🎉 Promo Khusus Pengguna Beeaccounting, Disc. upto se-Juta
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Raw Material Adalah: Jenis, Contoh dan Cara Kelolanya

Raw material adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan produk dimana bahan tersebut merupakan bagian terbesar dari bentuk barang.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Sunday, 12 May 2024

Dalam bahasa Indonesia raw material adalah bahan baku, yakni salah satu elemen fundamental dalam proses produksi. Dimana bahan mentah ini dapat menentukan kualitas, nilai, hingga biaya produk akhir.

Mari kita pelajari lebih dalam tentang raw material, mulai dari pengertian, jenis, contoh, rumus dan cara mengelolanya pada artikel di bawah ini!

Raw Material Adalah ...

bahan baku mentah

Produk tambah termasuk dalam contoh raw material (Credit: Freepik.com)

Mengutip dari jurnal Yusuf Prakoso dan Dolih Gozali (2020), pengertian bahan baku atau raw material adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan produk dimana bahan tersebut merupakan bagian terbesar dari bentuk barang.

contoh raw material ini bisa berupa apa pun, mulai dari hasil alam seperti kayu, logam, atau hasil pertanian seperti biji-bijian, hingga bahan kimia seperti plastik atau zat-zat kimia lainnya.

Bisa dikatakan jika, raw material adalah komponen utama dalam rantai pasokan industri, dan kualitas serta ketersediaannya dapat memengaruhi proses produksi serta kualitas akhir produk.

Jenis-Jenis Raw Material

Raw material dibedakan menjadi dua jenis, yakni direct material dan indirect material.

1. Direct Material (Bahan Baku Langsung)

Bahan baku langsung adalah bahan baku utama yang menjadi komponen utama dalam proses produksi. Contohnya adalah bahan mentah yang langsung digunakan dalam pembuatan produk jadi.

Ketersediaan bahan baku langsung yang memadai sangat penting untuk menjaga kelancaran proses produksi. Karena ini, perusahaan harus memastikan stok bahan baku langsung yang cukup agar produksi tidak terhambat.

Ketika stok bahan baku langsung menipis, perusahaan harus segera melakukan pengadaan untuk memastikan kelancaran proses produksi.

2. Indirect Material (Bahan Baku Tidak Langsung)

Selanjutnya adalah indirect material atau bahan baku tidak langsung, yakni bahan baku pendukung yang membantu proses produksi, namun perannya tidak secara langsung terlihat pada produk akhir.

Meskipun tidak begitu vital seperti bahan baku langsung, bahan baku tidak langsung tetap memiliki peran penting dalam mendukung proses produksi.

Contohnya adalah bahan-bahan seperti pelumas, peralatan kebersihan pabrik, atau alat perlindungan diri bagi pekerja.

Meskipun tidak secara langsung berkontribusi pada produk akhir, keberadaan bahan baku tidak langsung tetap penting untuk menjaga kelancaran operasional.

Cara Mengelola Raw Material Inventory

Contoh Raw Material

Ilustrasi contoh raw material direct material (bahan baku dari alam) (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa cara dalam mengelola persediaan bahan baku mentah:

1. Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirements Planning - MRP)

Tahapan pertama dalam mengelola raw material adalah menerapkan sistem MRP. MRP sendiri merupakan sistem perencanaan yang membantu perusahaan menentukan kebutuhan raw material secara akurat.

Sistem ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

  • Permintaan produk akhir: Berapa banyak produk akhir yang akan diproduksi dalam periode tertentu?
  • Stock raw material: Berapa banyak raw material yang tersedia di gudang saat ini?
  • Lead time: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan raw material dari pemasok
  • Standar penggunaan: Berapa banyak raw material yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk akhir?

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, MRP dapat membantu perusahaan memastikan bahwa raw material tersedia pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang tepat, sehingga meminimalisir kekurangan atau kelebihan stok.

2. Pemilihan Pemasok yang Tepat

Selanjutnya adalah memilih pemasok yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas dan ketersediaan raw material. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pemasok.

Seperti reputasi dan kredibilitas, kemampuan pemasok dalam menyediakan stok barang yang dibutuhkan perusahaan, harga stok bahan baku yang ditawarkan dan dimana lokasi mereka berada.

Hal ini akan menentukan pengelolaan kesediaan barang Anda lebih optimal dan maksimal. Sebab, dalam mengelola stok barang tidak hanya dari faktor internal perusahaan saja, namun juga faktor enteral.

3. Penerapan Sistem Persediaan yang Efisien

Berikutnya pilih penggunaan sistem persediaan yang tepat untuk membantu perusahaan melacak pergerakan raw material, mulai dari penerimaan hingga pengeluaran. Sistem ini dapat membantu mencegah kekurangan stok, penumpukan stok, dan kerusakan raw material.

Seperti menggunakan beberapa metode berikut ini:

  • Metode FIFO (First In, First Out)

Metode FIFO memastikan bahwa raw material yang pertama kali masuk gudang adalah yang pertama kali digunakan. Hal ini membantu mencegah kerusakan atau kadaluarsa raw material.

  • Sistem Just-in-Time (JIT)

Sistem JIT bertujuan untuk meminimalisir persediaan raw material di gudang. Raw material hanya dipesan dan diterima ketika dibutuhkan untuk produksi. Hal ini membantu perusahaan menghemat biaya penyimpanan dan mengurangi risiko kerusakan atau kadaluarsa raw material.

  • Sistem Kontrol Kualitas

Selanjutnya ada sistem kontrol kualitas memastikan bahwa raw material yang diterima dari pemasok memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini membantu mencegah produk cacat dan kerugian finansial.

4. Penerapan Praktik Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan

Berikutnya adalah menerapkan praktik pengelolaan limbah stok pasca atau pro produksi, hal ini dapat membantu perusahaan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan menerapkan metode daur ulang, pengomposan, atau pembuangan limbah yang aman dan bertanggung jawab.

Rumus Raw Material Inventory

Bagaimana cara menghitung raw material inventory untuk mengetahui setiap tahapan produksinya? Berikut caranya:

1. Menghitung Total Bahan Baku yang Dipakai

Untuk menghitung keseluruhan bahan baku yang sudah dipakai selama proses produksi bisa menggunakan rumus berikut ini:

Bahan Baku Terpakai = (Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku) - Saldo Akhir Bahan Baku

2. Hitung Biaya Produksinya

Selanjutnya hitung biaya produksi pada periode tersebut. Caranya dengan rumus berikut ini:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku Dikenakan + Biaya Tenaga Langsung + Biaya Overhead Produksi

3. Tentukan Harga Produksi

Kemudian hitung harga produksinya dengan rumus:

Harga pokok produksi = (Total biaya produksi + saldo awal persediaan dalam proses produksi) - Saldo akhir persediaan barang dalam produksi

Contoh Raw Material

Berikut beberapa contoh raw material:

1. Sumber Daya Alam

Bahan baku yang berasal langsung dari alam, seperti:

  • Mineral: Logam (bijih besi, bauksit, dll), non-logam (pasir, kerikil, dll)
  • Bahan Bakar Fosil: Batubara, minyak bumi, gas alam.
  • Hasil Hutan: Kayu, bubur kayu.
  • Hasil Pertanian: Tanaman pangan (biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran), ternak (sapi, domba, babi).

2. Bahan Buatan Manusia

Bahan baku yang diciptakan manusia dari bahan baku lain, seperti:

  • Kimia: Plastik, resin, serat.
  • Logam: Baja, aluminium, tembaga.
  • Kain: Katun, wol, serat sintetis
  • dst

Kelola Stok Barang Efektif dengan Beeaccounting

Beeaccounting, Software Akuntansi Sekali Bayar Lifetime, Cukup 1x Bayar

Untuk mengelola inventaris barang bahan baku perusahaan Anda lebih maksimal dan optimal Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting.

Dengan Beeaccounting Anda bisa membantu Anda melacak pergerakan stok, mengendalikan persediaan, dan meminimalisir resiko kekurangan atau kelebihan stok.

Klik banner di atas dan dapatkan akses seumur hidup dalam sekali beli!

Artikel Terkait

Hindari Kesalahan Fatal! Ini 7 Tips Melakukan Restock Barang
Kegiatan restock barang strategi bisnis yang penting bagi para pengecer dan produsen guna memenuhi permintaan yang terus meningkat dari pasar.
Baca Juga
Tahapan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain), Komponen dan Prinsipnya
Rantai pasok adalah jaringan kompleks yang terdiri dari berbagai tahap, entitas, dan proses yang saling terkait dalam mengantarkan produk atau
Baca Juga
Stock Opname Adalah: Fungsi, Contoh dan Cara Menyusunnya
Stock opname adalah menghitung barang fisik yang tersisa di gudang yang nantinya akan dicocokan dengan catatan transaksi. Kegiatan ini wajib
Baca Juga
Cara Membuat Kartu Stok Barang, Definisi dan Fungsinya Lengkap
Kartu stok barang adalah sebuah kartu yang mencantumkan informasi mengenai keluar dan masuknya barang dari sebuah usaha yang juga disebut
Baca Juga
Memahami Reorder Point dalam Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis. Sebagai pemilik usaha atau manajer persediaan, Anda harus memastikan stok barang
Baca Juga
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan / COGS
Menghitung harga pokok penjualan bukanlah perkara yang mudah. Ada rumusnya sendiri untuk mendapatkan angka HPP nya tepat dan benar. Jika
Baca Juga

Artikel Populer

Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu