🔴 Pilih Diskon 15% atau Bonus 2 Bulan? Buruan!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Apa Itu Profit Margin? Ini Jenis, Rumus dan Cara Menghitungnya

Menurut Brigham dan Houston (2013) profit margin adalah rasio yang mengukur besarnya laba bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualannya.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Saturday, 20 January 2024

Profit margin, menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan finansial suatu perusahaan. Hal ini menggambarkan persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa setelah mengurangkan semua biaya produksi dan operasional.

Dimana profit ini  memberikan gambaran mendalam tentang efisiensi operasional dan daya saing suatu entitas bisnis. Dalam konteks ini, memahami dan mengoptimalkan profit margin tidak hanya menguntungkan perusahaan itu sendiri.

Tetapi juga menggambarkan kemampuan adaptasi terhadap dinamika pasar yang selalu berubah, serta kemampuan untuk mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Apa itu Profit Margin?

Profit margin adalah

Rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih disebut juga dengan profit margin (Credit: Freepik)

Menurut Brigham dan Houston (2013: 107), profit margin adalah rasio yang mengukur besarnya laba bersih perusahaan dibandingkan dengan penjualannya.

Kemudian menurut Hanafi dan Halim (2012: 81), profit margin merupakan rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Sedangkan menurut Kasmir (2012: 60), profit margin adalah keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Dari penjelasan tiga ahli ini, bisa disimpulkan jika profit margin adalah sebuah indikator keuangan yang mengukur profitabilitas suatu perusahaan.

Dimana degan memahami dan mengetahui bagaimana margin perusahaan bisa mengukur dan memonitor kesehatan dan pertumbuhan bisnis. Sehingga, perusahaan akan lebih mudah dalam menentukan strategi bisnis dimasa yang akan datang.

Baca Juga: Margin adalah, Jenis, Contoh dan Cara Menghitungnya

Fungsi Profit Margin bagi Bisnis

Selain untuk mengukur dan menganalisis kesehatan pertumbuhan bisnis, ada beberapa fungsi lain dari memahami profit margin bisnis, yakni:

  • Mengukur keberhasilan bisnis, dimana semakin tinggi margin, maka semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan yang artinya bisnis sedang laba dan berhasil.
  • Menjadikan kinerja bisnis dengan pesaing, sehingga bisa menjadi tolak ukur bagaimana daya saing bisnis Anda dibanding kompetitor.
  • Sebagai perbandingan dalam menentukan harga jual produk, karena didalam perhitungan margin mencakup berbagai biaya, yakni biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan, menjaga daya saing di pasar.
  • Sebagai pertimbangan untuk mendukung inovasi pengembangan produk baru, sehingga perusahaan bisa lebih relevan dan perkembangan zaman.
  • Pemahaman terhadap margin membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengurangi biaya produksi yang tidak efisien, meningkatkan profitabilitas.

Faktor yang Mempengaruhi Profit Margin

Menurut Bambang Riyanto (2001), ada dua faktor yang mempengaruhi besar kecilnya margin pada setiap transaksi pembelian, yakni:

1. Meningkatkan Pendapatan (Sales)

Margin dapat diperbesar dengan menambah biaya usaha (operating expenses) sampai pada tingkat tertentu untuk mencapai tambahan penjualan yang sebesar-besarnya.

Ini dapat dicapai dengan memperbesar volume penjualan unit pada tingkat harga penjualan tertentu atau dengan menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas penjualan dalam unit tertentu.

Artinya, peningkatan penjualan harus lebih besar daripada peningkatan biaya usaha untuk memperbesar margin.

2. Mengurangi Biaya Usaha (Operating Expenses)

Berikutnya, dapat diperbesar dengan mengurangi pendapatan dari penjualan sampai pada tingkat tertentu, tetapi diusahakan adanya pengurangan biaya usaha yang sebesar-besarnya.

Meskipun jumlah penjualan selama periode tertentu berkurang, pengurangan biaya usaha yang lebih signifikan akan menyebabkan margin menjadi lebih besar. Dengan kata lain, mengurangi biaya usaha relative lebih besar dibandingkan dengan penurunan pendapatan dari penjualan.

Jenis-Jenis Profit Margin

Ada 3 jenis profit margin yang umum digunakan dalam mengukur keuntungan bisnis, yakni:

1. Gross Profit Margin

Contoh Nilai Gross Proft Margin Beecloud

Contoh Nilai Gross Proft Margin Beecloud (Credit: bee.id)

Jenis marhin ini digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasional, dalam hal ini bisa dihitung menggunakan rumus berikut ini:

Gross profit margin = (Laba kotor / Pendapatan) * 100%

Dengan catatan, semakin tinggi margin maka menandakan keunggulan kompetitif dalam pengelolaan biaya produksi, sementara yang rendah dapat menunjukkan tantangan dalam menghasilkan laba yang memadai dari aktivitas operasional.

2. Operating Profit Margin

Berikutnya, operating Profit Margin mencerminkan persentase laba yang diperoleh dari operasional inti setelah dikurangi biaya operasional, berikut tumus yang bisa digunakan:

Operating profit margin = (Laba operasi / Pendapatan) * 100%

Jika hasil perhitungan margin tinggi, maka bisa dikatakan jika perusahaan semakin efektif dalam mengelola biaya operasional dan menghasilkan keuntungan dari pendapatan operasionalnya.

Sebaliknya, margin yang rendah menunjukkan kesulitan dalam menghasilkan laba cukup atau ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya

3. Net Profit Margin

Terakhir, Net Profit Margin adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari pendapatan total. Dengan rumus:

Net profit margin = (Laba bersih / Pendapatan) * 100

Hampir sama dengan yang lainnya, jika semakin tinggi Margin, maka semakin efektif pula perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi dari pendapatan.

Sedangkan margin yang rendah dapat mengindikasikan tantangan dalam menghasilkan laba bersih atau tekanan biaya yang tinggi.

Contoh dan Cara Menghitung Profit Margin

Misalkan sebuah perusahaan pakaian, XYZ Apparel, memiliki pendapatan kotor (revenue) sebesar 500 juta rupiah dalam satu tahun. Untuk menghasilkan produknya, biaya produksi atau harga pokok penjualan (HPP) mencapai 300 juta rupiah.

Dengan menggunakan rumus profit margin, kita bisa menghitungnya sebagai berikut:

Gross profit margin = (Laba kotor / Pendapatan) * 100%

= ((500 juta - 300 juta) / 500 juta) x 100%.

= 40%

Maka bisa disimpulkan jika Gross Profit Margin menunjukkan bahwa perusahaan ini mampu mengelola biaya produksi dengan efisien, dan 40% dari pendapatannya menjadi keuntungan bersih setelah dikurangi biaya produksi.

Tingginya margin dapat menggambarkan keunggulan kompetitif dalam manajemen biaya produksi, yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya.

Cara Meningkatkan Profit Margin

Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan profit margin bisnis Anda:

1. Meningkatkan Harga Jual

Pertama, peningkatan harga jual produk atau jasa dapat langsung berkontribusi pada peningkatan margin. Namun, perubahan ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak merugikan pangsa pasar atau mengurangi daya saing.

Dimana dalam melakukan peningkatan harga, Anda harus menyesuaikan dengan nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan.

Baca Juga: 8 Cara Menentukan Harga Jual Produk Anda

2. Mengurangi Biaya Produksi

Berikutnya Mengidentifikasi dan mengurangi biaya produksi merupakan strategi penting dalam meningkatkan margin. Perusahaan dapat mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan, bernegosiasi dengan pemasok untuk harga yang lebih baik, atau mempertimbangkan alternatif bahan baku yang lebih ekonomis.

3. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Ketiga, melakukan peningkatan efisiensi operasional dapat membantu mengurangi biaya operasional secara keseluruhan, yang dapat berdampak positif pada margin.

Fokus pada proses bisnis yang efisien, pengelolaan stok yang baik, dan optimalisasi operasional secara keseluruhan dapat memberikan kontribusi signifikan.

4. Mencari Sumber Pendapatan Baru

Selanjutnya, lakukan diversifikasi produk atau jasa, memperluas pasar target, atau mengeksplorasi segmen pasar yang belum dimanfaatkan dapat menjadi cara untuk meningkatkan pendapatan. Peningkatan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan biaya dapat mendukung kenaikannya.

5. Otomatisasi Perhitungan Keuangan dengan Beecloud

Beecloud Pantau Omzet Dan Profit Dalam Satu Aplikasi

Terakhir, lakukan otomatisasi perhitungan keuangan dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam manajemen keuangan.

Dengan memanfaatkan software akuntansi untuk mengelola keuangan, HPP produk hingga proses analisa secara real time dan otomatis akan sangat memungkinkan perusahaan untuk menghemat waktu, mengurangi kesalahan manusia, dan lebih fokus pada strategi keuangan yang dapat meningkatkan profit margin. Klik banner di atas ini untuk informasi selengkapnya!

Artikel Terkait

Software Akuntansi Keuangan Itu Penting? Ini Alasannya!
Banyak yang mengatakan bahwa software akuntansi keuangan penting dan setiap perusahaan wajib memilikinya. Benarkah demikian? Ada apa dengan software akuntansi,
Baca Juga
Fungsi Kwitansi Pembayaran, Contoh dan Cara Membuatnya
Pada umumnya kwitansi pembayaran digunakan sebagai bukti transaksi untuk menyusun laporan keuangan. Kwitansi yang berupa lembar kertas biasanya diperoleh saat
Baca Juga
Harga Software Akuntansi Terbaru, Makin Ramah Kantong
Tahukah Anda kira-kira berapa harga software akuntansi? Sejauh ini, persoalan harga masih menjadi pertimbangan paling berat, sekaligus menjadi alasan mengapa
Baca Juga
Tutorial Mudah Cara Pengisian Aplikasi e-SPT PPh 21
Aplikasi e-SPT PPh 21 diciptakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memudahkan pembuatan dan pelaporan SPT PPh 21. Sebelum era e-SPT,
Baca Juga
35 Nama Nama Akun dalam Akuntansi dan Fungsinya
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang penting untuk mengukur kesehatan finansial suatu entitas. Dalam dunia akuntansi, akun adalah konsep fundamental yang
Baca Juga
Financial Distress Adalah Indikasi Awal Kebangkrutan, Ini Cara Cegahnya
Istilah Financial Distress mungkin menjadi mimpi buruk bagi para pebisnis. Sebab, financial distress adalah indikator awal kebangkrutan, yang merupakan sebuah
Baca Juga

Artikel Populer

Tuesday, 10 May 2022
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Baca Juga
Friday, 11 September 2020
11 Contoh SIM (Sistem Informasi Manajemen) Perusahaan
Baca Juga
Monday, 7 March 2022
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Baca Juga
Thursday, 21 April 2022
Aplikasi POS Alfamart Adalah: Pengertian dan Cara Kerja
Baca Juga
Friday, 25 September 2020
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Baca Juga
Monday, 25 April 2022
4 Contoh Pembukuan Kas Masuk dan Keluar dan Prosesnya
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu