Logo Bee Web

Software Produksi yang Banyak Dipakai Pengusaha Manufaktur

Software Produksi tentu sangat dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur karena tidak mungkin jika selamanya anda harus mencatat laporan secara manual.
Penulis: Maghfirotul Amalia
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Friday, 20 March 2020

Software Produksi – Perusahaan manufaktur didalamnya mencakup berbagai macam kegiatan, proses produksi yang cukup panjang. Dibutuhkan pencatatan yang detail di tiap prosesnya. Tentu di era modern ini tidak hanya menggunakan laporan manual. Ada Software produksi yang bisa digunakan untuk mengelola data proses produksi di tiap tahapnya.

Apa itu Perusahaan Produksi ?

Sistem produksi

Menganal lebih dalam apa itu perusahaan produksi (Credit: Freepik.com)

Perusahaan manufaktur atau produksi adalah sebuah badan usaha yang memiliki aktivitas pengelolaan material atau bahan mentah sampai menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada konsumen.

Perusahaan Produksi dalam setiap pekerjaan atau kegiatan operasional yang dilakukannya tentu memiliki acuan dan standar dasar yang digunakan oleh para karyawan yang bekerja, biasanya acuan standar tersebut disebut dengan SOP (Standar Operasional Prosedur). (Sumber : mgt-logistik.com)

Selain itu, Perusahaan produksi juga bisa dikatakan sebagai jenis perusahaan yang berfokus pada kegiatan produksi barang atau jasa. Tujuan utama perusahaan produksi adalah menciptakan produk atau layanan yang dapat dijual kepada konsumen atau bisnis lainnya.

Kegiatan produksi ini melibatkan proses konversi berbagai input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan modal, menjadi output berupa produk atau layanan.

Jenis-Jenis Perusahaan Produksi

Ada dua jenis perusahaan produksi utama, yakni manufaktur dan perusahaan jasa:

1. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Companies)

Jenis pertama ada perusahaan maufaktur, perusahaan ini terlibat dalam produksi barang fisik atau produk manufaktur. Contoh kegiatan produksi manufaktur melibatkan proses seperti perakitan, pembuatan, atau pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.

Seperti pabrik-pabrik yang memproduksi mobil, pakaian, peralatan elektronik, dan barang-barang konsumen lainnya adalah contoh perusahaan manufaktur.

2. Perusahaan Jasa (Service Companies)

Meskipun perusahaan jasa tidak menghasilkan barang fisik, mereka masih termasuk dalam kategori perusahaan produksi karena mereka menciptakan dan menyediakan layanan. Contoh perusahaan jasa meliputi perusahaan konsultan, perusahaan logistik, perusahaan IT, dan perusahaan layanan keuangan.

Perusahaan produksi biasanya memiliki rantai pasokan yang melibatkan pengadaan bahan baku, proses produksi, distribusi, dan pemasaran produk atau layanan. Manajemen operasional yang efisien dan efektif sangat penting bagi perusahaan produksi agar dapat menghasilkan produk atau layanan dengan kualitas tinggi, mengelola biaya produksi, dan memenuhi permintaan pasar.

Keberhasilan perusahaan produksi seringkali tergantung pada kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, inovasi dalam proses produksi, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.

Bagaimana Pencatatan di Usaha Produksi ?

Tahapan Proses Produksi

Ilustrasi proses pencatatan produksi secara manual (Credit: Freepik.com)

Proses Produksi adalah sebuah istilah untuk menyebut proses pengubahan bahan baku, komponen atau bagian–bagian menjadi barang jadi yang memenuhi harapan atau spesifikasi pelanggan.

Untuk pencatatan di Usaha Produksi tentu harus dicatat sesuai dengan tahapan produksi yang ada. Tiap langkah produksi dan proses bisnis dari perusahaan manufaktur itu sendiri harus memiliki catatan detail agar tidak ada manipulasi data. Berikut rinciannya:

1. Pencatatan Bahan Baku

  • Penerimaan Bahan Baku: Catatan mengenai jumlah bahan baku yang diterima dari pemasok, termasuk informasi seperti tanggal penerimaan, jumlah, dan kualitas.
  • Pemakaian Bahan Baku: Pencatatan mengenai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, mencakup jumlah dan keterangan mengenai penggunaan tersebut.

2. Pencatatan Proses Produksi

  • Routing dan Pengendalian Produksi: Catatan yang menunjukkan alur produksi, langkah-langkah produksi, dan kontrol kualitas yang dilakukan selama proses produksi.
  • Waktu Produksi: Pencatatan mengenai waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap produksi, membantu dalam perencanaan dan penjadwalan.

3. Pencatatan Tenaga Kerja

  • Jadwal dan Pemakaian Tenaga Kerja: Pencatatan jam kerja pekerja, baik langsung maupun tidak langsung terkait produksi.
  • Biaya Tenaga Kerja: Pencatatan biaya yang terkait dengan tenaga kerja, termasuk gaji, tunjangan, dan manfaat lainnya.

4. Pencatatan Barang Jadi

  • Penerimaan Barang Jadi: Catatan mengenai jumlah dan kualitas barang jadi yang telah diselesaikan dan siap untuk dikirim ke pelanggan.
  • Penjualan dan Pengeluaran Persediaan: Pencatatan penjualan barang jadi dan pengurangan stok persediaan.

5. Pencatatan Biaya Produksi

  • Biaya Langsung dan Tidak Langsung: Pencatatan biaya langsung seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
  • Harga Pokok Produksi (HPP): Menghitung total biaya produksi untuk setiap unit barang jadi, termasuk biaya langsung dan tidak langsung.

6. Pencatatan Kualitas dan Kendali Mutu

  • Inspeksi Kualitas: Pencatatan hasil inspeksi kualitas selama dan setelah proses produksi.
  • Perbaikan dan Perbaikan: Pencatatan tindakan perbaikan atau perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk.

7. Pencatatan Persediaan

  • Persediaan Bahan Baku dan Barang Jadi: Pencatatan stok bahan baku yang tersedia dan barang jadi yang siap dijual.
  • Penilaian Persediaan: Menilai nilai persediaan untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan.

8. Pencatatan Keuangan

  • Buku Besar: Pencatatan transaksi keuangan terkait produksi, termasuk pembelian, penjualan, dan biaya produksi.
  • Laporan Keuangan: Pembuatan laporan keuangan periodik yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan, termasuk laba rugi dan neraca.

Untuk pencatatan sendiri saat ini tidak harus menggunakan cara manual, banyak Software Produksi atau Software Manufaktur yang bisa digunakan untuk mengelola data perusahaan anda.

Kenapa Usaha Produksi Perlu Pencatatan?

Kenapa Usaha Produksi Perlu Pencatatan ?

Ilustrasi Proses Produksi Manufaktur Mesin (Sumber : Freepik.com)

Mengingat kompleksitas kelangsungan usaha sebuah industri, terdapat beberapa proses bisnis dari perusahaan manufaktur dan juga banyak biaya yang harus dikeluarkan. Biaya – biaya tersebut meliputi :

1. Biaya Bahan Baku

Yaitu bahan – bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari proses produksi, sehingga bahan ini diolah dan menjadi suatu produk.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk para tenaga kerja, dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tak langsung.

Biaya langsung adalah biaya untuk tenaga kerja yang bekerja secara langsung berkaitan dengan aktivitas pengolahan bahan baku hingga menjadi suatu produk.

Sedangkan tenaga kerja tidak langsung contohnya adalah petugas pemeliharaan, petugas keamanan, petugas kebersihan dan lain – lain. Jadi tidak berhubungan langsung dengan proses pengolahan suatu produk.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya ini adalah biaya diluar biaya bahan baku dan tenaga kerja. Disebut juga dengan BOP pada dasarnya merupakan biaya yang timbul akibat penggunaan bahan penolong atau biaya tidak langsung lainnya. Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus dikeluarkan atau dibebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada produksi. Contoh BOP adalah biaya bahan penolong, biaya pengawasan mesin pabrik, biaya telepon, biaya listrik dan lain sebagainya.

Apa Saja yang Perlu Dicatat Dalam Usaha Manufaktur?

Apa Saja yng Perlu Dicatat Dalam Usaha Manufaktur

Ilustrasi Proses Manufaktur Susu Sapi (Sumber : Freepik.com)

Banyaknya proses yang ada dalam sebuah perusahaan manufaktur tentu banyak hal yang perlu dicatat dalam setiap tahapnya, diantaranya adalah :

1. Stok Bahan Baku

Dalam industri manufaktur atau fabrikasi tentu bahan baku menjadi komponen utama yang harus selalu ada. Oleh karena itu data stok bahan baku harus selalu diupdate sehingga bisa tahu jumlah yang tersedia saat ini berapa agar tidak terjadi minim stok atau bisa jadi tidak tahu jika stok sudah habis. Pencatatan stok bahan baku harus benar – benar teliti mengingat pentingnya komponen ini untuk sebuah proses produksi barang sehingga bisa memenuhi permintaan konsumen. Dalam sebuah Software Produksi sudah tersedia fitur untuk mengelola data stok bahan baku, tentu antara data dan fisik harus dicocokkan.

2. Pembelian Bahan Baku

Selain itu, pembelian bahan baku juga harus menjadi fokus staf untuk dilakukan pencatatan data pembelian stok bahan baku. Karena terkait dengan supplier, harga beli bahan baku, jumlah bahan baku yang dibeli, sehingga perlu adanya data yang nyata dan sesuai dengan proses pembelian tersebut. Jika suatu saat terjadi kenaikan harga atau pergantian supplier maka data yang lama dan baru bisa dibandingkan untuk mengetahui berapa keuntungan yang didapat dengan harga yang baru.

3. Proses Produksi (Bahan Baku, Barang Setengah Jadi, Barang Jadi)

Dalam tahap ini tentu mencakup 3 poin diatas, berikut penjelasannya :

  • Bahan Baku

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahan baku merupakan komponen penting dalam sebuah proses produksi, karena bahan baku inilah yang akan diolah untuk dijadikan barang jadi dan akhirnya dijual kepada konsumen.

  • Barang Setengah Jadi

Barang setengah jadi adalah produk yang digunakan sebagai input untuk menghasilkan barang dan jasa lainnya. Oleh karena itu, produk tersebut tidak langsung dapat digunakan tetapi harus diproses terlebih dahulu. Contohnya baja yang diolah untuk dijadikan mobil atau tepung untuk membuat roti. Juga disebut dengan barang antara. (Sumber: cerdasco.com)

  • Barang Jadi

Yang terakhir dalam 3 poin proses produksi adalah barang jadi. Inilah barang yang sudah siap dipasarkan atau dijual kepada konsumen. Setelah melewati berbagai tahap maka barang jadi sudah bisa dikatakan sebagai sebuah produk dari perusahaan manufaktur dan diberikan merk tersendiri oleh perusahaan tersebut.

4. Laporan Produksi

Terkait dengan kompleksitas sebuah proses produksi yang melewati beberapa tahap, maka diperlukan sebuah laporan produksi dari tiap tahap yang ada. Tentu jika menggunakan catatan manual akan cukup sulit dan terlalu banyak berkas yang dibutuhkan. Kemudahan pencatatan laporan produksi hadir dalam sebuah Software Manufaktur atau Software Produksi. Meliputi beberapa laporan contohnya laporan harga pokok produksi, laporan persediaan barang dalam proses, biaya pembelian bahan baku dan biaya – biaya yang sudah saya sebutkan diatas.

5. Penjualan Barang Jadi

Fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses produksi dan menjual hasilnya, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Banyak biaya yang perlu dimasukkan kedalam laporan termasuk biaya pemasaran, biaya transportasi, biaya sewa gudang dan biaya gaji karyawan promosi.

6. Laporan Operasional

Terkait dengan laporan operasional, banyak biaya yang juga harus dimasukkan dalam catatannya termasuk biaya listrik, air dan telepon, gaji karyawan, iklan dan juga biaya laba rugi operasi.

Kesulitan Jika Dicatat Manual

Kesulitan Jika Dicatat Manual

Ilustrasi Karyawan Deadline (Sumber : Freepik.com)

Melihat banyaknya laporan yang harus dikerjakan mulai dari awal hingga akhir proses produksi sampai ke penjualan dan operasional, tentu akan kesulitan jika harus terus-menerus menggunakan metode pencatatan manual.

Mulai dari stok bahan baku, hutang/piutang, keluar masuk bahan baku dan barang setengah jadi, keluar masuk uang, control karyawan, biaya operasional, pajak dll. Yang tentu akan sangat memakan waktu jika anda masih menerapkan pencatatan manual dalam usaha manufaktur anda.

Walaupun perusahaan produksi anda belum masuk dalam kategori skala besar, tentu tetap membutuhkan laporan yang akurat, efektif dan efisien.

Lalu Bagaimana Solusinya ?

Buat Catatan Biaya Produksi Dan Laporan Keuangan Mudah Dan Akurat Dengan Beeaccounting

Kini telah hadir Beeaccounting untuk memudahkan anda dalam mencatat semua hal dalam usaha produksi anda. Tidak perlu catat manual dan semua terintegrasi sampai akunting. Software akuntansi yang sesuai dengan usaha produksi anda dan sangat fleksibel. Sehingga anda bisa mengontrol bisnis anda sewaktu – waktu darimana saja.

Tutorial Cara Bikin QR Code di Website, iOS dan Android
Apakah Anda tertarik untuk mempelajari cara bikin QR code dengan mudah dan efektif? Dalam artikel ini, kami akan membahas secara
Baca Juga
Software Kasir Toko dan Retail Terbaik dan Mudah Digunakan dari Bee.id
Mendatangkan banyak pengunjung memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi jika toko Anda baru buka. Kemungkinan belum banyak
Baca Juga
Kenali Fitur & Manfaat Aplikasi Pengelola Keuangan
Aplikasi pengelola keuangan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam mengelola keuangan yang dasarnya cukup sulit dilakukan oleh orang
Baca Juga
Rekomendasi Kasir Pintar Terbaik untuk Memulai Bisnis
Kasir pintar adalah salah satu aplikasi yang memudahkan transaksi penjualan pada sistem kasir yang terdapat pada usaha minimarket, coffee shop,
Baca Juga
Software Bengkel Mobil: 9+ Cara Memulai Usaha Bengkel Mobil
Software bengkel mobil adalah salah satu kebutuhan pengusaha dalam mengelola usaha bengkel mobil. Software biasanya digunakan untuk memudahkan operasional. Jumlah
Baca Juga
Aplikasi Kasir Beepos: Bukan Sekedar Aplikasi Biasa
Sedang mencari aplikasi kasir untuk usaha Anda? Kenalan dulu sama Aplikasi Kasir Beepos yuk! Kebutuhan Aplikasi Kasir di Era Serba
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu