Mengelola arus kas atau cash flow management dalam bisnis ibarat menjaga aliran darah dalam tubuh, tanpa pengelolaan yang baik, bisnis bisa tersendat bahkan berhenti di tengah jalan.
Banyak pelaku usaha merasa usahanya menguntungkan, namun tetap kesulitan membayar tagihan atau menggaji karyawan tepat waktu. Di sinilah pentingnya cash flow management, seni mengatur pemasukan dan pengeluaran agar bisnis tetap likuid, stabil, dan siap menghadapi berbagai tantangan keuangan.
Mari kita kupas bersama mengapa setiap usaha perlu menjaga arus kasnya dengan baik, lengkap dengan tips praktis cara mengelolanya dalam artikel berikut ini!
Dalam buku Dasar-Dasar Manajemen Keuangan oleh Wiwik Utami (2022), cash flow management adalah proses merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan arus masuk dan arus keluar kas dalam perusahaan.
Di sini, Anda tidak hanya mencatat berapa uang yang masuk dari penjualan, tapi juga memastikan cukup dana tersedia untuk membayar gaji, tagihan, pembelian stok, hingga cicilan pinjaman.
Sederhananya, ini adalah cara untuk menjaga “aliran darah” keuangan bisnis tetap stabil agar bisa terus beroperasi tanpa tersendat. Memastikan bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup untuk menjalankan operasionalnya, memenuhi kewajiban jangka pendek, serta mendanai investasi dan kebutuhan lainnya.
Agar memiliki cash flow management yang baik, sebuah usaha harus memiliki hal-hal berikut ini:
Dasar dari pengelolaan arus kas adalah pencatatan yang akurat. Tanpa data yang rapi, seperti pemasukan harian, pengeluaran rutin, piutang, dan utang pemilik usaha akan kesulitan memantau posisi kas sebenarnya.
Untuk mengelola arus kas sebuah usaha harus memiliki aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, yang memungkinkan pencatatan secara real-time dan otomatis.
Selain itu, Beecloud juga menyediakan laporan keuangan yang mudah dipahami, membantu Anda dalam menganalisis arus kas dan menghindari risiko kekurangan dana yang tidak terduga. Klik banner di bawah dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!
Setiap usaha perlu menyusun proyeksi arus kas, yaitu perkiraan pemasukan dan pengeluaran untuk periode tertentu ke depan. Dengan proyeksi ini, Anda bisa melihat potensi kelebihan atau kekurangan kas dan mengambil keputusan lebih cepat, misalnya menunda pembelian, mempercepat penagihan, atau mencari pendanaan.
Banyak bisnis yang "macet" arus kasnya karena piutang menumpuk. Maka, Anda perlu memiliki sistem penagihan yang disiplin, memberikan batas waktu pembayaran, dan memastikan utang dibayar sesuai jatuh tempo agar tidak mengganggu likuiditas.
Lalu bagaimana agar proses cash flow management berjalan efektif? Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
Salah satu langkah paling dasar namun sangat penting dalam mengelola arus kas adalah memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis secara tegas. Mengapa ini penting?
Karena jika Anda mencampuradukkan keduanya, akan sulit untuk mengetahui seberapa sehat kondisi keuangan bisnis Anda sebenarnya. Misalnya, Anda mungkin menggunakan uang bisnis untuk kebutuhan pribadi tanpa tercatat sebagai pengambilan pribadi, atau sebaliknya.
Salah satu kunci utama cash flow management lancar adalah memiliki anggaran kas yang terperinci. Dengan membuat anggaran, Anda bisa memproyeksikan pemasukan dan pengeluaran setiap periode.
Sehingga lebih mudah mengantisipasi kebutuhan dana dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Anggaran kas juga membantu Anda menetapkan prioritas pengeluaran agar fokus pada hal-hal yang benar-benar mendukung kelangsungan bisnis.
Jangan hanya mencatat, tapi pastikan Anda rutin memantau laporan arus kas, baik harian, mingguan, maupun bulanan. Dengan pemantauan yang konsisten.
Anda bisa langsung mengetahui jika terjadi ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran, sehingga bisa mengambil tindakan cepat seperti mengurangi biaya operasional atau mempercepat penagihan piutang.
Piutang yang menumpuk bisa menghambat arus kas. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki sistem penagihan yang efektif dan memberikan batas waktu pembayaran yang jelas kepada pelanggan. Jika perlu, berikan insentif untuk pembayaran lebih cepat agar kas bisnis tetap lancar.
Sediakan dana cadangan sebagai buffer untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti keterlambatan pembayaran pelanggan atau kebutuhan mendadak lainnya. Dana ini akan membuat bisnis Anda tetap stabil dan mampu menjalankan operasional tanpa gangguan.
BACA JUGA: Belajar Dari Sritex, Omset Besar Cash Flow Berantakan Apa Guna?
Mengelola arus kas itu ibarat menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Banyak bisnis yang tampak sehat secara keuntungan, tapi akhirnya tumbang karena arus kasnya tidak lancar. Karena itulah Anda perlu dan wajib mengelola arus kas keuangan Anda.
Selain itu, ada beberapa alasan lain kenapa Anda perlu mengelola arus kas keuangan Anda, diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalam menjalankan sebuah usaha, terutama di sektor perdagangan atau jasa, piutang adalah hal yang lazim terjadi. Namun dibalik fungsinya yang membantu meningkatkan penjualan, piutang juga bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak dikelola dengan baik.
Pasalnya, semakin besar piutang yang belum tertagih, semakin besar pula potensi terganggunya arus kas (cash flow) bisnis Anda.
Bayangkan sebuah bisnis kecil yang memiliki omzet tinggi, tapi sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit. Meskipun omzet terlihat bagus di laporan, nyatanya uang kas di rekening mungkin tidak mencukupi untuk membayar operasional harian seperti gaji, sewa, atau pembelian bahan baku.
Ini karena uang tersebut masih "mengendap" di pelanggan dan belum masuk sebagai kas riil. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa membuat bisnis kehabisan likuiditas, bahkan sampai kesulitan beroperasi.
Penelitian dan studi keuangan menunjukkan bahwa semakin lama umur piutang (days sales outstanding/DSO), maka semakin tidak efisien arus kas sebuah perusahaan.
Piutang yang menumpuk dan tertunda pembayarannya membuat arus kas masuk menjadi tidak lancar. Akibatnya, Anda mungkin harus mencari sumber pendanaan lain seperti pinjaman, yang tentu membawa risiko dan biaya tambahan.
Sebaliknya, jika pengelolaan piutang dilakukan secara profesional, Anda bisa menjaga arus kas tetap stabil dan sehat. Pengelolaan ini mencakup:
Dengan pendekatan ini, arus kas masuk akan menjadi lebih terprediksi dan terkendali. Anda bisa merencanakan pengeluaran dengan lebih baik dan menghindari kekurangan dana secara tiba-tiba.
Dalam laporan keuangan, ada indikator yang bisa membantu menilai efektivitas pengelolaan piutang, yaitu rasio perputaran piutang (accounts receivable turnover).
Semakin tinggi nilai rasio ini, artinya piutang lebih cepat dikonversi menjadi kas, dan ini merupakan sinyal positif bagi arus kas bisnis. Sebaliknya, rasio yang rendah menandakan bahwa piutang terlalu lama tertahan, yang bisa menjadi peringatan untuk memperbaiki strategi penagihan.
Nah, itu dia beberapa tips agar cash flow management usaha yang bisa Anda praktekkan untuk usaha Anda.