Diskon upto 20% buat distributor! Promo DISTRIBOOSTOR berlaku s.d. 26 Juni 2025
Logo Bee Web

Apa itu Liabilitas? Liabilitas Apa Saja? Berikut Contohnya

Liabilitas adalah komponen penting dalam perusahaan yang harus diselesaikan berdasarkan jatuh tempo dan tidak boleh ditinggalkan.
Penulis:
Dhea Forekha
Kategori:
Terbit: 24 Jun 2022
Diperbarui: 19 May 2025
Daftar Isi

Liabilitas adalah nama lain dari kewajiban atau utang, yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai pelaku usaha, Anda perlu memahami apa itu dan bagaimana cara mengelolanya.

Dengan paham bagaimana cara mengelolanya, Anda bisa menjaga kestabilan keuangan perusahaan, memastikan likuiditas yang baik, serta menghindari risiko gagal bayar yang bisa berdampak buruk pada nilai perusahaan.

Mari kita bahas lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Liabilitas?

Apa yang dimaksud dengan liabilitas? Secara umum, liabilitas adalah kewajiban atau tanggung yang muncul karena perusahaan telah menerima manfaat ekonomi, baik berupa uang, barang, atau jasa yang harus dibayarkan kembali dalam waktu tertentu.

Kewajiban dalam laporan keuangan menunjukkan seberapa besar tanggung jawab perusahaan terhadap pihak eksternal, baik dalam bentuk utang dagang, pinjaman jangka panjang, maupun pajak yang belum dibayarkan.

Liabilitas dicatat dimana? Liabilitas dicatat dalam laporan posisi keuangan atau neraca. Semua kewajiban ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan kesepakatan atau perjanjian yang telah dibuat.

Dalam konteks akuntansi, kewajiban dikategorikan berdasarkan jangka waktunya, yakni liabilitas jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan liabilitas jangka panjang (lebih dari satu tahun).

Keduanya sama-sama penting dalam menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya, serta membantu Anda dalam menghitung kewajiban bisnis dan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang ada.

Karakteristik Liabilitas

Setelah memahami jenis-jenisnya, selanjutnya kita akan mempelajari karakteristiknya yaitu sebagai berikut:

  • Segala bentuk pinjaman yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan pribadi maupun perusahaan harus dibayarkan sesegera mungkin saat sudah jatuh tempo.
  • Segala bentuk kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak lain pada periode tertentu yang sudah disepakati atau waktu bisnis tertentu.
  • Sebagai sebuah transaksi yang sudah terjadi mewajibkan adanya entitas.
  • Bentuk tanggung jawab entitas kepada pihak lain adalah tidak menghindari upaya penyelesaian.
  • Membutuhkan aset beserta entitas lain untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

BACA JUGA: Aset Adalah: Jenis, Sifat dan Manfaatnya, Lengkap!

Apa Bedanya Liabilitas dan Utang?

Liabilitas dan utang adalah istilah yang hampir sama, utang bisa menjadi bagian dari kewajiban tapi tidak semua utang masuk ke dalam liabilitas. Lantas apa perbedaan liabilitas dan utang?

1. Ruang Lingkup

Perbedaan pertama adalah dari ruang lingkupnya, dimana ruang lingkup liabilitas lebih luas dibanding dengan utang. Liabilitas adalah kewajiban atau tanggung jawab entitas kepada pihak lain yang harus dilunasi dengan uang, barang, atau layanan yang mencakup pertukaran aset dalam jangka waktu tertentu.

Sementara itu, utang perusahaan biasanya mengacu pada utang yang dimiliki dari aktivitas peminjaman dana, baik kepada bank, lembaga keuangan, maupun pihak ketiga lainnya.

2. Jenis dan Bentuknya

Selanjutnya adalah dari jenis dan bentuknya, liabilitas dalam akuntansi memiliki bentuk yang beragam dibanding utang, ada kewajiban jangka pendek dan ada kewajiban jangka panjang. Sedangkan utang, umumnya hanya merujuk pada kewajiban perusahaan untuk membayar kembali dana yang berasal dari pinjaman.

3. Tujuan Pengakuan dalam Laporan Keuangan

Dalam konteks laporan keuangan, liabilitas adalah kewajiban yang timbul dari peristiwa bisnis sebelumnya dan memberikan manfaat ekonomi di kemudian hari kepada pihak lain. Liabilitas kontinjensi juga mungkin dicatat sebagai catatan kaki karena sifatnya belum pasti.

Sedangkan, utang lebih sering muncul karena pinjaman, yang dicatat secara langsung sebagai kewajiban tetap dan biasanya memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas.

Liabilitas Ada Apa Saja?

Jenis Jenis Liabilitas

Liabilitas apa saja? Ada dua jenis, yakni jangka panjang dan jangka pendek (Credit: bee.id)

Liabilitas secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yakni liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang? Apa bedanya?

1. Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, atau lebih dari satu siklus operasi perusahaan. Kewajiban ini tidak harus dilunasi dalam waktu dekat, sehingga lebih fokus pada keuangan yang berkelanjutan.

Biasanya kewajiban jangka panjang ini digunakan untuk pendanaan jangka panjang, seperti ekspansi usaha, investasi, atau pembelian aset tetap. Contoh liabilitas jangka panjang antara lain:

  • Utang obligasi
  • Pinjaman jangka panjang
  • Liabilitas pensiun
  • Liabilitas sewa pembiayaan (leasing)

Liabilitas jenis ini penting dalam kondisi keuangan perusahaan, karena menunjukkan apakah bisnis memiliki beban utang jangka panjang yang masih harus dibayar di masa depan.

Dalam laporan keuangan, keberadaan liabilitas ini mempengaruhi nilai perusahaan, rasio keuangan yang dianalisis investor, serta menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang ada dalam jangka panjang.

2. Liabilitas Jangka Pendek

Sebaliknya, liabilitas jangka pendek atau kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun, atau kurang dari satu siklus akuntansi. Biasanya bersifat operasional dan berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.

Oleh karena itu, liabilitas jangka pendek sangat penting untuk menilai likuiditas yang dimiliki perusahaan dan kemampuan untuk membayar utang jangka pendek. Contoh liabilitas jangka pendek seperti:

  • Utang dagang
  • Biaya yang masih harus dibayar
  • Pajak penghasilan dan pajak penjualan
  • Liabilitas kontinjensi (jika jatuh tempo dalam waktu dekat)

Dalam praktiknya, perusahaan harus mencatat kewajiban jangka pendek secara akurat untuk menjaga keuangan yang baik dan menghindari kondisi tidak sehat yang bisa mengganggu stabilitas bisnis.

Dana yang cukup untuk pembayaran yang akan datang menjadi penentu utama keberlangsungan operasional perusahaan.

Contoh Liabilitas Perusahaan dan Utang Perusahaan

Seperti yang dijelasakan di atas, liabilitas dan utang perusahaan adalah dua hal yang berbeda, utang bisa jadi bagian dari liabilitas tapi tidak semua utang masuk jadi bagian liabulitas. Berikut beperapa contoh liabilitas dan utang:

#Contoh Liabilitas Perusahaan

Liabilitas dalam akuntansi mencakup berbagai jenis kewajiban yang dalam laporan keuangan dicatat sebagai tanggungan perusahaan. Liabilitas yang dimiliki perusahaan dapat berupa:

  • Utang dagang (Accounts Payable), merupakan kewajiban kepada pemasok atas barang atau jasa yang sudah diterima tapi belum dibayar. Ini adalah contoh liabilitas jangka pendek.
  • Utang obligasi (Bond Payable), kewajiban jangka panjang karena perusahaan menerbitkan obligasi. Biasanya jatuh tempo lebih dari satu tahun.
  • Biaya yang masih harus dibayar (Accrued Expenses), contohnya seperti biaya sewa, gaji karyawan yang belum dibayar, atau pajak penghasilan.
  • Liabilitas kontinjensi ini adalah kewajiban yang muncul karena kondisi tertentu di masa depan, misalnya garansi produk, denda, atau gugatan hukum. Liabilitas kontinjensi penting dalam pengambilan keputusan karena bisa mempengaruhi nilai yang nyata dari perusahaan.
  • Pinjaman jangka panjang, pinjaman yang jatuh tempo dalam waktu panjang yang bisa lebih dari satu tahun, misalnya dari bank untuk pembelian mesin produksi.

#Contoh Utang Perusahaan

Sementara itu, utang adalah kewajiban yang lebih sering bersifat finansial. Berikut ini contoh utang terhadap pihak eksternal yang umum ditemukan:

  • Utang bank, termasuk utang jangka pendek maupun jangka panjang, tergantung pada tanggal jatuh temponya. Biasanya digunakan untuk modal kerja.
  • Utang pembelian barang, saat perusahaan membeli barang dari supplier tapi belum membayarnya, ini dikategorikan sebagai utang dagang, yang juga termasuk liabilitas lancar.
  • Utang kartu kredit perusahaan, digunakan dalam kegiatan operasional untuk pembelian cepat, namun tetap menjadi beban yang harus dibayar.
  • Utang pajak, seperti pajak penjualan atau pajak penghasilan yang belum dibayarkan. Meski termasuk dalam liabilitas, bagian ini juga dikategorikan sebagai utang karena mengandung tanggung jawab kepada pihak lain yaitu negara.

BACA JUGA: Pengertian Kewajiban dalam Akuntansi

Cara Mencatat Liabilitas dalam Laporan Keuangan

Liabilitas adalah kewajiban yang dihitung setara dengan nilai tukar atau pertukaran aset yang akan terjadi di masa depan. Artinya, liabilitas mencerminkan tanggung jawab entitas atau perusahaan untuk menyerahkan aset, uang tunai, atau layanan yang dimiliki kepada pihak lain sebagai akibat dari transaksi yang sudah terjadi.

Berikut langkah-langkah cara mencatat liabilitas dalam laporan keuangan:

1. Identifikasi Jenis Kewajiban

Langkah pertama adalah mengenali apakah kewajiban yang dimiliki termasuk utang dagang, utang obligasi, biaya yang belum dibayar, atau liabilitas kontinjensi. Tentukan juga apakah itu termasuk liabilitas jangka pendek atau liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo di kemudian hari.

2. Tentukan Jumlah Nilainya

Hitung berapa besar nilai liabilitas yang masih harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain. Pastikan perhitungan ini setara dengan pertukaran aset atau uang yang akan dikeluarkan, baik dalam waktu satu tahun maupun lebih dari satu tahun.

3. Catat dalam Jurnal Akuntansi

Gunakan metode pencatatan yang sesuai, misalnya:

  • Debit akun beban atau aset (misalnya pembelian barang, pajak, atau biaya sewa)
  • Kredit akun liabilitas yang terkait, seperti utang usaha, utang pajak, atau pinjaman jangka panjang

Contohnya, jika perusahaan membeli barang secara kredit, maka catatan jurnalnya:

Debit: Persediaan Barang Dagang
Kredit: Utang Dagang

4. Klasifikasikan di Neraca

Setelah pencatatan di jurnal, langkah selanjutnya adalah pengelompokan liabilitas dalam laporan neraca menjadi:

  • Liabilitas jangka pendek (utang yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun)
  • Liabilitas jangka panjang (utang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun)

5. Evaluasi dan Pelaporan

Setiap akhir periode, perusahaan perlu mengevaluasi kembali semua liabilitasnya. Liabilitas yang berubah nilai atau muncul karena kondisi baru seperti liabilitas kontijensi harus diungkapkan dalam catatan keuangan agar pembaca laporan memahami risiko dan kewajiban yang ada.

Jika perusahaan mencatat liabilitas dengan baik, maka pengambilan keputusan bisnis akan lebih tepat dan terukur. Liabilitas perusahaan yang terkelola rapi juga akan meningkatkan nilai perusahaan serta menjaga keuangan yang berkelanjutan.

Cara Menganalisis Liabilitas Perusahaan

Ada dua jenis analsis rasio keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisa liabilitas perusahaan, yakni rasio utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap aset.

1. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rasio utang terhadap ekuitas (DER) menunjukkan seberapa besar proporsi utang perusahaan dibandingkan dengan modal pemilik (ekuitas). Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung debt to equity:

DER = Total Utang / Total Ekuitas

Jika hasilnya tinggi, berarti perusahaan lebih banyak bergantung pada utang untuk membiayai operasionalnya.

Hal ini bisa menunjukkan risiko keuangan yang lebih tinggi, apalagi jika sebagian besar terdiri dari kewajiban jangka pendek atau short-term liabilities yang harus dibayarkan dalam waktu satu tahun.

Namun, pada sektor tertentu, angka DER yang tinggi masih bisa dianggap wajar tergantung pada kondisi keuangan perusahaan dan industrinya.

2. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)

Rasio utang terhadap aset mengukur seberapa besar utang yang dimiliki perusahaan terhadap aset perusahaan secara keseluruhan. Rumusnya:

Debt to Asset Ratio = Total Utang / Total Aset

Rasio ini memberikan gambaran tentang likuiditas yang dimiliki perusahaan, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dari total aset yang dimiliki. Jika rasio terlalu tinggi.

Artinya aset perusahaan banyak yang dibiayai oleh utang, bukan oleh modal sendiri, dan ini bisa berdampak pada nilai perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam menarik investor atau pinjaman baru.

Rekomendasi Aplikasi Pembukuan, Catat Utang hingga Jadi Laporan Keuangan

Pakai Beecloud Mudah Kontrol Hutang Dan Piutang Untuk Mengelola Kondisi Arus Kas Usaha

Memiliki sistem pencatatan yang praktis dan akurat menjadi kunci menjaga kesehatan keuangan perusahaan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan.

Beecloud jadi rekomendasi aplikasi pembukuan keuangan yang bisa bantu Anda catat transaksi tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi seperti utang dagang, biaya yang belum dibayar, dan pinjaman jangka panjang, tetapi juga secara otomatis mengubahnya menjadi laporan keuangan yang lengkap dan siap pakai.

Dengan fitur yang terintegrasi, Anda tidak perlu mencatat berulang kali, setiap transaksi yang masuk akan langsung diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek atau jangka panjang, sesuai waktunya, dan tampil dalam laporan posisi keuangan atau laba rugi tanpa proses manual yang rumit.

Cocok untuk pelaku UMKM hingga perusahaan besar yang ingin mengelola keuangan dengan lebih efisien dan akurat. Klik banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam ba...
Baca Selengkapnya
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa memb...
Baca Selengkapnya
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu i...
Baca Selengkapnya
Contoh Format Order untuk Usaha Online Shop
Ketika pertama kali membuat sebuah bisnis online shop, tentu siapapun akan bingung untuk memulainya dari mana. Salah sat...
Baca Selengkapnya
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis...
Baca Selengkapnya
Apple to Apple Artinya Perbandingan, Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah mendengar istilah apple to apple dan bertanya-tanya apa sebenarnya maknanya. Istilah apple to apple...
Baca Selengkapnya
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenuarrow-right