Bayangkan ini, Anda adalah pemilik sebuah software house kecil. Di awal Januari, Anda berhasil mendapatkan klien yang langsung membayar Rp 50 juta untuk layanan pembuatan website yang akan dikerjakan selama 5 bulan ke depan.
Tapi... apakah Anda langsung bisa catat seluruh Rp50 juta itu sebagai pendapatan di bulan Januari?
Jawabannya: tidak.
Inilah yang disebut sebagai Pendapatan Diterima di muka atau unearned revenue.
Apa itu? Mari kita bahas selengkapnya pada artikel di bawah ini berikut ini
Pendapatan diterima di muka (unearned revenue atau deferred revenue) adalah uang yang sudah diterima oleh bisnis, tetapi barang atau jasa yang dijanjikan belum diberikan kepada pelanggan.
Dalam akuntansi, pendapatan ini belum boleh diakui sebagai pendapatan sesungguhnya, karena kewajiban terhadap pelanggan masih ada.
Intinya, pendapatan di muka adalah:
Sudah dibayar, tapi belum dikerjakan
Contoh pendapatan dibayar di muka:
Di awal Januari, pelanggan membayar Rp3.000.000 untuk akses kelas 3 bulan (Januari–Maret).
Di bulan Januari, Anda baru mengajar 1 bulan, maka hanya Rp1.000.000 yang bisa diakui sebagai pendapatan. Sisanya Rp2.000.000 dicatat sebagai Pendapatan Diterima di muka.
Pada proses pembukuannya, transaksi pendapatan diterima di muka termasuk akun kewajiban (liabilitas) dengan nomor akun masuk di kelompok nomor 2.
Nomor akun bisa disesuaikan dengan struktur COA/Chart of Accounts masing-masing perusahaan atau software yang digunakan.
Adapun saldo normal akun pendapatan diterima di muka adalah kredit, karena masuk dalam kewajiban, sehingga pencatatannya:
Berdasarkan “Modul 3: Pencatatan Laporan keuangan” PUSDIKMIN LEMDIKLAT POLRI, jika:
Pencatatan pendapatan yang diterima di muka dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yakni pendekatan utang dan pendapatan.
Dalam pendekatan ini, saat uang diterima, belum boleh diakui sebagai pendapatan, karena jasa (penerbangan) belum dilakukan. Jadi, dicatat sebagai kewajiban terlebih dahulu.
Misalnya:
Pada 1 Desember maskapai menerima pembayaran tiket sebesar Rp15.000.000, maka dicatat sepenuhnya sebagai kewajiban, seperti dibawah ini.
Kemudian, pada 31 Desember, sebagian penumpang sudah diterbangkan, senilai Rp9.000.000.
Maka bagian ini sudah bisa diakui sebagai pendapatan, yang dicatat jurnal penyesuaian pendapatan di muka, seperti berikut:
Artinya:
Sedangkan untuk pendekatan pendapatan, saat uang diterima langsung dicatat sebagai pendapatan penuh, lalu di akhir periode dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap bagian yang belum menjadi hak.
Pada 1 Desember akan langsung diakui seluruh pembayaran sebagai pendapatan, maka jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk jurnal penyesuaiannya adalah dengan mencatat sisa yang masih jadi kewajiban, karena Rp6.000.000 belum layak diakui sebagai pendapatan.
Sehingga jurnal penyesuaian pendapatan di mukanya adalah sebagai berikut:
Yang artinya:
BACA JUGA: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya Lengkap
Pendapatan diterima di muka adalah uang yang sudah diterima oleh perusahaan atas jasa atau barang yang belum diberikan.
Dalam praktik akuntansi, pendapatan ini belum boleh diakui sebagai pendapatan sebenarnya, dan harus dicatat terlebih dahulu sebagai kewajiban (liabilitas).
Dengan dua metode pendekatan: