🎉 Promo Khusus Pengguna Beeaccounting, Disc. upto se-Juta
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Margin adalah, Jenis, Contoh dan Cara Menghitungnya

Margin adalah selisih antara pendapatan dan biaya yang terkait dengan aktivitas atau transaksi, Pahami jenis, contoh dan cara menghitungnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Tuesday, 19 September 2023

Dalam konteks akuntansi keuangan, margin adalah hal merujuk pada perbedaan antara pendapatan total suatu entitas dengan biaya-biaya yang terkait dengan menghasilkan pendapatan tersebut. 

Margin dalam akuntansi menggambarkan seberapa efisien suatu bisnis mengelola biaya-biaya produksi dan operasionalnya untuk mencapai laba. Ada beberapa jenis margin yang sering digunakan, seperti margin laba kotor, margin laba operasi, dan margin laba bersih.

Kenali lebih dalam apa itu margin, jenis, contoh dan cara menghitungnya pada artikel di bawah ini.

Pengertian Margin Adalah …

Margin adalah

Margin dalam akuntansi merujuk pada selisih antara pendapatan dan biaya yang terkait dengan suatu aktivitas atau transaksi (Credit: Freepik.com)

Analisis margin dalam akuntansi keuangan membantu manajemen dan investor memahami kinerja finansial suatu perusahaan dan membuat keputusan berdasarkan efisiensi dan profitabilitasnya.

Sedangkan secara istilah "margin" merujuk pada selisih antara pendapatan dan biaya yang terkait dengan suatu aktivitas atau transaksi. Margin ini dapat memberikan gambaran tentang tingkat profitabilitas suatu entitas atau produk.

Bagi orang awam istilah margin dan marginal mungkin hal yang membingungkan, namun keduanya merupakan istilah yang berbeda. Marginal mengacu pada jenis biaya sedangkan margin mengacu pada keuntungan.

Dimana biaya marginal adalah biaya tambahan yang timbul dari produksi atau penggunaan satu unit tambahan dari suatu produk atau layanan. Dalam ekonomi dan analisis biaya-produksi, biaya marginal merupakan perubahan total biaya ketika jumlah produksi atau output ditambah satu unit.

Jenis-Jenis Margin

Terdapat beberapa jenis margin yang umumnya digunakan dalam akuntansi, berikut diantaranya:

1. Margin Laba Kotor (Gross Margin)

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan kotor (pendapatan total sebelum dikurangi biaya produksi langsung) dan biaya produksi langsung. Margin laba kotor mencerminkan efisiensi dalam menghasilkan produk atau layanan, tanpa mempertimbangkan biaya operasional dan lainnya.

2. Margin Laba Bersih (Net Margin)

Berikutnya adalah margin ini mengukur efisiensi dan profitabilitas secara keseluruhan. Ini adalah selisih antara pendapatan bersih (pendapatan setelah dikurangi semua biaya.

Termasuk biaya produksi, biaya operasional, bunga, pajak, dan lainnya) dengan pendapatan total. Margin laba bersih memberikan gambaran tentang seberapa baik entitas menghasilkan laba bersih dari setiap unit pendapatan.

3. Margin Laba Operasional (Operating Margin)

Berikutnya adalah laba operasional, dimana laba ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien suatu entitas dalam mengelola biaya operasionalnya.

Margin ini dihitung dengan mengurangkan biaya operasional dari pendapatan kotor. Margin laba operasional memberikan pandangan tentang profitabilitas operasional sebelum mempertimbangkan bunga dan pajak.

Dengan memahami berbagai jenis margin ini dapat membantu perusahaan dalam menganalisis kinerja finansial mereka, mengidentifikasi area di mana mereka bisa meningkatkan efisiensi, dan membuat keputusan strategis untuk mengoptimalkan profitabilitas.

Baca Juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Cara Menghitung Margin Berdasarkan Jenisnya

Apa Itu Biaya Marginal

margin dikelompokkan menjadi 3 jenis pertama ada margin laba bersih, margin laba operasional dan laba kotor (Credit: Freepik.com)

Untuk menghitung margin, Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:

1. Margin Laba Kotor

Margin laba kotor berfungsi untuk  mengukur efisiensi operasional perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa sebelum mempertimbangkan biaya operasional yang lebih luas.

Berikut langkah-langkah proses perhitungannya:

  • Pertama, hitung pendapatan kotor, dengan menjumlahkan semua pendapatan dari penjualan produk atau jasa.
  • Lalu, kurangkan Biaya Barang yang Terjual (COGS), mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead produksi.
  • Rumus Margin Laba Kotor = ((Pendapatan total - harga Pokok Penjualan) / pendapatan total) x 100%

2. Margin Laba Operasional

Kemudian, margin laba operasional berfungsi untuk mengukur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari operasional intinya, tanpa mempertimbangkan biaya keuangan dan pajak.

Berikut tahapan dan langkah-langkahnya:

  • Hitung Laba Operasional: Laba sebelum bunga dan pajak.
  • Hitung Pendapatan Operasional: Jumlahkan semua pendapatan operasional.
  • Rumus: Laba Operasional / Pendapatan Operasional x 100%

3. Margin Laba Bersih

Margin Laba Bersih adalah persentase laba bersih dari pendapatan total dan mencerminkan efisiensi operasional, biaya operasional, biaya keuangan, dan pajak.

  • Hitung Laba Bersih: Laba setelah semua biaya dan pajak dihitung.
  • Hitung Pendapatan Total: Jumlahkan semua pendapatan perusahaan.
  • Rumus: (Laba Bersih / Pendapatan Total) x 100%

Contoh Perhitungan Margin

Berikut contoh perhitungan margin laba bersih, laba kotor, dan laba operasional

1. Margin Laba Kotor (Gross Margin)

# Contoh Kasus

Perusahaan ABC memiliki pendapatan kotor senilai Rp200.000.000 dengan biaya produksi langsung sebesar Rp80.000.000. Maka, perhitungan margin laba kotor adalah:

Rumus = ((Pendapatan total - harga Pokok Penjualan) / pendapatan total) x 100%

= ((Rp200.000.000 - Rp80.000.000) / Rp200.000.000) x 100%

= ((Rp120.000.000) / Rp200.000.000) x 100%

= (0,6) x 100% = 60%

Jadi, margin laba kotor dalam contoh ini adalah 60%.

Baca Juga: Rumus, Cara Menghitung Laba Kotor dan Faktornya

2. Margin Laba Operasional (Operating Margin)

# Contoh Kasus

Perusahaan Laba Operasional sebesar Rp50.000.000 dengan pendapatan kotor sebesar Rp200.000.000, Maka perhitungan margin laba operasional adalah

Rumus = (Pendapatan / Laba Operasional) x 100%

= (Rp50.000.000 / Rp200.000.000) x 100%

= 25%

Jadi, margin laba operasional dalam contoh ini adalah 25%.

3. Margin Laba Bersih (Net Margin)

# Contoh Kasus

Perusahaan BCD memiliki laba bersih senilai Rp30.000.000 dengan pendapatan kotor sebesar Rp200.000.000, maka perhitungan marginnya adalah sebagai berikut:

Rumus = (Laba bersih / pendapatan total ) x 100%

= (Rp30.000.000 / Rp200.000.000) x 100 %

= 0,15 x 100% : 15%

Jadi, margin laba bersih dalam contoh ini adalah 15%.

Peran Penting Perhitungan Margin dalam Bisnis

SOP

Ilustrasi proses bisnis dengan efisiensi operasional yang baik (Sumber: Freepik.com)

Hasil analisa perhitungan margin berperan penting dalam bisnis, khususnya untuk analisa kondisi keuangan. Berikut diantaranya:

1. Pengukuran Efisiensi Operasional

Pertama, margin dapat membantu dalam mengukur efisiensi operasional perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa. Margin laba kotor memperlihatkan sejauh mana perusahaan mampu mengelola biaya produksi relatif terhadap pendapatan. Margin yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mengelola biaya produksi dengan baik.

2. Analisis Kinerja Bisnis

Perhitungan margin memberikan gambaran tentang kinerja bisnis secara keseluruhan. Dengan melihat margin laba operasional, manajemen dapat memahami seberapa baik perusahaan menghasilkan laba dari operasi intinya sebelum mempertimbangkan biaya lainnya.

3. Pengambilan Keputusan Strategis

Berikutnya margin dapat menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan strategis. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan informasi margin untuk menentukan harga jual produk, menilai keuntungan dan kerugian dari peningkatan produksi, atau mengidentifikasi area operasional yang memerlukan efisiensi lebih lanjut.

4. Perbandingan dengan Industri atau Pesaing:

Dengan membandingkan margin perusahaan dengan rata-rata industri atau pesaing, perusahaan dapat melihat di mana posisi mereka dalam industri. Ini bisa membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan relatif, serta peluang untuk peningkatan kinerja.

5. Evaluasi Tingkat Keuntungan:

Margin laba bersih memberikan informasi tentang seberapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan perusahaan setelah mempertimbangkan semua biaya, termasuk biaya operasional, biaya keuangan, dan pajak. Ini memberikan pandangan menyeluruh tentang profitabilitas perusahaan.

Dengan memahami peran penting perhitungan margin, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan strategis untuk mengelola kinerja keuangan mereka dengan lebih baik.

Fitur Analisa Bisnis Komplit Dari Beecloud

Yuk, Jadikan pengelolaan keuangan bisnis Anda lebih efisien dan transparan dengan Beecloud, software akuntansi online Beecloud. Dapatkan kendali penuh atas laba rugi bisnis Anda secara real-time.

Pantau pendapatan dan biaya dengan mudah, sambil menikmati laporan yang jelas dan akurat. Segera bergabunglah dengan Beecloud dan rasakan keuntungan dari analisis keuangan yang tepat waktu untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas!

Artikel Terkait

Apa Saja Beda Biaya dan Beban?
Beda biaya dan beban sangat penting diketahui dalam dunia akuntansi. Biaya dan beban merupakan istilah yang sangat sering kita dengar.
Baca Juga
Kewajiban Hutang Lancar dan Jangka Panjang dalam Akuntansi
Kewajiban Hutang Lancar dan Hutang Jangka Panjang - Kewajiban adalah hutang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka
Baca Juga
Pengertian Akuntansi: Fungsi, Prinsip dan Siklusnya (Lengkap)
Pengertian akuntansi secara garis besar adalah proses pembukuan, pengelolaan dan penyajian data transaksi dan beberapa data lain yang berkaitan dengan
Baca Juga
Kenali 5 Jenis Laporan Keuangan dan Kegunaannya untuk Bisnis
Ada beberapa jenis laporan keuangan yang perlu Anda pahami. Sebagai pengantar, laporan keuangan sendiri merupakan laporan berisi catatan transaksi dan
Baca Juga
Manajemen Laba: Teknik, Tujuan Beserta Contohnya
Manajemen laba merupakan salah satu strategi bisnis yang sering digunakan para manajer keuangan untuk tujuan tertentu demi perusahaan hingga tujuan
Baca Juga
Akuntansi Biaya Adalah: Jenis, Fungsi dan Siklusnya
Kemajuan dan keberlangsungan bisnis sangat bergantung pada sistem informasi yang baik, perhitungan anggaran yang akurat, dan pelaporan yang efektif. Untuk
Baca Juga

Artikel Populer

Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu