Logo Bee Web

Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih dan Cara Membuatnya

Penulis:
Lutfatul Malihah
Professional Reviewer:
Loly Meyca Sari Amrullah S. Ak
Kategori:
Terbit: 3 Jun 2025
Diperbarui: 3 Jun 2025
Daftar Isi

Jurnal penghapusan piutang tak tertagih adalah pencatatan akuntansi yang digunakan perusahaan untuk menghapus piutang yang kemungkinan besar tidak akan tertagih dari pelanggan.

Dalam dunia bisnis, piutang memang menjadi bagian dari aktivitas penjualan, terutama saat transaksi dilakukan secara kredit. Namun, tidak semua piutang bisa kembali ke kas perusahaan.

Ada kondisi di mana pelanggan gagal membayar, entah karena bangkrut, kabur, atau alasan lainnya dan inilah yang membuat piutang tersebut harus dihapus dari pembukuan. Bagaimana caranya? simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Apa itu Jurnal Penghapusan Piutang?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jurnal penghapusan piutang adalah salah satu bentuk pembukuan keuangan yang digunakan untuk menghapus piutang yang kemungkinan besar tidak akan dibayarkan, istilahnya piutang tak tertagih.

Apa yang dimaksud dengan piutang tak tertagih? Sekilas saja, piutang tak tertagih adalah piutang yang tidak bisa ditagih kembali karena pelanggan mengalami kebangkrutan, menghilang, atau sudah tidak memiliki kemampuan membayar.

BACA JUGA: Piutang Tak Tertagih: Kriteria, Dampak dan Kriterianya

Dalam kondisi seperti ini, perusahaan harus mengambil langkah bijak dengan mencatat kerugian tersebut secara akuntansi. Salah satunya dengan adanya jurnal penghapusan piutang

Dengan adanya jurnal penghapusan piutang ini, perusahaan bisa menjaga akurasi laporan keuangan dan tidak melebih-lebihkan nilai aset yang dimiliki. Selain itu, pencatatan ini juga membantu manajemen dalam mengevaluasi risiko kredit dan mengambil keputusan yang lebih tepat ke depannya, terutama dalam hal pemberian kredit kepada pelanggan.

Ringkasan

  • Jurnal penghapusan piutang adalah pencatatan akuntansi untuk mengeliminasi piutang yang tidak bisa ditagih dari pembukuan perusahaan.
  • Kenapa piutang tak tertagih perlu dihapus? Karena piutang tak tertagih mencerminkan kerugian nyata dan harus diakui agar laporan keuangan tetap akurat.
  • Bukti transaksi penghapusan piutang tak tertagih yang digunakan bisa berupa memo internal, surat keputusan manajemen, atau bukti komunikasi dengan debitur.
  • Terdapat dua metode pencatatan jurnal penghapusan piutang tak tertagih, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung (cadangan kerugian piutang).

Kenapa Piutang Tak Tertagih Perlu Dihapus?

Piutang memang tercatat sebagai aset. Namun, saat sebuah piutang sudah tidak lagi bisa ditagih, maka piutang tersebut tidak lagi memiliki nilai ekonomi. Inilah alasan utama kenapa piutang tak tertagih perlu dihapus dari pembukuan.

Berikut beberapa alasan pentingnya penghapusan piutang:

1. Menjaga Akurasi Laporan Keuangan

Salah satu prinsip utama dalam akuntansi adalah reliability atau keterandalan data. Jika piutang yang tak tertagih tetap dicatat sebagai aset, maka laporan keuangan akan menunjukkan angka yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Penghapusan piutang membuat laporan lebih realistis dan akurat sesuai dengan jumlah piutang yang memang bisa dibayar.

2. Mencegah Overstated Aset

Piutang yang dibiarkan “menggantung” akan menambah nilai aset lancar secara tidak wajar. Hal ini bisa menyesatkan manajemen maupun pihak luar seperti investor dan kreditur, karena menunjukkan seolah-olah perusahaan memiliki kekuatan keuangan yang lebih besar dari kenyataannya.

3. Menunjukkan Manajemen Risiko yang Baik

Dengan mencatat piutang tak tertagih, perusahaan menunjukkan bahwa mereka menyadari adanya risiko kredit dan bersikap proaktif dalam menanganinya. Ini juga memperlihatkan kemampuan manajemen dalam mengelola risiko bisnis.

4. Menjadi Dasar Evaluasi Pemberian Kredit di Masa Depan

Data piutang yang tidak tertagih bisa menjadi acuan untuk mengevaluasi kebijakan penjualan kredit perusahaan. Dari sini, perusahaan bisa meninjau ulang persyaratan kredit, batas maksimal piutang, atau bahkan sistem penagihan yang digunakan.

5. Mendukung Kepatuhan Pajak

Dalam beberapa yurisdiksi, penghapusan piutang tak tertagih juga dapat dijadikan pengurang pajak penghasilan. Tapi tentu saja, ini harus dicatat secara sah dan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.

Bukti Transaksi Penghapusan Piutang Tak Tertagih

Bukti transaksi penghapusan piutang yang dicatat oleh bagian jurnal umum, bukti transaksinya biasanya berupa bukti internal, tidak berupa dokumen eksternal seperti faktur atau kwitansi.

Melainkan dokumen internal yang diterbitkan oleh pihak manajemen atau divisi keuangan, bukti tersebut antara lain:

1. Memo Internal

Memo ini dibuat oleh bagian keuangan atau akuntansi sebagai dasar pencatatan dalam jurnal umum. Isinya menjelaskan identitas debitur, jumlah piutang yang dihapus, alasan penghapusan, dan tanggal penghapusan.

Memo ini juga biasanya dilampiri dengan dokumen pendukung seperti laporan penagihan, kronologi usaha penagihan, atau surat pernyataan tidak sanggup bayar dari pelanggan.

2. Surat Keputusan Manajemen (SK Penghapusan)

Untuk nominal piutang besar, penghapusan biasanya memerlukan persetujuan tertulis dari manajemen. Surat ini menjadi bukti sah bahwa perusahaan menyetujui penghapusan piutang karena alasan yang telah dianalisis dan dipertimbangkan secara matang.

3. Laporan Penagihan (Collection Report)

Meskipun bukan bukti utama, laporan ini menjadi pendukung yang menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan upaya maksimal untuk menagih piutang tersebut sebelum akhirnya diputuskan untuk dihapus.

BACA JUGA: 10 Contoh Bukti Transaksi Internal dan Eksternal, Lengkap!

Analisis Piutang Tak Tertagih Berdasarkan Umur Piutang

Bagaimana cara menentukan sebuah piutang tergolong dalam piutang tak tertagih? Salah satu caranya adalah dengan melakukan analisa umur piutang tak tertagih (aging analysis).

Apa itu analisis piutang tak tertagih? yakni metode yang digunakan untuk mengelompokkan piutang berdasarkan jangka waktu sejak tanggal faktur atau penjualan kredit hingga saat analisa dilakukan.

Dengan kata lain, piutang dibagi ke dalam kategori umur tertentu, misalnya 0-30 hari, 31-60 hari, 61-90 hari, dan >90 hari. Tujuannya untuk mengetahui seberapa lama piutang belum tertagih dan membantu menentukan risiko gagal tertagihnya piutang tersebut.

Misalnya:

Umur Piutang Keterangan Nilai Piutang (Rp) Risiko % Estimasi Tak Tertagih Tindak Lanjut
0 – 30 hari Piutang baru Rp15.000.000 Rendah 20% Pantau rutin
31 – 60 hari Mulai menunggak Rp10.000.000 Sedang 40% Ingatkan penagihan
61 – 90 hari Risiko tinggi Rp3.554.000 Tinggi 60% Percepat penagihan
> 90 hari Sangat berisiko Rp1.497.500 Sangat tinggi 80%+ Cadangan / penghapusan

Adapun piutang dianggap tak tertagih apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Telah melewati batas waktu tertentu, misalnya lebih dari 90 hari atau sesuai kebijakan perusahaan.
  • Sudah dilakukan berbagai upaya penagihan tapi tidak berhasil.
  • Kondisi pelanggan dinyatakan bangkrut atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran.
  • Piutang tersebut dinilai tidak ekonomis untuk ditagih karena biaya penagihan lebih besar dari nilai piutang.

Metode Pencatatan Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih

Ada dua metode pencatatan penghapusan piutang yang dapat digunakan, yaitu metode langsung (direct write off method) dan metode tidak langsung/metode cadangan (indirect write off method). Mengutip dari "Akuntansi Keuangan Nama Guru" SMKN 15 Jakarta, berikut penjelasannya:

1. Metode Langsung (Direct Write off Method)

Metode pertama adalah penghapusan piutang secara langsung, yakni dengan cara menghapus piutang yang tidak dapat ditagih secara langsung pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat ditagih. Bagaimana pencatatan jurnalnya?

a. Pencatatan Jurnal Penghapusan Piutang Metode Langsung

Piutang tak tertagih akan dibebankan ke kolom debit pada akun beban kerugian piutang atau kerugian piutang tak tertagih dengan mengkreditkan piutang dagang.

Jurnal Penghapusan Piutang Metode Langsung

b. Pencatatan Jurnal Penghapusan Piutang jika Akan Dibayar

Jika piutang sebelumnya sudah dihapus, namun kemungkinan akan dilunasi kembali, maka perusahaan dapat mengkreditkan akun beban kerugian piutang dan mendebitkan akun piutang usaha.

Jurnal Penghapusan Piutang Metode Langsung Jika Akan Dibayar

c. Pencatatan Jurnal Penghapusan Piutang jika Sudah Dibayar

Kemudian ketika piutang tersebut sudah dilunasi secara tunai maka akan dicatat dengan cara mengkreditkan piutang usaha dan mendebitkan kas.

Jurnal Penghapusan Piutang Metode Langsung Jika Sudah Dibayar

d. Pencatatan Jurnal Penghapusan Piutang jika Dibayar Langsung

Bagaimana jika, debitur langsung membayar piutangnya setelah dihapuskan tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu? sehingga belum sempat membuat jurnal penghapusan akan di lunasi? Maka pelunasan tersebut akan dicatat dengan mendebitkan kas dan mengkreditkan beban kerugian piutang.

Jurnal Penghapusan Piutang Metode Langsung Jika Dibayar Langsung

2. Metode tidak Langsung/ Metode Cadangan (Indirect Write off Method)

Berbeda dengan metode langsung, pada jurnal penghapusan piutang metode cadangan tidak langsung dilakukan pada saat piutang dipastikan tak tertagih, melainkan melalui dua tahapan terlebih dahulu, yakni:

Tahap 1: Membentuk Cadangan Kerugian Piutang

Pada akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan estimasi jumlah piutang yang kemungkinan tidak dapat ditagih. Estimasi ini dicatat dalam akun Cadangan Kerugian Piutang sebagai kredit dan akun dari piutang dagang sebagai debit.

Tahap 2: Penghapusan Piutang Tak Tertagih

Saat piutang tertentu dipastikan tidak dapat ditagih, perusahaan menghapus piutang tersebut dari pembukuan dengan mendebit Cadangan Kerugian Piutang dan mengkredit Piutang Dagang.

Bagaimana pencatatan akuntansinya jika cadangan piutang tak tertagih akan dibayarkan kembali, sudah dibayar atau sudah dibayar secara langsung? Caranya sama seperti pada jurnal penghapusan metode langsung, bedanya hanya pada akun yang terlibat, yakni “Cadangan Kerugian Piutang

Berikut tabel contoh pembukuan piutang tak tertagih metode cadangan berdasarkan situasinya:

Jurnal Penghapusan Piutang Metode Cadangan

Bagaimana Cara Menghapus Biaya Piutang tak Tertagih di Beecloud?

Misalnya, Anda memiliki piutang dari pelanggan bernama Rama sebesar Rp400.000. Setelah melewati batas waktu pembayaran, piutang tersebut belum juga dilunasi. Karena dianggap tidak dapat ditagih lagi, Anda memutuskan untuk menghapusnya sebagai beban kerugian piutang yang tak tertagih.

Maka langkah-langkah penghapusan piutang tak tertagihnya adalah sebagai berikut:

#Tahap 1: Membuat Nota Potong

  • Masuk ke Menu Nota Potong: Buka menu [Kas/Bank] > [Nota Potong] > [Nota Potong Jual] dan klik |Tambah Baru|.
  • Pilih Customer: Pilih pelanggan yang bersangkutan, dalam hal ini adalah Rama.
  • Input Nilai Piutang: Masukkan nilai piutang yang tidak tertagih, yaitu Rp400.000.
  • Pilih Akun:  Arahkan ke akun Kerugian Piutang dengan klasifikasi akun Biaya Lain.
  • Simpan Nota Potong:  Klik Save untuk menyimpan nota potong tersebut.

#Tahap 2: Input Penerimaan Pembayaran

  • Masuk ke Menu Penerimaan:  Buka menu [Kas/Bank] > [Penerimaan] dan klik |Tambah Baru|.
  • Pilih Customer: Pilih pelanggan yang bersangkutan, yaitu Rama.
  • Pilih Piutang Tak Tertagih: Pilih piutang yang tak tertagih yang telah Anda buat sebelumnya.
  • Gunakan Tombol FCN untuk memilih nota potong yang sudah dibuat sebelumnya.
  • Klik Save untuk menyimpan penerimaan pembayaran tersebut.

Setelah langkah-langkah di atas, piutang tidak akan tampil lagi dalam daftar piutang dan akan masuk ke laporan Laba Rugi sebagai kerugian piutang.

Cegah Dan Atur Piutang Tak Tertagih Otomatis Sesuai Sak, Pakai Beecloud!

Mudah bukan? Nggak perlu buat dan pusing buat jurnal penghapusan piutang tak tertagih manual lagi. Mau coba dulu? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam ba...
Baca Selengkapnya
Contoh Format Order untuk Usaha Online Shop
Ketika pertama kali membuat sebuah bisnis online shop, tentu siapapun akan bingung untuk memulainya dari mana. Salah sat...
Baca Selengkapnya
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa memb...
Baca Selengkapnya
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu i...
Baca Selengkapnya
Analisis Pasar: Tujuan, Metode, Faktor, Caranya dan Contoh
Analisis pasar menjadi kunci utama bagi pelaku bisnis yang ingin bertahan dan berkembang. Pasar yang berubah dengan cepa...
Baca Selengkapnya
Apple to Apple Artinya Perbandingan, Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah mendengar istilah apple to apple dan bertanya-tanya apa sebenarnya maknanya. Istilah apple to apple...
Baca Selengkapnya
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenuarrow-right