Perdagangan internasional adalah salah satu pilar utama dalam perekonomian global, memfasilitasi pertukaran barang dan jasa antara negara-negara yang berbeda. Contoh perdagangan internasional semakin beragam, mulai dari ekspor komoditas hingga perdagangan jasa.
Dengan adanya Fenomena ini menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi, peningkatan produktivitas, dan diversifikasi sumber daya. Negara-negara dapat saling memanfaatkan keunggulan komparatif mereka untuk menciptakan saling ketergantungan yang salutif, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi secara global.
Mengutip dari ebook Perdagangan Internasional & Strategi Pengendalian Impor (2021) karya Hilmi Rahman Ibrahim, menjelaskan jika perdagangan internasional adalah transaksi dagang barang atau jasa antara dua subjek ekonomi satu negara dengan negara lain.
Adanya perdagangan internasional ini terjadi akibat dari adanya perbedaan potensi sumber daya baik alam, modal, manusia hingga teknologi yang digunakan. Secara teoritis konsep perdagangan internasional ini dimulai dari teori keunggulan absolut dan komparatif.
Sedangkan subjek ekonomi ini merujuk pada pelaku ekonomi baik warga nagara biasa, perusahaan ekspor dan impor, industri atau perusahaan negara. Bisa disimpulkan jika perdagangan internasional adalah transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan antar dua negara yang berbeda.
Berdasarkan bentuk aktivitasnya, perdagangan internasional dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni:
Kegiatan perdagangan internasional pertama adalah ekspor, dimana ekspor adalah kegiatan perdagangan di mana suatu negara atau entitas menjual barang dan jasa ke negara lain.
Negara yang melakukan ekspor bertujuan untuk meningkatkan penerimaan devisa dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya ekonominya.
Contohnya, negara yang memiliki produksi kelapa yang berlebihan dapat melakukan ekspor kelapa ke negara lain yang membutuhkan.
Baca Juga: Gak Tau Cara Ekspor Barang? Simak 5 Tips Berikut!
Selanjutnya kebalikan dari ekspor, Impor adalah kegiatan perdagangan yang melibatkan pembelian barang dan jasa dari negara lain. Negara atau entitas yang melakukan impor memperoleh barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakmampuan atau ketidakcukupan produksi domestik. Contohnya, suatu negara yang kekurangan minyak bumi dapat mengimpor minyak dari produsen minyak lain di dunia.
Jenis selanjutnya adalah barter, yakni kegiatan perdagangan di mana barang atau jasa ditukar langsung tanpa menggunakan uang sebagai perantara.
Dalam sistem barter, pihak yang memiliki barang atau jasa yang diinginkan oleh pihak lain dapat menukarkannya dengan barang atau jasa yang dibutuhkannya.
Meskipun jarang terjadi dalam skala besar di era modern, barter masih dapat ditemukan dalam kegiatan ekonomi informal atau di antara komunitas kecil.
Terakhir adalah kegiatan konsumsi, kegiatan ini merujuk pada kegiatan penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Dalam konteks perdagangan, konsumsi mencakup pembelian dan penggunaan barang dan jasa oleh konsumen akhir.
Ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang terjadi di tingkat individu atau rumah tangga. Misalnya, pembelian pakaian, makanan, atau layanan jasa merupakan bentuk kegiatan konsumsi.
Berikut ini beberapa contoh perdagangan internasional Indonesia dengn negara lain:
Indonesia mengimpor biji kedelai karena produksi dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan industri pangan dan pakan ternak. Mengingat Indonesia termasuk salah satu negara dengan konsumsi kedelai yang terbilang tinggi.
Selain kegiatan impor, Indonesia juga melakukan kegiatan ekspor salah satunya dengan mengirimkan hasil kopra ke pasar internasional, dimana kopra digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk seperti minyak kelapa dan sabun.
Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan tepung gandum, Indonesia mengimpor dari Australia karena negara tersebut merupakan produsen gandum terkemuka.
Contoh perdagangan internasional Indonesia dan negara lainnya selanjutnya adalah mengekspor hasil kerajinan tangan karya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke negara-negara eropa, yang dapat meningkatkan pemasukan devisa.
Contoh Selanjutnya, ekspor sawit dimana Indonesia merupakan salah satu eksportir utama kelapa sawit dunia, mengirimkan produk ini ke berbagai pasar internasional seperti Asia, Eropa, dan Amerika.
kemudian ada karet dari Indonesia diekspor ke berbagai negara, digunakan sebagai bahan baku untuk industri otomotif, industri karet, dan manufaktur lainnya.
Contoh perdagangan internasional selanjutnya, adalah ekspor hasil laut seperti ikan dan udang diekspor ke pasar internasional, terutama Eropa dan Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan konsumen global.
Contoh perdagangan internasional lainya selain ekspor dan impor adalah Indonesia melakukan kerja sama dengan China melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi di berbagai sektor, memanfaatkan potensi abad ke-21.
Berikutnya, perjanjian kerjasama dengan perusahaan pertambangan Freeport diperbarui, memastikan kelangsungan investasi dan ekspor tambang emas dari Indonesia ke Amerika.
Selanjutnya, untuk mendukung industri otomotif dalam negeri, Indonesia mengimpor suku cadang kendaraan dari Jepang yang terkenal dengan kualitas dan teknologinya.
Mengutip dari laman elearning.cendekiaku.com, setidaknya ada 5 dampak positif yang akan didapatkan negara ketika melakukan kegiatan perdagangan internasional, yakni:
Selain menguntungkan bagi negara, kegiatan perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif, diantaranya:
Baca Juga: Neraca Perdagangan: Faktor Pengaruh & Dampaknya
beberapa contoh perdagangan internasional memberikan di atas tentunya akan membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia, tetapi juga membawa dampak negatif.
Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, diperlukan manajemen yang cermat. Penggunaan aplikasi pembukuan keuangan seperti Beecloud bisa menjadi solusi untuk memantau kurs mata uang dan transaksi dengan lebih efektif.
Memungkinkan bisnis untuk lebih rapi dalam pencatatan keuangan, mengoptimalkan manajemen keuangan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Mau? Coba gratis sekarang dengan klik banner di bawah ini!
Aplikasi ini dapat membantu mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan, mendukung keberlanjutan bisnis, dan meningkatkan daya saing di pasar internasional yang dinamis.