Dalam dunia akuntansi di Indonesia, SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dibagi berdasarkan 3 jenis dan skala entitas usaha. SAK IFRS, SAK ETAP dan SAK EMKM. Apa perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP dan SAK EMKM.
Kenapa dibedakan?
Tujuannya, supaya laporan keuangan bisa disusun dengan tepat, efisien, dan sesuai kebutuhan tiap jenis bisnis.
Di Indonesia, terdapat tiga jenis SAK yang umum digunakan, yaitu SAK IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Masing-masing disesuaikan dengan skala dan kompleksitas usaha.
Berikut adalah beberapa perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP dan SAK EMKM:
Perbedaan SAK IFRS SAK ETAP dan SAK EMKM adalah dari skala usaha yang menggunakannya.
SAK IFRS atau SAK Umum diterapkan oleh entitas besar dengan akuntabilitas publik, contohnya perusahaan Tbk, BUMN dan sejenisnya yang menerbitkan laporan keuangan untuk global.
Kemudian untuk SAK ETAP yang sekarang resmi berubah menjadi SAK EP ditujukan untuk entitas menengah, yang tidak memiliki akuntabilitas publik seperti PT, CV non Tbk yang tetap membuat laporan untuk kreditur atau pemegang saham.
Sedangkan untuk SAK EMKM, ditujukan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang skala usahanya terbatas.
BACA JUGA: Mengenal SAK EP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat)
Perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP dan SAK EMKM selanjutnya adalah kompleksitasnya.
Dari yang paling kompleks adalah IFRS, dengan aturan yang cukup banyak mengandung banyak aturan pengukuran, pengungkapan, serta pilihan model akuntansi (biaya/harga wajar.
Untuk versi yang lebih sederhana ada SAK ETAP, versi sederhana dari IFRS for SMEs, tidak menggunakan pajak tangguhan, hanya laporan arus kas metode tidak langsung, investasi dan aset tetap dicatat pada model biaya, tak ada revaluasi.
Sedangkan untuk SAK EP (2025) lebih memperluas cakupan misalnya properti investasi, aset biologis, penghasilan komprehensif, dan konsolidasi, namun masih lebih sederhana daripada IFRS penuh.
Kemudian untuk yang paling sederhana adalah SAK EMKM, hanya mencakup pencatatan transaksi umum menggunakan historical cost, dan laporan keuangan minimal (neraca & laba rugi).
Dengan kompleksitas yang berbeda, maka tujuan dari SAK ini juga berbeda-beda penggunaannya.
SAK IFRS bertujuan untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan pembanding untuk investor global serta pemangku kepentingan publik.
Sedangkan SAK ETAP atau EP digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi eksternal terbatas (seperti laporan kepada lembaga keuangan atau pemilik), dengan pengungkapan minimal.
Kemudian untuk SAK EMKM, fokus pada kemudahan pelaporan bagi UMKM, menyediakan informasi dasar bagi pengusaha itu sendiri dan kreditur mikro.
Perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP dan SAK UMKM, berikutnya adalah dari struktur laporan yang disajikan.
Struktur laporan keuangan berdasarkan SAK IFRS sangat lengkap dan kompleks. Entitas yang menggunakan standar ini wajib menyusun:
Struktur laporan ini digunakan oleh perusahaan besar, terutama yang memiliki kepentingan publik atau terhubung dengan pasar global, seperti perusahaan Tbk dan BUMN.
Struktur laporan berdasarkan SAK ETAP (dan SAK EP yang menggantikannya mulai 2025) tetap mengacu pada IFRS for SMEs, namun lebih disederhanakan. Entitas yang menggunakannya wajib menyusun:
Berbeda dari dua standar sebelumnya, SAK EMKM dirancang khusus untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Struktur laporan keuangannya sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari:
Tidak ada kewajiban membuat laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, ataupun laporan komprehensif lainnya. Catatan atas laporan keuangan pun hanya bersifat tambahan jika diperlukan.
SAK EMKM dirancang agar pelaku UMKM bisa menyusun laporan keuangan tanpa bantuan akuntan profesional, cukup dengan mencatat transaksi dasar seperti kas, piutang, utang, penjualan, dan beban.
BACA JUGA: SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah)
Jika Anda mencari aplikasi laporan keuangan yang langsung jadi dan sesuai dengan standar akuntansi (SAK) di Indonesia, Beecloud adalah pilihan yang sangat direkomendasikan.
Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu pelaku usaha, dari UMKM hingga bisnis menengah menyusun laporan keuangan secara otomatis, akurat, dan sesuai dengan ketentuan SAK EMKM maupun EP.
Anda tidak perlu repot menyusun manual karena Beecloud menyajikan laporan posisi keuangan, laba rugi, hingga arus kas secara real-time, lengkap dengan fitur pencatatan transaksi harian, manajemen stok, dan integrasi multi-cabang.
Mau coba dulu? Klik banner di atas sekarang juga!