Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, pengambilan keputusan yang tepat menjadi kunci keberhasilan suatu organisasi. Untuk mendukung proses ini, akuntansi manajerial hadir sebagai alat yang menyediakan informasi akuntansi yang relevan bagi manajemen.
Berbeda dengan informasi akuntansi keuangan yang ditujukan untuk pihak eksternal, akuntansi manajerial fokus pada kebutuhan internal perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang akuntansi manajerial sangat penting bagi para manajer dalam menyusun strategi dan mengambil keputusan yang efektif.
Menurut Chartered Institute of Management Accountants disebutkan bahwa akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, dan juga analisis data untuk kepentingan manajemen bisnis.
Sementara itu, Mulyadi (2001) menyebutkan, bahwa akuntansi manajemen adalah suatu informasi keuangan yang diperoleh dari berbagai macam tipe accounting management. Umumnya, data informasi tersebut akan digunakan untuk keperluan internal perusahaan.
Berbeda dengan akuntansi keuangan, akuntansi manajerial lebih sering digunakan untuk menyajikan informasi yang relevan dan spesifik untuk kebutuhan manajemen. Informasi ini dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti laporan biaya produk, analisis profitabilitas segmen, dan anggaran.
BACA JUGA: Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Sedangkan informasi akuntansi keuangan dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum dan bersifat historis.
Dengan kata lain, dapat disimpulkan jika akuntansi manajemen adalah proses penyediaan informasi keuangan yang relevan untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan suatu organisasi/ bisnis dalam mencapai tujuan jangka panjangnya.
Oleh karena itu, akuntansi manajerial tidak hanya berfokus pada pelaporan historis, tetapi juga pada perencanaan dan pengendalian kegiatan bisnis di masa depan.
Akuntansi manajemen perusahaan memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Perencanaan merupakan fondasi bagi setiap suatu perusahaan. Dalam konteks ini, akuntansi manajemen digunakan untuk menyusun proyeksi pendapatan, biaya produksi, serta pengeluaran lain yang diperlukan dalam siklus operasional.
Dengan demikian, proses perencanaan dan penganggaran bisa berjalan secara sistematis dan mendukung strategi keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Agar operasional tetap berada dalam jalur yang direncanakan, pengendalian diperlukan. Akuntansi manajerial menyediakan indikator kinerja seperti rasio efisiensi, laporan selisih biaya (variance analysis), hingga laporan unit produksi atau penjualan.
Informasi ini berguna bagi para manajer untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja divisi masing-masing. Sehingga, manajer bisa dengan cepat mengidentifikasi biaya yang melebihi anggaran atau hasil produksi yang tidak sesuai target. Hal ini memungkinkan manajemen untuk melakukan koreksi lebih dini.
Salah satu fungsi vital akuntansi manajemen adalah sebagai penyedia data analisis yang digunakan dalam pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, apakah perusahaan akan melanjutkan suatu lini produk, menginvestasikan dalam mesin baru, atau merambah pasar baru.
Platform seperti Beecloud menyediakan fitur analisis keuangan dan laporan arus kas yang berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan berbasis data yang akurat. Sementara itu, firma konsultan seperti Russell Bedford menekankan bahwa akuntansi manajemen adalah alat bantu penting dalam keputusan bisnis berbasis biaya dan manfaat.
Selain itu, akuntansi manajemen juga bisa digunakan sebagai penyedia informasi keuangan. Berbeda dengan akuntansi keuangan yang mengikuti standar ketat dan ditujukan untuk pihak luar, akuntansi manajerial menyajikan informasi yang bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan internal.
Informasi ini meliputi estimasi biaya, proyeksi pendapatan, hingga analisis titik impas yang berguna dalam perencanaan strategis. Aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, misalnya, memiliki dashboard interaktif yang memungkinkan manajer melihat kondisi kas yang tersedia, piutang usaha, dan pengeluaran terbesar secara real time.
Dengan demikian, manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam waktu cepat.
anajemen dalam perusahaan tidak berjalan sendiri-sendiri; mereka harus mampu menyelaraskan tujuan antar divisi. Di sinilah peran akuntansi manajerial sangat penting, karena menyediakan informasi yang menjadi dasar dalam menyatukan visi antar departemen.
Dengan memahami berbagai fungsi tersebut, kita bisa melihat bahwa akuntansi untuk manajemen bukan hanya sekadar pencatatan angka, tetapi merupakan proses strategis yang menyentuh hampir semua aspek dalam suatu organisasi.
Ilustrasi Manfaat dan Tujuan Akuntansi Manajerial (Sumber:
Akuntansi manajemen memiliki segudang manfaat dan tujuan yang dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan. Selain dapat mempermudah proses mengelola dan menganalisis tantangan usaha, akuntansi manajemen juga mempunyai manfaat lain, diantaranya adalah sebagai berikut:
Ruang lingkup akuntansi manajerial mencakup 5 aspek, yakni manajemen produksi, manajemen keuangan, pemasaran, puncak dan investor. Berikut penjelasan lengkapnya:
Dalam kegiatan produksi, efisiensi adalah segalanya. Di sinilah akuntansi manajerial dibutuhkan. Lewat akuntansi biaya, perusahaan dapat mengidentifikasi biaya produksi, mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja, serta memantau biaya yang timbul di setiap tahap proses.
Akuntansi biaya digunakan untuk mengukur sejauh mana efisiensi tercapai, sekaligus menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga jual. Bagi tim produksi dan manajemen, data ini sangat krusial karena akuntansi manajerial ini juga digunakan untuk membantu merancang proses kerja yang lebih hemat dan efektif.
BACA JUGA: 3 Aspek Manajemen Produksi, Fungsi dan Prosesnya
Tak hanya soal mencatat keluar-masuk uang, keuangan perusahaan juga harus dikelola secara strategis. Di sini, akuntansi manajerial dan akuntansi keuangan berjalan berdampingan.
Jika akuntansi keuangan fokus pada pelaporan historis untuk pihak luar, manajerial akuntansi lebih berperan untuk kebutuhan internal, seperti analisis arus kas, perencanaan anggaran, hingga evaluasi investasi.
Dengan informasi yang tepat, pengambilan keputusan oleh manajer keuangan menjadi lebih akurat. Apalagi jika menyangkut laporan keuangan internal yang berisi proyeksi dan asumsi strategis untuk jangka panjang.
Pimpinan perusahaan tentu tidak bisa membuat keputusan hanya berdasarkan intuisi. Mereka memerlukan data yang akurat dan analisis mendalam. Nah, inilah alasan mengapa akuntansi manajerial terletak di inti proses pengambilan keputusan strategis.
Lewat proses identifikasi dan pelaporan yang disusun oleh tim akuntansi manajemen, pimpinan bisa mengevaluasi strategi bisnis yang sedang berjalan, serta merancang arah kebijakan yang lebih baik di masa depan.
Bicara soal pemasaran, tak bisa dilepaskan dari anggaran dan perhitungan biaya. Melalui akuntansi manajerial, tim marketing bisa mendapatkan gambaran tentang efektivitas promosi, biaya per leads, hingga profitabilitas setiap produk atau layanan.
Akuntansi manajemen mengenai aspek pemasaran ini sangat membantu manajer divisi untuk melihat strategi mana yang paling efisien. Data ini nantinya akan bermanfaat untuk menentukan apakah promosi perlu diperluas atau justru dialihkan ke saluran yang lebih optimal.
Walaupun biasanya investor lebih memperhatikan akuntansi keuangan, bukan berarti akuntansi manajerial tidak berkaitan dengan mereka. Justru, lewat laporan-laporan internal, perusahaan bisa menunjukkan bagaimana mereka mengelola biaya harus dikeluarkan dan sumber daya yang dimiliki secara efisien.
Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi pemegang saham, karena menggambarkan kinerja internal perusahaan secara nyata, bukan hanya angka laba rugi di atas kertas.
Akuntansi manajerial adalah alat yang sangat berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajerial dapat membantu perusahaan dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kinerja bisnis.
Berikut beberapa contoh penerapannya dalam bisnis:
Pada perusahaan manufaktur, biasanya akuntansi manajerial digunakan untuk:
Kemudian, pada sebuah perusahaan jasa, biasanya akuntansi manajerial digunakan untuk:\
Sedangkan pada sebuah perusahaan dagang, akuntansi manajerial digunakan untuk:
Sebagai kesimpulan, akuntansi manajerial bukan sekadar catatan angka, melainkan alat strategis yang membantu manajemen dalam memahami kondisi keuangan perusahaan, mengendalikan biaya produksi, dan mengambil keputusan yang tepat demi keberlanjutan bisnis yang dijalankan.
Dengan memahami fungsi akuntansi manajerial, manfaat akuntansi manajerial, serta ruang lingkup akuntansi manajerial lengkap, perusahaan akan memiliki informasi yang sangat relevan untuk menyusun strategi, mengevaluasi kinerja, dan meraih tujuan jangka panjang secara lebih terarah.