Ngomongin soal belajar cara membuat laporan keuangan, maka Anda wajib kenal yang namanya buku besar. Menariknya, buku besar dapat disusun dalam dua bentuk yakni buku besar bentuk T dan buku besar bentuk staffel.
Buku besar sendiri digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan semua transaksi yang sebelumnya sudah dicatat di jurnal umum.
Tanpa buku besar, angka-angka di laporan keuangan bisa jadi berantakan, karena tidak dikelompokkan berdasarkan akunnya.
Nah, kali ini kita akan bahas tentang bagaimana cara menyusun buku besar bentuk T lengkap dengan contohnya.
Buku besar bentuk T adalah adalah format pencatatan akun dalam akuntansi yang menyerupai huruf "T".
Di bagian atas, Anda tulis nama akun misalnya “Kas” atau “Pendapatan”, lalu di bagian kiri digunakan untuk mencatat debit, dan bagian kanan untuk kredit.
Seperti contoh format buku besar bentuk T berikut ini!
Buku besar bentuk T terbilang lebih mudah dipelajari. Oleh karena itu, sering digunakan ketika:
Gimana cara ngerjain buku besar bentuk T dengan benar, mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Misalnya:
Selain bentuk T, buku besar juga dapat disusun dengan bentuk staffel seperti di bawah ini!
Berikut adalah beberapa contoh buku besar berdasarkan akunnya:
Buku besar ada apa saja? Buku besar terdiri dari 4 jenis yakni buku besar umum, pembantu, buku besar kreditur dan debitur.
Yuk, kita bahas satu per satu!
Jenis buku besar yang pertama ada buku besar umum.
Buku besar umum digunakan untuk merangkum semua akun dari kas, piutang hingga modal dalam satu periode akuntansi, tujuannya untuk menjadi ringkasan akhir dari seluruh transaksi perusahaan.
Kemudian ada buku besar pembantu, seperti namanya buku ini menjadi buku tambahan dari buku besar utama.
Buku ini berisi lebih dalam mengenai akun-akun tertentu di buku besar, misalnya buku besar untuk piutang dan utang.
Dengan buku ini transaksi yang tercatat akan lebih jelas dan rapi.
Selanjutnya ada buku besar kreditur.
Seperti namanya, buku besar kreditur ini fokus pada pembelian kredit, berisi daftar pemasok yang memberi kredit, jumlah utang, tanggal jatuh tempo, dan pembayaran.
Terakhir adalah buku besar debitur, kebalikan dari buku besar kreditur.
Buku besar debitur ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit, meliputi daftar pelanggan, tagihan, dan riwayat pembayaran.
Jika Anda ingin membuat laporan keuangan yang langsung jadi, rapi, dan sesuai dengan standar SAK, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud!
Dengan sistem berbasis cloud yang otomatis, Beecloud membantu Anda mencatat transaksi harian, menyusun buku besar, hingga menghasilkan laporan neraca, laba rugi, dan arus kas secara instan, tanpa perlu input manual yang ribet.
Semuanya bisa diakses real-time kapan saja, di mana saja. Cocok untuk Anda yang menjalankan bisnis skala UMKM tapi ingin pembukuan setara perusahaan besar!