Analisis umur piutang atau “Account Receivable Aging Analysis” yang lebih dikenal dengan “AR Aging Analysis” adalah alat dalam manajemen keuangan yang berfungsi untuk menganalisa dan mengevaluasi seberapa efektif proses penagihan piutang usaha sebuah usaha.
Melalui analisis ini, Anda dapat mengetahui umur atau usia dari setiap piutang yang belum tertagih, apakah masih dalam batas tempo pembayaran yang wajar, atau justru sudah melewati jatuh tempo.
Bagaimana cara menganalisis umur piutang? apa tujuan utama dari analisis umur piutang ini? metode apa yang digunakan? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Sebelum lebih dalam membahas bagaimana cara menganalisis umur piutang, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan analisis umur piutang ini.
Analisis umur piutang adalah metode pelaporan keuangan yang digunakan untuk mengelompokkan piutang berdasarkan periode waktu tertentu, guna mengetahui seberapa lama piutang belum tertagih, sehingga perusahaan bisa mengambil kebijakan keuangan yang tepat dalam mengelola arus kas dan risiko kredit.
Sedangkan umur piutang adalah lamanya waktu sejak piutang dicatat (saat barang/jasa dikirim secara kredit) hingga tanggal penilaian, misalnya tanggal laporan keuangan. Umur piutang ini biasanya dikelompokkan dalam rentang masing-masing 30 hari, seperti di bawah ini:
Umur Piutang | Kriteria | Persentase Tak Tertagih |
---|---|---|
Belum jatuh tempo | Lancar | 2% |
1 – 30 hari | Lancar | 5% |
31 – 60 hari | Kurang Lancar | 10% |
61 – 90 hari | Kurang Lancar | 20% |
91 – 180 hari | Diragukan | 30% |
181 – 365 hari | Diragukan | 50% |
> 365 hari (1 tahun+) | Macet/Tak Tertagih | 80%–100% |
Kapan umur piutang mulai dihitung? Umur piutang dihitung sejak tanggal kapan piutang diakui dalam pembukuan akuntansi. Terdapat dua pendekatan kapan umur piutang mulai dihitung menurut Dyckman, Dukes, dan Davis (2001) dalam Manjaleni & Karlina (2024), yakni:
Artinya, penentuan awal umur piutang bisa dimulai dari tanggal faktur (saat piutang diakui) atau dari tanggal jatuh tempo tergantung kebijakan perusahaan.
Kenapa umur piutang perlu dianalisis? Apa tujuannya? Berikut diantaranya:
Salah satu tujuan utama analisis umur piutang adalah untuk mengetahui apakah piutang Anda masih "sehat" atau mulai bermasalah. Piutang yang belum dibayar dalam waktu lama bisa jadi sinyal bahwa pelanggan kesulitan membayar atau bahkan tidak berniat membayar.
Tidak hanya itu saja, melalui analisis ini, Anda bisa mengetahui berapa banyak piutang yang masih dalam masa jatuh tempo dan mana yang sudah lewat. Ini membantu dalam mengelompokkan piutang ke dalam kategori umur, hingga Anda bisa tahu siapa saja yang perlu di-follow up/ dilakukan penagihan.
Jika banyak pelanggan yang sering terlambat membayar, Anda bisa mempertimbangkan kembali kebijakan pemberian kredit. Misalnya, apakah perlu mengurangi batas kredit atau memperketat syarat pembayaran.
Analisis umur piutang sering digunakan untuk menyusun cadangan kerugian piutang (allowance for doubtful accounts). Semakin lama umur piutang, semakin tinggi kemungkinan tidak tertagih, sehingga perusahaan perlu menyiapkan pencadangan atas risiko kerugian ini.
BACA JUGA: Piutang Tak Tertagih: Kriteria, Dampak dan Pembukuannya
Dengan mengetahui piutang mana yang bisa segera ditagih dan mana yang perlu dikejar, perusahaan bisa merencanakan arus kas lebih baik. Ini penting agar bisnis tetap punya cukup dana untuk operasional sehari-hari.
Dari 5 poin diatas bisa disimpulkan jika tujuan utama analisis piutang adalah untuk mengendalikan risiko kredit, menjaga arus kas, serta membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen piutang.
Rumus umur piutang biasanya digunakan untuk mengetahui rata-rata waktu (hari) yang dibutuhkan pelanggan untuk melunasi utangnya kepada perusahaan. Semakin rendah umur piutang, maka semakin cepat pelanggan dalam membayar.
Sebelum menghitung umur piutang, Anda perlu menghitung rumus perputaran piutang, dengan rumus berikut:
Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih / Rata-rata Saldo Piutang
Keterangan:
Baru setelah itu, kita bisa menghitung umur piutang dengan rumus umur piutang berikut ini:
Rumus Umur Piutang = 365 hari / Rasio Perputaran Piutang
Berikut langkah-langkah sistematis dalam menyusun dan cara menghitung umur piutang (Aging Schedule):
Langkah pertama adalah mengumpulkan seluruh data piutang dari pelanggan. Data ini biasanya bisa diambil dari laporan penjualan kredit atau buku besar piutang. Informasi penting yang perlu Anda catat meliputi:
Selanjutnya, Anda perlu menentukan interval umur piutang. Umumnya, perusahaan menggunakan rentang berikut:
Rentang ini bisa disesuaikan dengan kebijakan penagihan perusahaan Anda. Semakin pendek siklus penagihan, bisa jadi pembagian umurnya juga lebih ketat.
Selanjutnya, hitung berapa hari keterlambatan tiap piutang dari tanggal invoice hingga hari ini. Kemudian, tempatkan setiap tagihan ke dalam kelompok umur piutang sesuai hasil perhitungan.
Contoh:
Setelah semua piutang dikelompokkan, susun dalam tabel agar mudah dibaca. Contohnya:
Setelah tabel tersusun, Anda bisa mulai menganalisis:
Anda juga bisa menghitung umur piutang dengan Excel dengan tahapan berikut ini:
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat tabel data piutang di Excel. Biasanya, tabel ini berisi beberapa kolom penting seperti di bawah ini:
Setelah tabel siap, langkah berikutnya adalah menghitung umur piutang, yaitu berapa hari piutang tersebut sudah melewati tanggal jatuh tempo atau belum dibayar.
Misalnya, jika tanggal jatuh tempo ada di kolom C (baris 2 hingga 101), maka di kolom E, baris 2, masukkan rumus berikut:
=TODAY()-C2 atau =Date(Tahun, Bulan, Tanggal) - C2
Rumus ini akan menghitung selisih antara tanggal hari ini dan tanggal jatuh tempo, memberikan jumlah hari keterlambatan pembayaran.
Setelah Anda menghitung umur piutang dalam hari (misalnya hasil perhitungan ada di kolom H mulai baris 6), langkah berikutnya adalah membagi umur piutang ke dalam kategori atau aging bucket. Kategori ini penting untuk mengetahui risiko piutang dan memperkirakan piutang tak tertagih.
Anda bisa menggunakan rumus:
=IF(H6<=30; "1–30 hari"; IF(H6<=60; "31–60 hari"; IF(H6<=90; "61–90 hari"; IF(H6<=180; "91–180 hari"; IF(H6<=365; "181–365 hari"; IF(H6>365; ">365 hari"))))))
Rumus ini akan mengklasifikasikan setiap faktur berdasarkan jumlah hari keterlambatan menjadi empat kategori: 0-30 hari, 31-60 hari, 61-90 hari, dan lebih dari 90 hari.
Setelah data piutang sudah dikategorikan, buatlah tabel ringkasan untuk analisis umur piutang yang bisa berisi kolom-kolom umur piutang, kategori, presentase dan totalnya.
Untuk mendapatkan gambaran keseluruhan, Anda dapat menghitung total piutang, total piutang yang telah jatuh tempo, dan persentase piutang yang jatuh tempo. Misalnya:
Sedangkan untuk kerugian piutang dihitung berdasarkan persentasi peluang piutang tak tertagihnya.
Misalnya, PT Bee Sukses Selalu dalam laporan keuangan akhir tahunnya melaporkan bahwa informasi keuangan mengenai piutangnya adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: Cadangan Kerugian Piutang: Metode Cara Hitung dan Jurnalnya
Dengan data debitur sebagai berikut:
Debitur | Jumlah | Tgl Faktur | No Faktur |
---|---|---|---|
CV. Mandala | Rp11.500.000 | 3 Jan 2025 | 101 |
PT. Anargya | Rp9.200.000 | 14 Feb 2025 | 102 |
UD. Sukamaju | Rp3.850.000 | 21 Mar 2025 | 103 |
PT. Dwitama Raya | Rp17.000.000 | 2 Apr 2025 | 104 |
CV. Taman Indah | Rp12.600.000 | 18 Mei 2025 | 105 |
PT. Karya Lestari | Rp7.950.000 | 5 Jun 2025 | 106 |
UD. Sentosa Jaya | Rp4.375.000 | 19 Jul 2025 | 107 |
PT. Sinar Mentari | Rp20.800.000 | 25 Agu 2025 | 108 |
Adapun manajemen PT Bee Sukses Selalu menetapkan kebijakan penggolongan umur piutang tak tertagih sebagai berikut:
Umur Piutang | Kriteria | Persentase Tak Tertagih |
---|---|---|
Belum jatuh tempo | Lancar | 2% |
1 – 30 hari | Lancar | 5% |
31 – 60 hari | Kurang Lancar | 10% |
61 – 90 hari | Kurang Lancar | 20% |
91 – 180 hari | Diragukan | 30% |
181 – 365 hari | Diragukan | 50% |
> 365 hari (1 tahun+) | Macet/Tak Tertagih | 80%–100% |
Maka, analisis umur piutangnya adalah sebagai berikut:
Contoh Laporan Analisis Umur Piutang dan Jurnal Penyesuaiannya (Credit: bee.id)
Laporan Umur Piutang Beeaccounting (Credit: bee.id)
Pengen punya laporan umur piutang otomatis tanpa harus hitung manual seperti di atas? Anda bisa pakai software akuntansi Beeaccounting, dan dapatkan laporan umur piutang seperti di atas, otomatis bisa mengelompokkan piutang sesuai jatuh tempo, dan mencatat jurnal penyesuaian secara otomatis, tanpa perlu ribet hirung manual lagi. Untuk informasi lebih lengkapnya klik banner di bawah ini sekarang juga!