Salah satu elemen yang terpenting dalam sebuah perusahaan yaitu aset. Dalam sebuah perusahaan, aset merupakan wujud yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional pada perusahaan. Ada dua jenis aset yaitu aset tetap dan Aset lancar, yang tentunya keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
Namun pada artikel kali ini akan dibahas lebih dalam mengenai pengertian penyusunan aset tetap serta cara mencatat penyusutan. Selengkapnya berikut ini ulasannya.
Baca Juga: Apa itu Proses Pemesanan Pembelian (Purchase Order)?
Pengertian Aset Tetap (Sumber: Freepik.com)
Sebelum kita membahas mengenai cara mencatat penyusutan, alangkah baiknya jika kita mengetahui pengertian dari penyusutan aset tetap. Penyusutan adalah suatu nilai pada aset tetap yang bisa disusutkan agar bisa dimanfaatkan. Penyusutan ini dilakukan sesuai dengan penurunan kapasitas suatu aset.
Dalam melakukan penyusutan, ada beberapa metode yang dilakukan. Metode penyusutan merupakan alokasi biaya perolehan selama aset tersebut bermanfaat. Dalam hal ini menentukan metode apa yang digunakan di pegang oleh perusahaan. Karena apapun metode yang digunakan sangat berpengaruh pada besarnya beban penyusutan.
Aset tetap akan mengalami penyusutan meskipun sudah memiliki masa manfaat yang relatif lama. Penyusutan aset tetap ini terjadi ketika alokasi sistematis yang dapat disusutkan dari suatu aset selama usia aset tersebut bermanfaat. Biasanya jumlah nilai setelah dialokasikan nantinya disalurkan untuk periode-periode yang akan menerima manfaat dari aset tersebut. Dalam menentukan beban penyusutan, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya mulai dari harga perolehan, aset nilai sisa dan usia manfaat.
Berikut penjelasan lengkapnya mengenai definisi dari faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan beban penyusutan:
Ada tiga faktor yang mempengaruhi penyusutan yaitu harga perolehan nilai residu dan umur ekonomis aset dalam penyusutan. Ada juga beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengetahui nilai aset yang dimiliki. Pada umumnya terdapat dua jenis metode penyusuta. Metode tersebut diantaranya metode penyusutan garis lurus dan metode penyusutan saldo menurun ganda, adapun berikut ini penjelasannya.
Metode ini digunakan untuk menamakan beban pada penggunaan aset disetiap periodenya. Misalnya, anda membeli barang dengan harga 50 juta dengan sisa100 juta rupiah. Nah, jika masa penggunaan mobil tersebut sudah mencapai 4 tahun, berapa depresiasinya dalam satu tahun?
Nah, sedangkan massa penggunaan selama 4 tahun depresiasinya dalam satu tahun didapatkan penyusutan tersebut adalah 50 juta dikurangi 100 juta kata-kata atau 4 tahun totalnya 100 juta.
Penyusutan = (Harga Perolehan – Estimasi Nilai Sisa) / Masa penggunaan.
Metode penyusutan aset yang kedua yaitu metode penyusutan saldo menurun ganda, yang mana metode ini digunakan untuk menghitung depresiasi berdasarkan persentase nilai dalam pembelian produk yang dilakukan dalam periode tertentu. Persentase penyusutan saldo menurun Ganda ini besarnya dilihat dari tarif penyusutan metode garis lurus.
Itulah pengertian penyusutan aset tetap dan cara mencatat penyusutan yang tepat. Semoga ulasan Ini bisa memberikan pengetahuan baru kepada kita, khususnya yang ingin membuka usaha. Semoga ulasan ini bermanfaat.