🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

4 Tahapan Proses Manajemen Strategi, Fungsi dan Komponennya

Proses manajemen strategi adalah rangkaian analisis mendalam terhadap lingkungan eksternal dan internal guna mencapai keunggulan kompetitif.
Penulis: Lutfatul Malihah
Dipublish Tgl: Wednesday, 7 February 2024

Proses manajemen strategi adalah proses yang melibatkan analisis mendalam terhadap lingkungan eksternal dan internal, penentuan visi dan misi, serta pengembangan strategi yang tepat guna mencapai keunggulan kompetitif.

Manajemen ini merupakan sebuah pendekatan terencana dan berkelanjutan dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mengimplementasikan langkah-langkah kunci untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, manajemen strategi bukan sekadar suatu kerangka kerja, melainkan sebuah alat penting yang membantu organisasi menghadapi perubahan dan mencapai keberhasilan jangka panjang.

Manajemen Strategis Adalah

Manajemen Strategi

Menurut Wheelen dan Hunger (2003), proses manajemen strategi mencakup pengamatan lingkungan, perumusan trategi, implementasi dan evaluasi (Credit: Freepik.com)

Dalam buku Manajemen Strategi Konsep karya Fred R. David (2011) menjelaskan jika manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang mampu mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Manajemen ini fokus pada bagaimana cara untuk mengintegrasikan semua komponen dalam perusahaan untuk mencapai keberhasilan organisasional, mulai dari manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan lainnya.

Adapun karakteristik manajemen strategis meliputi:

  • Bersifat jangka panjang
  • Memiliki sifat dinamis
  • Manajemen strategis terpadu dengan manajemen operasional.
  • Perlu dikendalikan oleh pihak yang memiliki wewenang tinggi.
  • Berorientasi pada masa depan
  • Pelaksanaannya didukung dan didorong oleh sem sumberdaya ekonomi.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Strategi, Fungsi, dan Langkah Menerapkan

Fungsi Manajemen Strategis

Mengutip dari buku karya Fred R. David (2011), manajemen strategi memiliki beberapa fungsi berikut ini:

  • Membantu organisasi dalam merumuskan strategi yang lebih baik dengan pendekatan sistematis, logis, dan rasional dalam memilih opsi strategi.
  • Membangun komitmen yang kuat dalam mencapai tujuan bisnis, baik dari pihak manajer maupun karyawan.
  • Memberdayakan individu dengan mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan, serta memberikan dorongan dan penghargaan untuk inisiatif dan imajinasi.
  • Mengoptimalkan laba/ pendapatan.
  • Meningkatkan kesadaran akan adanya ancaman dari pihak luar.
  • Membantu memahami strategi apa yang digunakan kompetitor, sebagai antisipasi dalam menghadapi persaingan bisnis.
  • Meningkatkan produktivitas dan berkurangnya penolakan terhadap perubahan.

Alat dan Teknik dalam Manajemen Strategi

Melansir dari laman aeec.unair.ac.id, berikut adalah macam-macam alat analisis manajemen strategis yang umum digunakan.

1. Analisis SWOT

Teknik analisis manajemen strategi pertama adalah Analisis SWOT, alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi 4 hal, yakni: Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) dalam bisnis.

Dengan melakukan analisis ini perusahaan bisa mengoptimalkan kekuatan dan peluang apa yang dimiliki perusahaan untuk dikembangkan, sekaligus menyusun strategi untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang akan dihadapi bisnis dimasa yang akan datang.

2. Analisis PESTEL

Analisis PESTEL adalah suatu pendekatan strategis yang digunakan dalam bisnis untuk mengevaluasi faktor-faktor makro lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.

PESTEL merupakan singkatan dari enam dimensi yang dievaluasi, yaitu Politik (Politic), Ekonomi (Economi), Sosial (Social), Teknologi (Technology), Lingkungan (Environment), dan Hukum (Legal).

Analisis ini membantu organisasi untuk memahami dampak perubahan dalam lingkungan eksternal, memprediksi tren masa depan, dan mengidentifikasi peluang serta ancaman yang mungkin timbul.

3. Analisis Porter's Five Forces

Berikutnya analisis Porter's Five Forces, yakni media analisis yang digunakan dalam menilai intensitas persaingan dalam satu industri. Seperti namanya ada 5 hal yang diidentifikasi hal yang mempengaruhi daya saing sebuah bisnis.

Yakni, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok dan pelanggan, kemudian ancaman produk pengganti dan terakhir adalah persaingan antar bisnis yang sudah ada.

4. Balanced Scorecard

Selanjutnya, balanced scorecard adalah suatu metodologi manajemen kinerja yang dirancang untuk membantu organisasi mengukur dan memantau kinerja mereka secara menyeluruh, melampaui aspek keuangan saja.

Fokus utamanya adalah mengukur kinerja organisasi dalam empat perspektif yang seimbang, yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.

Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menghubungkan strategi dengan tindakan operasional, memastikan keselarasan antara berbagai aspek kinerja, dan meningkatkan kemampuan adaptasinya terhadap perubahan lingkungan bisnis.

Tahapan Proses Manajemen Strategi

4 Tahapan Manajemen Strategi

Ilustrasi proses perundingan manajemen strategi bisnis (Credit: Freepik.com)

Menurut Hunger dan Wheelen (2003) ada 4 tahapan proses manajemen strategi, yakni:

1. Pengamatan Lingkungan (Environmental Scanning)

Tahapan pertama adalah melakukan pengamatan lingkungan, hal ini dilakukan dengan memahami bagaimana kondisi lingkungan organisasi, baik untuk menghadapi perubahan ataupun membangun kemampuan dalam menghadapinya.

Pengamatan lingkungan ini bisa dilakukan menggunakan pendekatan analisis SWOT, dimana unsur lingkungan ini terbagi menjadi dua kelompok, yakni lingkungan eksternal dan internal.

Lingkungan eksternal mencakup area diluar perusahaan yang memiliki dua variabel yakni Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman). Sedangkan lingkungan internal adalah area di dalam perusahaan yang mencakup dua variabel yakni Weakness (Kelemahan) dan Strength (Kekuatan).

Dengan demikian organisasi/ perusahaan bisa menyeimbangkan kekuatan dan kelemahan internal bisnis dengan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal.

Baca Juga: Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya

2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Berikutnya adalah tahapan perumusan strategi yang melibatkan serangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan dari bisnis, strategi ini mencakup beberapa hal berikut ini:

  • Misi Bisnis: Mengidentifikasi apa sebenarnya tujuan dan alasan perusahaan dibangun, apa saja ruang lingkup operasional perusahaan dalam menawarkan produk yang akan dipasarkan.
  • Tujuan Bisnis: Menentukan tujuan akhir dari kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya, mulai dari aa yang diselesaikan, kapan ujian ini akan dicapai dan semua hal tersebut harus memenuhi misi perusahaan.
  • Pengembangan Strategi: Dalam ruang lingkup bisnis, pengembangan strategi ini dilakukan untuk menindaklanjuti dari rancangan yang sudah disusun sebelumnya. Khususnya terkait bagaimana posisi bisnis jika dibandingkan dengan kompetitor yang ada.
  • Peraturan dan Pedoman Kebijakan: Berkaitan dengan bagaimana pedoman yang diterapkan perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait perumusan strategi yang dijalankan,

3. Implementasi Strategi (Implementasi Strategi)

Selanjutnya adalah implemen strategi, tentang bagaimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan yang sudah disusun sebelumnya. Implementasi strategi ini mencakup 3 poin utama, yakni:

  • Pengembangan Program: berkaitan dengan serangkaian aktivitas yang diperlukan dalam menyelesaikan perencanaan.
  • Anggaran: Pelaksanaan program dinyatakan dalam bentuk satuan uang, dirinci dalam biaya dan dapat digunakan untuk merencanakan dan pengendalian oleh manajemen.
  • Prosedur: sistem atau teknik yang berurutan menggambarkan secara rinci apa dan bagaimana sebuah tugas diselesaikan.

4. Evaluasi dan Pengendalian (Evaluation and Control)

Tahapan terakhir adalah evaluasi dan pengendalian, mencakup proses bagaimana aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan dibandingkan dengan target kinerja yang diinginkan, ada tiga dasar dalam melakukan evaluasi strategi, yakni:

  • Memeriksa faktor internal dan eksternal yang berkontribusi terhadap strategi yang sedang berlangsung.
  • Mengukur hasil kinerja yang sudah dikerjakan
  • Melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

Dengan melakukan evaluasi ini perusahaan bisa mengantisipasi kegagalan dan pembaharuan strategi yang lebih relevan di masa yang akan datang. Sebab, strategi yang digunakan saat ini tidak menjamin akan mendorong keberhasilan perusahaan di masa depan.

Alasan Gagalnya Strategi Bisnis

Menurut Campbell dan Alexander (1997) dalam buku Mengenal Manajemen Strategik karya Taufiqurrahman (2016), ada 3 faktor yang menjadi alasan kepada strategi bisnis bisa gagal, yakni:

1. Strategi Tanpa Arah (Directionless Strategies)

Salah satu alasan utama kegagalan strategi bisnis adalah ketika perusahaan gagal membedakan antara tujuan (purposes) dan kendala (constraints).

Jika organisasi tidak memahami dengan jelas batasan yang dimilikinya dan keliru mengartikulasikan tujuannya, maka strateginya menjadi tanpa arah. Perusahaan yang menganggap kendala sebagai tujuan dapat terlempar dari pasar bisnis.

Karena kehilangan fokus pada hal yang seharusnya dikejar untuk bertahan. Dengan tidak adanya pemahaman yang jelas tentang tujuan dan kendala, strategi menjadi tidak terarah dan tidak efektif.

2. Kelumpuhan Perencanaan (Planning Paralysis)

Alasan berikutnya, kegagalan dalam menetapkan pijakan awal untuk bergerak, apakah itu dalam menentukan tujuan atau merancang strategi, dapat menyebabkan kelumpuhan perencanaan.

Proses yang "lumpuh" terjadi karena kebingungan dalam memilih apakah harus menetapkan tujuan terlebih dahulu atau mengadopsi strategi yang sudah terbukti berhasil.

Jika organisasi tidak mampu mengambil keputusan awal yang jelas, proses perencanaan dapat terhambat, dan upaya strategis menjadi tidak efisien.

Planning paralysis juga bisa terjadi jika terlalu banyak waktu dihabiskan untuk melibatkan diri dalam proses tanpa menghasilkan keputusan yang tajam.

3. Terlalu Fokus pada Proses (Goof Strategy vs Planning Proses)

Terakhir adalah terlalu fokus pada proses perencanaan tanpa memahami dua hal mendasar: pertama, pentingnya memiliki tujuan yang jelas dan terartikulasi dengan baik (purposes).

Kedua, pentingnya menemukan, memahami, mendokumentasikan, dan menggali informasi penting (insights) tentang cara menciptakan nilai lebih dari perusahaan lain.

Sebab, terlalu terpaku pada perbaikan proses perencanaan tanpa memperhatikan substansi dari strategi itu sendiri dapat mengakibatkan kegagalan dalam menciptakan nilai tambah yang signifikan di pasar.

Kesimpulan

Disimpulkan jika proses manajemen strategi memainkan peran kunci dalam merumuskan, melaksanakan, dan memonitor strategi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.

Salah satu cara untuk mengoptimalkan penerapan strategi adalah dengan memanfaatkan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud tidak hanya terletak pada efisiensi keuangan semata, melainkan juga pada kemampuannya untuk menyelaraskan aspek strategis bisnis.

Pakai Beecloud Berbisnis Jadi Lebih Mudah Dan MenguntungkanKarena, dengan menggunakan aplikasi tersebut, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dalam pencatatan keuangan secara otomatis, memungkinkan manajemen untuk fokus pada pengambilan keputusan strategis. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis, Pebisnis Wajib Tahu
Studi kelayakan bisnis adalah salah satu hal penting yang wajib dipelajari sebelum membangun sebuah usaha. Sebab, hanya mengandalkan ide dan
Baca Juga
Manajemen Waktu Pebisnis: Tips Luangkan Waktu untuk Keluarga
Pernahkah Anda merasa sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai? Atau terjebak dalam rutinitas yang membuat Anda kehilangan waktu untuk
Baca Juga
Fungsi Pameran: Meningkatkan Penjualan dan Menarik Investor
Anda mungkin pernah mendengar tentang pameran bisnis, namun apakah Anda tahu betapa pentingnya fungsi pameran dalam mengembangkan bisnis Anda? Pameran
Baca Juga
Pengertian Chief Financial Officer dan Tugasnya
Mungkin nama jabatan Chief Financial Officer atau CFO masih terdengar jarang di kalangan awam, sebab memang kerjanya cenderung dilakukan di
Baca Juga
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya Lengkap
Dalam dunia akuntansi peran jurnal penyesuaian termasuk cukup penting dan termasuk dalam akuntansi dasar yang digunakan sebagai pencatatan perubahan saldo
Baca Juga
Peluang dan Kiat Sukses Usaha Toko Minimarket
Usaha toko minimarket seiring berjalannya waktu mengalami masa-masa sulit terutama saat pandemi melanda Indonesia. Bukan hanya itu, keberadaan usaha toko
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu