Analisis kelayakan usaha adalah proses penilaian yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu rencana bisnis layak untuk dijalankan atau tidak. Dalam dunia usaha, Anda tentu tidak ingin asal terjun tanpa perhitungan.
Ibarat mendaki gunung, perlu persiapan bekal, paham medan dan memahami medannya. Analisis kelayakan usaha ini bisa diibaratkan sebagai peta dan kompas yang membantu Anda memetakan potensi risiko sekaligus peluang yang ada sebelum memulai bisnis.
Melalui analisis ini, Anda bisa mengukur berbagai aspek penting, mulai dari segi pasar, teknis, manajemen, hukum, hingga finansial. Apakah produk Anda benar-benar dibutuhkan pasar? Apakah lokasi produksi mendukung? Dan, tentu saja, apakah bisnis tersebut akan menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang?
Sebelum kita pahami bagaimana cara untuk menganalisis kelayakan sebuah usaha, Anda perlu paham dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan analisis kelayakan usaha ini. Dalam Buku Ajar Analisa kelayakan Usaha karya Sulistyowati (2019), Jumingan, (2009) menjelaskan jika:
Analisis kelayakan usaha atau analisa kelayakan usaha adalah proses penilaian secara menyeluruh keberhasilan sebuah usaha, dengan tujuan untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada kegiatan yang sebenarnya tidak menguntungkan.
Sederhananya, analisis kelayakan usaha adalah kegiatan menilai apakah sebuah ide bisnis dapat dijalankan dengan aman, menguntungkan, dan berkelanjutan. Anda bisa menganggapnya sebagai proses “cek kondisi” sebelum usaha benar-benar dimulai.
Aspek Analisis Kelayakan Usaha (Credit: bee.id)
Apa saja tujuan dari kegiatan analisis kelayakan usaha ini? Masih dalam buku yang sama Kasmir dan Jakfar (2012) menjelasan jika tujuan dari analisa ini ada 5 poin, yakni:
Dari penjelasan ini, bisa kita simpulkan jika tujuan dan manfaat dari analisis usaha adalah untuk menghindari resiko, mempermudah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga pengendalian bisnis.
BACA JUGA: 9 Cara Menyusun Rencana Bisnis yang Efektif dan Profesional
Baik pihak internal maupun eksternal perusahaan, keduanya membutuhkan laporan ini sebagai bahan pertimbangan mereka dalam menilai masa depan sebuah usaha. Setidaknya ada 3 pihak yang membutuhkan laporan ini, yakni:
Manajemen perusahaan membutuhkan laporan ini untuk membantu dalam pengambilan keputusan strategis, seperti:
Kemudian untuk investor, mereka membutuhkan laporan ini sebagai bahan pertimbangan sebelum menanamkan modal. Mereka ingin memastikan bahwa:
Dengan adanya laporan SKB, investor merasa lebih aman dan percaya diri untuk berinvestasi.
Sedangkan untuk kreditor, laporan studi analisis kelayakan usaha digunakan untuk menilai kelayakan usaha sebelum memberikan pinjaman atau kredit usaha.
Karena, bagi mereka laporan ini merupakan dasar untuk menilai risiko kredit dan memutuskan apakah pinjaman akan disetujui atau tidak. Apa saja yang perlu dipertimbangkan?
Adapun langkah-langkah analisis kelayakan usaha menurut Suliyanto (2010), meliputi 10 tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Langkah awal analisis kelayakan usaha adalah dengan menentukan ide bisnis. Ide ini bisa muncul dari banyak sumber, mulai dari pengalaman pribadi, trend, masalah hingga bacaan atau informasi dari media.
Yang terpenting dari ide ini adalah “harus punya nilai jual” dan peluang pasar yang menjanjikan. Contohnya, Anda hobi minum minuman sehat, konsumsi makanan sehat juga sedang trend dan banyak diminati saat ini, maka ide bisnis jualan minuman sehat bisa dipertimbangkan.
Setelah mendapatkan ide, Anda tidak langsung menjalankan usaha tersebut. Anda perlu melakukan studi pendahuluan untuk melihat gambaran umum peluang dan hambatan yang mungkin dihadapi.
Pada tahap ini, ada 3 aspek yang perlu dianalisis, diantaranya:
Tujuannya apa? Untuk menyaring ide bisnis agar hanya yang paling menjanjikan yang dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Jika ide sudah diseleksi dan ditetapkan, selanjutnya adalah mulai menyusun bagian perencanaan studi secara lebih teknis. Seperti:
Semakin rapi desainnya, semakin akurat hasil studi yang akan diperoleh.
Selanjutnya adalah dilanjutkan dengan mengumpulkan data, data ini sebagai dasar dari segala keputusan. Maka di tahap ini Anda mulai mengumpulkan data primer dan sekunder. Apa itu data primer dan data sekunder?
Tahap selanjutnya adalah menganalisis dan menginterpretasi data, Analisis ini dilakukan pada 4 aspek kelayakan, apa saja itu?
Aspek ini menanyakan apakah produk Anda memiliki pasar yang cukup besar? Bagaimanapun juga, produk atau jasa yang Anda tawarkan harus punya pembeli. Analisis aspek ini membantu Anda menilai seberapa besar peluang usaha dari sisi permintaan konsumen dan kondisi pasar saat ini.
Selanjutnya adalah aspek teknis atau produksi, terkait bagaimana usaha ini bisa dijalankan secara nyata. Tanpa kesiapan teknis yang baik, usaha berpotensi gagal walaupun pasarnya besar.
Contohnya, dari aspek ketersediaan bahan baku, proses produksi, penggunaan teknologi dan peralatan, lokasi usaha dan tenaga kerja.
Aspek berikutnya yang perlu dipertimbangkana dalah aspek hukum, dengan cara memastikan bahwa bisnis Anda beroperasi secara sah dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Legalitas bukan hanya untuk formalitas, tetapi juga sebagai pelindung usaha Anda dari sengketa hukum di masa depan. Contohnya, untuk bisnis kosmetik, Anda wajib memiliki izin dari BPOM, selain itu harus mematuhi standar bahan baku yang digunakan.
Terakhir adalah dari aspek keuangan, sekaligus penentu akhir layak atau tidaknya sebuah usaha biasanya diukur dari sisi finansial. Analisis ini akan menghitung berapa besar dana yang dibutuhkan dan bagaimana prospek balik modal serta keuntungan.
Apa saja yang perlu dianalisis? Contohnya seperti:
Agar selama proses usaha Anda tidak kebingungan menghitung dan memantau keuangan secara manual, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Caranya bagaimana? Klik banner di bawah ini sekarang juga!
Setelah semua aspek dianalisis, langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan. Apakah usaha layak, untuk:
Untuk menyimpulkan ini, Anda bisa menggunakan beberapa metode, seperti SWOT dan Cost Benefit Analysis.
Terakhir, semua hasil analisis dan rekomendasi dirangkum dalam sebuah laporan resmi. Laporan ini ditujukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Misalnya, manajemen internal, investor dan kreditor (bank/lembaga keuangan)
Laporan ini harus disusun secara rapi dan profesional karena akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi dan pelaksanaan bisnis.
Berikut dua contoh analisis kelayakan usaha makanan, yang bisa Anda jadikan referensi:
#Ide Usaha
Menjual rice bowl (nasi dengan topping ayam, daging, atau telur) dengan sistem pre-order via WhatsApp dan media sosial. Target pasar: pekerja kantoran dan mahasiswa.
#Hasil Analisis Berdasarkan 4 Aspek
a. Pasar
Kesimpulan: Pasar potensial dan permintaan cukup besar
b. Teknis
Kesimpulan: Secara teknis sangat memungkinkan
c. Hukum
Kesimpulan: Legalitas masih sederhana namun dapat dipenuhi
d. Keuangan
Kesimpulan: Usaha layak secara finansial, balik modal bisa dicapai di bulan pertama
BACA JUGA: Contoh Studi Kelayakan Bisnis dan Penjelasannya
Agar arus kas dan pencatatan usaha tetap terkontrol, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Fitur laporan arus kas dan laporan laba rugi-nya bisa langsung membantu Anda menilai kesehatan keuangan bisnis tanpa perlu repot hitung manual.