🌙 Ketupat Lebaran Disc. upto 20%, Pebisnis Ritel Merapat!
00
Hari
:
00
Jam
:
00
Menit
:
00
Detik
Logo Bee Web

Audit Eksternal Adalah: Jenis, Tujuan, Prosedur dan Contohnya

Audit eksternal adalah proses independen dan objektif yang dilakukan oleh pihak eksternal, apa bedanya dengan audit internal? simak di sini
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Saturday, 9 September 2023

Audit eksternal adalah sebuah aktivitas yang harus dilakukan oleh kantor akuntan publik bersertifikat. Sedangkan Auditor eksternal bekerja sebagai penguji komponen dalam laporan keuangan untuk melihat apakah komponen tersebut telah dihitung berdasarkan peraturan akuntansi, seperti PSAK atau GAAP.

Kegiatan ini berperan penting dalam proses pengawasan bisnis atau organisasi dalam manajemen keuangan mereka dengan melakukan serangkaian identifikasi. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Apa itu Audit Eksternal?

Audit eksternal

Pengertian audit eksternal adalah proses independen dan objektif yang dilakukan oleh pihak eksternal (Credit: Freepik.com)

Audit eksternal adalah proses independen dan objektif yang dilakukan oleh pihak eksternal, biasanya oleh firma akuntansi atau auditor independen, untuk mengevaluasi dan memverifikasi informasi keuangan suatu entitas.

Tujuan utama dari audit eksternal adalah untuk menilai apakah laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi mencerminkan secara akurat posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang sebenarnya dalam suatu periode tertentu.

Hal-hal yang bukan merupakan tujuan utama audit eksternal adalah sebagai berikut:

  • Menyusun laporan keuangan
  • Pernyataan bahwa sistem pengendalian keuangan internal yang ada saat ini adalah sistem yang efektif
  • Tinggalkan catatan yang mengatakan "tidak masalah"
  • Selidiki laporan keuangan 100% bebas dari kesalahan apa pun

Baca Juga: Audit Internal Adalah, Jenis, Tujuan dan Perbedaannya 

Jenis-Jenis Audit Eksternal

Audit eksternal dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berikut diantaranya:

1. Audit Keuangan

Pertama ada audit keuangan, yakni jenis audit yang paling umum. Tujuannya adalah untuk memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan suatu entitas untuk memastikan keakuratan, kecukupan, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

Auditor akan memeriksa bukti-bukti pendukung, analisis akun-akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan untuk memberikan keyakinan bahwa laporan tersebut adalah representasi yang wajar dari posisi keuangan entitas dan hasil operasionalnya.

2. Audit Operasional

Selanjutnya Audit Operasional, audit ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan integritas dari proses operasional suatu entitas. Ini melibatkan penilaian terhadap penggunaan sumber daya, efektivitas pengendalian internal.

Kemudian pemenuhan tujuan operasional, dan identifikasi potensi perbaikan. Auditor akan mengidentifikasi masalah dalam proses operasional yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

3. Audit Sistem Informasi

Berikutnya, Audit Sistem Informasi adalah audit yang dilakukan untuk mengevaluasi keamanan, efisiensi, dan efektivitas sistem informasi dan teknologi yang digunakan oleh entitas.

Dalam prosesnya auditor akan memeriksa pengendalian keamanan data, kepatuhan terhadap kebijakan IT, perlindungan terhadap ancaman siber, dan penggunaan yang efektif dari sistem informasi dalam mendukung operasi perusahaan.

4. Audit Aset Perusahaan

Terakhir, audit aset perusahaan fokus pada penilaian dan verifikasi terhadap keberadaan, kondisi, dan keakuratan pencatatan aset fisik dan non-fisik suatu entitas, seperti inventaris, properti, perlengkapan, dan hak atas kekayaan intelektual.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aset-aset ini dicatat dengan benar dalam laporan keuangan dan berada dalam kondisi yang memadai.

Perbedaan Audit Eksternal dan Audit Eksternal

Tabel Perbedaan Audit Internal Dan Eksternal

Tabel Perbedaan Audit Internal Dan Eksternal (Credit: Global Perspectives: Audit Internal dan Audit Eksternal, globaliia.org)

Mengutip dari laman kementerian republik Indonesia (Kemenkeu) ada 7 poin perbedaan audit eksternal dan internal, yakni:

1. Pelaksana Auditnya

Audit eksternal dalam konteks pemerintahan dilakukan oleh pihak yang independen dan berada di luar organisasi yang menjadi objek pemeriksaan. Sebagai contoh, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan auditor eksternal pemerintah yang melakukan pemeriksaan keuangan negara.

Sedangkan untuk, audit internal dilakukan oleh auditor yang merupakan bagian dari organisasi yang diperiksa, seperti Inspektorat Jenderal, Unit Pengawasan Intern (APIP) seperti BPKP, dan Unit Kepatuhan Internal (UKI).

2. Strategi Pelaksanaan Audit

Hal kedua yang membedakan antara audit eksternal dan internal adalah strateg pelaksanaanya. Dimana strategi audit eksternal lebih menekankan penilaian akhir terhadap hasil yang telah dicapai oleh pihak yang diperiksa.

Auditor eksternal mengevaluasi output dari kegiatan atau program yang diaudit. Di sisi lain, strategi audit internal lebih bersifat proaktif dengan fokus pembenahan dari dalam organisasi.

Sementara untuk auditor internal membantu manajemen sejak sebelum, selama, dan setelah kegiatan berlangsung, memberikan jaminan bahwa kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3. Tujuan Audit

Ketiga adalah tujuan dari pelaksanaan audit, tujuan audit eksternal adalah memberikan keyakinan kepada pihak eksternal, jika laporan keuangan dan pengelolaan keuangan negara sesuai dengan standar akuntansi dan aturan yang berlaku.

Sedangkan, tujuan audit internal adalah membantu manajemen pemerintahan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

4. Wewenang dan Sumber Hukum

Audit eksternal memiliki wewenang yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan sumber hukum utamanya tercantum dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Sebaliknya, audit internal, seperti yang dilakukan oleh BPKP dan Inspektorat Jenderal, memiliki wewenang yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

5. Fokus Sasaran Audit

Perbedaan audit eksternal dan internal berikutnya adalah fokus sasaran. Dimana. audit eksternal lebih berfokus pada hasil akhir (output) dari kegiatan atau program yang diaudit.

Sedangkan, audit internal memberikan jaminan mutu, membantu manajemen sejak sebelum, selama, dan setelah kegiatan dilakukan, serta memberikan nilai tambah bagi manajemen.

6. Standar Audit

Selanjutnya adalah dari standar pelaksanaan audit, yakni standar audit eksternal diatur dalam Peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Sedangkan, standar audit internal diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008.

7. Kode Etik

Terakhir adalah dari kode etik, dimana auditor eksternal mengikuti kode etik yang diatur dalam Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2007 tentang Kode Etik BPK.

Sebaliknya, auditor internal mengikuti kode etik auditor internal pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/04/M.Pan/03/2008.

Kedua jenis auditor harus mematuhi norma dan etika profesi, menjunjung tinggi independensi, integritas, dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas mereka.

Meskipun audit eksternal dan internal memiliki perbedaan yang signifikan, namun kedua jenis audit ini memiliki beberapa persamaan mulai dari metodologi kerja, standar etika, hingga tujuan umum memberikan keyakinan terkait dengan kepatuhan, efisiensi, dan efektivitas organisasi pemerintah.

Fungsi dan Tujuan Audit Eksternal

tujuan audit eksternal

Salah satu fungsi audit eksternal adalah untuk memverifikasi kecocokan laporan keuangan (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa fungsi umum pelaksanaan audit eksternal:

1. Verifikasi Kecocokan Laporan Keuangan

Tujuan utama dari audit eksternal adalah memverifikasi kecocokan antara informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dengan transaksi sebenarnya yang terjadi.

Auditor melakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pendukung, seperti faktur, kontrak, dan dokumen lainnya, untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan secara akurat posisi keuangan dan hasil operasional entitas.

2. Penilaian Pengendalian Internal

Selanjutnya adalah penilaian dan pengendalian internal, dimana Auditor juga bertugas untuk menilai efektivitas dan keefektifan sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh entitas.

Hal ini melibatkan penilaian terhadap kebijakan, prosedur, dan praktik yang dirancang untuk melindungi aset perusahaan, meminimalkan risiko, dan memastikan akurasi data.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi kelemahan dalam pengendalian internal dan memberikan rekomendasi perbaikan.

3. Memberikan Keyakinan Independen

Salah satu fungsi utama dari audit eksternal berikutnya adalah memberikan keyakinan independen kepada pihak luar, seperti pemegang saham, investor, kreditur, dan regulator.

Auditor eksternal tidak memiliki hubungan langsung dengan entitas yang diaudit, sehingga hasil audit lebih objektif dan dapat diandalkan sebagai alat bantu pengambilan keputusan.

4. Pengungkapan Ketidakpastian

Selain itu, audit eksternal juga berfungsi untuk mengungkapkan ketidakpastian atau risiko yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan entitas. Ini bisa termasuk peristiwa masa depan yang belum terjadi tetapi dapat berdampak pada kewajiban atau aset perusahaan.

Dengan memberikan informasi ini, pihak-pihak yang bergantung pada laporan keuangan dapat memahami konteks lebih baik.

5. Meningkatkan Transparansi

Salah satu tujuan yang tak kalah  penting dari audit eksternal adalah meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan dan operasional. Dengan memeriksa dan mengevaluasi informasi, auditor membantu mengurangi risiko informasi yang salah atau menyesatkan. Ini juga membantu dalam menjaga integritas dan kepercayaan dalam pasar keuangan.

Secara umum, fungsi dan tujuan audit eksternal adalah untuk menyediakan evaluasi independen dan objektif terhadap laporan keuangan dan operasional suatu entitas, sehingga memberikan keyakinan kepada para pemangku kepentingan mengenai keakuratan dan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.

Proses Audit Eksternal

Proses audit eksternal melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Pengumpulan Informasi

Langkah pertama dalam proses audit adalah dengan mengumpulkan informasi mengenai entitas yang sedang diaudit, termasuk laporan keuangan, dokumen transaksi, kebijakan akuntansi, dan informasi lainnya yang relevan.

2. Analisis dan Pemahaman

Kemudian dilakukan analisis laporan keuangan dan memahami operasi, transaksi, dan kebijakan perusahaan untuk mengidentifikasi risiko potensial dan area yang memerlukan perhatian khusus.

3. Pengujian Substansial

Selanjutnya dilakukan pengujian substansial untuk memeriksa validitas dan keabsahan transaksi serta jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ini melibatkan pemeriksaan rinci atas dokumen dan catatan.

4. Penilaian Kontrol Internal

Kemudian auditor akan melakukan evaluasi efektivitas kontrol intern perusahaan dalam melindungi aset, memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, dan menjaga akurasi laporan keuangan.

5. Pendapat Auditor

Setelah proses audit selesai, auditor akan menyusun laporan audit yang mencakup pendapat mereka mengenai apakah laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan yang sebenarnya dan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

6. Pendapat Tidak Modifikasi

Jika laporan keuangan dianggap akurat dan sesuai, auditor akan memberikan pendapat tidak modifikasi, yang menunjukkan bahwa laporan keuangan telah diaudit dengan baik dan akurat.

7. Pendapat Modifikasi

Jika auditor menemukan masalah yang mempengaruhi akurasi laporan keuangan, mereka dapat memberikan pendapat modifikasi, yang mengindikasikan adanya ketidaksesuaian atau kesalahan dalam laporan keuangan.

Audit eksternal memberikan keyakinan dan transparansi kepada pemangku kepentingan eksternal seperti pemegang saham, kreditor, dan pihak yang tertarik. Ini juga membantu meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan mendorong pembenahan dalam sistem dan proses internal entitas yang diaudit.

Baca Juga: 9 Prosedur Audit Keuangan Perusahaan Wajib Dilakukan

Karakteristik Auditor Eksternal

Berikut adalah 5 karakteristik utama dari auditor eksternal:

  • Merupakan pihak ketiga yang tidak memiliki jabatan apapun di perusahaan
  • Bertugas untik mengalilan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan perusahaan.
  • Bertugas untuk memberikan opini kewajaran dari laporan keuangan
  • Bersifat objektif dalam memberikan hasil audit
  • Selain objektif, hasil dari auditnya juga harus layak diberikan kepada publik.

Kriteria Standar Audit Eksternal

Ada tiga standar wajib yang harus dimiliki auditor eksternal dalam melaksanakan proses audit, diantaranya adalah:

  • Independensi: Auditor harus bekerja secara independen, tidak terpengaruh oleh manajemen atau pemegang saham, untuk memberikan opini obyektif terhadap laporan keuangan perusahaan.
  • Objektivitas: Auditor harus bekerja tanpa terpengaruh oleh faktor non-objektif, seperti hubungan pribadi atau kepentingan pihak terkait, untuk menjamin integritas hasil audit.
  • Kompetensi dan Keterampilan: Auditor harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, termasuk pemahaman tentang prinsip-prinsip akuntansi dan kemampuan mengevaluasi keandalan informasi dalam laporan keuangan.

Contoh Kasus Audit Eksternal

Berikut ini adalah contoh kasus audit eksternal untuk beberapa jenis perusahaan:

1. Contoh Kasus Audit Eksternal Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur ABC adalah produsen besar peralatan elektronik. Mereka ingin menjalani audit eksternal untuk memastikan laporan keuangan mereka akurat dan kepatuhannya terhadap standar akuntansi. Auditor eksternal akan memeriksa laporan laba rugi, neraca, dan arus kas perusahaan.

Mereka akan memeriksa bukti-bukti transaksi pembelian bahan baku, produksi, dan penjualan produk jadi. Auditor juga akan mengevaluasi efektivitas proses produksi, manajemen persediaan, dan pengendalian kualitas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat kegiatan operasional perusahaan manufaktur dan memenuhi persyaratan standar akuntansi yang berlaku.

2. Contoh Kasus Audit Eksternal Perusahaan Ritel

Kasus kedua pada perusahaan Ritel XYZ adalah jaringan toko pakaian dengan banyak cabang di seluruh negara. Mereka ingin menjalani audit operasional untuk mengevaluasi kinerja dan efisiensi operasional mereka.

Auditor eksternal akan memeriksa data penjualan dari berbagai cabang, melihat tingkat persediaan, dan menganalisis waktu proses pengiriman kepada pelanggan. Mereka juga akan membandingkan kinerja setiap cabang untuk mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan perbaikan.

Selain itu, auditor akan memeriksa pengendalian internal terkait kas, persediaan, dan pengeluaran operasional. Tujuannya adalah untuk membantu perusahaan ritel mengoptimalkan operasional dan meningkatkan efisiensi.

3. Contoh Kasus Audit Eksternal Perusahaan Jasa

Contoh berikutnya dilakukan oleh perusahaan Jasa LMN adalah penyedia layanan konsultasi keuangan. Mereka ingin menjalani audit sistem informasi untuk mengevaluasi keamanan data dan efektivitas sistem yang mereka gunakan.

Auditor eksternal akan memeriksa kebijakan keamanan data, penggunaan otorisasi akses, dan perlindungan terhadap risiko siber. Selain itu, mereka akan mengevaluasi keandalan sistem untuk menyediakan layanan kepada klien dan melihat apakah sistem tersebut mendukung tujuan bisnis perusahaan.

Auditor juga akan meninjau kontrak dan perjanjian dengan klien untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan bahwa perusahaan jasa dapat menjaga data klien dengan aman dan memberikan layanan yang andal sesuai dengan standar industri.

Dalam setiap kasus di atas, audit eksternal memberikan keyakinan kepada pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan sedang beroperasi dengan benar, keamanan data terjaga, dan tujuan bisnis tercapai. Jenis audit dan fokusnya disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan unik dari masing-masing jenis perusahaan.

Anda bisa menggunakan software akuntansi online Beecloud untuk memudahkan proses pelaporan arus keuangan bisnis, sehingga proses audit juga bisa lebih cepat dan praktis. Dapatkan gratis sekarang juga TERBATAS khusus Anda pengguna pertama!

Pakai Beecloud Berbisnis Jadi Lebih Mudah Dan Menguntungkan

Cara Membuat Jurnal Umum Mudah Serta Contohnya
Jurnal umum adalah sebuah media yang akan digunakan untuk mencatat setiap bukti transaksi keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi. Tidak
Baca Juga
Laporan Keuangan Adalah Dokumen Penting, Apa Saja Jenisnya?
Mengenal laporan keuangan adalah, tujuan beserta fungsinya jadi sangat penting bagi Pengusaha. Karena laporan ini jadi hal yang sangat penting
Baca Juga
Apa Itu Profit Margin? Ini Jenis, Rumus dan Cara Menghitungnya
Profit margin, menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan finansial suatu perusahaan. Hal ini menggambarkan persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan
Baca Juga
Mengenal Aset Lancar, Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Salah satu elemen kunci yang mengukuhkan fondasi keuangan bisnis yang sehat adalah aset lancar. Aset lancar, atau yang lebih dikenal
Baca Juga
Ekonomi Syariah: Pengertian, hingga Perbedaannya dengan Konvensional
Ekonomi syariah merupakan sistem perekonomian yang berpegang pada prinsip syariah Islam. Jika dibandingkan dengan sistem perekonomian konvensional, sistem syariah memiliki
Baca Juga
Laporan Keuangan Interim: Perbedaan, Tujuan dan Komponen
Laporan Keuangan Interim adalah salah satu landasan penting dalam memberikan gambaran kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka waktu yang lebih singkat.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu