Diskon upto 20% buat distributor! Promo DISTRIBOOSTOR berlaku s.d. 26 Juni 2025
Logo Bee Web

Biaya Variabel: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Biaya variabel adalah salah satu biaya yang ada pada dunia akuntansi dan bisnis. Selain itu juga ada biaya lain yaitu biaya tetap
Penulis:
Farhan Anggara
Kategori:
Terbit: 9 Jun 2022
Diperbarui: 3 Jun 2025
Daftar Isi

Dalam dunia akuntansi biaya, kita mengenal dua jenis biaya utama, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Keduanya memiliki peran penting dalam menentukan biaya produksi suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Variable cost atau biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan volume produksi suatu perusahaan. Dengan kata lain, semakin banyak jumlah unit yang diproduksi, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

Hal ini juga berlaku secara sebaliknya, ketika produksi menurun, maka biaya yang dikeluarkan akan menurun juga. Bagaimana cara menghitungnya? Apa saja contohnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Biaya Variabel

Menurut Wikipedia, biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan kegiatan bisnis. Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal untuk semua unit yang diproduksi.

Artian lain biaya tetap adalah biaya tidak tetap yang selalu berubah dalam proses produksi. Perubahan ini akhirnya dipengaruhi oleh volume produksi dan rencana produksi perusahaan.

Dalam sebuah proses produksi, biaya tidak tetap atau variable cost dapat dikategorikan sebagai biaya langsung. Tetapi di luar proses produksi, tidak semua biaya variabel dapat memasukkan biaya langsung.

Jadi secara sederhana, biaya tidak tetap mengacu pada biaya elemen yang cenderung berubah ketika ada perubahan dalam tingkat aktivitas.

Ringkasan

  • Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah unit produk yang diproduksi oleh perusahaan.
  • Perbedaan biaya tetap dan variabel adalah dari segi fleksibilitasnya, biaya tetap tidak berubah meskipun volume bertambah dan sebaliknya.
  • Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan biaya kemasan yang tergantung pada volume produksi.
  • Fungsi biaya variabel adalah membantu perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi, menentukan harga jual, serta mengontrol efisiensi biaya.
  • Rumus biaya variabel = Biaya Variabel per Unit × Jumlah Unit Produksi, yang dihitung dengan mengalikan biaya per unit dengan total produksi.

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel terletak pada perubahan terhadap volume produksi. Dengan kata lain, biaya variabel dan biaya tetap berbeda dalam hal fleksibilitas. Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tetap sama, seperti biaya sewa, biaya penyusutan, atau biaya utilitas dasar.

Sebaliknya, variabel adalah biaya yang sangat dinamis, dan bisa naik turun seiring produksi atau penjualan. Contoh biaya tetap antara lain:

  • Biaya sewa gedung
  • Gaji karyawan tetap
  • Pajak Bumi dan Bangunan

Contoh biaya variabel yang disebutkan sebelumnya menggambarkan bagaimana biaya dari bahan, tenaga kerja, hingga pengiriman dapat naik-turun sesuai volume produksi. Seperti di bawah ini!

Contoh Biaya Variabel

Untuk lebih memahami mengenai biaya tidak tetap, berikut adalah beberapa contoh biaya variabel yang umum terjadi dalam kegiatan produksi perusahaan:

1. Biaya Bahan Langsung

Bahan langsung atau bahan baku adalah elemen dasar dalam proses produksi barang. Contohnya, biaya bahan baku untuk membuat sepatu seperti kulit, karet, atau benang. Biaya tersebut akan berubah dalam jumlah sesuai dengan banyaknya produk yang diproduksi.

Semakin banyak unit yang dibuat, semakin tinggi pula kebutuhan bahan, dan otomatis biaya bahan akan meningkat.

2. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merujuk pada tenaga kerja yang langsung dengan proses produksi. Misalnya pekerja di pabrik yang dibayar berdasarkan jumlah unit yang berhasil mereka produksi.

Upah tenaga kerja langsung ini tergolong sebagai biaya tidak tetap karena biaya per unit berubah sesuai output produksi. Namun, tidak semua tenaga kerja masuk dalam kategori ini. Beberapa perusahaan menggunakan staf tetap dengan gaji bulanan atau tetap, yang masuk ke dalam biaya tetap.

3. Upah Lembur Produksi

Meskipun tergolong tenaga kerja, upah lembur sering kali menjadi variabel tergantung pada volume kerja. Jika permintaan meningkat dan perusahaan harus memproduksi lebih banyak, lembur tak terhindarkan.

Dengan meningkatnya jumlah jam kerja lembur, maka biaya tidak tetap akan selalu bertambah. Namun, jika perusahaan menerapkan sistem gaji tetap bulanan, maka biaya tersebut masuk ke biaya tetap.

4. Komisi Penjualan

Dalam kegiatan penentuan harga dan strategi pemasaran, komisi penjualan termasuk biaya variabel. Ini karena biaya per komisi disesuaikan dengan cepat terhadap penjualan aktual.

Semakin banyak produk terjual, semakin besar komisi yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada sales. Biaya ini akan selalu sama secara struktur persentase, tapi nominalnya bervariasi dengan jumlah penjualan.

5. Biaya Pengiriman atau Biaya Transportasi

Biaya distribusi produk seperti biaya transportasi ke berbagai wilayah, akan menyesuaikan volume dan jarak pengiriman. Dalam hal ini, biaya biasanya muncul dalam bentuk biaya bensin, ongkos sopir, tol, atau logistik lainnya.

Biaya distribusi ini berbeda dengan biaya tetap seperti biaya sewa gudang yang tidak berubah terlepas dari jumlah pengiriman.

6. Biaya Peralatan Produksi

Meski tidak langsung dengan produk, pengadaan bahan penunjang seperti oli mesin, kain pembersih, atau beli pengharum ruangan untuk ruang produksi juga termasuk biaya tidak tetap, karena biaya yang dikeluarkan tergantung pada intensitas produksi.

Ciri dan Karakteristik Biaya Variabel

Berikut adalah ciri-ciri utama dari biaya variabel, lengkap dengan penjelasan dan kata kunci relevan:

1. Berubah Proporsional dengan Volume Produksi

Ciri utama biaya variabel adalah bahwa biaya ini akan selalu sama per unit, tetapi totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan jumlah produk yang diproduksi.

Misalnya, jika biaya bahan baku untuk satu produk adalah Rp10.000, maka ketika produksi meningkat dari 1.000 ke 2.000 unit, total biaya bahan juga meningkat dari Rp10 juta ke Rp20 juta.

Mengingat cost variabel adalah biaya yang mengikuti produksi yang terjadi dalam periode tertentu.

2. Biaya per Unit Tetap

Meskipun total biaya variabel berubah, biaya per unit biasanya tetap sama. Misalnya, biaya tenaga kerja langsung per unit mungkin tetap di angka Rp5.000, selama tidak ada perubahan gaji atau sistem kerja. Biaya per unit ini menjadi acuan utama dalam Penentuan Harga produk.

3. Tergantung pada Kegiatan Produksi

Biaya ini hanya muncul ketika ada aktivitas produksi. Dengan begitu, jika tidak ada produk yang dihasilkan, maka biaya yang terkait — seperti biaya distribusi produk, biaya pengemasan, atau komisi penjualan — tidak akan muncul.

Contoh biaya variabel yang bergantung pada aktivitas adalah biaya bensin untuk distribusi barang dan upah tenaga kerja langsung berdasarkan hasil kerja.

4. Mudah Disesuaikan

Biaya tidak tetap juga tergolong biaya yang sangat fleksibel karena bisa langsung disesuaikan dengan fluktuasi permintaan. Perusahaan dapat mengatur pengeluaran yang lebih efisien berdasarkan permintaan pasar.

Dengan meningkatnya permintaan, maka keluaran dan biaya tidak tetap akan selalu meningkat secara alami.

5. Termasuk dalam Biaya Produksi Langsung

Sebagian besar biaya variabel merupakan bagian dari biaya produksi langsung, seperti:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya distribusi
  • Komisi penjualan
  • Biaya utilitas produksi (listrik, air, gas)

Tidak hanya itu, beberapa biaya tambahan seperti biaya pembelian bahan pengharum ruangan di pabrik juga bisa masuk sebagai biaya lainnya yang tergolong variabel karena tergantung volume produksi.

Fungsi Biaya Variabel

Biaya variabel memiliki sejumlah fungsi, diantaranya sebagai berikut:

1. Membantu Mengendalikan Biaya Perusahaan

Keberadaan biaya tidak tetap membantu perusahaan untuk memisahkannya dari biaya tetap dari laporan keuangan. Pada akhirnya, perusahaan dapat fokus pada biaya tetap.

2. Membantu Menentukan Pengambilan Keputusan Jangka Pendek

Perusahaan dapat menentukan pengambilan keputusan jangka pendek. Misalnya, perusahaan mendapatkan pesanan khusus yang perlu diproduksi segera. Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan harga dan biaya produksi pesanan ini dengan biaya tidak tetap yang ada.

3. Membantu Merencanakan Penentuan Laba Jangka Pendek

Informasi biaya yang telah dipisahkan sesuai dengan perilaku dan volume daya produksi membantu perusahaan untuk menentukan laba jangka pendek. Hasilnya, perusahaan juga bisa mendapatkan informasi untuk pengambilan keputusan jangka pendek.

4. Berikan Batas Kontribusi yang Bermanfaat

Perusahaan dapat mengetahui batas kontribusi yang berguna untuk menentukan jumlah laba yang direncanakan melalui analisis hubungan biaya, volume, dan laba. Dengan begitu, perusahaan dapat mengendalikan kondisi operasional yang sedang berlangsung dan dapat membuat keputusan yang tepat.

5. Menetapkan Penilaian

Perusahaan dapat menentukan penilaian efektivitas produksi barang yang aktif. Selain itu, perusahaan dapat dengan mudah memiliki akuntabilitas untuk departemen lain di dalamnya.

Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Biaya Produksi Beserta Contohnya

Rumus dan Cara Menghitung Biaya Variabel

Untuk menghitung Variable Cost, rumus biaya variabel cukup cukup mudah dan tepat, yaitu:

Biaya Variabel = Biaya Variabel per Unit × Jumlah Unit Produksi

Bagaimana cara menghitungnya? Berikut tahapan dan contohnya:

1. Identifikasi Komponen Biaya

Langkah pertama adalah menentukan biaya-biaya yang masuk ke dalam kategori biaya variabel. Contohnya meliputi:

  • Biaya bahan baku langsung
  • Upah tenaga kerja langsung (per unit)
  • Biaya listrik produksi (yang berubah tergantung mesin bekerja atau tidak)
  • Biaya pengemasan dan pengiriman per produk
  • Biaya komisi penjualan per produk

2. Tentukan Biaya per Unit untuk Setiap Komponen

Setelah mengidentifikasi, hitung berapa biaya per unit yang harus dikeluarkan untuk masing-masing komponen biaya variabel.

Contoh:

  • Bahan baku per unit: Rp8.000
  • Tenaga kerja per unit: Rp5.000
  • Pengemasan per unit: Rp2.000
Dengan begitu, total biaya variabel per unit = Rp8.000 + Rp5.000 + Rp2.000 = Rp15.000

3. Hitung Jumlah Unit Produksi

Misalkan dalam sebulan, perusahaan memproduksi 2.000 unit barang.

4. Kalikan Biaya per Unit dengan Jumlah Produksi

Terakhir adalah mengalikan biaya per unit dengan jumlah produksinya, sesuai dengan rumus di atas, sehingga:

Biaya Variabel = Rp15.000 × 2.000 = Rp30.000.000

Jadi, total biaya variabel untuk produksi 2.000 unit barang adalah Rp 30 juta.

Kesimpulan

Semua biaya yang dikeluarkan di bidang bisnis atau perusahaan dapat dikategorikan ke dalam 2 jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Memahami biaya tetap adalah biaya tetap yang tidak berubah meskipun perusahaan ramai atau tenang. Sementara itu, definisi biaya variabel adalah biaya variabel yang dapat naik atau turun tergantung pada banyak atau setidaknya produksi/penjualan perusahaan.

Sering kali dalam berbisnis Anda hanya mencatat biaya produksi yang terlihat dan pasti seperti pengeluaran bahan baku, gaji karyawan, dan sewa tempat.

Namun perlu diingat, banyak biaya tidak langsuung yang perlu dicatat dalam pengeluaran biaya produksi. Hal apapun mulai dari pabrik, gudang penyimpanan, listrik, transportasi, dll. Libatkan juga segala hal yang turut menunjang selesainya proses produksi.

Jika hal tersebut sering kali Anda lewatkan, ada baiknya Anda mulai menggunakan Software Akuntansi untuk pencatatan biaya produksi. Selain it menggunakan Software Akuntansi Beeaccounting juga memudahkan dalam membuat laporan biaya produksi dan laporan keuangan.

Pakai Beeaccounting, Bisa Hitung Biaya Produksi Sampai Laporan Keuangan Otomatis

Software Beeaccounting

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam ba...
Baca Selengkapnya
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa memb...
Baca Selengkapnya
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu i...
Baca Selengkapnya
Contoh Format Order untuk Usaha Online Shop
Ketika pertama kali membuat sebuah bisnis online shop, tentu siapapun akan bingung untuk memulainya dari mana. Salah sat...
Baca Selengkapnya
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis...
Baca Selengkapnya
Apple to Apple Artinya Perbandingan, Ini Penjelasannya
Mungkin Anda pernah mendengar istilah apple to apple dan bertanya-tanya apa sebenarnya maknanya. Istilah apple to apple...
Baca Selengkapnya
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenuarrow-right