🎂🎉 PROMO ANNIVERSARY BEE KE-15TH, DISKON HINGGA 20%
Logo Bee Web

Fungsi Pengawasan, Pengertian dan Jenis dalam Lingkup Bisnis

Secara garis besar fungsi pengawasan adalah sebagai bentuk antisipasi terjadinya kegagalan sebuah rencana, termasuk dalam urusan bisnis
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 26 October 2023

Pengawasan dalam bisnis adalah elemen kunci yang memainkan peran penting dalam memastikan bahwa semua aspek bisnis berjalan sesuai rencana dan berkontribusi positif terhadap tujuan perusahaan. Sehingga bisa dikatakan fungsi pengawasan cukup krusial dalam bisnis.

Dengan tujuan utama untuk mengidentifikasi potensi masalah atau ketidaksesuaian sejak dini, fungsi pengawasan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan kualitas produk atau layanan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

Artikel ini akan mengeksplorasi peran dan manfaat pengawasan dalam berbagai bidang bisnis, jenis hingga strategi yang dapat digunakan.

Pengertian Pengawasan

Fungsi pengawasan dalam bisnis

Secara garis besar fungsi pengawasan adalah sebagai bentuk antisipasi terjadinya kegagalan sebuah rencana, termasuk dalam urusan bisnis (Credit: Freepik.com)

Pengawasan adalah suatu proses atau kegiatan yang melibatkan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian terhadap berbagai aspek dalam suatu organisasi, proyek, atau kegiatan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai rencana, standar, atau aturan yang telah ditetapkan.

Pengawasan dapat mencakup pengawasan terhadap kinerja karyawan, penggunaan sumber daya, proses produksi, kepatuhan terhadap regulasi, dan banyak aspek lainnya. Proses ini membantu dalam mengidentifikasi masalah atau ketidaksesuaian sejak dini, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: 4 Contoh Proses Bisnis Sederhana dan Manfaatnya

Fungsi Pengawasan dalam Lingkup Bisnis

Adapun fungsi pengawasan adalah sebagai berikut:

1. Mengendalikan Kinerja dan Kualitas

Salah satu fungsi utama pengawasan adalah memantau kinerja karyawan, proses produksi, dan penyediaan layanan. Ini membantu dalam mengendalikan kualitas produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.

Dengan pengawasan yang tepat, perusahaan dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian atau kekurangan dalam kinerja dan mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Pengawasan juga membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas karyawan. Dengan memantau proses bisnis, manajer dapat mengidentifikasi area-area di mana efisiensi dapat ditingkatkan, seperti menghilangkan pemborosan atau mengoptimalkan aliran kerja. Pengawasan yang cermat juga dapat membantu mengidentifikasi karyawan yang memerlukan pelatihan tambahan atau dukungan.

3. Mencegah Pelanggaran Hukum dan Kode Etik

Kemudian i melibatkan pemantauan terhadap kepatuhan terhadap peraturan hukum dan kode etik yang berlaku. Dengan pengawasan yang baik, perusahaan dapat mencegah pelanggaran hukum seperti penggelapan dana, penipuan, atau diskriminasi di tempat kerja. Ini juga membantu menjaga reputasi perusahaan dan mengurangi risiko hukum.

4. Mengelola Risiko

Pengawasan membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko yang dapat memengaruhi bisnis. Dengan pemantauan yang tepat, perusahaan dapat merencanakan strategi untuk mengurangi atau mengelola risiko-risiko ini. Ini dapat mencakup risiko finansial, operasional, atau risiko lainnya yang mungkin muncul dalam lingkungan bisnis.

5. Pengambilan Keputusan yang Terinformasi

Pengawasan memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang terinformasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja bisnis dan proses operasional, manajer dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan strategi, alokasi sumber daya, dan perbaikan yang diperlukan.

Fungsi pengawasan ini penting dalam mencapai tujuan perusahaan, seperti meningkatkan profitabilitas, memenuhi standar kualitas, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Ini juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dengan memberikan umpan balik dan dukungan yang diperlukan kepada karyawan. Dengan demikian, pengawasan adalah komponen kunci dalam manajemen bisnis yang efektif.

Baca Juga: Manajemen Bisnis: Pengetian, Fungsi da Komponennya

Jenis-Jenis Pengawasan

Pengawasan Pengelolaan Koperasi

Ilustrasi proses pengawasan bisnis (Credit: Freepik.com)

Pengawasan dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berikut diantaranya:

1. Pengawasan Aktif dan Pasif

  • Pengawasan Aktif: Merupakan jenis pengawasan di mana pengawas atau manajer secara aktif terlibat dalam memantau dan mengarahkan karyawan atau proses. Mereka sering memberikan umpan balik secara langsung, mengawasi kinerja secara langsung, dan membuat intervensi jika diperlukan.
  • Pengawasan Pasif: Melibatkan pemantauan yang kurang intensif. Dalam pengawasan pasif, manajer lebih bersifat pengawas dari jauh, mungkin hanya melibatkan pemantauan dari jauh, tanpa intervensi aktif, kecuali jika ada masalah yang serius.

2. Pengawasan Preventif dan Represif

  • Pengawasan Preventif: Jenis pengawasan yang ditujukan untuk mencegah terjadinya masalah atau pelanggaran. Melalui pengawasan preventif, upaya dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan potensi risiko sebelum mereka muncul.
  • Pengawasan Represif: Terjadi setelah masalah atau pelanggaran terjadi. Tujuannya adalah mengenali dan menangani konsekuensi dari tindakan yang tidak sesuai. Pengawasan ini lebih bersifat penindakan setelah terjadi masalah.

3. Pengawasan Intern dan Ekstern

  • Pengawasan Intern: Terjadi dalam lingkungan organisasi atau perusahaan itu sendiri. Ini melibatkan manajemen internal dan staf perusahaan yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi operasi, kepatuhan, dan kinerja internal.
  • Pengawasan Ekstern: Pengawasan ini di luar entitas organisasi dan melibatkan pihak-pihak eksternal, seperti auditor independen, regulator pemerintah, atau badan pengawas independen. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi peraturan dan standar eksternal yang berlaku.

4. Pengawasan Formil

Sedangkan jenis pengawasan ini biasanya terkait dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan secara formal dalam organisasi. Contoh pengawasan formil meliputi audit internal yang dilakukan oleh departemen internal atau badan pengawas internal yang telah ditentukan, seperti unit audit internal.

Strategi Meningkatkan Pengawasan dalam Bisnis

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk meningkatkan pengawasan dalam bisnis, berikut diantaranya:

1. Menetapkan Tujuan dan Indikator Kinerja

Pertama adalah menetapkan tujuan dan indikator kinerja. Dengan menentukan dengan jelas tujuan pengawasan dan indikator kinerja yang relevan maka membantu dalam mengarahkan pengawasan.

Khususnya pada area-area yang paling penting dan memastikan bahwa pengawasan terfokus pada aspek-aspek kunci dalam bisnis.

Anda juga bisa memanfaatkan teknologi seperti perangkat lunak manajemen pengawasan atau sistem pemantauan otomatis. Teknologi dapat membantu dalam memantau kinerja, mengumpulkan data dengan lebih efisien, dan memberikan wawasan real-time.

2. Mengembangkan Prosedur dan Kebijakan

Selanjutnya tetapkan prosedur dan kebijakan yang jelas terkait dengan pengawasan. Ini mencakup prosedur pemantauan, proses pelaporan, dan tindakan korektif. Pastikan bahwa semua karyawan memahami dan mematuhi prosedur ini.

Lakukan audit rutin dan evaluasi kinerja untuk memeriksa efektivitas pengawasan. Analisis hasil pengawasan dan identifikasi area di mana perbaikan diperlukan. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

3. Komunikatif

Berikutnya berikan saluran komunikasi yang terbuka bagi karyawan untuk memberikan umpan balik terkait dengan pengawasan. Umpan balik dari mereka yang terlibat dalam operasi sehari-hari dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana meningkatkan proses pengawasan.

4. Kendalikan Akses Data dan Resiko

Berikutnya pastikan bahwa data yang diperlukan untuk pengawasan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Ini membantu melindungi informasi sensitif dan menghindari penyalahgunaan.

Lakukan identifikasi risiko yang mungkin muncul dalam operasi bisnis dan buat strategi untuk mengelolanya. Pengawasan yang kuat dapat membantu dalam mendeteksi risiko lebih awal sehingga tindakan pencegahan dapat diambil.

5. Berpegang pada Prinsip Keterbukaan dan Transparansi

Jaga keterbukaan dan transparansi dalam proses pengawasan. Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan regulator, untuk memiliki keyakinan dalam integritas operasi bisnis.

Pantau Anggaran Real Time Pakai Beecloud

Meningkatkan pengawasan dalam bisnis adalah langkah yang krusial untuk mencapai keunggulan kompetitif dan memastikan keberlanjutan perusahaan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa pengawasan mereka efektif, efisien, dan berkontribusi pada tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Artikel Terkait

Contoh Barang Inferior, Pengertian, Jenis dan Karakteristiknya
Barang inferior adalah jenis produk atau barang yang mengalami penurunan permintaan ketika pendapatan konsumen meningkat. Dalam konteks ekonomi, barang ini
Baca Juga
WIP Adalah: Fungsi, Rumus dan Contoh Laporannya
Dalam dunia manufaktur dan akuntansi, pemahaman yang kuat tentang WIP adalah kunci utama dalam mengelola proses produksi yang efisien dan
Baca Juga
10 Contoh BUMS di Indonesia dan Informasi Lainnya, Lengkap!
Indonesia memiliki beragam contoh BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) yang berperan penting dalam perekonomian. Dimana badan usaha ini ini hadir
Baca Juga
Rumus Modal Usaha Lengkap dengan Cara Menghitungnya
Sudah menjadi rahasia umum jika ingin menjalankan usaha membutuhkan modal usaha, mulai dari untuk modal produksi hingga modal promosi. Agar
Baca Juga
Sistem Produksi JIT: Rahasia Sukses Toyota Motor Corporation
Sistem produksi Just in Time (JIT) telah menjadi landasan bagi efisiensi produksi, dan penerapan konsep ini telah sukses terbukti oleh
Baca Juga
7 Contoh Mind Mapping, Pengertian, Jenis dan Cara Membuatnya
Mind mapping adalah sebuah metode yang digunakan untuk merangkum suatu ide. Untuk memudahkan biasanya seorang membutuhkan contoh mind mapping untuk
Baca Juga

Artikel Populer

Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
7+ Brand Lokal ini Berhasil Go Internasional, Begini Strateginya!
Menjadi konsumen brand lokal Indonesia menjadi kebanggaan sendiri, dengan produk berkualitas, trendi yang tidak ketinggalan jaman konsumen juga bisa turut
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu