Setelah semua aspek dianalisis, langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan. Apakah usaha layak, untuk:

  • ✅ Dilanjutkan (layak secara keseluruhan)
  • 🕐 Ditunda atau diperbaiki (layak sebagian, perlu perbaikan)
  • ❌ Dibatalkan (tidak layak secara keseluruhan)

Untuk menyimpulkan ini, Anda bisa menggunakan beberapa metode, seperti SWOT dan Cost Benefit Analysis.

7. Menyusun Laporan Analisis Kelayakan Usaha

Terakhir, semua hasil analisis dan rekomendasi dirangkum dalam sebuah laporan resmi. Laporan ini ditujukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Misalnya, manajemen internal, investor dan kreditor (bank/lembaga keuangan)

Laporan ini harus disusun secara rapi dan profesional karena akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi dan pelaksanaan bisnis.

Contoh Analisis Kelayakan Usaha

Berikut dua contoh analisis kelayakan usaha makanan, yang bisa Anda jadikan referensi:

#Ide Usaha

Menjual rice bowl (nasi dengan topping ayam, daging, atau telur) dengan sistem pre-order via WhatsApp dan media sosial. Target pasar: pekerja kantoran dan mahasiswa.

#Hasil Analisis Berdasarkan 4 Aspek

a. Pasar

  • Target: Mahasiswa dan pekerja kantoran di area kos dan perkantoran
  • Jumlah kompetitor masih terbatas
  • Minat konsumen terhadap makanan praktis dan terjangkau tinggi

Kesimpulan: Pasar potensial dan permintaan cukup besar

b. Teknis

  • Peralatan: Rice cooker, kompor gas, alat saji
  • Lokasi produksi: Rumah pribadi
  • Sumber daya: Bahan baku mudah didapat di pasar tradisional

Kesimpulan: Secara teknis sangat memungkinkan

c. Hukum

  • Bentuk usaha: Perseorangan
  • Legalitas: Belum wajib izin BPOM karena berskala mikro, namun disarankan memiliki PIRT

Kesimpulan: Legalitas masih sederhana namun dapat dipenuhi

d. Keuangan

  • Modal Awal: Rp3.500.000 (alat, kemasan, bahan awal)
  • Biaya Operasional: Rp150.000 per hari
  • Harga Jual: Rp20.000/porsi
  • Target Penjualan: 25 porsi/hari x 30 hari = Rp15.000.000
  • Laba Kotor: Rp15.000.000 – (Rp150.000 x 30) = Rp10.500.000

Kesimpulan: Usaha layak secara finansial, balik modal bisa dicapai di bulan pertama

BACA JUGA: Contoh Studi Kelayakan Bisnis dan Penjelasannya

Agar arus kas dan pencatatan usaha tetap terkontrol, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Fitur laporan arus kas dan laporan laba rugi-nya bisa langsung membantu Anda menilai kesehatan keuangan bisnis tanpa perlu repot hitung manual.

Artikel Populer

Konsep Dasar Akuntansi: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya
Sebagai pemula dalam dunia akuntansi, memahami konsep dasar merupakan langkah awal yang krusial. Terdapat delapan konsep dasar akuntansi yang perlu
Baca Juga
Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam bahasa Indonesia ialah umpan
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
11 Peluang Bisnis Properti yang Menguntungkan di Indonesia
Apakah Anda pernah bermimpi tentang memiliki bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka pintu menuju dunia investasi
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu