Liabilitas adalah nama lain dari kewajiban atau utang, yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai pelaku usaha, Anda perlu memahami apa itu dan bagaimana cara mengelolanya.
Dengan paham bagaimana cara mengelolanya, Anda bisa menjaga kestabilan keuangan perusahaan, memastikan likuiditas yang baik, serta menghindari risiko gagal bayar yang bisa berdampak buruk pada nilai perusahaan.
Mari kita bahas lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Apa yang dimaksud dengan liabilitas? Secara umum, liabilitas adalah kewajiban atau tanggung yang muncul karena perusahaan telah menerima manfaat ekonomi, baik berupa uang, barang, atau jasa yang harus dibayarkan kembali dalam waktu tertentu.
Kewajiban dalam laporan keuangan menunjukkan seberapa besar tanggung jawab perusahaan terhadap pihak eksternal, baik dalam bentuk utang dagang, pinjaman jangka panjang, maupun pajak yang belum dibayarkan.
Liabilitas dicatat dimana? Liabilitas dicatat dalam laporan posisi keuangan atau neraca. Semua kewajiban ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian yang telah dibuat.
Dalam konteks akuntansi, kewajiban dikategorikan berdasarkan jangka waktunya, yakni liabilitas jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan liabilitas jangka panjang (lebih dari satu tahun).
Keduanya sama-sama penting dalam menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya, serta membantu Anda dalam menghitung kewajiban bisnis dan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang ada.
Setelah memahami jenis-jenisnya, selanjutnya kita akan mempelajari karakteristiknya yaitu sebagai berikut:
BACA JUGA: Aset Adalah: Jenis, Sifat dan Manfaatnya, Lengkap!
Liabilitas dan utang adalah istilah yang hampir sama, utang bisa menjadi bagian dari kewajiban tapi tidak semua utang masuk ke dalam liabilitas. Lantas apa perbedaan liabilitas dan utang?
Perbedaan pertama adalah dari ruang lingkupnya, dimana ruang lingkup liabilitas lebih luas dibanding dengan utang. Liabilitas adalah kewajiban atau tanggung jawab entitas kepada pihak lain yang harus dilunasi dengan uang, barang, atau layanan yang mencakup pertukaran aset dalam jangka waktu tertentu.
Sementara itu, utang perusahaan biasanya mengacu pada utang yang dimiliki dari aktivitas peminjaman dana, baik kepada bank, lembaga keuangan, maupun pihak ketiga lainnya.
Selanjutnya adalah dari jenis dan bentuknya, liabilitas dalam akuntansi memiliki bentuk yang beragam dibanding utang, ada kewajiban jangka pendek dan ada kewajiban jangka panjang. Sedangkan utang, umumnya hanya merujuk pada kewajiban perusahaan untuk membayar kembali dana yang berasal dari pinjaman.
Dalam konteks laporan keuangan, liabilitas adalah kewajiban yang timbul dari peristiwa bisnis sebelumnya dan memberikan manfaat ekonomi di kemudian hari kepada pihak lain. Liabilitas kontinjensi juga mungkin dicatat sebagai catatan kaki karena sifatnya belum pasti.
Sedangkan, utang lebih sering muncul karena pinjaman, yang dicatat secara langsung sebagai kewajiban tetap dan biasanya memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas.
Liabilitas apa saja? Ada dua jenis, yakni jangka panjang dan jangka pendek (Credit: bee.id)
Liabilitas secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yakni liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang? Apa bedanya?
Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, atau lebih dari satu siklus operasi perusahaan. Kewajiban ini tidak harus dilunasi dalam waktu dekat, sehingga lebih fokus pada keuangan yang berkelanjutan.
Biasanya kewajiban jangka panjang ini digunakan untuk pendanaan jangka panjang, seperti ekspansi usaha, investasi, atau pembelian aset tetap. Contoh liabilitas jangka panjang antara lain:
Liabilitas jenis ini penting dalam kondisi keuangan perusahaan, karena menunjukkan apakah bisnis memiliki beban utang jangka panjang yang masih harus dibayar di masa depan.
Dalam laporan keuangan, keberadaan liabilitas ini mempengaruhi nilai perusahaan, rasio keuangan yang dianalisis investor, serta menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang ada dalam jangka panjang.
Sebaliknya, liabilitas jangka pendek atau kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun, atau kurang dari satu siklus akuntansi. Biasanya bersifat operasional dan berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.
Oleh karena itu, liabilitas jangka pendek sangat penting untuk menilai likuiditas yang dimiliki perusahaan dan kemampuan untuk membayar utang jangka pendek. Contoh liabilitas jangka pendek seperti:
Dalam praktiknya, perusahaan harus mencatat kewajiban jangka pendek secara akurat untuk menjaga keuangan yang baik dan menghindari kondisi tidak sehat yang bisa mengganggu stabilitas bisnis.
Dana yang cukup untuk pembayaran yang akan datang menjadi penentu utama keberlangsungan operasional perusahaan.
Seperti yang dijelasakan di atas, liabilitas dan utang perusahaan adalah dua hal yang berbeda, utang bisa jadi bagian dari liabilitas tapi tidak semua utang masuk jadi bagian liabulitas. Berikut beperapa contoh liabilitas dan utang:
Liabilitas dalam akuntansi mencakup berbagai jenis kewajiban yang dalam laporan keuangan dicatat sebagai tanggungan perusahaan. Liabilitas yang dimiliki perusahaan dapat berupa:
Sementara itu, utang adalah kewajiban yang lebih sering bersifat finansial. Berikut ini contoh utang terhadap pihak eksternal yang umum ditemukan:
BACA JUGA: Pengertian Kewajiban dalam Akuntansi
Liabilitas adalah kewajiban yang dihitung setara dengan nilai tukar atau pertukaran aset yang akan terjadi di masa depan. Artinya, liabilitas mencerminkan tanggung jawab entitas atau perusahaan untuk menyerahkan aset, uang tunai, atau layanan yang dimiliki kepada pihak lain sebagai akibat dari transaksi yang sudah terjadi.
Berikut langkah-langkah cara mencatat liabilitas dalam laporan keuangan:
Langkah pertama adalah mengenali apakah kewajiban yang dimiliki termasuk utang dagang, utang obligasi, biaya yang belum dibayar, atau liabilitas kontinjensi. Tentukan juga apakah itu termasuk liabilitas jangka pendek atau liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo di kemudian hari.
Hitung berapa besar nilai liabilitas yang masih harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Pastikan perhitungan ini setara dengan pertukaran aset atau uang yang akan dikeluarkan, baik dalam waktu satu tahun maupun lebih dari satu tahun.
Gunakan metode pencatatan yang sesuai, misalnya:
Contohnya, jika perusahaan membeli barang secara kredit, maka catatan jurnalnya:
Debit: Persediaan Barang Dagang Kredit: Utang Dagang
Setelah pencatatan di jurnal, langkah selanjutnya adalah pengelompokan liabilitas dalam laporan neraca menjadi:
Setiap akhir periode, perusahaan perlu mengevaluasi kembali semua liabilitasnya. Liabilitas yang berubah nilai atau muncul karena kondisi baru seperti liabilitas kontijensi harus diungkapkan dalam catatan keuangan agar pembaca laporan memahami risiko dan kewajiban yang ada.
Jika perusahaan mencatat liabilitas dengan baik, maka pengambilan keputusan bisnis akan lebih tepat dan terukur. Liabilitas perusahaan yang terkelola rapi juga akan meningkatkan nilai perusahaan serta menjaga keuangan yang berkelanjutan.
Ada dua jenis analsis rasio keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisa liabilitas perusahaan, yakni rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap aset.
Rasio utang terhadap ekuitas (DER) menunjukkan seberapa besar proporsi utang perusahaan dibandingkan dengan modal pemilik (ekuitas). Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung debt to equity:
DER = Total Utang / Total Ekuitas
Jika hasilnya tinggi, berarti perusahaan lebih banyak bergantung pada utang untuk membiayai operasionalnya.
Hal ini bisa menunjukkan risiko keuangan yang lebih tinggi, apalagi jika sebagian besar terdiri dari kewajiban jangka pendek atau short-term liabilities yang harus dibayarkan dalam waktu satu tahun.
Namun, pada sektor tertentu, angka DER yang tinggi masih bisa dianggap wajar tergantung pada kondisi keuangan perusahaan dan industrinya.
Rasio utang terhadap aset mengukur seberapa besar utang yang dimiliki perusahaan terhadap aset perusahaan secara keseluruhan. Rumusnya:
Debt to Asset Ratio = Total Utang / Total Aset
Rasio ini memberikan gambaran tentang likuiditas yang dimiliki perusahaan, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dari total aset yang dimiliki. Jika rasio terlalu tinggi.
Artinya aset perusahaan banyak yang dibiayai oleh utang, bukan oleh modal sendiri, dan ini bisa berdampak pada nilai perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam menarik investor atau pinjaman baru.
Memiliki sistem pencatatan yang praktis dan akurat menjadi kunci menjaga kesehatan keuangan perusahaan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan.
Beecloud jadi rekomendasi aplikasi pembukuan keuangan yang bisa bantu Anda catat transaksi tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi seperti utang dagang, biaya yang belum dibayar, dan pinjaman jangka panjang, tetapi juga secara otomatis mengubahnya menjadi laporan keuangan yang lengkap dan siap pakai.
Dengan fitur yang terintegrasi, Anda tidak perlu mencatat berulang kali, setiap transaksi yang masuk akan langsung diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek atau jangka panjang, sesuai waktunya, dan tampil dalam laporan posisi keuangan atau laba rugi tanpa proses manual yang rumit.
Cocok untuk pelaku UMKM hingga perusahaan besar yang ingin mengelola keuangan dengan lebih efisien dan akurat. Klik banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!