Jurnal pembelian adalah jurnal yang difungsikan untuk mencatat seluruh transaksi pembelian barang dagangan secara kredit dan pembelian yang berpotensi menimbulkan adanya utang (kewajiban) kepada supplier.
Jurnal pembelian ini perlu dicatat untuk memperjelas bagaimana pola dan proses pembelian yang terjadi pada sebuah bisnis. Info selengkapnya simak dibawah ini:
Apa itu Jurnal Pembelian? (Sumber: Freepik.com)
Jurnal pembelian adalah bagian dari jurnal khusus, yang artinya jurnal pembelian juga memiliki fungsi untuk mencatat keseluruhan aktivitas pembelian kredit barang dagang.
Baca Juga: Definisi Jurnal Khusus, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya
Ada beberapa pembahasan yang dicatat dalam jurnal pembelian yang meliputi: debit ke akun persediaan barang dagang dan kredit ke bagian akun utang usaha.
Selain itu, makna lain yang bisa menggambarkan jurnal pembelian adalah sebuah catatan transaksi pembelian barang dagang dan barang lainnya yang dilakukan dengan kredit/ faktur.
Umumnya, perusahaan kecil hanya mencatat transaksi dalam jurnal umum. Namun, perusahaan besar dengan transaksi keuangan yang kompleks biasanya merancang sistem jurnal khusus sendiri untuk melacak transaksi mereka.
Oleh karena itu, dibuatlah jurnal khusus untuk mendokumentasikan kegiatan transaksi yang terjadi secara rutin agar memudahkan pencatatan yang akurat. Jenis-jenis transaksi yang biasanya terjadi dalam sebuah perusahaan dapat menentukan jenis-jenis jurnal yang akan digunakannya.
Berdasarkan pada jurnal berjudul Jurnal Khusus Perusahaan Dagang yang dikutip dari Academia, ada beberapa fungsi yang bisa didapatkan perusahaan dalam jurnal pembelian, diantaranya:
Jurnal Pembelian Dibagi Sesuai Transaksinya (Sumber: Freepik.com)
Jenis-jenis transaksi yang biasanya terjadi dalam sebuah perusahaan dapat menentukan jenis-jenis jurnal pembelian yang akan digunakannya, Hampir sama dengan jurnal penjualan. Agar lebih jelas, ulasan berikut ini memuat info mengenai tujuan dan jenis-jenisnya:
Baca Juga: Jurnal Penjualan itu Apa? ini Penjelasan Lengkapnya
Pembelian secara kredit lumrah terjadi di beberapa perusahaan, baik perusahaan dagang, jasa maupun manufaktur. Oleh sebab itu jurnal pembelian kredit juga diperlukan agar pencatatan transaksi pembelian jelas dan teratur sesuai kelompoknya.
Contoh dalam pembayaran dan pencatatan pada jurnal pembelian kredit adalah sebagai berikut:
TP Sukses Selalu melakukan pembelian barang secara kredit dari toko Barokah dengan total sebesar Rp9.250.000 termasuk biaya PPN sebesar 10 persen.
Proses pencatatannya bisa dilakukan dengan format berikut ini: (Debit) Persediaan = Rp8.325.000 (Debit) PPN 10% = Rp925.000 (Kredit) Utang Usaha = 9.250.000.
Jenis berikutnya adalah pembelian tunai, dimana proses transaksi dilakukan dengan pembayaran via uang tunai. Pada jenis jurnal ini biasanya proses perhitungan dan pencatatannya menggunakan metode perpetual.
Metode perpetual sendiri merupakan metode pencatatan yang dilakukan sesuai dengan transaksi pemasukan dan pengeluaran dari stok barang yang ada.
Contoh: PT SUkses Selalu melakukan pembelian barang dari supplier dengan nilai Rp5.000.000, maka pencatatan yang digunakan adalah sebagai berikut: (Debet) Persediaan: Rp5.000.00 dan (Kredit) Kas: Rp5.000.000.
Pembelian Tunai yang Dilakukan Konsumen (Sumber: Pixels.com)
Berikutnya ada jurnal retur atau pengembalian. Sebagai seorang konsumen sudah sangat wajar jika ingin melakukan pengembalian barang jika ia merasa jika barang yang ia beli tidak sesuai dengan kualitas yang diinginkan atau tidak sesuai dengan janji yang diberikan.
Dan sebagai konsumen berhak untuk melakukan pengembalian. Namun, tidak semua toko menerapkan hal tersebut sehingga perlu mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak sebelum melakukan pengembalian.
Sebelum melakukan pengembalian, Anda harus mengirim nota debet kepada penjual hutang dagang. Dokumen ini menjelaskan rincian tentang barang yang dikembalikan serta meminta diskon pembelian.
Selain itu, arang atau menerima uang dari pembelian Anda sebelum membayar faktur, memo debit akan mengkreditkan jumlah dari nilai faktur. Jumlah ini kemudian akan dikurangi lebih lanjut dengan diskon pembelian.
Jika Anda membayar faktur pembelian Anda lebih awal, penjual biasanya menawarkan diskon yang secara signifikan dapat menurunkan biaya barang yang dibeli. Misalnya, jika Anda menerima faktur sebesar Rp5 juta untuk pembelian bahan baku dari toko A pada tanggal 12 Agustus 2023, dengan syarat 2/20 dan n/30.
Oleh karena itu, jika Anda melakukan pembayaran sebelum atau pada tanggal 22 Agustus 2023, Anda akan diberikan potongan sebesar Rp100 ribu, yaitu 2% dari Rp5 juta.
Asumsikan Anda perlu meminjam uang dengan periode kredit 15 hari untuk membayar faktur. Jika suku bunga 6% dan berdasarkan 360 hari, maka beginilah entri jurnal pembelian yang terkait dengan pinjaman dan tabungan harus dicatat:
Kesimpulannya, tabungan bersih Anda adalah sebagai berikut: Jumlah pinjaman = (tagihan+PN10%) - diskon (Rp5.000.000,00 + Rp500.000,00) - Rp100.000,00 = Rp5.400.000,00 Bunga Pinjaman: Rp5.400.000,00 x 6% x 20/360 = Rp18.000,00
Dengan diskon 2% dari Rp5 juta, Anda menghemat Rp100 ribu. Ditambah lagi, membayar bunga 6% selama 10 hari peminjaman dari Rp5 juta hanya akan dikenakan biaya Rp 18 ribu. Artinya, secara total Anda bisa menghemat hingga Rp82 ribu.
Bentuk Jurnal Pembelian (Sumber: Bee.id)
Dalam penulisan jurnal pembelian ada format jurnal pembelian berisi kolom kolom tentang informasi yang dibutuhkan dan perlu dicatat, diantaranya:
Kolom pertama adalah kolom tanggal, dimana kolom ini akan Anda gunakan untuk mencatat tanggal diterimanya faktur pembelian dari supplier.
Berikutnya adalah kolom nama supplier, penamaan supplier ini bisa dilakukan dengan nama saja atau menambahkan deskripsi singkat tentang barang yang dibeli.
Selanjutnya adalah kolom yang digunakan untuk mengisi tanggal pembuatan faktur yang dilakukan oleh supplier.
Kolom berikutnya adalah pencatatan syarat pembayaran yang diperbolehkan oleh supplier, contohnya n/30, 20/2 dan sejenisnya. Tanggal tersebut menunjukkan jangka waktu maksimal pembayaran.
Selanjutnya adalah kolom yang berisi tentang nomor referensi yang digunakan untuk enteri data dari jurnal pembukuan yang akan diposting ke buku besar sebagai pembantu utang.
Kolom ini juga bisa dimanfaatkan untuk mencatat nomor rekening dari entri jurnal atau nomor halaman akun, jika tidak ada nomor referensi.
Sedangkan untuk kolom ini digunakan untuk mengisi data tentang jumlah nominal dari hutang yang tercantum dalam faktur.
Dan kolom terkahir adalah kolom yang digunakan untuk memasukan biaya pada setiap item yang dibeli dari supplier.
Biasanya meliputi persediaan, perlengkapan, peralatan dan sejenisnya. Tidak ada ketentuan pasti untuk ini karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bisnis.
Contoh Jurnal Pembelian
Anda yang tidak mau ribut pusing ngurusin jurnal pembelian, Anda bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dengan memanfaatkan Software Kasir Online Beepos.
Tidak hanya Jurnal saja yang akan Anda dapatkan, karena ada banyak fitur lain di dalamnya yang akan memudahkan Anda mengontrol bisnis.
Mulai dari menjaga data aman dari manipulasi dan kebocoran, menjaga dan memudahkan Anda mengontrol rekap penjualan tiap transaksi hingga bisa dicek kapan saja dan dimana saja.